Disusun Oleh:
GUFRAN AMIN
F 221 13 076
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
iv
BAB I
PEMBAHASAN
v
Pancasila sebagai ideologi negara. Ketiga hal itu dapat dibedakan, namun
tidak dapat dipisahkan.
vi
dan dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang
kehidupan nasional yaitu bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan hankam yang disingkat dengan Ipoleksosbud
Hankam. Ipoleksosbud Hankam menjadi dasar pemikiran
ketahanan nasional.
vii
Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaraan.
Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta
bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lain.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan
dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
c. Djahiri (1994)
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan harus mendukung
keberhasilan pencapaian Pendidikan Nasional, yaitu
Mencerdaskan kehidupan bangsa yang mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang
luhur, memiliki kemampuan pengetahuann dan keterampilan,
kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian mantap dan mandiri
serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
d. Sapriya (2001)
Partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jawab dalam
kehidupan politik dari warga negara yang taat kepada nilai-nilai
dan prinsip-prinsip dasar demokrasi konstitusional Indonesia.
Partisipasi warga negara yang efektif dan penuh tanggung jawab
memerlukan penguasaan seperangkat ilmu pengetahuan dan
keterampilan intelektual serta keterampilan untuk berperan
serta. Partisipasi yang efektif dan bertanggung jawab itu pun
ditingkatkan lebih lanjut melalui pengembangan disposisi atau
viii
watak-watak tertentu yang meningkatkan kemampuan individu
berperan serta dalam proses politik dan mendukung
berfungsinya sistem politik yang sehat serta perbaikan
masyarakat.
e. Somantri (2001)
Warga negara yang patriotik, toleran, setia, terhadap bangsa dan
negara, beragama, demokratis. Pancasila sejati.
ix
b. Siswa/mahasiswa sebagai genersi baru Dapat mengambil
keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan
masalah pribadi, masyarakat dan negara
c. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat
keputusan-keputusan yang cerdas.
d. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia
dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
x
belakang, tujuan, dan nasib. Sehingga dapat tercipta rasa persatuan
yang kuat.
b. Korupsi
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu
negara yang terkenal dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi
yang terjadi. Korupsi tidak hanya dilakukan oleh pejabat kelas atas
didaerah pusat saja, tapi juga oleh pejabat didaerah kecil. Hal ini
menyebabkan kerugian negara yang amat besar yang
menyengsarakan rakyat dan menimbulkan berbagai masalah sosial
seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, kualitas pendidikan yang
rendah, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran, dan
banyaknya daerah tertinggal yang tidak mendapat fasilitas yang
layak. Sebenarnya, negara kita memiliki dana yang cukup untuk
mensejahterakan rakyatnya, tetapi karena ulah para koruptor, uang
negara menjadi terbuang sia-sia dan menyengsarakan penduduk.
Namun, penanganan terhadap para koruptor di Indonesia kurang
tegas.
c. Penegakan Hukum
Indonesia merupakan negara hukum. Namun, seperti kasus yang
sudah-sudah, kebanyakan dari mereka yang dihukum adalah rakyat
kecil. Ini dikarenakan hukum di Indonesia yang tidak adil, yang
lancip terhadap rakyat kecil, tumpul kepada masyarakat kelas atas.
Hukum seringkali disalahgunakan oleh para praktisi hukum yang
dapat disuap, sehingga rakyat kecil yang tidak mempunyai uang,
tidak dapat berbuat apa-apa, dan pasrah untuk dihukum bersalah.
xi
terhadap sila-sila pancasila merupakan salah satu pemecahan paling tepat
terhadap masalah-masaalh diatas. Semua tergantung dari pribadi
masyarakat Indonesia sendiri. Apakah mau stuck dalam keadaan Indonesia
yang seperti sekarang, atau mau berubah ke arah yang lebih baik.
xii
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
xiii
xiv