Anda di halaman 1dari 5

RESUME MATERI MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN

“Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam


Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana Atau Profesional”

Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Ayu Putri Kartika, SH., MH

Oleh:
Nama : Nyoman Septiyani Candra Dewi
No. Absen : 01
NIM : P07120122001
Kelas : 1.1
Prodi : D-III
Jurusan : Keperawatan
Kode mata kuliah : WATD3 103

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIPLOMA III
2022/2023
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam

Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana Atau Profesional.

 Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan


Bangsa

Istilah dan Pengertian dalam Pendidikan Kewarganegaraan.


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, komunikasi diri, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20
Tahun 2003 Pasal 1). Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga
negara. (Undang - Undang RI No.12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2) Pendidikan manusia yang berhak
membentuk peserta didik menjadi bangsa kebangsaan dan cinta tanah air. (Undang - Undang RI
No 20 Tahun 2003, Penjelasan Pasal 37). Kemudian kesemuanya itu guna melatih para siswa untuk
berpikir, analitis, berpikir dan bertindak berdasarkan demokrasi dalam mempersiapkan demokrasi
yang demokratis yang Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan Dan Fungsi Diselenggaranya Pendidikan Kewarganegaraan.
Tujuan dari diselenggarakannya pendidikan kewarganegaraan adalah menjadikan setiap
warga negara indonesia menjadi good and smart citizen untuk hidup dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.
Fungsi dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu:
1. Kognitif (Kemampuan Berpikir Kritis)
2. Afektif (Sikap/Perilaku)
3. Psikomotorik (Keterampilan).

 Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik Tentang Pendidikan Kewarganegaraan Di


Indonesia
Sumber Historis
 Masa Budi Utomo (1908)
Pada masa itu diperingati hari Kebangkitan Nasional, pada saat itulah dalam diri bangsa
Indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai walaupun belum menamakan Indonesia.
 Sumpah Pemuda (1928)
Dengan adanya sumpah pemuda, para pemuda yang berasal dari wilayah Nusantara
berikrar menyatakan diri sebagai bangsa Indonesia, bertanah air, dan berbahasa persatuan
bahasa Indonesia.
 Munculnya Organisasi-Organisasi Kebangsaan (1930-An)
Pada saat itu dimana ada organisasi-organisasi kebangsaan yang bergerak dan bertujuan
untuk membangun rasa kebangsaan dan mencita-citakan Indonesia merdeka, negaranya
mandiri yang lepas dari penjajahan dan ketergantungan terhadap kekuatan asing.
 Kemerdekaan Indonesia (1945)
Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan Indonesia.
 Pasca Kemerdekaan
Dengan mengisi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai
cara, baik perjuangan fisik maupun diplomatid, namum tantangan untuk menjaga dan
mempertahankan kemerdekaan yang hakiki belumlah selesai.
 Menurut tinjauan Prof Nina Lubis (2008)
Beliau menyatakan:
... dahulu, musuh itu jelas: penjajah yang tidak memberikan ruang untuk mendapatkan
keadilan, kemanusiaan, yang sama bagi warga negara, kini, musuh bukan dari luar, tetapi
dari dalam negeri sendiri: korupsi yang merajalela, ketidakadilan, pelanggaran HAM,
kemiskinan, ketidakmerataan ekonomi, penyalahgunaan kekuasaan, tidak menghormati
harkat dan martabat orang lain, suap-menyuap, dll.

Sumber Sosiologis
 Para pemimpin mengajak seluruh rakyat untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia,
kemudian
 Pidato-pidato dan ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para pejuang, serta kyai-kyai di
pondok pesantren yang mengajak umat berjuang mempertahankan tanah air.
Kedua hal ini merupakan penataan sosio-kultural.
 Tinjauan sumber sosiologis yang lain adalah mengenai upaya pendidikan kewarganegaraan
pasca kemerdekaan tahun 1945 belum dilaksanakan di sekolah-sekolah hingga terbitnya
buku Civis pertama di Indonesia yang berjudul Manusia dan Masyarakat Baru Indonesia
(Civis) yang disusun oleh Mr. Soepardo, Mr. M. Hoetaoeroek, Soeroyo Warsid,
Soemardjo, Chalid Rasjidi, Soekarno, Dan Mr. J.C.T. Simorangkir.

Sumber Politik
Sebagaimana telah diuraikan di atas, bahwa secara historis, Pendidikan Kewarganegaraan
di Indonesia senantiasa mengalami perubahan baik istilah maupun substansi sesuai dengan
perkembangan peraturan perundangan, iptek, perubahan masyarakat, dan tantangan global. Secara
sosiologis, Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia sudah sewajarnya mengalami perubahan
mengikuti perubahan yang terjadi di masyarakat. Secara politis, Pendidikan Kewarganegaraan
Indonesia akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perubahan sistem ketatanegaraan dan
pemerintahan, terutama perubahan konstitusi.
 Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan sangat erat dengan perjalanan sejarah dan periodeisasi praktik
kenegaraan atau pemerintahan Republik Indonesia.
Ontologi Pendidikan Kewarganegaraan adalah sikap dan perilaku warga Negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Status warga Negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara
sampai dengan rakyat biasa, yang memiliki peran dan fungsi berbeda-beda, sehingga sikap dan
perilaku mereka sangat dinamis.
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan harus selalu menyesuaikan atau sejalan dengan
dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Perkembangan praktik ketatanegaraan dan system pemerintahan Republik Indonesia menurut
Undang-Undang Dasar 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dibagi menjadi 6 periode
sebagai berikut:
1. Periode I (1945-1949)
2. Periode II (1949-1950)
3. Periode III (1950-1959)
4. Periode IV (1959-1966)
5. Periode V (1966-1998)
6. Periode VI (1998-sekarang)
Semua periodeisasi ini merupakan dinamika dan tantangan Pendidikan Kewarganegaraan
mengikuti periodeisasi UUD. Yang dimana dalam kutipan Aristoteles (1995) menyatakan:
“…different constitutions require different types of good citizen…because there are
different sorts of civis function.”
Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi
masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan
perundang, namun perkembangan masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat.
Oleh karena itu, Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan termasuk materi, metode, dan
sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK).
 Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan untuk Masa Depan
Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain, melainkan sangat tergantung pada
kemampuan bangsa sendiri. Dan dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan
tuntutan kemajuan bangsa. Demikian pula untuk masa depan Pendidikan Kewarganegaraan sangat
ditentukan olek eksitensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia.

 PERTANYAAN
1. Apakah dengan adanya mata kuliah pendidikan Kewarganegaraan ini dapat menunjang
pembelajaran yang lebih efektif agar mahasiswa maupun mahasiswi dapat berfikir lebi
kritis?
2. Mengapa pendidikan Kewarganegaraan sangat erat dengan perjalanan sejarah dan
periodeisasi praktik kenegaraan atau pemerintahan Republik Indonesia?
Daftar Pustaka
dll, Manajemen Akutansi. 2020. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan
Kemampuan Utuh Sarjana atau Profesional. Terdapat pada,
https://youtu.be/HIZW71KysF4. Diakses pada, 21 Agustus 2022.
Kemendikbud. 2014. BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SARJANA ATAU PROFESI. Terdapat pada,
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/20272/mod_resource/content/2/BAB%2
0I%20PKn_PDITT.pdf. Diakses pada 21 Agustus 2022.
Lukman, Farid. 2022. HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL.
Terdapat pada, https://id.scribd.com/document/444846936/HAKIKAT-PENDIDIKAN-
KEWARGANEGARAAN-DALAM-MENGEMBANGKAN-KEMAMPUAN-UTUH-
SARJANA-ATAU-PROFESIONAL. Diakses pada 18 Agustus 2022.

Anda mungkin juga menyukai