Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ni Nyoman Tri Purnama Dewi

Kelas : C4 UNO106M
NIM : 2207521254
No : 28
LATIHAN UTS PKN
1. Apa hakikat Pendidikan Kewarganegaraan menurut Anda?
2. Menggali sumber historis, sosiologis, dan politik tentang Pendidikan
Kewarganegaraan di Indonesia!
3. Alasan diperlukan Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa/ mahasiswi!
JAWABAN :
1. Menurut saya, hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan pemahaman, sikap, dan keterampilan warga negara
dalam menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab mereka terhadap negara dan
sesama manusia. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk karakter
warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka sebagai anggota masyarakat
dan negara yang demokratis, serta mampu berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan
sosial, politik, dan ekonomi negara. Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman warga negara tentang hak asasi manusia, prinsip-
prinsip demokrasi, persamaan gender, multikulturalisme, dan nilai-nilai kebenaran,
kebaikan, dan keindahan. Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki
peran penting dalam membentuk masyarakat yang demokratis, inklusif, dan beradab.
2. Sumber Pendidikan Kewarganegaraan :
a. Sumber Historis
Pendidikan kewarganegaraan telah dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka.
Dalamsejarah, berdirinya organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati
sebagai HariKebangkitan Nasional karena pada saat itulah bangsa Indonesia
mulai tumbuh kesadaransebagai bangsa. Setelah Boedi Oetomo, berdiri pula
organisasi-organisasi pergerakan lain,seperti Syarikat Islam, Muhammadiyah,
Indische Partij, PSII, PKI, NU, dsb. yang memilikitujuan sama, yaitu ingin
melepaskan diri dari penjajahan Belanda.Akhirnya setelah perjuangan panjang,
Soekarno Hatta, atas nama bangsa Indonesiaberhasil memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, setelah merdeka
pun bangsa Indonesia masih harus berjuang mempertahankan kemerdekaan karena
ternyata penjajah masih belum bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia.
b. Sumber Sosiologis
Karena proses perjuangan untuk menjaga kemerdekaan bangsa Indonesia
masihlah panjang, sangat diperlukan adanya proses pendidikan dan pembelajaran
bagi warga negara agar bisa melanjutkan semangat perjuangan kemerdekaan, rasa
kebangsaan, dan cinta tanahair terhadap bangsa. Pidato-pidato dan ceramah-
ceramah yang disuarakan oleh para pejuang yang mengajak untuk berjuang
mempertahankan tanah air merupakan bentuk Pendidikan Kewarganegaraan
dalam dimensisosial kultural. Inilah sumber Pendidikan Kewarganegaraan
dari aspek sosiologis. Pendidikan Kewarganegaraan dalam dimensi ini
sangat diperlukan oleh masyarakat agar negara bisa menjaga, memelihara, dan
mempertahankan eksistensi negara serta bangsa
c. Sumber Politik

d. Secara politis, pendidikan


kewarganegaraan mulai
dikenal sebagai salah satu
mata
e. pelajaran sekolah dan
dapat digali dari dokumen
kurikulum sejak tahun
1957 sebagaimana
Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal sebagai salah satu
mata pelajaran sekolah dan dapat digali dari dokumen kurikulum sejak tahun
1957 sebagaimana dapat diidentifikasi dari pernyataan Somantri (1972) bahwa
pada masa Orde Lama mulai dikenal istilah: (1) Kewarganegaraan (1957);
(2) Civics (1962); dan (3) Pendidikan Kewargaan Negara (1968). Pada masa
awal Orde Lam, isi mata pelajaran PKn membahas bagaimana cara
mendapatkan dan menghapus kewarganegaraan, sedangkan dalam Civics
(1961) lebih banyak membahas mengenai sejarah Kebangkitan Nasional,
UUD, pidato-pidato politik kenegaraan yang bertujuan untuk "nation and
character building” bangsa Indonesia. Kemudian, kurikulum sekolah yang
berlaku pada awal pemerintahan Orde Baru dinamakan Kurikulum 1968, yang
mana di dalamnya tercantum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara.
Materi dan metode yang bersifat indoktrinatif dihilangkan kemudian diubah
menjadi sesuatu yang baru dan dikelompokkan menjadi Kelompok Pembinaan
Jiwa Pancasila
3. Beberapa alasan diperlukannya Pendidikan Kewarganegaraan bagi mahasiswa/
mahasiswi, yaitu :
- Meningkatkan Kesadaran Warga Negara: Pendidikan Kewarganegaraan
membantu mahasiswa/mahasiswi memahami hak dan kewajiban mereka sebagai
warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Dengan memahami pentingnya
partisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial negara, mahasiswa/mahasiswi
dapat membentuk karakter yang peduli dan memiliki rasa tanggung jawab
terhadap negara dan sesama.
- Membentuk Sikap Demokratis: Pendidikan Kewarganegaraan membantu
mahasiswa/mahasiswi memahami prinsip-prinsip dasar demokrasi, seperti
kebebasan berekspresi, hak asasi manusia, persamaan gender, multikulturalisme,
dan keadilan sosial. Dengan memahami nilai-nilai ini, mahasiswa/mahasiswi
dapat membentuk sikap dan perilaku demokratis dalam kehidupan sehari-hari dan
mampu memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan negara.
- Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis: Pendidikan Kewarganegaraan
membantu mahasiswa/mahasiswi mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
analitis dalam memahami masalah-masalah sosial, politik, dan ekonomi yang
kompleks. Dengan kemampuan ini, mahasiswa/mahasiswi dapat mengambil
keputusan yang tepat dan rasional dalam memecahkan masalah yang dihadapi,
serta mengambil tindakan yang efektif dalam memperjuangkan hak-hak mereka
dan kepentingan negara.
- Menyiapkan Mahasiswa/Mahasiswi untuk Menghadapi Tantangan Global:
Pendidikan Kewarganegaraan membantu mahasiswa/mahasiswi memahami
perbedaan budaya, agama, dan pandangan politik yang berbeda. Dengan
memahami hal ini, mahasiswa/mahasiswi dapat bersikap terbuka dan toleran
terhadap perbedaan, serta dapat berinteraksi dengan masyarakat dan negara di
tingkat global.
Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting bagi
mahasiswa/mahasiswi dalam membentuk karakter, sikap, dan keterampilan yang
diperlukan untuk menjadi warga negara yang baik dan sukses di masa nantinya.

Anda mungkin juga menyukai