Oleh:
Nama : Nyoman Septiyani Candra Dewi
No. Absen : 01
NIM : P07120122001
Kelas : 1.1
Prodi : D-III
Jurusan : Keperawatan
Kode mata kuliah : WATD3 103
Sumber Sosiologis
Para pemimpin mengajak seluruh rakyat untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia,
kemudian
Pidato-pidato dan ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para pejuang, serta kyai-kyai di
pondok pesantren yang mengajak umat berjuang mempertahankan tanah air.
Kedua hal ini merupakan penataan sosio-kultural.
Tinjauan sumber sosiologis yang lain adalah mengenai upaya pendidikan kewarganegaraan
pasca kemerdekaan tahun 1945 belum dilaksanakan di sekolah-sekolah hingga terbitnya
buku Civis pertama di Indonesia yang berjudul Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia
(Civis) yang disusun oleh Mr. Soepardo, Mr. M. Hoetaoeroek, Soeroyo Warsid,
Soemardjo, Chalid Rasjidi, Soekarno, Dan Mr. J.C.T. Simorangkir.
Sumber Politik
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa secara historis, Pendidikan Kewarganegaraan
di Indonesia senantiasa mengalami perubahan baik istilah maupun substansi sesuai dengan
perkembangan peraturan perundangan, iptek, perubahan masyarakat, dan tantangan global. Secara
sosiologis, Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia sudah sewajarnya mengalami perubahan
mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Secara politis, Pendidikan Kewarganegaraan
Indonesia akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perubahan sistem ketatanegaraan dan
pemerintahan, terutama perubahan konstitusi.
Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan sangat erat dengan perjalanan sejarah dan periodeisasi praktik
kenegaraan atau pemerintahan Republik Indonesia.
Ontologi Pendidikan Kewarganegaraan adalah sikap dan perilaku warga Negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Status warga Negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara
sampai dengan rakyat biasa, yang memiliki peran dan fungsi berbeda-beda, sehingga sikap dan
perilaku mereka sangat dinamis.
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan harus selalu menyesuaikan atau sejalan dengan
dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Perkembangan praktik ketatanegaraan dan system pemerintahan Republik Indonesia menurut
Undang-Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dibagi menjadi 6 periode
sebagai berikut:
1. Periode I (1945-1949)
2. Periode II (1949-1950)
3. Periode III (1950-1959)
4. Periode IV (1959-1966)
5. Periode V (1966-1998)
6. Periode VI (1998-sekarang)
Semua periodeisasi ini merupakan dinamika dan tantangan Pendidikan Kewarganegaraan
mengikuti periodeisasi UUD. Yang dimana dalam kutipan Aristoteles (1995) menyatakan:
“…different constitutions require different types of good citizen…because there are
different sorts of civis function.”
Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi
masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan
perundang, namun perkembangan masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat.
Oleh karena itu, Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan termasuk materi, metode, dan
sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK).
Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan
Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain, melainkan sangat tergantung pada
kemampuan bangsa sendiri. Dan dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan
tuntutan kemajuan bangsa. Demikian pula untuk masa depan Pendidikan Kewarganegaraan sangat
ditentukan olek eksitensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia.
PERTANYAAN
1. Apakah dengan adanya mata kuliah pendidikan Kewarganegaraan ini dapat menunjang
pembelajaran yang lebih efektif agar mahasiswa maupun mahasiswi dapat berfikir lebi
kritis?
2. Mengapa pendidikan Kewarganegaraan sangat erat dengan perjalanan sejarah dan
periodeisasi praktik kenegaraan atau pemerintahan Republik Indonesia?
Daftar Pustaka
dll, Manajemen Akutansi. 2020. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan
Kemampuan Utuh Sarjana atau Profesional. Terdapat pada,
https://youtu.be/HIZW71KysF4. Diakses pada, 21 Agustus 2022.
Kemendikbud. 2014. BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SARJANA ATAU PROFESI. Terdapat pada,
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/20272/mod_resource/content/2/BAB%2
0I%20PKn_PDITT.pdf. Diakses pada 21 Agustus 2022.
Lukman, Farid. 2022. HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL.
Terdapat pada, https://id.scribd.com/document/444846936/HAKIKAT-PENDIDIKAN-
KEWARGANEGARAAN-DALAM-MENGEMBANGKAN-KEMAMPUAN-UTUH-
SARJANA-ATAU-PROFESIONAL. Diakses pada 18 Agustus 2022.