SOAL
1. Jelaskan bagaimana keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS?
2. Sebutkan kekuatan dan kelemahan implementasi konsep pembelajaran terpadu!
3. Jelaskan latar belakang kemajemukan bangsa Indonesia?
4. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip nasionalisme bangsa Indonesia?
5. Apakah yang dimaksud dengan HAM?
6. Berkaitan dengan demokrasi coba saudara berikan ulasan berkaitan dengan :
a. Ragam model pembelajaran PKn sebagai wahana Pendidikan demokrasi
b. Urgensi membangun budaya demokrasi konstitusional menuju model
masyarakat madani Indonesia
c. Pengembangan “schoolculture” dalam pengembangan budaya demokrasi
konstitusional
JAWABAN
1. Pendidikan Kewarganegaraan menurut Depdiknas (2006:49), adalah mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD NRI 1945.
Lebih lanjut Somantri (2001:154)mengemukakan bahwa PKn merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan
dengan hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan
bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara. PKn merupakan bagian atau salah satu tujuan pendidikan IPS, yaitu bahan
pendidikannya diorganisasikan secara terpadu (intergrated) dari berbagai disiplin ilmu
sosial, humaniora, dokumen negara, terutama Pancasila, UUD NRI 1945, GBHN, dan
perundangan negara, dengan tekanan bahan pendidikan pada hubungan warga negara
dan bahan pendidikan yang berkenaan dengan bela negara. PKn adalah seleksi dan
adaptasi dari berbagai disiplin ilmu sosial, humaniora, Pancasila, UUD NRI 1945 dan
dokumen negara lainnya yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan.
2. KEKUATAN
a. Dengan menggabungkan berbagai bidang kajian akan terjadi penghematan waktu,
karena beberapa kajian dapat di belajarkan sekaligus.
b. Peserta didik dapat melihat hubungan yang bermakna antar konsep.
c. Meningkatkan taraf kecakapan berpikir peserta didik, karena peserta didik
dihadapkan pada gagasan atau pemikiran yang lebih luas dan lebih dalam ketika
menghadapi situasi pembelajaran.
d. Menyajikan penerapan/aplikasi tentang dunia nyata yang dialami dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga memudahkan pemahaman dalam mata pelajaran.
e. Motivasi belajar peserta didik dapat diperbaiki dan ditingkatkan.
f. Membantu menciptakan struktur kognitif yang dapat menjembatani antara
pengetahuan awal peserta didik dengan pengalaman belajar yang terkait sehingga
pemahaman menjadi lebih terorganisasi dan mendalam, dan memudahkan
memahami hubungan-hubungan materi dari satu konteks lainnya.
KELEMAHAN
a. Aspek Guru
b. Aspek Peserta Didik
c. Aspek Sarana Prasarana
d. Aspek Kurikulum
e. Aspek Penilaian
f. Aspek Suasana
5. Hak asasi manusia (HAM) adalah hak dasar yang dimiliki oleh manusia sejak lahir,
sebagai anugerah Tuhan. Berdasarkan Undang-undang no. 39 tahun 1999, pengertian
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia.
Pengertian HAM menurut menurut Mukadimah Universal Declaration of Human
Right (Deklarasi Universal HAM) tahun 1948, menjelaskan setiap orang punya hak
yang sama untuk memperoleh kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia.
b. Untuk mewujudkan negara demokratis yang sesuai dengan cita cita bangsa, maka
harus dimulai dengan pendidikan. Salah satunya adalah pendidikan
Kewaganegaraan (PKN). Pendidikan kewarganegaraan bukanlah sesuatu yang
baru di dalam konteks pendidikan Indonesia. Telah banyak perubahan yang
dilakukan baik konteks maupun istilah oleh Pemerintah RI untuk mewujudkan
misinya dalam membangun pendidikan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
Menurut Zamron (dalam Srikanto dan Fauzi, 2013 : 1) Pendidikan
Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang tujuannya untuk
mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis,
melalui aktifitas yang dapat menumbuhkan kesadaran pada generasi anyar bahwa
demokrasiadalahbentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak hak
warga masyarakat.Selainitu,
(NuruldanSafari,2017:1)PendidikanKewarganegaraan merupakan pendidikan
yang mengingatkan akan pentingnya nilai nilai hak dan kewajiban warga negara
agar setiap hal sesuai dengan cita cita bangsa.
Pemaknaan demokrasi di Indonesia belum terealisasikan sepenuhnya, hal ini
terlihat dari banyaknya konflik yang terjadi karena adanya rasa kebebasan
terhadap sesuatu yang bersifat fundamental, seperti hak untuk memperoleh dan
memberikan informasi. Demokratisasi sangat menyoroti kebebasan dalam
berkarya, berekspresi dalam ruang sosial masyarakat, termasuk
berkomunikasi, berpikir, berpendapat, dll. Namun, menurut Robert Dahl hal
yang paling menentukan demokrasi pada suatu negara adalah di mana
masyarakatnya mampu menerapkan kebebasan kebebasan yang bersifat
fundamental seperti yang telah dijelaskan diatas dengan baik dan benar, sehingga
tidak akan terjadi konflik-konfik yang akan merusak ketertiban dan citra bangsa.
Indonesia merupakan negara yang minim akan pengalaman berdemokrasi maka
akan selalu ada ” percobaan-percobaan” yang kerapkali jatuh bangun sehingga
hal ini akan sangat tergantung dengan kesabaran semua pihak baik oleh
pemerintahan maupun masyarakatnya. Demokratisasi bangsa merupakan
proses panjang yang akan sangat melelahkan, maka kita perlu upaya upaya yang
mempercepat bangsa Indonesia untuk berdemokrasi, salah satunya adalah jalan
pendidikan.
Perjuangan menegakkan demokrasi adalah upaya untuk menjamin dan
melindungi hak asasi manusia. Demokrasi diyakni sebagai sistem politik dan
pandangan hidup yang dapat menjamin penghargaan atas hak dasar manusia yang
selanjutnya memberi perlindungan dan penegakkan terhadap hak dasar tersebut.
Maka, unsur pokok dari sebuah demokrasi adalah perwujudan dari pengakuan
akan hak asasi manusia.
Demokrasi akan senantiasa berhubungan dengan hak asasi manusia, hal ini
terlihat dari adanya isu dan gerakan dari berbagai negara untuk pengglobalan
demokrasi dan hak asasi manusia yang diterapkan dengan sebagai berikut.
- Keinginan dari masing masing negara untuk dikatakan sebagai negara
demokrasi dengan menyusun suatu pemerintahan demokrasi dan meratifikasi
berbagai konvensi Internasional tentang Hak Asasi Manusia
- HAM dan Demokrasi menjadi persyaratan bag negara negara dalam
menjamin hubungan Internasional
- Jika ada pelanggaran disuatu negara, itu bukan hanya urusan intern lagi,
melainkan organisasi internasional berhak untuk menegakkan hak asasi
manusia dan demokrasi di negara tersebut.