Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Muhajirin

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN / PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

Alamat: Jl. Veteran No.155 Kebon Kolot Purwakarta

Telp: 0264-200008, Fax: 0264-200008 www.staialmuhajirinpwk@yahoo.co.id

______________________________________________________________________________

Soal UTS

Mata kuliah: Pendidikan PKn

Program Studi: Manajemen Pendidikan Islam

Kelas: MPI

Semester: 1

Hari / Tanggal: Jumat, 24 November 2023

Dosen: Yusma Dewi Iasha. M.Pd.

Soal

1. Apa dasar Hukum Pendidikan kewarganegaraan ?


2. Jelaskan maksud dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan!
3. Jelaskan menurut anda hubungan pancasila sebagai sistem filsafat!
4. Masalah Identitas Nasional muncul dikarenakan adanya kekhawatiran sebagian pihak atas semakin
minimnya kebanggaan terhadap kebudayaan nasional. Menurut anda mengapa kekhawatiran itu
timbul? Dan bagaimana mengatasinya ?
5. Bahasa adalah salah satu unsur pendukung Identitas Nasional. Bahasa merupakan sesuatu yang
dipahami sebagai sistem perlambang atas unsur-unsur ucapan manusia dan digunakan sebagai
sarana berinteraksi antar sesamanya. Menurut anda, bagaimana cara mengatasi atau menanggulangi
penyimpangan bahasa, yang sekarang bisa disebut bahasa alay !
6. Bagaimana pemahaman anda tentang Hak dan kewajiban Negara dan Warga Negara!
7. Jelaskan menurut pemahaman anda tentang unsur-unsur terbentuknya suatu negara ? Dan
bagaimana penerapan konstitusi di Indonesia!
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan demokrasi?
9. Demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat periode. Jelaskan periodesasi demokrasi di Indonesia itu
seperti apa ?
10. Menurut anda, apa yang membuat Indonesia tetap membutuhkan pembangunan dalam demokrasi,
meskipun kenyataanya Indonesia telah merdeka dari kolonialisme !

JAWABAN :

1. Dasar hukum pendidikan kewarganegaraan di Indonesia terletak pada beberapa peraturan dasar,
seperti UUD 1945, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982, dan Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan.Berikut adalah beberapa poin penting yang
terkait dengan dasar hukum pendidikan kewarganegaraan:

- Tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia : Menurut UUD 1945, tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia
mengenai kemerdekaan dituangkan dalam alinea kedua dan keempat.

- Hak dan kewajiban setiap warga negara : UUD 1945 menyatakan bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam perlindungan negara, yang tercantum dalam Pasal
30 ayat (1) UUD 1945

- Hak setiap warga negara untuk memperoleh pengajaran : Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 menyatakan
bahwa setiap warga negara memiliki hak untuk memperoleh pengajaran, yang diartikan sebagai
pendidikan perlindungan negara pendahuluan (PPBN)

- Pendidikan kerajaan melalui jalur pengajaran/pendidikan khususnya pendidikan tinggi : Keputusan


Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan (Pangab) menetapkan
realisasi pendidikan kerajaan melalui jalur pengajaran/pendidikan khususnya pendidikan tinggi

- Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata kuliah Dasar Umum (MKDU) : Keputusan
Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan Nomor 061 U/1985
menetapkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan harus diikuti oleh setiap warga negara dan
dianggap sebagai salah satu mata kuliah Dasar Umum (MKDU) di seluruh perguruan tinggi di
Indonesia

2.Pendidikan Kewarganegaraan memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:

1).Membentuk warga negara yang cerdas, berkarakter, dan berpartisipasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

2).Menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral bangsa bagi pelajar sejak dini

3).Menjadi patokan dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak sebagai warga negara, demi
kejayaan dan kemuliaan bangsa

4).Menciptakan generasi muda yang seimbang atas keselamatan dan kesejahteraan bumi

5).Membangun sikap setia kepada tanah air dan bersedia dengan niat tulus untuk menyumbangkan
setiap potensinya demi kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas atau harta
dari pihak-pihak lain.

Pendidikan Kewarganegaraan juga memiliki beberapa fungsi, seperti fungsi integratif, adaptif, kritis,
edukatif, dan transformatif.Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga mencakup beberapa tujuan
umum dan khusus yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan.

3.Pancasila disebut sebagai sistem filsafat karena merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam
yang dituangkan dalam suatu sistem. Pancasila mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang
menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila. Sebagai sistem filsafat, Pancasila
mempunyai ciri-ciri khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya, seperti materialisme,
idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme, dan sebagainya.Filsafat Pancasila juga berfungsi
sebagai dasar negara, sumber hukum tertinggi, ideologi bangsa, serta penjaga keutuhan dan
persatuan bangsa Indonesia.Oleh karena itu, Pancasila sebagai sistem filsafat mempunyai peranan
sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-
hari, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia.

4. Persoalan jati diri bangsa muncul karena adanya kekhawatiran sebagian pihak terhadap semakin
menurunnya kebanggaan terhadap budaya bangsa. Kekhawatiran tersebut mungkin muncul karena
kebudayaan nasional dipandang sebagai aset berharga yang jika dikelola dengan baik dapat
meningkatkan pendapatan negara melalui sektor pariwisata. Kekhawatirannya adalah jika
kebanggaan terhadap budaya bangsa terus terkikis, maka budaya tersebut bisa hilang atau bahkan
dicuri oleh negara lain. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dikembangkan pendidikan
nasionalisme dan karakter, seperti pendidikan kewarganegaraan, untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang jati diri bangsa. Pelestarian budaya juga penting, dan pemerintah harus mendanai
pelestarian aset budaya untuk menjamin keberlanjutannya. Selain itu, mendorong penggunaan
produk dalam negeri dan mendukung pariwisata lokal juga dapat memperkuat kebanggaan bangsa.

5. Penyimpangan bahasa, seperti bahasa alay, dapat diatasi dengan beberapa cara, antara lain:

Pendidikan: Pendidikan yang baik dan benar tentang bahasa dapat membantu mengurangi
penyimpangan bahasa. Pendidikan tata tentang bahasa yang benar dan penggunaan kata-kata yang
tepat dapat membantu masyarakat memahami pentingnya bahasa yang baik dan benar.

Sosialisasi: Sosialisasi yang baik tentang bahasa dapat membantu mengurangi penyimpangan
bahasa. Sosialisasi dapat dilakukan melalui media massa, seperti televisi, radio, dan internet, serta
melalui kampanye sosial.

Peran orang tua: Orang tua dapat membantu mengurangi penyimpangan bahasa dengan
memberikan contoh yang baik dalam penggunaan bahasa. Orang tua juga dapat mengajarkan anak-
anak mereka tentang tata bahasa yang benar dan penggunaan kata-kata yang tepat.

Peran pemerintah: Pemerintah dapat membantu mengurangi penyimpangan bahasa dengan


mengadakan kampanye sosial dan program pendidikan tentang bahasa yang baik dan benar.
Pemerintah juga dapat membuat peraturan tentang penggunaan bahasa yang benar dalam media
massa dan iklan.

Dengan cara-cara tersebut, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya bahasa yang baik
dan benar serta mengurangi penyimpangan bahasa seperti bahasa alay.

6. Hak dan kewajiban negara dan warga negara adalah konsep penting dalam sebuah negara. Hak
warga negara adalah kewenangan yang dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu, seperti hak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan, hak
untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, dan orang lain.
Sementara itu, kewajiban warga negara adalah tindakan yang wajib dilakukan warga negara kepada
negara, seperti wajib membayar pajak, wajib ikut serta dalam usaha perlindungan dan keamanan
negara, dan lain-lain. Negara melalui undang-undang mengatur hak dan kewajiban warga negara,
dan menjamin pelaksanaannya. Hak dan kewajiban warga negara Indonesia diatur dalam Pasal 27
sampai dengan Pasal 34 UUD 1945.

7. Unsur-unsur terbentuknya suatu negara meliputi wilayah tertentu, rakyat, dan pemerintahan yang
diakui.Konstitusi merupakan alat pembatas kekuasaan yang ditetapkan secara permanen dan
menjadi landasan dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.Di Indonesia, konstitusi yang
berlaku saat ini adalah Undang-Undang Dasar 1945, yang telah mengalami beberapa kali
perubahan.Penerapan konstitusi di Indonesia relatif baik, namun terdapat hal negatif seperti
timbulnya ketidakpuasan warga terutama pada masa pandemi Covid-19, serta timbulnya informasi
hoaks.Konstitusi di Indonesia harus mencerminkan keadilan sebagai esensi sebenarnya dari sebuah
konstitusi.Dalam menjalankan pemerintahan, negara harus memperhatikan hak individu dan
melakukan penyampaian berupa diskresi untuk meminimalkan kemungkinan terburuk yang terjadi.

8. Demokrasi adalah bentuk sistem pemerintahan di mana kekuasaan politik dipegang oleh rakyat
atau warga negara secara langsung atau melalui perwakilan yang mereka pilih. Istilah “demokrasi”
berasal dari bahasa Yunani kuno, di mana “demos” berarti “rakyat” dan “kratos” berarti “kekuasaan”
atau “pemerintahan”.Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan politik, baik melalui pemilihan umum, referendum, atau mekanisme
partisipasi lainnya. Prinsip dasar demokrasi adalah kedaulatan rakyat, di mana pemerintahan
dijalankan sesuai dengan keinginan mayoritas dengan menghormati hak-hak minoritas.Demokrasi
bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil, di mana semua warga negara memiliki
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial.Prinsip
penegakan kekuasaan dalam demokrasi bertujuan untuk mencegah pembatasan kekuasaan oleh
penguasa, sementara demokrasi juga mendorong pengurangan kesenjangan sosial dan
menyediakan kebutuhan dasar rakyat.

9. Demokrasi di Indonesia terbagi menjadi empat periode sejak negara ini merdeka pada tahun
1945.Keempat periode tersebut adalah:

1).Demokrasi Liberal-Parlemen (1945-1959): Periode ini ditandai dengan sistem pemerintahan


parlementer, dimana parlemen memainkan peran mendasar dalam pemerintahan. Kabinet pertama
dibentuk oleh Sutan Sjahrir, dan masa jabatannya berakhir dengan ditetapkannya UUD Sementara
tahun 1950.

2).Demokrasi Terpimpin (1959-1965): Periode ini ditandai dengan terbentuknya konstitusi baru pada
tahun 1959 yang memperkenalkan konsep “Demokrasi Terpimpin”. Periode ini ditandai dengan
bangkitnya kekuasaan Presiden Sukarno dan merosotnya demokrasi parlementer.

3).Demokrasi Pancasila pada Era Orde Baru (1965-1998): Periode ini ditandai dengan berdirinya
rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Rezim ini dicirikan oleh otoritarianisme
dan penindasan terhadap oposisi politik. Rezim tersebut didasarkan pada ideologi Pancasila yang
digunakan untuk membenarkan tindakan rezim

4).Demokrasi Era Reformasi (1998-sekarang): Periode ini dimulai dengan jatuhnya rezim Orde Baru
pada tahun 1998 dan terbentuknya sistem pemerintahan demokratis. Periode ini ditandai dengan
diberlakukannya konstitusi baru pada tahun 2002 yang memperkenalkan sistem pemerintahan
presidensial.

10. Indonesia tetap memerlukan pembangunan demokrasi meskipun telah merdeka dari kolonialisme
karena sejarah demokrasi di Indonesia sangat kompleks dan dinamis.Konsep demokrasi
diperkenalkan ke Indonesia pada masa penjajahan dan telah mengalami berbagai perkembangan
sejak saat itu.Lemahnya budaya demokrasi di Indonesia menyulitkan praktik demokrasi ala Barat,
dan hal ini memberikan peluang besar bagi partai politik untuk mendominasi kehidupan politik.Selain
itu, rasa persaudaraan dan nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia baru muncul pada awal
abad ke-20, dan negara ini banyak diperintah oleh kerajaan-kerajaan yang tidak memiliki rasa
persatuan dan nasionalisme.Oleh karena itu, pengembangan demokrasi di Indonesia tetap
diperlukan untuk memastikan bahwa semua warga negara mempunyai hak dan perlakuan yang
sama, serta memperkuat stabilitas dan persatuan politik negara.

Anda mungkin juga menyukai