Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ARSITEKTUR TROPIS
“KARAKTERISTIK IKLIM TROPIS KOTA PALU DAN
PERMASALAHANNYA TERHADAP BANGUNAN”

NAMA : AENUL FATWA

NO. STAMBUK : F221 17 096

KELAS :B

PRODI : SI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
Berkat dan RahmatNyalah kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Mata
Kuliah arsitektur tropis tentang karakteristik iklim tropis kota palu.

Ucapan terima kasih kami haturkan kepada tim Dosen Pengajar Mata
Kuliah arsitektur tropis Yth. Ibu andi herniwati,s.t,m.t. dan ibu hatifa,s.t,m.t
karena dengan tugas ini akhirnya walaupun sedikit kami dapat mengetahui Dan
Mengerti Tentang karakteristik iklim tropis kota palu.

Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini untuk
itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan tak lupa kami mengharap kritik
dan saran dari para pembaca yang utamanya dari Yth. Ibu Dosen Pengajar, agar
kedepannya kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Wassalamu alaikum Wr. Wb.

AENUL FATWA

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................................ 1
1.2 rumusan masalah .................................................................................... 2
1.2 Tujuan dan sasaran ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian iklim tropis ........................................................................... 3
2.1.1 karakteristik iklim tropis ................................................................ 4
2.1.2 dearah persebaran iklim tropis ....................................................... 6
2.2 karakteristik iklim tropis di kota palu ..................................................... 7
2.3 permasalahan iklim terhadap bangunan di kota palu ............................11
2.4 contoh bangunan yang respon terhadap iklim di kota palu ...................14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

2.4 Latar Belakang

Iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata secara tahunan yang mencakup


wilayah yang relatif luas. Iklim (baca: iklim di Indonesia, pengaruh astronomis
terhadap iklim) suatu tempat diketahui dari data rata-rata cuaca tahunan seperti
kelembaban udara, suhu, pola angin dan curah hujan minimal 10-30 tahun.

Selain cuaca (baca: hubungan awan dan cuaca), indikasi lain yang dapat
dijadikan sebagai penentu tipe iklim di suatu wilayah adalah vegetasi alam atau
tumbuh-tumbuhan yang mendominasi suatu daerah, misalnya hutan hujan tropis
(baca: jenis hutan hujan tropis, ekosistem hutan hujan tropis, ciri hutan hujan
tropis), hutan gugur (baca: bioma hutan gugur, jenis-jenis hutan), atau hutan
berdaun jarum (baca: jenis-jenis hutan, bioma taiga). Dan secara garis besar iklim
di suatu tempat dapat terbentuk karena adanya dua hal yang mempengaruhi, yaitu:

 Rotasi dan Revolusi Bumi


 Perbedaan lintang geografis dan perbedaan lingkungan fisik (baca: arti
letak geografis, pengaruh letak geografis)

1
1.2 Rumusan Masalah

1. apa yang dimaksud dengan iklim tropis?

2. bagaimana karakteristik iklim tropis di kota palu?

3. seperti apa permasalahan iklim terhadap bangunan di kota palu?

4. contoh bangunan yang respon terhadap iklim tropis di kota palu?

1.3 tujuan dan saran

adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan


penjelasan lebih dalam tentang karakteristik iklim tropis kota palu sehingga para
pembaca dapat memahami lebih dalam mengenai bagaimana seharusnya
membangun suatu bangunan yang sesuai dengan iklim tropis kota palu.

Adapun sasaran adalah membuat pembaca lebih memahami dan mengerti


tentang bagaimana seharusnya sistem perancangan bangunan yang sesuai dan
dapat menanggulangi permasalahan iklim tropis di kota palu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian iklim tropis

Tropis dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara


garis isotherm di bumi bagian utara dan selatan, atau daerah yang terdapat di
23,5° lintang utara dan 23,5° lintang selatan. Pada dasarnya wilayah yang
termasuk iklim tropis dapat dibedakan menjadi daerah tropis kering yang meliputi
stepa (baca: bioma stepa), savanna kering (baca: ciri-ciri savanna, bioma
savanna), dan gurun pasir (baca: bioma gurun) dan daerah tropis lembab yang
meliputi hutan hujan tropis (baca: bioma hutan hujan tropis, keunikan hutan hujan
tropis), daerah-daerah dengan musim basah dan savanna lembab.

Indonesia sendiri termasuk dalam iklim tropis basah atau daerah hangat lembab
yang ditandai dengan:

 Kelembaban udara yang relatif tinggi (pada umumnya di atas 90%)


 Curah hujan yang tinggi (baca: manfaat curah hujan tinggi)
 Temperatur tahunan di atas 18°C (dan dapat mencapai 38°C pada musim
kemarau).
 Perbedaan antar musim (baca: pembagian musim di Indonesia) tidak
terlalu terlihat, kecuali periode sedikit hujan dan banyak hujan yang
disertai angin kencang

3
Selain iklim tropis basah, ada pula iklim tropis kering dengan ciri-ciri sebagai
berikut:

 Kelembaban udara yang relatif rendah (umumnya dibawah 50%)


 Curah hujan yang juga rendah
 Radiasi matahari ke wilayah yang memiliki iklim tropis kering langsung
tinggi dan maksimal karena jarang terdapat awan
 Banyak terdapat gurun pasir karena sangat jarang terjadi hujan
 Pada sore hari sering terdengar ledakan batu-batu akibat perubahan suhu
ekstrem

2.1.1 karakteristik iklim tropis

1. Letaknya di bagian bumi antara 23,5° lintang utara dan 23,5° lintang selatan.
2. Suhu udara rata-rata tinggi hal ini disebabkan karena matahari selau vertikal,
umumnya suhu udara antara 20-30°C bahkan dapat mencapai 30°C di
beberapa tempat untuk wilayah dengan iklim tropis basah
3. Namun suhu udaranya normal tanpa pergantian suhu yang terlalu ekstrim.
4. Amplitudo suhu rata-rata tahunannya kecil, pada wilayah khatulistiwa
mencapai 1-5°C, namun amplitude hariannya lebih besar.
5. Tekanan udara pada wilayah dengan iklim tropis cenderung rendah dan
perubahannya secara perlahan juga beraturan.
6. Penguapan air laut cukup tinggi sehingga banyak terdapat awan.
7. Curah hujan lebih tinggi dan lebih lama per tahunnya dari daerah-daerah lain
dengan iklim lain di dunia
8. Karena tingginya curah hujan mengakibatkan tanah di wilayah iklim tropis
cukup subur.
9. Wilayah di iklim tropis juga mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
(baca: lapisan-lapisan matahari)
10. Dipengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari sehingga menyebabkan
peredaran pola angin dan menjadikan wilayah iklim tropis memiliki dua
musim, yaitu musim hujan dan kemarau, tanpa adanya musim dingin.
11. Tekanan udara pada daerah dengan iklim tropis cenderung rendah.

4
12. Pada wilayah dengan iklim tropis basah vegetasi yang tumbuh di banyak
hutan biasanya berwarna hijau dan lebat
13. Dan pada wilayah dengan iklim tropis kering lebih banyak savana.
14. Dapat mempengaruhi iklim global jika terjadi perubahan yang
signifikan. (baca: pembagian iklim, iklim di Indonesia dan pengaruhnya
terhadap iklim secara global)
15. Pada wilayah dengan iklim tropis kering suhu udara pada siang hari biasanya
sangat tinggi dan bisa mencapai 45°C sedangkan pada malam hari sangat
rendah bisa mencapai 10°C.
16. Udara akan berbalik sangat dingin di wilayah dengan iklim tropis kering
karena radiasi balik bumi sangat cepat berlangsung

Beberapa karakteristik sebuah kawasan nan beriklim tropis, antara lain :

 Suhu udara rata-rata tinggi antara 200–230C. Di beberapa loka tertentu, bisa
mencapai 3000C. Namun rentang suhu normal ini dapat bertambah atau
berkurang tergantung kepada lingkungan pendukungnya. Dengan banyaknya
hutan nan gundul di sebuah kawasan beriklim tropis, akan pula
mempengaruhi suhu rata-rata nan lebih panas. Perubahan suhu ini akan pula
diiringi dengan perubahan kelembaban, sehingga disparitas suhu antara siang
dan malam hari menjadi berbeda jauh bahkan dapat berbeda secara ekstrem.
Disparitas suhu ekstrem antara siang dan malam ini jelas lambat laun akan
mempengaruhi pula kepada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hayati
nan ada di kawasan tersebut.
 Memiliki tekanan udara rendah, berubah secara perlahan dan beraturan.
Kondisi ini terjadi apabila lingkungan pendukungnya dalam keadaan normal.
Namun apabila lingkungan telah berubah, termasuk perubahan nan terjadi
secara global, tentu saja akan berpengaruh pula terhadap tekanan udara dan
perubahan suhu di siang dan malam hari.

5
 Curah hujan cenderung banyak dan sering. Lebih banyak dibanding negara-
nagara lain di dunia. Keadaan ini juga apabila semua pendukungnya dalam
keadaan normal. Namun sebaliknya apabila telah berubah, seperti
berkurangnya kawasan hutan, pemakaian perangkat elektronik dan kendaraan
bermotor nan tak ramah lingkungan, pengaruh suhu secara dunia nan akan
mempengaruhi pula suhu nan di kutub utara misalnya, dengan sendiri akan
berpengaruh pula terhadap curah hujan nan terjadi di kawasan beriklim tropis
ini. Belakangan ini perubahan itu telah kelihatan nyata, terutama panjang
musim hujan dan musim kemarau nan tak sebanding lagi. Begitu pula saat
datangnya musim hujan dan pergantian menjadi musim kemarau juga telah
mengalami perubahan.

2.1.2 dearah persebaran iklim tropis

Negara tropis adalah negara yang berada dalam wilayah tropika, daerah
dengan zona tropic of cancer paralel lintang pada 23,5° utara, dan tropic
Capricorn paralel lintang pada 23,5° selatan. Daerah tropis selalu disorot oleh
sinar matahari tegak lurus pada tengah hari minimal satu hari dalam satu tahun.
Dan ditengah-tengah daerah tropis ada garis khayal yang kita sebut khatulistiwa.
Negara-negara barat yang termasuk dalam wilayah dengan iklim tropis
diantaranya:

 Semua negara di Amerika Tengah


 Semua wilayah di Kepulauan Karibia
 Nassau di Kepulauan Bahama
 Bagian atas Amerika Selatan termasuk Kolombia, Ekuador, Peru, Bolivia,
Venezuela, Guyana, Suriname, Argentina, Paraguay, Brazil, dan sebagian
utara Chile
 Sebagian negara Meksiko

6
Negara-negara di Timur Tengah yang termasuk dalam iklim tropis:

 Yaman
 Sebagian wilayah selatan Arab Saudi
 Oman
 Uni Emirat Arab

Negara-negara di Asia yang beriklim tropis:

 Semua negara di Asia Tenggara


 Hongkong
 Sebagian wilayah Taiwan
 Sebagian wilayah selatan India
 Sebagian wilayah Bangladesh
 Kepulauan Maladewa

2.2 karakteristik iklim tropis di kota palu

Palu adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Palu merupakan


kota yang terletak di Sulawesi Tengah, berbatasan dengan Kabupaten Donggala di
sebelah barat dan Utara, Kabupaten Sigi di sebelah selatan, dan Kabupaten Parigi
Moutong di sebelah timur. Kota Palu merupakan kota lima dimensi yang terdiri
atas lembah, lautan, sungai, pegunungan, dan teluk. Koordinatnya adalah 0,35 –
1,20 LU dan 120 – 122,90 BT. Kota Palu dilewati oleh garis Khatulistiwa.
Penduduk Kota Palu berjumlah 342.754 jiwa (2012).

Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Peta ketinggian
mencatat, 376,68 Km2 (95,34%) wilayah Kota Palu berada pada ketinggian 100 –
500 mdpl dan hanya 18,38 Km2 (46,66%) terletak di dataran yang lebih rendah.
Kota Palu terletak di bagian Utara khatulistiwa, menjadikan Kota Palu sebagai
salah satu kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000
mm per tahun.

7
Bentang alam Kota Palu membentang memanjang dari Timur ke Barat dengan
luas wilayah 395,06 Km2. Secara astronomis, Kota Palu terletak pada posisi
119,45 – 121,15 BT dan 0,36 – 0,56 LS.

perkiraan cuaca kota palu

 pada malam hari suhu udara turun menjadi +22...+23°C, Titik embun:
+21,57°C; rasio suhu, kecepatan angin dan kelembaban: . Agak tidak nyaman bagi
kebanyakan orang di tepi atas; Kesempatan kabut, jarak pandang 900 m; curah
hujan tidak diharapkan, . Angin Sedikit tenang bertiup dari selatan-timur dengan
kecepatan 0-7 . Km/jam, langit cerah; apa yang akan dipakai: sandal
terbuka, sepatu, sandal tertutup, sneakers cahaya, sandal jepit, kaus kaki, kaus
kaki panjang, celana ketat, celana pendek, rok, celana olahraga, celana, dress
mudah, t-shirt, kemeja lengan pendek, blus; musim astronomi: musim panas;

 pagi-pagi suhu udara menghangat hingga +23...+26°C, Titik embun: +21,8°C;


rasio suhu, kecepatan angin dan kelembaban: . Agak tidak nyaman bagi

8
kebanyakan orang di tepi atas; . Di beberapa tempat akan sedikit hujan,
Dianjurkan untuk membawa payung, .
Angin Sedikit tenang bertiup dari timur dengan kecepatan 4-7 . Km/jam, langit
mendung; pakaian untuk cuaca: sandal terbuka, sandal jepit, celana
pendek, rok, dress mudah, t-shirt; musim astronomi: musim panas;

 di sore hari suhu udara menghangat hingga +26...+28°C, Titik embun: +22,94°C;
rasio suhu, kecepatan angin dan kelembaban: . Sangat lembab, cukup nyaman;
. Hujan diharapkan, Dianjurkan untuk membawa payung, . Angin Sedikit
hembusan angin bertiup dari utara-timur dengan kecepatan 7-11 . Km/jam, langit
mendung; direkomendasikan pakaian: sandal terbuka, sandal
jepit, topi, topi, celana pendek, rok, dress mudah, t-shirt; musim astronomi:
musim panas.

 di malam hari suhu udara turun menjadi +23...+25°C, Titik embun: +22,88°C;
rasio suhu, kecepatan angin dan kelembaban: . Sangat lembab, cukup
nyaman; Kesempatan kabut, jarak pandang 960 m; . Hujan diharapkan,
Dianjurkan untuk membawa payung, . Angin Sedikit tenang bertiup dari timur
dengan kecepatan 0-7 . Km/jam, langit mendung; pakaian untuk musim: sandal
terbuka, sandal jepit, celana pendek, rok, dress mudah, t-shirt; musim astronomi:
musim panas.

tren suhu kota palu

9
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki dua puncak curah hujan dan kondisi itu
terjadi pada musim peralihan seperti pada saat ini, kata Koordinator Analisa dan
Pengolahan Data BMKG Balai Wilayah IV Stasiun Metereologi Kelas II Bandara
Mutiara Sis Aljufri Palu.

Affandi Nugraha Diharsya, Senin (12/2Ia menjelaskan musim peralihan


saat ini mulai terjadi pada pertengahan Februari sampai awal Maret mendatang.
Sulteng yang terdiri 13 kabupaten dan kota memiliki karakter yang berbeda satu
daerah dengan daerah lainnya. Pada musim-musim yang seharusnya hujan,
wilayah Kota Palu sendiri mengalami penurunan dibandingkan dengan daerah lain
di Sulteng.

Menurut analisa dan pemantauan BMKG, meningkatnya curah hujan pada


musim peralihan ini masih dipengaruhi oleh lanina yang terjadi beberapa waktu
lalu. Selain itu juga dipengaruhi masih kuatnya angin barat di wilayah sekitar
Samudera Pasifik dan menghangatnya peraian bagian utara Pulau Sulawesi seperti
di Sulawesi Utara dan Buol, bagian utara Sulteng. “Hal inilah yang menyebabkan
curah hujan dengan intensitas tinggi hingga pada Maret 2018 sehingga perlu
diwaspadai di beberapa daerah, khususnya Buol dan Tolitoli,” katanya. Selain

10
Buol, daerah yang berpontesi besar diguyur hujan lebat adalah Donggala,
Banggai, Morowali Utara, Morowali, Banggai Laut dan Banggai Kepuluauan.

2.3 permasalahan iklim terhadap bangunan di kota palu

Arsitektur Tropis adalah sebuah karya Arsitektur yang mencoba untuk


memecahkan problematic iklim setempat, dalam hal ini iklim Tropis. Yang
penting dalam Arsitektur Tropis ialah apakah rancangan tersebut dapat
menyelesaikan masalah pada iklim tropis seperti hujan deras, terik matahari, suhu
udara tinggi, kelembapan tinggi dan kecepatan angina rendah, sehingga manusia
yang semula tidak nyaman berada dialam terbuka, menjadi nyaman ketika berada
didalam bangunan tropis.

Salah satu ciri iklim tropis adalah suhu udara dan kelembapan tinggi
sepanjang tahun. Padahal panas dan kelembapan tinggi bisa mempengaruhi
ketahanan bangunan. Selain suhu udara dan kelembapan, apa saja pengaruh cuaca
dan iklim tropis pada bangunan?

Berikut beberapa permasalahan iklim terhadap bangunan di kota palu

1. Masalah: Kelembapan udara


Solusi: Pembuatan ventilasi
Selain agar penghuninya tidak kegerahan dan nyaman untuk berlama-
lama, ventilasi yang lancar juga membantu mempercepat pertukaran udara
“lama” dengan udara “baru dan mengurangi peluang berkembangbiaknya
jamur, bakteri, atau virus. Dalam membangun sistem ventilasi untuk rumah di
daerah tropis, Anda bisa menggunakan sistem cross-ventilation yang
memungkinkan aliran udara bisa melewati satu ruangan dan menyalurkan
udara secara merata. Cara membuat ventilasi dengan sistem cross-
ventilation sangat mudah. Anda cukup membuat ventilasi yang saling
berseberangan dalam ruangan yang akan dibangun. Dengan demikian udara
dapat mengalir memenuhi seluruh ruangan dan membuat rumah menjadi
lebih nyaman

11
2. Masalah: Panas terik
Solusi: Atur posisi hunian
Untuk mengurangi paparan sinar matahari yang langsung masuk ke
dalam rumah, Anda bisa membangun rumah memanjang dari timur ke barat.
Namun, jika hal tersebut tidak memungkinkan, Anda tetap bisa membangun
rumah secara memanjang dari utara ke selatan. Siasati dengan shadinguntuk
menghalangi sinar matahari langsung yang masuk ke dalam
rumah. Shading dapat dilakukan antara lain dengan pengecatan pada dinding
yang terkena sinar matahari langsung. Cat dapat mengurangi radiasi panas
matahari terhadap tembok. Anda juga dapat memasang kanopi atau
menggunakan material bangunan tertentu yang dapat mengurangi radiasi
panas terhadap tembok.

3. Masalah: Tingginya curah hujan


Solusi: Pemilihan material atap
Atap yang Anda bangun haruslah mampu mengatasi cuaca daerah tropis
yang panas sekaligus curah hujan tinggi. Buatlah atap yang memiliki
kemiringan yang cukup. Sehingga atap akan mampu mengalirkan air hujan
dengan cepat ke bawah. Gunakan atap dengan warna yang cerah. Tujuannya
agar atap mampu memantulkan radiasi panas dari sinar matahari. Anda bisa
juga membuat sebuah space kosong di antara atap dan plafon yang bertujuan
untuk mengurangi radiasi sinar matahari. Buat juga plafon yang tinggi agar
ruangan tetap sejuk karena udara panas dapat mengalir jauh ke atas ruangan.

4. Masalah: Ruangan terasa panas


Solusi: Pilih material lantai yang sejuk
Salah satu cara mengatasi panasnya ruangan rumah di daerah tropis
akibat paparan sinar matahari bisa Anda atasi dengan menggunakan lantai
yang terbuat dari batu alam dan keramik. Kedua material tersebut memiliki
sifat dingin, pilihan yang tepat untuk mengatasi rasa panas daerah tropis.

12
Hindari menggunakan kayu sebagai lantai rumah Anda. Sifat kayu
menyerap panas dan cenderung memuai sehingga tidak nyaman untuk
digunakan pada rumah di daerah tropis.

5. Masalah: Rumah tampak gersang


Solusi: Tanam pohon
Agar keseluruhan rumah nampak sejuk dan mengurangi paparan sinar
mataharu, tanamlah pohon yang rindang di sekeliling hunian. Ruang-ruang
hijau sekitar rumah juga sangat bermanfaat untuk kelancaran sirkulasi udara
di dalam rumah. Pepohonan yang tumbuh dapat mengarahkan arah aliran
udara masuk ke dalam ruangan rumah. Selain itu, di iklim tropis basah
dengan curah hujan tinggi, keberadaan pepohonan dapat menyerap air ke
dalam tanah sehingga tidak merusak seketika mempengaruhi struktur
bangunan.

13
2.4 contoh bangunan yang respon terhadap iklim tropis di kota palu

Gambar gedung kantor walikota

Salah satu permasalahan di wilayah palu yaitu tingkat panas yang cikup
tinggi sehingga bangunan walikota ini dibangun memanjang dari arah barat ke
timur hal ini dilakukan guna menghindari sinar matahari dari timur maupun dari
barat sehingga panas matahari tidak terlalu terasa karena bangunan menyamping
dari arah panas matahari tersebut.

Selain panas matahari permasalahan lain yaitu curah hujan yang tinggi,
untuk mengatasi masalah ini bangunan walikota ini menggunakan atap dengan
kemiringan yang cukup besar sehingga air hujan ketika menimpa atap akan

14
langsung mengalir dengan cepat di atas permukaan atap sehingga atap terhindar
dari kebocoran.

Di kota palu juga memiliki masalah lain yaitu ruangan yang terasa panas,
hal ini dapat diatasi dengan menggunakan banyak bukaan sehingga udara dari luar
bangunan dapat masuk ke dalam bangunan. Pada bangunan walikota palu ini
dapat kita lihat cukup banyak menggunakan bukaan sehingga masalah ini dapat
diatasi.

radiasi matahari juga dapat diatasi dengan menggunakan pembayangan,


pembayangan ini dapat dilakukan dengan menanam berbagai jenis pepohonan
untuk menghasilkan bayangan tersebut sehingga radiasi matahari ini dapat
teratasi.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata secara tahunan yang mencakup


wilayah yang relatif luas. Iklim (baca: iklim di Indonesia, pengaruh astronomis
terhadap iklim) suatu tempat diketahui dari data rata-rata cuaca tahunan seperti
kelembaban udara, suhu, pola angin dan curah hujan minimal 10-30 tahun.

Tropis dapat diartikan sebagai suatu daerah yang terletak di antara


garis isotherm di bumi bagian utara dan selatan, atau daerah yang terdapat di
23,5° lintang utara dan 23,5° lintang selatan.

Dataran Kota Palu dikelilingi oleh pegunungan dan pantai. Peta ketinggian
mencatat, 376,68 Km2 (95,34%) wilayah Kota Palu berada pada ketinggian 100 –
500 mdpl dan hanya 18,38 Km2 (46,66%) terletak di dataran yang lebih rendah.
Kota Palu terletak di bagian Utara khatulistiwa, menjadikan Kota Palu sebagai
salah satu kota tropis terkering di Indonesia dengan curah hujan kurang dari 1.000
mm per tahun. Sehingga menimbulkan bebrbagai permasalahan seperti bagi
bangunan seperti curah hujan yang tinggi, kelembapan udara, radiasi matahari dan
ruangan terasa panas.

Dalam merancang bangunan di iklim tropis khususnya di kota palu perlu


memperhatikan beberapa aspek penting seperti bagaimana cara yang baik
membangun di kawasan tropis kering sehingga kedepannya dapat menghasilkan

16
bangunan yang respon terhadap iklim tropis sehingga nantinya dapat memberi
rasa nyaman bagi pengguna bangunan itu sendir.

Daftar pustaka

 https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/pengertian-ciri-ciri-dan-daerah-
sebaran-iklim-tropis
 https://brainly.co.id/tugas/10312892
 https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palu
 https://id.meteotrend.com/forecast/id/palu/
 https://www.solusiholcim.com/bangun/kenali-dan-cegah-pengaruh-iklim-
tropis-pada-bangunan

17
18

Anda mungkin juga menyukai