Anda di halaman 1dari 3

UTS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : NURMA AULIA

KELAS : 2 MPI A

NIM : 2281090020

1. Memahami Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi menurut Winataputra


dan Budimansyah (2007:4) dengan merumuskan secara luas untuk mencakup proses
penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya sebagai
warga Negara. Jelaskan maksud pernyataan tersebut!

Jawaban :
Pendidikan kewarganegaraan diberikan kepada mahasiswa sebagai generasi muda penerus
bangsa untuk memberikan bekal nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman komprehensif
mengenai wawasan nusantara, ketahanan nasional, hak dan kewajiban sebagai warganegara,
demokrasi, konstitusi serta HAM dalam menghadapi tantangan .

Dengan pendidikan kewarganegaraan ini para generasi muda diharapkan memiliki kesadaran
penuh akan demokrasi dan HAM. Dengan bekal kesadaran ini, mereka akan memberikan
kontribusi yang berarti dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi bangsa, seperti
konflik dan kekerasan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia, dengan cara-cara yang damai
dan cerdas.

Mencetak generasi muda yang bertanggungjawab atas keselamatan dan kejayaan tanah air
adalah tujuan berikutnya. Rasa tanggung jawab ini akan tercermin dalam partisipasi aktif
generasi muda dalam pembangunan. Generasi muda yang bertanggung jawab akan menyaring
pengaruh-pengaruh dari luar, mengambil sisi positifnya dan menolak hal-hal yang tidak
sesuai dengan nilai luhur dan moral bangsa.
Akhirnya, Pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu menumbuhkan sikap setia kepada
tanah air dan bersedia dengan tulus ikhlas untuk menyumbangkan setiap potensinya demi
kemajuan tanah air walaupun mendapat iming-iming popularitas atau harta dari pihak-pihak
lain.

2. Tuliskan landasan hukum dan landasan historis pendidikan kewarganegaraan!

Jawaban:
A. Landasan hukum pendidikan kewarganegaraan adalah:

1. Pasal 27 ayat (1), Pasal 30 ayat (1), dan Pasal 31 ayat (1) UUD 1945
2. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan
Keamanan Negara Republik Indonesia
3. UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/kep./2000 tentang Penyempurnaan Kurikulum Inti Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) PKn pada PT di Indonesia.
landasan hukum ini menguatkan posisi pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu
materi pembelajaran pokok dan wajib di tiap sekolah serta perguruan tinggi di Indonesia.

B. Landasan historis pendidikan kewarganegaraan


Landasan historis pendidikan kewarganegaraan berangkat dari upaya dan perjuangan
bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi
pengembangan pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan,
pengembangan materi, rancangan model pembelajaran, dan evaluasinya.

3. Masalah Identitas Nasional muncul akhir-akhir ini lebih dikarenakan kekhawatiran


sebagian pihak atas semakin mengikisnya kebanggaan terhadap budaya Nasional,
atribut nasional yang mencirikan Identitas nasional. Menurut saudara mengapa
kekhawatiran itu timbul? Dan bagaimana mengatasinya?

Jawaban:
• mengapa kekhawatiran itu timbul?
Menurut saya budaya-budaya nasional merupakan salah satu kekayaan yang dimiliki oleh
bangsa ini, bila dimanfaatkan dan dikelola dengan baik akan meningkatkan pemasukan bagi
negara melalui sektor pariwisata, yang mengkhawatirkan dari hilangnya kebanggaan terhadap
budaya nasional adalah lama kelamaan budaya ini akan hilang atau bahkan bisa dicuri oleh
negara lain, tentunya kita sebagai pemilik budaya tersebut jelas tidak rela dicuri oleh negara
lain oleh karena itu budaya nasional harus tetap dilestarikan dan dipatenkan sebagai kekayaan
asli bangsa supaya tidak dilupakan.

•Cara mengatasinya :
1. Mengembangkan rasa nasionalisme / cinta terhadap tanah air.
2. Mengenalkan dan mengajarkan kepada generasi penerus akan budaya asli Indonesia.
3. Memberikan contoh kepada orang lain atau siswa didik, misal seperti guru yang juga
menerapkan sikap gotong royong yang juga merupakan identitas bangsa ini.
4. Dengan membuat sistem atau kebijakan yang mendukung pelestarian identitas nasional
bangsa, misal disekolah atau ditempat kerja setiap hari kamis diwajibkan mengenakan batik,
ini juga merupakan cara mempertahankan budaya dengan menggunakan sistem yang ada di
sekitar.

4. Demokrasi memerlukan partisipasi aktif warga Negara dalam pelaksanaannya. Tidak


ada satu pun Negara di dunia yang mencapai puncak kejayaannya jika tidak ada
partisipasi warganegaranya. Jelaskan dan berikan contoh partisipasi warga Negara
terhadap negaranya!

Jawaban:
partisipasi masyarakat dalam politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk
turut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan memilih pimpinan negara, dan
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah. Partisipasi politik
dapat dijadikan sebagai salah satu parameter dalam penilaian tingkat demokrasi di sebuah
negara. Semakin tinggi partisipasi politik dalam masyarakat dapat menunjukkan kondisi
demokrasi yang berkualitas

Contoh partisipasi:
 Mengikuti kegiatan pemilihan umum kepala negara maupun kepala daerah.
 Ikut dalam rapat di lingkungan baik tingkat RT maupun RW.
 Menyuarakan pendapatnya di lingkungan agar tercipta lingkungan yang lebih baik.
5. Jelaskan dan uraikan Kedudukan Pembukaan UUD1945 dalam Sistem
Ketatanegaraan RI!
Jawaban:

1. kedudukan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 adalah sebagai pernyataan kemerdekaan yang terperinci. Bangsa Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 telah menyatakan proklamasi kemerdekaan yang pada
hakikatnya mempunyai makna bahwa proklamasi adalah suatu pernyataan mengenai
kemerdekaan bangsa Indonesia. adanya proklamasi 17 Agustus 1945 memiliki
konsekuensi akan adanya tindakan segera mungkin dari bangsa Indonesia untuk
menyusun sebuah negara yang merdeka dan mempunyai kedaulatan sendiri guna
mewujudkan cita-cita bersama yaitu masyarakat adil dan makmur.

2. Kedudukan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


secara hakiki mengandung dasar, rangka dan suasana bagi negara dan tertib hukum Indonesia.
Jadi, dapat dikatakan bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 memuat nilai-nilai fundamental tentang negara Republik Indonesia. Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 oleh karena itu merupakan
dasar, rangka dan suasana bagi kehidupan kenegaraan dan tertib hukum Indonesia, sehingga
memiliki sifat yang sangat menentukan bagi bangsa dan negara Republik Indonesia Contoh
konkretnya adalah isi yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 alinea IV merupakan penjelmaan dari nilai-nilai yang
terkandung dalam alinea I, II, III, yaitu sebagai bentuk dan sifat bagi asas hukum positif dan
hidup kenegaraan Republik Indonesia.

3. kedudukan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945


secara hakiki mengandung pengakuan atas adanya macam-macam hukum. Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 misalnya terdiri dari alinea I,
II, III dan IV, yang keempatnya terdapat adanya hubungan kesatuan. Alinea IV Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya merupakan
penjelmaan alinea I, II, III. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 alinea I, II, III mengandung nilai-nilai hukum kodrat, hukum Tuhan dan hukum
etis atau hukum moral.

Anda mungkin juga menyukai