Anda di halaman 1dari 2

TUGAS INDIVIDU

PENDIDIKAN PANCASILA SESI 15

Dosen pengampu : Dr Yurman Zaenal, MM

Nama : Yuni Eliyanti


NIM : 20220080222
Kelas : MN22L

1. Hasil Survey Harian Kompas pada tanggal 1 juni Tahun 2008, bahwa 48,4 
responden usia 17 tahun sampai 29 tahuntidak mampu menyebutkan sila sia
pancasila secara benar, Pendapat  yang menarik jika  kita meng  analisis dari
kacamata historis Pancasila antara lain dapat kita rujuk pendapat Hamid
Darmadi (2012) yang memberikan kesimpulan, minimal tiga komponen?

JAWAB :

Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan memiliki urgensi yang sangat penting


dalam konteks pembangunan bangsa dan masyarakat. Berikut adalah beberapa alasan
mengapa pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan sangat penting:

1. Membentuk identitas nasional: Pancasila adalah ideologi negara Indonesia yang


menjadi dasar negara dan ideologi yang mengikat seluruh warga negara Indonesia.
Pendidikan Pancasila membantu dalam membentuk identitas nasional, menghargai
keberagaman budaya, dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara
masyarakat Indonesia.

2. Memperkuat nilai-nilai kebangsaan: Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan


mengajarkan nilai-nilai kebangsaan seperti demokrasi, persatuan, toleransi, gotong
royong, keadilan, dan kebhinekaan. Nilai-nilai ini penting dalam menjaga kestabilan
sosial, menghormati hak asasi manusia, dan mempromosikan kehidupan
berdampingan dalam masyarakat yang multikultural.

3. Mengembangkan sikap kepemimpinan: Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan


juga bertujuan untuk mengembangkan sikap kepemimpinan dan keterampilan
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat. Melalui pendidikan ini, individu
diajarkan untuk menjadi warga negara yang aktif, bertanggung jawab, dan peduli
terhadap kepentingan bersama.

4. Mendorong keadilan sosial: Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan


mendorong kesadaran akan pentingnya keadilan sosial dan perlindungan terhadap hak
asasi manusia. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara, individu dapat berperan aktif dalam mendorong perubahan
sosial yang lebih adil dan berkelanjutan.

5. Melawan radikalisme dan ekstremisme: Pendidikan Pancasila dan


kewarganegaraan dapat menjadi alat untuk melawan radikalisme dan ekstremisme.
Dengan memahami prinsip-prinsip Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan, individu
dapat membangun ketahanan terhadap paham-paham yang mengancam keutuhan
bangsa dan masyarakat.

2. Pada Lampiran Permendikbud No 22 Tahun 2020, Enam Profil Pelajar


PancasilaKemendikbud telah menetapkan 6 (enam) profil Pelajar Pancasila
yang harus ditumbuh kembangkan di antara pe serta didik saat ini, jelaskan
oleh anda?

JAWAB :

Dalam rangka mencapai urgensi ini, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan harus
menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan di semua tingkat, mulai dari
pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Selain itu, upaya kolaborasi antara
pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat juga penting dalam
mengimplementasikan pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan secara efektif.

Permendikbud No. 22 Tahun 2020 tidak spesifik menyebutkan tentang enam profil
Pelajar Pancasila. Namun, sebagai referensi umum, berikut adalah enam karakteristik
atau profil yang sering dikaitkan dengan pemahaman dan penerapan Pancasila dalam
pendidikan:

1. Religius: Profil Pelajar Pancasila yang religius mencerminkan penghormatan


terhadap nilai-nilai keagamaan dan pengakuan akan adanya Tuhan yang Maha Esa,
sebagaimana tercantum dalam Sila Pertama Pancasila.

2. Nasionalis: Profil Pelajar Pancasila yang nasionalis menunjukkan cinta dan


kecintaan terhadap tanah air, menjunjung tinggi persatuan, dan menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan Sila Ketiga Pancasila.

3. Gotong Royong: Profil Pelajar Pancasila yang gotong royong mengedepankan


semangat kerja sama, saling membantu, dan kepedulian terhadap sesama dalam
membangun masyarakat yang adil dan beradab, sesuai dengan Sila Kedua Pancasila.

4. Demokratis: Profil Pelajar Pancasila yang demokratis mewujudkan sikap terbuka


terhadap perbedaan pendapat, menghargai hak asasi manusia, dan menerapkan prinsip
musyawarah dan mufakat, sebagaimana terdapat dalam Sila Keempat Pancasila.

5. Adil: Profil Pelajar Pancasila yang adil menunjukkan sikap yang adil dan bijaksana
dalam berinteraksi dengan orang lain, menghormati hak-hak individu, dan berjuang
untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana
terdapat dalam Sila Kelima Pancasila.

6. Beradab: Profil Pelajar Pancasila yang beradab mencerminkan sikap santun, sopan,
dan menghargai etika dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam berinteraksi
dengan sesama manusia, alam, dan lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai