Anda di halaman 1dari 123

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kecantikan atau keindahan merupakan hal yang identik dengan perempuan.
Semua perempuan berhak memiliki predikat cantik. Kecantikan pun dianggap
sesuatu hal yang penting bagi perempuan. Alam buku Getar Gender karya A Nunuk
Murtiarti, mengatakan dalam bukunya kecantikan merupakan sesuatu hal yang
diutamakan untuk bisa diterima dalam dunia pekerjaan, maka dari itu perempuan
akan selalu berusaha untuk bisa dianggap cantik dengan berbagai cara. (Murtiarti,
2004:184)

Zaman yang semakin modern banyak wanita bahkan laki-laki masa kini yang
identik dengan segudang kesibukan, aktivitas rutin yang begitu padat, beban kerja
yang berat dan melelahkan, ditambah dengan kurangnya pergerakan tubuh akibat
kemajuan teknologi di segala bidang menyebabkan tubuh mudah sekali lelah, kurang
bergairah, sulit tidur, kesehatan menurun, bahkan stress.

Untuk mengatasi tekanan stress yang terjadi akibat aktivitas yang sangat
padat perlunya relaksasi ataupun rekreasi. Kunci untuk mengatasi stress adalah
hidup seimbang dan sesekali memberi waktu untuk diri sendiri atau memanjakan
tubuh. Hidup seimbang dalam hal ini dengan memperhatikan kesehatan tubuh baik
dengan olahraga ataupun melalui pola makan yang sehat dan dengan melakukan
relaksasi serta rangkaian perawatan tubuh yang mampu memanjakan tubuh untuk
menghindari itu semua perlunya kesadaran.

Kota Palu yang merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Tengah yang
pertumbuhan ekonominya mulai meningkat dengan pesat dan budaya modern yang
semakin berkembang sehingga masyarakat membutuhkan fasilitas kecantikan dan
kebugaran tubuh di kota Palu juga terus meningkat, di kota Palu sendiri terdapat
beberapa fasilitas kecantikan dan kebugaran tubuh namun fasilitasnya masih

1
terpisah, untuk mempermudah dan untuk mengurangi biaya transportasi bagi
pengguna bangunan, maka bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh
di kota Palu perlu dikombinasikan, dalam perancangan pembangunan fasilitas pusat
klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu ini menggunakan pendekatan
simbolik metafora.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan isu yang telah di paparkan dalam hal ini arstektur berperan
besar dalam menentukan perkembangan kota salah satunya kemajuan ekonomi
daerah. Di kota Palu sendiri kemajuan ekonomi sudah mulai berkembang, dengan
fasilitas kecantikan dan kebugaran tubuh yang tersedia namun fasilias masih
terpisah dan penggunaan bangunan yang tidak sesuai standar fasilitas kecantikan
dan kebugaran. Maka dari itu masalah yang dapat dirumuskan berdasarkan
pernyataan di atas ialah dapat dirumuskan yaitu, mendapatkan konsep perancangan
pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu dengan pendekatan
simbolik metafora.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk mendesain
bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu dengan
menggunakan pendekatan arsitektur simbolik metafora.

1.3.2 Sasaran

Sasaran dalam penelitian ini yaitu :

1) Mendapatkan konsep desain pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh


dikota Palu.

2
2) Menciptakan desain pusat klinik kecantikan dan bugaran tubuh dikota Palu
dengan menggunakan standar pembangunan fasilitas kecantikan dan
kebugaran tubuh
3) Menggunakan prinsip – prinsip desain dengan pendekatan simbolik metafora

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis (Akademis)


1) Memberi pengetahuan tambahan dan wawasan bagi mahasiswa arsitektur
mengenai pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu.
2) Menjadi bahan masukan bagi mahasiswa arsitektur dalam menghasilkan
karya karya arsitektur pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota
palu.

1.4.2 Manfaat Praktis (Aplikatif)


Menjadi referensi untuk pembangunan atau pengembangan, baik pemerintah
maupun swasta mengenai pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu.

1.5 Ruang Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan ini difokuskan untuk mendapatkan konsep desain pusat


klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota palu dengan menekankan pada
penerapan gagasan desain dengan pendekatan simbolik metafora yang
mencerminkan kecantikan wanita dan pria sebagai penggunanya atau di sebut
unisex.

1.6 Data Awal


Kota Palu sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah merupakan kota yang
berkembang dengan pesat. Pesatnya perkembangan kota Palu diiringi dengan
pertumbuhan perekonomian yang semakin meningkat, seperti pada bidang industry
kecantikan. Pusat Kecantikan dan Kebugaran Tubuh ini menampung segala
kegiatan yang dilakukan para wanita dan pria untuk menjaga kecantikannya dan

3
kebugarannya baik secara jasmani dan rohani. Di kota Palu sendiri memiliki
bangunan kecantikan dan kebugaran namun dimana fasilitas seperti ini umumnya
terpisah-pisah yaitu setiap fasilitas hanya ada satu fungsi saja, berikut adalah daftar
layanan kecantikan dan kebugaran tubuh yang ada di kota Palu :
Tabel 1. Layanan Fasilitas Kecantikan

Nama Fasilitas
No Alamat
Kecantikan

1 Azzahra Skin Clinik Jl. Puebongon No. 14, Palu

2 Savena Scin Clinik Jl. Samratulangi No.17 Palu

3 Kecantikan Natural Jl. KH. Dewantoro No. 49 A, Palu

4 Kristal Beauty Care Jl. KH. Dewantoro No. 42, Palu

5 Soft Derm Clinik Jl. Anoa , Kompu. PU No.3C, Palu

6 Kecantikan Sari Murni Jl. Samratulangi No.03 Palu

7 Kecantikan Beauty Room Jl. Dewi Sartikan No.29 Palu

8 Laita Skin Klinik Jl. Tanjung Tada No 17. Palu

9 Natasha Skin Scare Palu Grand Mall Jl. CUmi-Cumi No 77 Palu

10 Lily Beauty Care Jl. KH. Dewantoro , Palu

11 Nafira Beauty Care Jl. Tanjung Manimbaya, Tatura Utara, Kec. Palu
Sel., Kota Palu

Erha Skin Palu Jl. Moh. Hatta No.32-28, Lolu Utara, Kec. Palu Sel.,
12 Kota Palu,

(Sumber: Data Survey 2021)

4
Tabel 2. Layanan Fasilitas Spa

No Nama Fasilitas Spa Alamat

1 King's Space Spa Jl. Setia Budi, Besusu Tengah,

2 Rempah Rempah Family Spa Tatura Utara, Kec. Palu Selatan

3 Barbie Spa Birobuli Utara, Kec. Palu Selatan

4 Spa Ayu Tatura Utara, Kec. Palu Selatan

5 Panti Pijat Widya Jl. Veteran No.121A, Tanamodindi

6 Panti Pijat Mutiara Jl. Maleo, Tanamodindi, Mantikulore

7 Panti Pijat Rista Ziatzu Jl. Maleo No.50, Tanamodindi

8 CAHAYA SPA Sawerigading 2 No.15, Tanamodindi,

9 Spa Mercury Jl. Lagarutu, Talise, Mantikulore,

10 RV Baby, kids n mom Spa Jl. Prof. Moh. Yamin, Lolu Utara,

11 PUTRI SPA Jl. Kijang Raya, Birobuli Selatan

12 Spa Lya Talise, Kec. Palu Timur

13 Rumah Cantik Navisha Jl. Kakatua, Tanamodindi, Kec. Palu


Selatan

14 Mega Spa & Zhiatsu Cabang Manado Jl. Otto Iskandar Dinata No.32, Besusu
Timur

15 Cantika Spa Jl. Tg.Manimbaya V, Tatura Utara, Kec.


Palu Selatan

16 Panti Pijat Fortuna Jl. Tombolotutu No.132, Talise, Kec.


Palu Timur

5
17 Panti Pijat & Karaoke "Mahkota" Jl. Gn. Loli, Lolu Utara, Kec. Palu
Selatan

(Sumber: Data Survey 2021)

Tabel 3. Fasilitas Layanan Kebugaran Tubuh

No Nama Fasilitas Kebugaran Tubuh Alamat

1 Atlanta Gym Jl. Yos Sudarso No.9, Talise

2 Vardas Gym Jalan Soekarno-Hatta, Palu Timur,


Talise,

4 Healty First Gym Jl. I Gusti Ngurah Rai

5 Milenium Gym Jl. Emmy Saelan No.17

6 Thor Gym Palu Jl. Roviga, Tondo, Mantikulore, Kota


Palu, Sulawesi Tengah

7 Pareto Gym Besusu Bar Kec. Palu Timur

(Sumber: Data Survey 2021)

Dari daftar layanan kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu diatas
terdapat beberapa tempat pelayanan kecantikan dan kebugaran tubuh yang
dijadikan sampel sebagai bahan penelitian, seperti fasilitas kecantikan, Natasha skin
Lily beauty clinik, Panti pijat mercury, Vardas gym dan Milenium Gym Center. Fasilitas
ini ditujukan pada wanita dan pria sebagai penggunanya berikut beberapa data
pengunjung :

6
a. Tabel Kecantikan
Tabel 4. Natasha Skin
Tahun Pengunjung

2018 40 Pengunjung / hari

2019 40 Pengunjung / hari

2020 20 Pengunjung / hari

2021 20 Pengunjung / hari

(Sumber : Data Keanggotaan Natasha Skin)

Tabel 5. Lily Beauty Clinik


Tahun Pengunjung

2018 10 Pengunjung / hari

2019 10 Pengunjung / hari

2020 10 Pengunjung / hari

2021 10 Pengunjung / hari

(Sumber : Data Keanggotaan Lily Beauty Clinik)

Tabel 6. Panty Pijat Mercury


Tahun Pengunjung

2018 5 Pengunjung / hari

2019 5 Pengunjung / hari

2020 5 Pengunjung / hari

2021 5 Pengunjung / hari

(Sumber : Data Keanggotaan Panty Pijat Mercury)

7
b. Tabel Kebugaran

Tabel 7. Milenium Gym Center


Tahun Pengunjung

2018 125 / Hari

2019 25 / Hari

2020 25 / Hari

2021 50 / Hari

(Sumber : Data Keanggotaan Milenium Gym Center Palu)

Tabel 8. Vardas Gym


Tahun Pengunjung

2018 100 / Hari

2019 20 / Hari

2020 20 / Hari

2021 20 / Hari

(Sumber : Data Keanggotaan Milenium Gym Center Palu)

8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian pusat
Pusat merupakan suatu tempat yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul
atau terkonsentrasi, Pusat adalah pokok pangkal (berbagai urusan hal dan lainnya).
Tempat yang memiliki aktivitas tinggi yang dapat menarik diri dari daerah sekitar (
Poerdarminto, W.J.S : 2003).

2.2 Pengertian Kecantikan Dan Kebugaran Tubuh


2.2.1 Pengertian Kecantikan
Pada dasarnya kecantikan adalah sebuah anugrah yang dimiliki setiap wanita
dan menjadi hal yang sangat penting dan menjadikan pusat perhatian pada
umumnya. Kecantikan adalah total, mencakup, ukuran-ukuran tubuh (fisik) dan
mental atau kepribadian (inner beauty) dengan ukuran standar, sehingga secara
keseluruhan melahirkan kecantikan sejati (Ashad Kusuma Djaya, 2007).

2.2.2 Pengertian Kebugaran Tubuh


Kebugaran diambil dari kata dasar bugar yang berarti sehat dan bugar
(tentang badan). Sedangkan kebugaran berarti hal sehat dan segar (tentang badan)
kesegaran dengan membiasakan memakan sayuran mentah, akan menambah
jasmani.
Kebugaran tubuh adalah kegiatan yang diperlukan untuk menjaga
keseimbangan dan kesegaran tubuh, untuk terciptanya kondisi tubuh yang sehat,
bugar dan menarik. Kebugaran tubuh dapat diperoleh dengan olahraga. Berolahraga
tak hanya membuat tubuh bugar dan sehat tetapi juga memperbaiki sirkulasi darah.
Jika sirkulasi bagus, otomatis kulit akan cukup mendapat nutrisi. Tak hanya itu,
olahraga juga menarik otot agar kencang. Jenis olahraga yang memenuhi kebutuhan
wanita akan kebugaran tubuh juga harus menunjang performa tubuh dan
membentuk tubuh yang ideal ramping dan kencang.

9
Kebugaran adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan
penyesuaian (adaptasi) terhadap kegiatan fisik sehari-hari tanpa menimbulkan
kelelahan yang berlebihan. Setiap orang membutuhkan kebugaran yang baik agar
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa mengalami yang
berarti (Muhajir, 2004:42).

2.2.3 Pengertian Pusat Klinik Kecantikan dan Kebugaran Tubuh


Klinik Kecantikan merupakan sebuah klinik yang menawarkan jasa pelayanan
dermatologi. Dermatologi (dari bahasa Yunani: derma yang berarti kulit) adalah
cabang kedokteran yang mempelajari kulit dan bagian-bagian yang berhubungan
dengan kulit seperti rambut, kuku, kelenjar keringat, dan lain sebagainya. Jadi, dapat
disimpulkan, “Pusat Klinik Kecantikan dan Kebugaran tubuh” merupakan sebuah
klinik yang menawarkan pelayanan jasa di bidang perawatan kesehatan dan
kecantikan kulit, rambut, kuku, tubuh dan lainnya yang berlokasi di kota Palu
Sulawesi Tengah, dengan mengkombinasikan pelayanan perawatan tubuh, dan
konsultasi kesehatan kulit, serta pelayanan tambahan seperti spa, yoga dan fitnes.

2.2.4 Jenis Pelayanan Klinik Kecantikan Dan Kebugaran Tubuh


Ada beberapa jenis pelayanan perawatan wajah dan tubuh yang ada yaitu :
1. Layanan Kecantikan
A. Jasa Konsultasi Pelayanan Perawatan .
Adalah pelayanan kesehatan kulit yang diberikan terhadap pasien yang
membutuhkan jasa informasi tentang kesehatan kulit atau melakukan
pengobatan.

B. Perawatan wajah
1) Facial
(Menurut Galih sekar ayu, 2013: 1 – 4) Facial merupakan perawatan kulit
untuk wajah, yang biasanya ditangani ahli kecantikan kulit yang

10
berpengalaman, tujuannya untuk mempertahankan bahkan meningkatkan
kualitas kulit wajah.
2) Tata Rias Pengantin ( Make up)
Menurut (sayoga, 1984) tata rias pengantin adalah suatu kegiatan tata rias
wajah pada pengantin yang bertujuan untuk menonjolkan kelebihan yang
ada dan menutupi kekurangan pada wajah pengantin.
3) Eyelash Extension
Eyelash extension merupakan proses penyambungan bulu mata buatan pada
bulu mata asli satu persatu dengan bantuan lem khusus extension agar bulu
mata tampak lebih panjang, tebal dan lentik.

C. Perawatan rambut
1) Creambath adalah salah satu perawatan rambut dan kulit kepala arti
creambath sendiri adalah suatu perawatan kulit kepala dan rambut dengan
cara mengurut kulit kepala sampai dengan bahu dengan pengurutan yang
teratur dengan menggunakan cream khusus untuk creambath.
2) Cuci blow yaitu jenis perawatan rambut yang dicuci dengan air dan kemudian
dilakukan pengeringan langsung pada rambut.
3) Potong rambut penataan rambut dengan cara digunting atau dicukur
menurut style yang diinginkan.
4) Sanggul jenis perawatan rambut dengan cara mengubah gaya dan bentuk
rambut agar kelihatan indah.
5) Pelurusan yaitu mengubah gaya atau bentuk rambut agar terlihat lurus
dengan menggunakan sistem pemanas.
6) Kriting jenis perawatan rambut yang mengubah bentuk dan gaya rambut
agar terlihat mengembang atau berombak.
7) Bleaching adalah proses penghilangan pigmen pada rambut agar rambut
berubah warna jadi cerah.

11
8) Masker rambut pemberian cream pada rambut agar rambut bisa kelihatan
sehat dan halus.
9) Toning adalah proses pemberian lapisan warna pada exterior batang rambut
agar warna asli tertutup oleh warna baru tersebut.
10) Cat rambut adalah proses pemberian warna pada rambut agar warna
rambut bisa berubah.

D. Perawatan kuku
1) Manicure adalah perawatan kuku tangan
2) Pedicure adalah perawatan kuku pada kaki
3) Waxing adalah teknik menghilangkan bulu kaki atau teknik membersihkan
bulu kaki hal ini bertujuan agar kaki terlihat indah dan halus.
4) Foot spa yaitu perawatan kaki yang menggunakan media air, agar sel kulit
mati bisa mengelupas.

E. Perawatan tubuh (Menurut Noormindhawati, 2013; 59 - 60)


1) Massage / pijat refleksi
merupakan jenis perawatan tubuh dengan pemijatan pada otot – otot dan
seluruh tubuh agar dapat melancarkan peredaran darah, membantu
relaksasi, meningkatkan fungsi organ tubuh, menghilangkan pegal – pegal,
dan menyegarkan badan. Mandi susu adalah perawatan kulit dengan cara
mandi memakai air yang dicampur dengan susu, hal ini bertujuan agar kulit
terlihat putih dan sehat.
2) Body scrub / lulur
adalah jenis perawatan tubuh yang bertujuan mengangkat sel kulit yang mati
3) Spa
Spa singkatan dari squash par aqua (bahasa latin) merupakan fasilitas pusat
pemulihan kesehatan fisik maupun spiritual dengan aktivitas relaksasi dan
penyegaran. Kata Spa yang terdiri dari :

12
- Squash artinya perawatan
- Par artinya dengan
- Aqua artinya air
4) Sauna
Adalah jenis perawatan yang menggunakan sistem uap, dimana mandi
dengan uap akan mengeluarkan cairan – cairan dalam tubuh yang bersifat
racun dan bermanfaat untuk menyegarkan badan.

2. Layanan Kebugaran Tubuh

A. Yoga

Yoga berasal dari bahasa Sanskerta berarti "penyatuan", yang bermakna


"penyatuan dengan alam" atau "penyatuan dengan Sang Pencipta". Yoga
merupakan salah satu dari enam ajaran dalam filsafat Hindu, yang menitikberatkan
pada aktivitas meditasi atau tapa di mana seseorang memusatkan seluruh pikiran
untuk mengontrol panca inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Yoga yang
dimaksudkan disini adalah melakukan pemusatan pikiran sebagai dasar relaksasi
agar tubuh tersebut segar dan bugar kembali.

B. Fitness
Fitness merupakan olahraga kebugaran tubuh yang mempunyai tujuan utama
yaitu penyehatan tubuh dan membentuk otot tubuh agar terlihat atletis. Fitness
adalah olahraga yang menggunakan berbagai macamalat yang berfungsi untuk
membentuk otot tubuh menjadi kencang,karena itu ruangfitnessmembutuhkan
ruang yang cukup luas, hal iniagar para olahragawan dapat bergerak dan
menggunakan semuaperalatan dengan

C. Senam Arobic, Zumba


Senam aerobic zumba merupakan salah satu alternatif untuk menjaga
kesehatan, kebugaran sekaligus menjaga penampilan tubuh agar tetap ideal serta
untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru. Senam ini dipercaya dapat

13
membentuk tubuh menjadi ideal sehingga banyak diminati oleh kaum wanita.
Senam aerobic membutuhkan gerakan yang cukup sulit danbanyak sehingga
membutuhkan ruangan yang cukup luas dan dilengkapi kaca dengan tujuan agar
para peserta dapat leluasabergerak serta melihat dan menilai gerakan masing-
masing melalui kaca agar sesuai dengan gerakan instruktur senam. Umumnya
aerobik diikuti oleh banyak peserta dan dipandun oleh instruktursenam.

2.3 Tinjauan Kebutuhan Ruang Kecantikan dan Kebugaran Tubuh


2.3.1 Ruang Kecantikan
1) Treatment room

Gambar 1. Treatment Room


(https://www.hyatt.com/en-US/spas/Kriya-Spa/gallery, 2021)

Fungsi treatment room adalah ruangan untuk melakukan segala perawatan


seperti perawatan wajah, facial, dll. Didalam ruangan ini perancangan harus
mengikuti standar yang ada dan harus diperhatikan dari segala aspek
sehingga fungsi dari ruangan ini benar – benar bisa dirasakan.

2) Hair Styling dan Make-Up

Gambar 2. Hair Styling dan Make-Up


(Sumber:https://id.pinterest.com/pin/65654107056696214/, 2021)

14
Fungsi ruang ini untuk melakukan perawatan rambut seperti cuci blow, ,cuci
catok, creambath, gunting rambut, cat rambut / Blecing, disertai makeup
wajah pada wanita.

Gambar 3. Standar Area Hair Styling dan Make-Up


(Sumber: Julius Panero, 1979:210)
Untuk mengakomodasi pelanggan yang duduk dan menyediakan sirkulasi
dan pergerakan penata rambut yang sesuai, diperlukan ruang seluas 95
hingga 105 inci, atau 241,3 hingga 266,7 cm, dalam dan 83 hingga 87 inci,
atau lebar 210,8 hingga 221 cm, untuk setiap stasiun. Untuk menghemat
ruang lantai, bagaimanapun, disarankan agar ruang yang diperlukan untuk
masing-masing stasiun gaya saling tumpang tindih sepanjang 24 inci, atau 61
cm. Area tumpang tindih digunakan sebagai zona aktivitas bersama (Julius
Panero, 1979).

Gambar 4. Standar Area Hair Styling dan Make-Up


(Sumber: Julius Panero, 1979:210)

15
Gaya yang diusulkan dengan kisaran penyesuaian 24 hingga 36 inci, atau 61
hingga 91,4 cm. Jarak seperti itu, yang tidak tersedia saat ini, akan
memungkinkan penata gaya, terutama yang bertubuh besar, untuk
memangkas bagian belakang kepala dengan nyaman tanpa harus
membungkuk (Julius Panero, 1979).

Gambar 5. Standar Area Hair Styling


(Sumber: Julius Panero, 1979:211)

Jarak minimum 37 inci, atau 94 cm, dari dinding akan mengakomodasi


penumpang yang duduk. Dimensi ini mencakup jarak ruang 12 inci, atau 30,5
cm, untuk mengakomodasi proyeksi kaki di luar tepi bagian depan kursi.
space 36 inci, atau 91,4 cm, cukup untuk sirkulasi satu jalur di depan tempat
duduk. Namun, bagi satu orang untuk melewati orang lain dalam zona 36-
incirculation akan memerlukan salah satu atau yang lain untuk menyingkir
(Julius Panero, 1979).

Gambar 6. Standar Cuci Rambut


(Sumber: Julius Panero, 1979:212)

16
Minimal 82 inci, atau 208,3 cm, dari dinding diperlukan untuk
mengakomodasi bak dan pengguna yang duduk dengan kaki direntangkan.
Segi 24 inci atau 61 cm di antara kursi-kursi cukup untuk menampung
seseorang saat sedang melakukan aktivitas keramas (Julius Panero, 1979).

Gambar 7. Standar Cuci Rambut


(Sumber: Julius Panero, 1979:212)

3) Ruang Berendam/ Whirlpool

Gambar 8. Ruang Berendam/ Whirlpool


(Sumber.http://grandsaunajakarta.com/whirlpool/,2021)

Fungsi dari ruang berendam adalah sebagai tempat berendam untuk


melakukan relaksasi dengan menggunakan media air, yang tersedia dalam
suatu kolam rendam.

17
Gambar 9. Antropometri Hydrotherapy Pool
(Sumber: Julius Panero, 1979:253)

Sebagian besar kolam hidroterapi menyediakan pijat air panas. Beberapa


model, seperti yang ditunjukkan di atas dan pada gambar telah dibentuk
secara antropometri untuk memberikan dukungan yang tepat untuk
punggungnya, terutama di daerah pinggang.
Kolam dibuat dalam berbagai profil untuk mengakomodasi posisi tubuh yang
berbeda. Ketinggian kolam adalah antara 33 dan 38 inci, atau 83,8 dan 96,5
cm. Panjang dan lebarnya bervariasi sesuai model (Julius Panero 1979 ).

4) Ruang Sauna

Gambar 10. Ruang Sauna


(Sumber: http://grandsaunajakarta.com/tag/kontraktor-spa-sauna/,2021)

Ruang sauna adalah tempat yang digunakan untuk melakukan mandi uap,
atau dalam satu ruang disediakan air yang dipanaskan agar mengeluarkan
uap air dan uap air tersebut dipakai untuk melakukan perawatan.

18
Gambar 11. Section Trough Sauna Room
(Sumber: Julius Panero, 1979:254)

Sauna pada dasarnya adalah pemandian air panas yang menggunakan panas kering,
tidak seperti pemandian uap dengan panas rendah dan kelembaban tinggi.
Meskipun ada banyak model prefabrikasi lengkap di pasaran, unit pemanas dapat
dibeli secara terpisah. Oleh karena itu, relatif mudah untuk merancang sendiri
instalasi individu. Gambar sebelumnya mengilustrasikan beberapa dimensi penting
yang terlibat. Dua kemungkinan ketinggian langit-langit ditunjukkan. Ketinggian
alternatif akan memungkinkan akses yang lebih nyaman ke bangku lapis kedua,
sedangkan ketinggian normal akan memungkinkan pemasangan dalam batas langit-
langit konvensional 96-in, atau 243,8-cm, pada sebagian besar ruang interior hunian

Gambar 12. Loker Room


(Sumber: Julius Panero, 1979:254)

Gambar berikut menunjukkan bagian melalui ruang ganti yang khas. Zona
sirkulasi terbatas yang ditunjukkan di sebelah kanan mengharuskan orang

19
yang duduk atau berdiri untuk menyingkir untuk menghindari kontak tubuh.
Zona sirkulasi di sebelah kiri akan memungkinkan pijatan yang lebih nyaman
tanpa kontak tubuh. (Julius Panero,1979).

2.3.2 Ruang Kebugaran


1) Ruang Yoga Aerobik dan Zumba

Gambar 13. Ruang Yoga, Aerobik dan Zumba


(Sumber: http://grandsaunajakarta.com/hot-yoga-room-2/,2021)

Yoga adalah bagian dari relaksasi yang dapat dimanfaatkan untuk


memperoleh kesehatan jasmani dan rohani. Ruang yoga harus terkesan
tenang dan damai agar dalam mengikuti latihan yoga pengunjung
memperoleh ketenangan.

Gambar 14. Dimensi Gerak Yoga, Aerobik, Zumba


(Sumber: www.dimensigeraksenamaerobik.com,2021)

20
2) Fitness

Gambar 15. Ruang Fitnes


(Sumber: https://www.fitnessfirst.co.id/id,2021)

Fitness berasal dari kata fit yang berarti sehat atau bugar, jadi fitness itu
adalah sebuah olahraga kebugaran jasmani yang mempunyai tujuan utama
yaitu menjadikan tubuh sehat dan membentuk otot pada tubuh agar terlihat
atletis.

Gambar 16. Standar Ruang Fitnes


(Sumber: Neufert Jilid 2, 2002:)

Gambar 17. Peralatan Fitnes


(Sumber: Neufert Jilid 2, 2002:)

21
Untuk 40 - 45 orang harus berlandaskan pada besarnya ruangan dengan luar
minimal 2OO m2. Tinggi lampu untuk semua ruangan yaitu 3,0 m. Mengingat
susunan alat mempunyai 2 baris optimal, maka pada dasarnya kondisi ruang
fitness harus mempunyai luas 6 m. Ukuran panjang ruangan < 15 m, karena
kalau tidak kemampuan menguasai selama latihan akan hilang. Ruangan
ukuran terkecil yang luasnya 40 m2 cocok untuk 12 pengguna. (Neufert Jilid
2, 2002).

Gambar 18. Antropometri Alat Fitness


(Sumber: Julius Panero, 1979:252)

2.3.3 Ruang Pengelola


1) Ruang Staf
Ruang pengelola adalah ruangan yang disediakan untuk pengelola bangunan
staf dll.
2) Security atau keamanan
Security adalah staf keamanan yang bertanggung jawab atas keamanan dan
ketertiban pada klinik perawatan wajah dan tubuh di kota Palu

2.3.4 Fasilitas Pendukung


1) Cafetaria
Adalah tempat makan dan minum yang menyediakan semua makanan dan
minuman yang mempunyai nilai gizi dan vitamin tinggi.

22
2) Ruang tunggu konsumen
Ruang tunggu ini harus dapat menampung konsumen jikalau pengunjung
pada klinik padat, dan kenyamanan pada ruang tunggu harus diperhatikan
agar para konsumen merasa betah.
3) Lobby
Area ini merupakan pusat dari seluruh kegiatan di klinik perawatan wajah
dan tubuh yang berfungsi sebagai meeting point, tempat ini juga merupakan
tempat para konsumen mendapatkan informasi tentang produk klinik
perawatan wajah dan tubuh.
4) Galeri / Show Room Kecantikan
Area ini merupakan tempat penjualan beberapa produk kecantikan yang
dapat membantu mengatasi masalah kulit, lipstick, bedak , lotion dan
beberapa alat kecantikan lainnya.

2.4 Studi Banding


2.4.1 Wind Clinik

Gambar 19. Wind Clinik


(Sumber: https://www.archdaily.com/967283/wind-clinic-sute-architect/612407fff91c81afc40000f6-
wind-clinic-sute-architect-photo,2021)

23
Klinik angin adalah klinik kecantikan yang terletak di pusat kota Provinsi
Ubon Ratchathani, Thailand. Bangunan ini dirancang oleh Sute Architect, pada
struktur bangunan dibuat dari struktur baja. Struktur utama bangunan ini adalah
baja dan penggunaan bahan yang penting dari fasad adalah blok kaca.

Gambar 20. Koridor


(Sumber: https://www.archdaily.com/967283/wind-clinic-sute-
architect/61240871f91c81afc4000100-wind-clinic-sute-architect-photo,2021)

Pemilihan bahan kaca digunakan sebagai bahan utama karena agar ruang
ruang mendapatkan pencahayaan alami dengan penggunaan vegetasi di dalam
gedung memberikan filter untuk matahari sehingga ruang didalam bangunan
mendapatkan pencahayaan alami tanpa terkena sinar mathari secara langsung.

Gambar 21. Area penghubung


(Sumber: https: www.archdaily.com/967283/wind-clinic-sute-architect/6124095af91c811c7f000140-
wind-clinic-sute-architect-photo,2021)

24
Suasana bangunan dan ruangan yang memiliki rasa santai saat memasuki
ruangan, dan ruang yang dihubungkan oleh pepohonan dan taman yang membuat
bangunan ini terlihat luar biasa baik di dalam maupun di luar, menjadi klinik
kecantikan baru yang memenuhi kebutuhan pengunjung. Pada bangunan ini
terdapat berapa ruang seperti ruang facial, ruang lobby, ruang tunggu, ruang food
cour, toilet umum.

Gambar 22. Area ruang food cour dan facial


(Sumber: https: https://www.archdaily.com/967283/wind-clinic-sute-
architect/61240898f91c811c7f000132-wind-clinic-sute-architect-photo?next_project=no,2021)

2.4.2 Vy Gym

Gambar 23. Vy Gym


(Sumber: https://www.archdaily.com/132695/vy-gym-symbiosis-
designs/50143b0128ba0d5b49000409-vy-gym-symbiosis-designs-photo,2021)

25
Vy Complex adalah fasilitas olahraga terbesar, terlengkap dan paling
progresif di Timur Tengah. Secara konseptual ruang dan konfigurasinya dibangun di
atas gagasan energi dan kesejahteraan, yang ditegakkan melalui beberapa dinamika
internal seperti pertukaran cahaya alami dan koneksi visual skenografis, banyak di
antaranya mengungkapkan gerakan kinetik.

Gambar 24. Ruang lobby dan Fitnes


(Sumber: https://www.archdaily.com/132695/vy-gym-symbiosis-
designs/50143b1028ba0d5b4900040d-vy-gym-symbiosis-designs-photo,2021)

Bangunan ini mempunyai ruang utamanya yaitu Gym yang terdiri dari, studio
latihan (5 studio grup), kolam renang, lintasan lari semi Olimpiade, dinding panjat,
lapangan squash, kamar mandi dan ruang ganti, spa, pusat kecantikan, bar jus,
Restoran (250 kursi) , berbagai toko ritel dan semua fungsi pendukung termasuk
administrasi, binatu, pemeliharaan, keamanan, dan parkir.

Gambar 25. Vy Gym


(Sumber: httpshttps://www.archdaily.com/132695/vy-gym-symbiosis-
designs/50143b0928ba0d5b4900040b-vy-gym-symbiosis-designs-photo,2021)

26
Secara eksternal, bangunan ini mengekspresikan tipologinya dan tidak
salah lagi dibaca sebagai kompleks gym. Lintasan lari struktur baja 200 meter tingkat
atas menjelajah melalui banyak aula yang menghadap ke banyak kegiatan dan terus
terbang di luar ruangan di atas ruang dan pemandangan eksternal. Sebagian besar
aktivitas internal dan gerakan juga dibingkai sebagai perspektif visual yang jelas ke
dalam menuju jantung bangunan di setiap fasad, sambil tetap terang melalui
pemanfaatan area skylight yang luas.
Berikut adalah tabel pembanding studi kasus :
Tabel 9. Perbandingan Study Kasus

BANGUNAN

Aspek pembanding

Vy Gym menggunakan
Wind Clinic menggunakan menggunakan bahan
Logos (Teknik) bahan material beton, material kaca , beton dan
kaca dan baja berat baja berat

27
memberikan nuansa
elegan pada ruangnya
sesuai pengguna Konsep industrial yang

utamanya adalah wanita digunakan pada bangunan


Patos (meaning)
sehingga memberikan memberikan kesan

kenyamanan bagi terhadap fungsi bangunan

pengguna fasilitas
bangunan

Gym , kolam renang,


lintasan lari semi
Olimpiade, dinding panjat,
lapangan squash, kamar

Parkir, lobby, ruang mandi dan ruang ganti,

tunggu konsumen, ruang spa, pusat kecantikan, bar


Fasilitas
facial, food cour, dan jus, Restoran (250 kursi) ,

toilet umum berbagai toko ritel dan


semua fungsi pendukung
termasuk administrasi,
binatu, pemeliharaan,
keamanan, dan parkir

(Sumber: Analisa Penulis 2021)

2.5 Tinjauan Pendekatan Arsitektur Simbolis


Simbol adalah suatu tanda yang ditentukan oleh suatu aturan yang berlaku
umum, kesepakatan bersama atau konvensi (seperti gelengan kepala sebagai tanda
tidak). Menurut F.W. Dillistone dalam karyanya yang terkenal The Power of Symbols,
sebuah simbol dapat dipandang sebagai sebuah kata atau barang atau objek atau

28
tindakan atau peristiwa atau pola atau pribadi atau hal yang konkrit yang mewakili
atau menggambarkan atau mengisyaratkan atau menandakan atau menyelubungi
atau menyampaikan atau menggugah atau mengungkapkan atau mengingatkan atau
merujuk kepada atau berdiri menggantikan atau mencorakkan atau menunjukkan
atau berhubungan dengan atau bersesuaian dengan atau menerangi atau mengacu
kepada atau mengambil bagian dalam atau menggelar kembali atau berkaitan
dengan sesuatu yang lebih besar atau transenden atau tertinggi atau terakhir:
sebuah makna, realitas, suatu cita-cita, nilai, prestasi, kepercayaan, masyarakat,
konsep, lembaga, dan suatu keadaan. (Dillistone, 2002:20).
Simbolik merupakan sebuah persamaan persepsi manusia terhadap suatu
objek karena adanya persamaan tempat, waktu, budaya, dan lainnya. Simbolik
dipercaya dapat menyatukan persepsi semua orang terhadap suatu desain.
Penyatuan persepsi ini dikarenakan setiap orang memiliki penilaian yang sama
terhadap sesuatu hal karena penggunaan simbolik. Semua pemahaman yang
menimbulkan sesuatu penilaian terhadap suatu desain, akan tersampaikan dengan
baik.
Arsitektur Simbolik adalah mengungkapkan kiasan bentuk bangunan yang
dapat menimbulkan suatu persepsi pada individu dan masyarakat melalui panca
indra mereka. Penekanan pada arsitektur simbolisme diwujudkan dengan kiasan
bentuk bangunan yang dapat menimbulkan persepsi seseorang. Tanda dan simbol
sering digunakan dalam karya-karya arsitektur, baik dalam pengertian secara
tersurat, tampil sesuai bentuknya maupun dalam pengertian tersirat atau mewakili
makna tertentu, misalnya dengan cara analogi atau kiasan. Misalnya orang Cina
mempergunakan naga sebagai lambang kekuatan dan biasanya ada di klenteng Cina.
(Soedarsono 2000:121). Pengertian dari simbolisme jika ditinjau dari arti kata adalah
sebagai berikut :
a. Simbol : Lambang, sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau
mengandung maksud tertentu

29
b. Simbol : Something associated with something else that signifies or
represent (suatu fenomena yang dapat memberikan asosiasi bahwa ia
dapat membawa arti penting atau dapat mewakili)
c. Simbol : Adalah tanda dimana hubungan antara tanda dengan
denotatumnya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum,
ditentukan oleh suatu persyaratan bersama atau konvensi.
d. Simbol : Sebagai tanda dapat juga menggambarkan suatu ide abstrak jadi
tidak ada kemiripan antara bentuk tanda dan arti terdapat yang bebas
antara signified (objek atau arti yang dimaksudkan) dari rupa tanda.
e. Simbolisme : Perihal pemakaian simbol (lambang) untuk mengekspresikan
ide-ide.
Makna dari simbol-simbol ini biasanya dipengaruhi oleh tata letak bangunan,
organisasi dan karakter bangunan. Ada 3 cara untuk mengenal simbol dalam
arsitektur yaitu:
Simbol sebagai tanda yang mengacu kepada suatu objek tertentu. Hal ini
dimaksudkan dengan tujuan agar simbol dapat diinterpretasikan sesuai dengan
maksud sesungguhnya.
a. Iconic sebagai simbol atau tanda yang menyerupai suatu objek yang
diwakili oleh suatu karakter tertentu yang dimiliki oleh objek yang sama. Di
sini rancangan bangunan dimulai dengan memperbaiki beberapa citra atau
image tertentu yang mewakili suatu bangunan.
b. Indeks sebagai tanda dan representasi yang tidak selalu mengacu kepada
suatu objek tertentu walaupun ada kesamaan atau analogi yang terdapat
pada indeks tersebut. Indeks biasanya menghasilkan hubungan yang
dinamis antara ruang dan objek di satu sisi dengan ingatan orang yang akan
mempengaruhi tanda tersebut di sisi lainnya.

30
2.5.1 Arsitektur Simbolis

Teori tentang simbol berasal dari Yunani kata symboion dari syimballo
(menarik kesimpulan berarti memberi kesan). Simbol atau lambang sebagai sarana
atau mediasi untuk membuat dan menyampaikan suatu pesan, menyusunsistem
epistimologi dan keyakinan yang dianut.
Arsitektur Simbolis adalah seni dan ilmu keteknikan bangunan yang
perencanaan dan perancangannya didasari oleh tanda dan lambang yang
merupakan ekspresi yang langsung. Mereka digunakan dalam rancangan arsitektur
untuk memfokuskan perhatian pemakai bangunan dengan menyampaikan
pemahaman fungsi bangunan atau ruang-ruang dalam bangunan. Simbolis
senantiasa merupakan teknik perancangan utama yang memberi bentuk dan teknik
yang dapat diterapkan mengenai hal-hal fungsional dan berdasarkan rencana untuk
memperkuat suatu arti dan memberikan keutuhan pada komposisi secara
menyeluruh.
Ada beberapa jenis simbol yang dikaitkan dengan simbol itu sendiri, kesan
yang ditimbulkan oleh bentuk simbolis dan pesan langsung yang disampaikan oleh
simbol, yang semuanya ditampilkan pada bentuk-bentuk tertentu, yaitu :
1. Simbol yang agak tersamar

Simbol ini biasanya digunakan pada sebuah pembangunan dengan


fungsi sebagai bangunan industri atau pabrik. Pada bangunan pabrik ini sering
kita lihat bahwa bentuk dan bangunan pabrik ini didesain secara minimalis
dikarenakan bangunan ini hanya membutuhkan sebuah ruang yang luas dan
juga pencahayaan yang cukup terang agar bangunan tersebut tidak terasa
gelap. Maka dari itu dengan mempertimbangkan kebutuhan tersebut bentuk
bangunan berbentuk persegi dan juga penggunaan penutup atap dengan
penutup atap yang bergerigi sebagai salah satu pemecahan masalah dalam
sebuah desain. Dengan menggunakan bentuk ini secara berulang-ulang dan
juga memiliki tujuan yang sama. Sehingga akhirnya bentuk tersebut dikenal

31
masyarakat sebagai bentuk simbolis dari sebuah bangunan pabrik yang
berperan sebagai bentuk yang dapat memasukan cahaya dari luar ke dalam.

2. Simbol Metafora
Metafora mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan
tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengidentifikasikan pola
hubungan sejajar. Dengan metafora seorang perancang dapat berkreasi dan
bermain main dengan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya arsitektur.
Metafora dapat mendorong arsitektur untuk mendorong arsitek untuk
memeriksa sekumpulan pertanyaan yang muncul dari tema rancangan.

2.5.2 Prinsip Perancangan Simbolis

Ada beberapa prinsip-prinsip perancangan simbolisme dalam arsitektur, yaitu:


1. Menciptakan ruang yang berbeda guna untuk mengingatkan orang pada
“ruang”. Seperti halnya melakukan kombinasi dari unit-unit denah sama dalam
pengaturan yang berbeda. Yang pengorganisasiannya dibuat ruang-ruang sempit
dengan ruang-ruang lebar.
2. Pencampuran fungsi yang dimana pengaturan tata guna yang berbeda dalam
batas sebuah bangunan dan hubungan langsung dari zona-zona lain.
3. Rancangan bentuk yaitu merancang menurut bayangan yang terbentuk oleh
bangunan dan mengorientasikan bangunan sesuai dengan arah angin atau dapat
juga dengan cara alokasi dan juga orientasi matahari.
4. Pembeda dan penentuan identitas yang dimana suatu ruangan melalui
penerangan alami.
5. Peralihan dari suatu volume ke volume lain maksudnya adalah bagaimana
mengintegrasikan dari ruang-ruang interior dan eksterior.

32
2.6 Kajian Aristektur Metafora
Arsitektur metafora merupakan sebuah kiasan atau ungkapan bentuk yang
diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari
orang yang menikmati atau memakai karyanya.
Secara etimologis, terminologi metafora dibentuk melalui perpaduan dua
kata Yunani, yaitu “meta” (diatas) dan “pherein” (mengalihkan/memindahkan).
Dalam bahasa Yunani Modern, kata metafora juga bermakna “transfer” atau
“transpor”. Dengan demikian, metafora adalah pengalihan citra, makna, atau
kualitas sebuah ungkapan kepada suatu ungkapan lain.
Metafora secara arsitektural mengacu pada operasi yang menghubungkan
sebuah pesan dengan pemilihan atau penggantian elemen – elemennya menjadi
sebuah kode. Metafora arsitektural berkenana dengan sebuah bentuk pendefinisian
wujud bentuk arsitektur, yaitu bagaimana cara menjelaskan dan mencari hubungan
logis antara kiasan tertentu kedalam bentuk ruang bangunan rancangannya, sebagai
makna kedua disamping pemenuhan fungsi bangunan. Banyak orang melihat dan
mengenali bangunan melalui pemetaan terstruktur dengan pemahaman yang apa
adanya, dengan perbandingan kiasan – kiasan.
Menurut (Anthony C. Antoniades 1990) dalam Poetic of Architecture :
Theory of Design, mengidentifikasi metafora arsitektur ke dalam tiga kelompok,
yaitu:
a. Intangible Metaphor (metafora abstrak)
Intangible yang merupakan metafora yang berasal dari konsep, ide, sifat dan
nilai manusia seperti: individualitas, kealamiahan, tradisi budaya, komunitas,
dimana ide pengberangakatan metaforiknya berasal dari sebuah konsep yang
abstrak dan tidak bisa dirabah.

33
Gambar 26. Sydney opera house
(Sumber: https://id.pinterest.com/pin/463026405439248558/,2021)

b. Tangible Metaphor (metafora konkrit),


yaitu, metafora yang berasal dari hal-hal visual atau dari materialnya serta
karakter tertentu dari suatu objek seperti rumah adalah istana, maka bentuk
rumah menyerupai istana. Adapun prinsip yang dapat di jelaskan dalam
metafora tangible adalah :
1. Berasal dari visual
Maksud dari berasal dari visual adalah dapat di ambil dari bentuk,
sifat bentuk, proporsi warna atau ukurannya. Hal ini dapat memindahkan
keterangan dari satu ke objek lainnya. Keterangan yang di maksut dapat
berupa sifat – sifat (proporsi, warna atau ukuran) yang terkandung dalam
objek tersebut atau berupa bentuk, rupa dari objek itu.
2. Berasal dari spesifikasi atau karakter suatu benda
Suatu objek atau benda didefinisikan dan dijabarkan secara keseluruhan,
kmudian dari definisi tersebut muncullah spesifikasi karakter dan diterapkan
pada objek perancangan. Prinsip yang berasal dari spesifikasi / karakter suatu
benda biasanya menghasilkan rancangan yang abstrak sehingga setiap
pengamat dapat melihat objek perancangan dengan hal visual yang berbeda

34
– beda. Oleh sebab itu orang – orng, baik pengamat pengguna dan pengkritis
dapat mengukur sejauh mana tema metafora diterapkan kedalam bangunan
dan apa kah metafora yang dimaksud oleh perancang sama dengan metafora
yang dilihat oleh pengguna.

Gambar 27. Gereja ayam


(Sumber: https://id.pinterest.com/pin/210895195033883195/,2021)

3. Combined Metaphor (metafora kombinasi)


Combinasi yang merupakan penggabungan dengan membandingkan objek
visual dengan yang lain yang memiliki nilai konsep yang sama dengan objek
visualnya.

Gambar 28. Qatar national convention center


(Sumber: https://id.pinterest.com/pin/180988478746571777/,2021)

35
2.6.1 Konsep Arsitektur Metafora
Konsep arsitektur metafora adalah karya arsitektur yang berupa kiasan atau
ungkapan bentuk yang diwujudkan dalam bangunan. Metafora pada bangunan
dapat diwujudkan ke dalam karya bangunan yang meliputi beberapa elemen visual
yang akan dibahas dan diaplikasikan pada karya arsitektur itu sendiri. Seperti halnya
diungkapkan pada :
1. Fasade bangunan yaitu merancang dan mendesain fasad pada bangunan yang
akan didesain yang memiliki makna dengan fungsi bangunan itu sendiri.
2. Pola hubungan ruang luar, yaitu menata sirkulasi dan lansekap yang sesuai
dengan bangunan berkonsep metafora.
3. Proporsi skala bangunan, yaitu membuat proporsi bangunan sesuai dengan
kebutuhan serta kapasitasnya.
4. Massa bangunan yaitu merancang bentuk massa bangunan yang sesuai dengan
konsep arsitektur metafora.
2.6.2 Kegunaan Metafora dalam Arsitektur
Sebagai salah satu cara atau metode sebagai perwujudan kreativitas
Arsitektural, yakni sebagai berikut :
1. Memungkinkan untuk melihat suatu karya Arsitektural dari sudut pandang yang
lain.
2. Mempengaruhi untuk timbulnya berbagai interpretasi pengamat.
3. Mempengaruhi pengertian terhadap sesuatu hal yang kemudian dianggap
menjadi hal yang tidak dapat dimengerti ataupun belum dimengerti.
4. Dapat menghasilkan Arsitektur yang lebih ekspresif.

2.6.3 Prinsip-prinsip Metafora


Arsitektur Metafora pada umumnya memiliki karakter layaknya gaya bahasa
metafora yaitu perbandingan dan perumpamaan. Karakter tersebut diterjemahkan
dalam visual meliputi hal-hal sebagai berikut ini :

36
a. Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek ke subjek
lain.
b. Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan sesuatu hal
yang lain.
c. Menjelaskan dalam bentuk subjek dengan sebuah karya yang sedang dipikirkan
dengan cara baru.

2.6.4 Study Kasus Metafora


a. Nationale Nederlanden (Prague, Czech Republic)

Gambar 29. National nederlanden (Prague, CzechRepublic)


(Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:LotusDelhi.jpg)

Nationale Nederlanden, karya Frank O. Gehry adalah tempat kantor,


restoran, galeri, dan pusat konferensi. Bangunan Nationale Nederlanden, yang
dikenal sebagai “Dancing House” atau kadang-kadang “Fred and Ginger”, adalah
salah satu landmark paling signifikan di Praha dan jelas merupakan bagian paling
terkenal dari arsitektur Ceko pasca-1989. Bentuk arsitektur bangunan merupakan
bentuk metaforis yang berupa tarian yang dilakukan oleh “Fred” and “Ginger”.
Bangunan ini juga sekaligus mencerminkan konsep “maskulin” dan “feminine”.

37
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Dalam mewujudkan desain gedung pusat kecantikan dan kebugaran tubuh di
kota Palu, maka digunakan sebuah metode penelitian yaitu metode perancangan
arsitektur. Metode perancangan arsitektur yaitu proses dalam merancang bangunan
yang meliputi pengumpulan data, analisis, sintesis konsep dan desain. Adapun alaur
penelitiannya yaitu :

38
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Palu Sulawesi Tengah sebagai lokasi
pengambilan data-data awal, lokasi akan di analisis lebih lanjut untuk menentukan
tapak yang tepat untuk pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh kota Palu.

Gambar 30. Peta Administrasi Kota Palu Sulawesi Tengah


Sumber: Data Administrasi Kota Palu 2020

Kota Palu merupakan kota ibukota Provinsi Sulawesi Tengah dengan batas wilayah
sebagai berikut :
a Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala,
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kab. Parigi Moutong,
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sigi,
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kab. Donggala.

3.4 Sumber Data


Adapun sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdapat 2
sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh dengan survey lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan
data original, sedangkan data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.

39
a. Data Primer
Data data yang diperoleh langsung dari lapangan di lokasi penelitian untuk
mendapatkan kondisi eksisisting sebagai masukan dalam mendesain bangunan
pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu.
b. Data Sekunder
Data Sekunder yang diperoleh dalam penelitian berupa literatur yang relevan
dengan penelitian, dan dokumen-dokumen dari instansi-instansi terkait dengan
penelitian. Literatur yang relevan dengan penelitian antara lain teori tentang
Pusat Klinik Kecantikan dan Kebugaran Tubuh.
Berikut adalah tabel kebutuhan sumber data primer dan sekunder :
Tabel 10. Sumber Data

Teknik Instrumen
Jenis Data Data
Pengumpulan data penelitian

Data Non Fisik :

- Aktifitas pelaku
kegiatan kecantikan - Alat tulis

dan kebugaran - Tape record

- Jumlah klinik Observasi dan (perekam

kecantikan dan suara)


Primer Dokumentasi
kebugaran - Kamera

- Jumlah peminat
klinik kecantikan
dan kebugaran

40
Data Fisik :

- Kondisi eksisting Observasi dan - Alat ukur


tapak - Kamera
Dokumentasi
- Iklim disekitar - Alat tulis
tapak - Alat gambar
- Aksebilitas tapak
- View sekitar tapak
- Utilitas tapak
- Topografi tapak

- Literatur
kecantikan dan
Penelusuran
kebugaran (definisi
pustaka melalului
Skunder dan fungsi)
web
- Standar fasilitas
- Alat tulis
klinik kecantikan
- Leptop
dan kebugaran
Membaca referensi
tubuh
- Prinsip desain
arsitektur metafora

(Sumber : Analisa Penulis 2021)

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai
sumber, dan berbagai cara. Berdasarkan sumber datanya, pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Berikut ini beberapa teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu:

41
3.5.1 Teknik Observasi
Teknik observasi ini merupakan pengamatan langsung lokasi dan objek
penelitian melalui rekaman gambar dan suara. Observasi ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi lingkungan baik fisik maupun non fisik.
Melalui teknik observasi ini penulis mendapatkan data gambaran kondisi
eksisting, potensi permasalahan pada lokasi penelitian serta mengetahui dan
mengindentifikasi aktifitas kegiatan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh
yang ada di kota Palu.

3.5.2 Teknik Wawancara


Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Moleong, 2012).
Wawancara dilakukan kepada petugas pelayanan klinik kecantikan dan
kebugaran tubuh, wawancara dilakukan untuk mengetahui apa saja kegiatan yang
dilakukan dalam pelayanan kecantikan dan kebugaran tubuh serta berapa banyak
orang yang berminat dengan klinik kecantikan dan kebugaran tubuh yang ada di
kota Palu, wawancara di lakukan secara terstruktur.

3.5.3 Teknik Dokumentasi


Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang
ada pada narasumber atau tempat, dimana narasumber bertempat tinggal atau
melakukan kegiatan sehari-harinya (Sukardi, 2010:81). Dokumentasi yang digunakan
untuk mengumpulkan data data dari berbagai sumber dan sebagai bukti, baik dari
lokasi penelitian maupun dari beberapa objek lain yang terkait adapun alat yang di
gunakan .

42
3.5.4 Studi Literatur
Studi pustaka yaitu metode pengumpulan data yang sifatnya mengkaji
literatur yang mendukung proses penelitian. Studi pustaka dalam hal ini digunakan
sebagai tolak ukur proses pengambilan data lapangan yang sesuai dengan batas
penelitian. Data melalui literature merupakan data yang terkait dengan standar
ruang perencanaan gedung pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh.

Tabel 11. Teknik Pengumpulan data

No Teknik Pengumpulan Data Kegiatan Yang di Lakukan

- Mengukur luasan lahan

- Menganalisis vegetasi disekitar tapak

1 Observasi - Menentukan view tpak

- Menganalisis potensi lingkungan,


orientasi matahari dan angin

Memberikan kuisioner sebagai berikut :

- Bagaimana alur pelayanan yang ada di


tempat ini ?

- Kegiatan apa saja yang dilakukan ?


3 Teknik Wawancara
- Ruang apa saja yang tersedia di tempat
ini ?

- Berapa jumlah pengunjung perharinya ?

- Berapa kah jumlah tampung pada

43
ruangan ?

- Apakah pengguna fasilitas hanya laki-


laki atau hanya perempuan atau
apakah fasilitas dapat di gunakan oleh
laki-laki dan wanita ?

- Mengumpulkan gambar visual dari


4 Teknik Dokumentasi
kondisi eksisiting site

- Mempelajari Teori yang ada baik


5 Studi literatur melalui referensi buku-buku, jurnal,
hasil karya ilmiah dan lain-lain.

(Sumber: Analisa Penulis 2021)

3.6 Teknik Analisis dan Sintesisi


Untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan selama penelitian
dilakukan dengan metode analisis makro dan mikro dengan tahapan analisis sebagai
berikut.

3.6.1 Teknik Analisis


Teknik analisis yaitu mengumpulkan dan mengelolah data melalui
pengamatan studi literature. Data yang sudah dikelompokan menjadi makro dan
mikro. untuk analisi makro yaitu berupa pemilihan lokasi tapak yang meliputi analisis
tapak (iklim, sirkulasi, kebisingan, view, utilitas tapak ) dan tata ruang luar. Analisi
mikro yaitu meliputi ( aktifitas pengguna ruang, analisis kebutuhan ruang dan
utilitas, penggunaan struktur, serta nalisis terhadap bentuk bangunan).

44
3.6.2 Teknik Analisis Sintesis
Sintesisi merupakan suatu integrasi dari dua atau lebih elemen yang ada
menghasilkan suatu hasil mengintrepetasikan dan menyimpulkan hasil analisi
sehingga enghasilkan konsep dan desain arsitektur yang tepat. Berikut adalah tabel
teknik sintesis :
Tabel 12. Teknik Analisis Sintesis

No Data Yang Diambil Analisis Data Hasil Analisis

Kondisi dan
Data kondisi pada
1 permasalahan pada Kondisi Sarana-Prasarana
tapak
tapak

2 Data Makro
Mendapatkan batas-
-Observasi
Batasan tapak batas dan pengelolah
-Survey
khusus pada tapak
Mendapatkan KLB dan
-Observasi
Luas tapak KDB bangunan (luasan
-Survey tapak)

No Data Yang Diambil Analisis data Hasil Analisi


Penggunaan struktur
-Observasi
1 Kondisi tanah yang tepat pada
-Analisis
bangunan
Jenis vegetasi yang
-Observasi
2 Kondisi Vegetasi digunakan dan penataan
-Analisis
vegetasi
-Observasi
3 Potensi lingkungan
-Analisis

45
Mendapatkan
-Observasi
4 Orientasi tapak penempatan zonasi
-Analisis dalam tapak

Mendapatkan penataan
yang tepat pada bukaan,
penempatan vegetasi
-Observasi bangunan agar sirkulasi
Orientasi matahari dan
5
angin angin dan pencahayaan
-Analisis
masuk kedalam
bangunan dengan
maksimal

Mendapatkan potensi
-Observasi
6 View view yang menarik untuk
-Analisis fasade bangunan

Mendapatkan dimana
-Observasi letak pintu utama, jalur
7 Sirkulasi dan akses site
pedetarian, parkir
-Analisis
kendaraan

Mendapatkan

-Observasi penempatan ruang


8 Kebisingan sesuai fungsi dan
-Analisis
penggunaan bahan
material yang d gunakan

46
untuk meredam
kebisingan

Data Mikro

9 Mendapatkan Fasilitas-
fasilitas yang dibutuhkan
Kebutuhan ruang Study literature dan bagi pengguna serta luas
pengguna bangunan observasi
ruang klinik kecantikan
dan kebugaran tubuh

10 Mendapatkan luasan
disetiap ruang untuk
Kebutuhan besaran mendapatkan jumlah
ruang pada bangunan
lantai dasar pada
bangunan

11 Mendapatkan pola

Utilitas bangunan penggunaan utilitas pada


bangunan

(Sumber: Analisa Penulis 2021)

47
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tinjauan Umum Lokasi Penelitian


4.1.1 Luas dan Batasan Wilayah Administratif Kota Palu
Kota Palu merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi tengah dengan wilayah
seluas 395,06 km² berada pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu. Secara
administratif batasan-batasan wilayah Kota Palu adalah sebagai berikut :

Tabel 13. Batasan Wilayah Kota Palu

Wilayah Batasan - batasan

Sebelah Utara
Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala
(North)
Sebelah Selatan Kecamatan Marawola dan Kecamatan Sigi Biromaru,
(South) Kabupaten Sigi
Sebelah Barat Kecamatan Marawola Barat Kabupaten Sigi, dan
(West) Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala
Sebelah Timur Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong dan
(East) Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggal
(sumber : BPS Kota Palu ,2020)

Wilayah Kota Palu terbagi atas 8 kecamatan yaitu Kecamatan Palu barat,
Kecamatan Tatanga, Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu
Timur, Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Palu Utara dan Kecamatan Tawaeli (Kota
Palu Dalam Angka 2020).

48
4.1.2 Keadaan Geografis Kota Palu
Kota Palu yang berada pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu
secara astronomis terletak antara 0,36° - 0,56° Lintang Selatan dan 119,45° - 121,1°
Bujur Timur tepat berada di bawah garis katulistiwa dengan ketinggian 0 – 700
meter dari permukaan laut (Kota Palu Dalam Angka, 2021).

Gambar 31. Peta Administrasi Wilayah Kota Palu


(Sumber : Rencana Kawasan Permukiman, 2020)

4.1.3 Kondisi Topografi Kota Palu


Berdasarkan topografinya, wilayah kota Palu dapat diklasifikasikan kedalam
tiga zona ketinggian permukaan bumi dari permukaan laut, yaitu :
a. Topografi dataran rendah/pantai dengan ketinggian antara 0-100m
diatas permukaan laut yang memanjang dari arah utara ke selatan dan ba
gian timur kearah utara.
b. Topografi perbukitan dengan ketinggian antara 100-500m diatas
permukaan laut yang terletak diagian sisi barat dan selatan, kawasan
bagian timur ke arah selatan dan bagian utara timur
c. Pegunungan dengan ketinggian lebih dari 500m sampai dengan 700m
diatas permukaan laut.

49
1.1.4 Kondisi Iklim Kota Palu

Sebagai daerah tropism kota Palu memiliki dua musim yang berpengaruh
secara tetap yaitu musim kemarau pada bulan April sampai dengan bulan
September dan musim hujan pada bulan Oktober sampai dengan bulan maret, curah
hujan berkisar antara 400 – 1.250 mm/tahun.

Kedudukan kota Palu yang dapat di apit oleh bukit – bukit dan pantai
sehingga kota Palu dapat dikategorikan sebagai kota lembah. Berdasarkan kondisi
diatas maka usaha dipengaruhi oleh udara pegunungan dan udara pantai yang
dipengaruhi oleh suhu pegunungan berkisar antara 25° c - 31° c, sedangkan wilayah
yang dipengaruhi oleh suhu pantai berkisar antara 31° c - 37° c dengan kelembapan
berkisar antara 70 – 85%.

4.2 Hasil Penelitian


Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apa saja kegiatan yang
dilakukan fasilitas kecantikan dan kebugaran tubuh, bagaimana alur pelayanan yang
ada di fasilitas kecantikan dan kebugaran tubuh, ruang-ruang apa yang tersedia pada
fasilitas kecantikan dan kebugaran tubuh dan berapa jumlah kapasitas pada ruang.

4.2.1 Penelitian 1
Lokasi peneltian berada di Jl.Cumi-Cumi PGM (Palu Grand Mall), Natasha Skin
Penelitian dilakukan pada tanggal 29 Maret 2021

50
Tabel 14. Tabel Penelitian 1 Natasha Skin

Alur pelayanan Kegiatan Ruang Pengunjung Kapasitas

-Antri - Facial -Apotek obat Sebelum Kapasitas


(menunggu) -Pengencangan - R. konsul Covid 19 : 40 tampung
-Konter -Botox -R. karyawan orang / hari pada ruang
-Konsultasi -Prejenesien -R. perawatan perawatan
(perawatan/ -R.Manager Sesudah max 7 orang
pembelian -Lobby Covid 19 : Dengan total
krim) 20 orang / ruang
hari perawatan 6
ruang, ruang
apotik obat 1
ruang, ruang
konsul 1
ruang,ruang
karyawan 1
ruang dan
lobi 1 ruang
(sumber : Data Survey, 2021)

4.2.2 Penelitian 2
Lokasi peneltian berada di Jl. KH. Dewantoro, Lily Beauty Klinik
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 April 2021
Tabel 15. Tabel Penelitian 2 Lily Beauty Klinik
Alur pelayanan Kegiatan Ruang Pengunjung Kapasitas

-Antri -Facial - Ruang Produk 8 – 10 orang Kapasitas


(menunggu) -Facial Pijat - R. konsul / hari tampung
-melakukan -Pengencangan -R. perawatan pada ruang

51
Administrasi -Injeksi (suntik -R.Manager perawatan
-Konsultasi putih) -Lobby max 4 orang
(perawatan/ -Penjualan -R. total ruang
pembelian produk Administrasi perawatan 2
krim) -Musollah ruang
produk 1,
ruang konsul
1, ruang
administrasi
1, ruang lobi
1 dan
musollah 1
(sumber : Data Survey, 2021)

4.2.3 Penelitian 3
Lokasi peneltian berada di Jl. Lagarutu, Spa Mercury
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 April 2021
Tabel 16. Tabel Penelitian 3 Spa Mercury
Alur pelayanan Kegiatan Ruang Pengunjung Kapasitas

-Antri -Lulur -R. 5 orang / Kapasitas


(menunggu) -Pijat Administrasi hari tampung
-melakukan -R. Pijat dan pada ruang
Administrasi lulur pijat dan
lulur 2 orang
(sumber : Data Survey, 2021)

4.2.4 Penelitian 4
Lokasi peneltian berada di Jl. Soekarno Hatta, Palu Timur, Vardas Gym
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 April 2021

52
Tabel 17. Tabel Penelitian 4 Vardas Gym
Alur pelayanan Kegiatan Ruang Pengunjung Kapasitas

-melakukan -Fitnes -R.Speda Statis -Sebelum Kapasitas


Administrasi -Senam (Tutup) -R.Fitnes Covid19: tampung
-Lobby 100 orang / pada ruang
-Musollah hari fitnes > 100
-Loker -Sesudah orang.
Covid19 :
25 orang /
hari
(sumber : Data Survey, 2021)

4.2.5 Penelitian 5
Lokasi peneltian berada di Jl. Emmy Saelan No.17, Milenium Gym
Penelitian dilakukan pada tanggal 28 April 2021
Tabel 18. Tabel Penelitian 5 Milenium Gym
Alur pelayanan Kegiatan Ruang Pengunjung Kapasitas

-melakukan -Fitnes -R.Speda Statis -Sebelum Kapasitas


Administrasi -Senam -R.Fitnes Covid19: tampung
-Lobby 125 orang / pada ruang
-Musollah hari fitnes > 100
-Loker -Sesudah orang.
- Ruang Ganti Covid19 :
25 - 50
orang / hari
(sumber : Data Survey, 2021)

53
4.3 Pembahasan
4.3.1 Identifikasi Lokasi
Pertimbangan pemilihan lokasi dan tapak disesuaikan dengan RTRW
(rencana tata ruang wilayah) kota Palu, berdasarkan struktur ruang kota Palu dalam
delapan bagian wilayah kota, dimana arahan rencana penggunaan lahan untuk
kegiatan perdagangan dan jasa dengan syarat dan kondisi bangunan yang akan di
rancang. Dengan pertimbangan dari segi fungsi pada suatu kawasan tertentu,
prospek serta fasilitas dari lokasi yang dipilih akan mendukung eksistensi rencana
tersebut.
a. Alternatif Lokasi
Alternatif lokasi berada di kecamatan Palu Timur. Dari kriteria dan syarat
pemilihan lokasi dapat diperkirakan letak lokasi tapak yang sesuai, kriteria tapak
harus berada di tengah kota dan mudah di jangkau oleh penduduk sekitar, serta
syarat yang harus ditentukan dalam pembangunan harus mengikuti RTRW kota Palu.
Hal ini dapat dilihat dari garis besar fungsi sejenis pada lokasi-lokasi di dalam peta
kota, kepadatan penduduk, dan kerapatan letak bangunan, termasuk terkaitnya
dengan fungsi-fungsi lain serta jarak capainya berikut terdapat 2 alternatif lokasi
penelitian yang ada di palu :

Gambar 32. Peta lokasi Alternatif Tapak Kota Palu


(Sumber : Analisis Penulis 2021)

54
1. Alternatif Lokasi 1

Gambar 33. Peta Lokasi Akternatif 1


(Sumber : Analisis Penulis 2021)
Alternatif lokasi tapak 1 berada :

Sebelah Utara : Jl. Moh Tamrin , area permukiman warga, dan Ma Negeri 2
kota Palu

Sebelah Barat : Area permukiman warga dan perdagangan

Sebelah Selatan : Area Permukiman warga

Sebelah Timur : Area permukiman warga dan perdagangan

2. Alternatif Lokasi 2

Gambar 34. Peta Alternatif 2


(Sumber : Analisis Penulis 2021)

55
Alternatif lokasi tapak 2 berada diantara :

Sebelah Utara : Jl Ahmad Yani lorong I, perumahan warga

Sebelah Barat : Jl. S Parman, prumukiman warga dan perkantoran

Sebelah Selatan : Jl.Jendral Ahmad Yani, Perumahan warga dan perdagangan

Sebelah Timur : Jl. Meyjend Sutoyo II, permukiman warga

Pemilihan tapak harus mengikuti ZRB (zona rawan bencana) kota


Palu, dikota Palu sendiri merupakan kota yang pernah terkena dampak oleh
bencana sunami dan liquifaksi, sehingga untuk pembangunan dikota Palu harus
mengikuti zona zona yang telah di tentukan untuk menjaga keselamatan
pengguna bangunan berikut adalah ZRB kota Palu :
Tabel 19. Tabel legenda Peta Zona Rawan Bencana Palu

Sumber : https://www.humanitarianresponse.info/en/operations/indonesia/infographic/peta-zona-
rawan-bencana-palu-dan-sekitarnya)

56
abel 35. Analisis Pemilihan Tapak

Kreteria Alternatif 1 Alternatif 2

4 4

Lokasi merupakan kawasan


aman pergerakan tanah dan
likuifaksi dan gempa bumi

Letak lokasi sesuai dengan


rencana tata wilayah kota Palu 4 4

tahun 2020-2030

Lokasi tapak merupakan


strategis ekonomi dan lokasi 4 4
yang mudah di temukan

Aksebilitas yang mudah di


capai dengan transportasi 3 4
umum

Tersedia infrastruktur seperti


jaringan telepon,jaringan air
4 4
bersih, listrik, saluran
pembuangan umum

Jumlah 19 20

(sumber : Analisis Penulis ,2021)

Keterangan :
Sangat Baik : 5 Baik : 4 Cukup Baik :3 Kurang : 2

57
b. Tapak Terpilih

Berdasarkan hasil analisis dan kriteria penentuan lokasi, dapat ditetapkan


bahwa lokasi yang aman dari zona rawan bencana dan beberapa pertimbangan lainnya
seperti lokasi tapak yang berada di urban kota palu yang dapat terbilang ramai.
Berdasarkan analisis diatas, alternatif yang kedua menjadi lokasi tapak yang tepat,
dilihat dari poin kreteria, syarat dan faktor – faktor yang mendukung.

Gambar 36. Peta Loasi Site Terpilih


(Sumber : Google Eart dimodifikasi penulis ,2021)

Tapak berada pada area urban kota Palu dan merupakan peruntukan
kawasan strategis pertumbuhan ekonomi menurut RTRW Kota Palu pasal 55, tahun
2020-2030 Kelurahan Besusu Tengah Kecamatan Palu Timur, Kota Palu Sulawesi
Tengah.

58
4.3.2 Kondisi Eksisiting Tapak

Adapun kondisi eksisiting yang dapat di lihat disekitar area tapak, Berikut
adalah eksisiting pada tapak :

Gambar 37. Kondisi Eksisiting tapak


(Sumber : Dokumentasi dan ilustrasi penulis,2021)

Keterangan :

Sebelah Utara : Jl Ahmad Yani lorong I berbatasan dengan perumahan warga

Sebelah Barat : Jl. S Parman berbatasan dengan prumukiman warga dan


perkantoran

Sebelah Selatan : Jl.Jendral Ahmad Yani berbatasan dengan p erumahan warga


dan perdagangan

Sebelah Timur : Jl. Meyjend Sutoyo II bebatasan dengan permukiman warga

59
4.3.3 Potensi Tapak
Sekitar Tapak terdapat beberapa fasilitas yang dapat menjadi potensi pada
bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh yaitu potensi buatan.
Potensi buatan merupakan potensi yang dibuat sengaja ditempatkan oleh manusia
seperti jalan kusus roda 2 dan 4, akses pejalan kaki, saluran irigasi, jaringan listrik
dan jaringan telefon, dan disekitar tapak terdapat pedagangan dan perkantoran
yang dapat menjadi potensi untuk fasilitas kecantikan dan kebugaran tubuh di kota
Palu.

Gambar 38. Potensi Tapak


(Sumber : Dokumentasi dan ilustrasi penulis,2021)

4.4 Analisis Konsep Perancangan Mikro


Analisis perancangan mikro adalah melakukan penguraian dan penjabaran
hal-hal yang bersifat nonfisik dan abstrak. Dari analisis mikro akan ditemukan pola-
pola kegiatan yang menjadi acuan dalam mendeteksi garis besar kegiatan dalam
fungsi bangunan. Berikut adalah uraian tahapannya :

60
a. Analisis Fungsi
Pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh merupakan tempat yang
berhubungan dengan kulit wajah, kecantikan dan kebugaran pada tubuh. Tempat ini
berfungsi untuk sebagai perawatan wajah, dan kebugaran tubuh. Pengelompokan
fungsi tersebut dibedakan menjadi 4 bagian yaitu fungsi utama, penunjang dan
pelengkap dan service.

Gambar 39. Diagram fungsi


(Sumber : Analiis penulis ,2021)

b. Analisis Aktifitas dan Pola Aktifitas


Berdasarkan fungsi utama dari pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh
dikota Palu pengguna bangunan dibagi menjadi 3 kelompok aktifitas yaitu :

1. Aktifitas Pengunjung Kecantikan

Gambar 40. Alur aktifitas pengguna layanan kecantikan


(Sumber : Analisis penulis ,2021)

61
2. Layanan Kebugaran Tubuh

Gambar 41. Alur aktifitas pengguna layanan Kebugaran tubuh


(Sumber :Analisis penulis ,2021)

3. Pengelola bangunan

Gambar 42. Alur aktifitas pengelola banguan


(Sumber : Analisis penulis ,2021)

c. Analisis Kegiatan
Analisis kegiatan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di Kota palu
diklasifikasikan berdasarkan fungsinya, kelompok kegiatan dan jenisnya diuraikan
secara mendetail. Berikut adalah tabel uraian analisis kegiatannya :

62
Tabel 21. Analisis aktifitas

Klasifikasi
Kelompok Kegiatan Jenis Kegiatan Ruang
Fungsi
Konsultasi
Konsultasi
Penggunaan cream  Ruang Konsultasi
Perawatan
pada wajah
 Treatment room
 Facial wajah
 Tatarias
pengantin
Layanan  make up room
(Makeup)
Perawatan
 Eyelash
Kecantikan
extention
(pemasangan
bulu mata  Treatment room

 Creambath
Utama  Cuci blow
 Potong rambut
 Sanggul

Layanan  Catok rambut


 Hair treatment
Perawatan Rambut  Bleaching
room
rambut
 Masker rambut
 Toning
 Cat rambut

Layanan  Manicure
Perawatan kuku  Padicure

63
 Waxing  Manipadi room
 Food Spa

 Massage
 Body Scrube
 Melakukan spa
Layanan  Body Treatment
 Sauna room
Perawatan Tubuh
 Melakukan
relaksasi
berendam

 Melakukan
gerakan yoga
 Ruang Yoga
Layanan  Melakukan
 Ruang Fitnes
Kebugaran Tubuh olahraga fitness
 Ruang Senam
 Senam aerobik
 Senam zumba

 Mengawasi
 Kantor pengelola
aktiftas dalam
 R. Pimpinan
gedung
Pengelola  R. Staf
 Mengontrol
bangunan/gedung  R.rapat
aktifitas
 Mengurus
administrasi
Penunjang

64
 Menerima
pengunjung  Resepsionis
 Memberikan  Lobi
Penerima Tamu
informasi
 Lavatori
kepada
pengunjung

 Menjual
Menyediakan  Memilih produk
 Galeri/showroom
produk kecantikan  Membeli produk
 Pameran produk

 Memasak
 Menyediakan
minuman dan  Cafetaria
Penyediaan
makanan
makanan  Dapur
 Memesan
Pelengkap maknan
 Makan

 Bersantai
Plaza  Melihat-lihat  Plaza

 Berinteraksi

ATM  Mengambil uang  ATM

 Mengambil air  Musolah


Ibadah wudu
 Tempat wudu
 Solat

65
 Mandy
 Lavatori
Membersikan diri  Buang air kecil
 Buang air besar

Utilitas dan
 Mengontrol  Mekanikal
mechanical
utilitas bangunan elektrikal
enggenering
Service
 Membersihkan
bangunan
Pembersih  Janitor
 Menyimpan alat
pmbersih

 Mengawasi dan  Security

menjaga
keamanan
banguna
Security
 Menyimpan
barang
 Gudang
 Mengeluarkan

Penyimpanan barang

 Mengatur parkir
kendaraan
Parkir  Area pakir
 Memarkir
kendaraan
(Sumber : Data Literatur, 2021)

d. Analisis Besaran Ruang


Adapun jumlah pelaku aktifitas pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh
yang ada di kota Palu di proyeksikan untuk 10 tahun kedepan berdasarkan umur.

66
Tabel 22. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 18 – 40 Tahun Kota Palu Dalam 5 Tahun

TAHUN JUMLAH PENDUDUK (L&P)

2015-2016 135.771 Jiwa

2016-2017 206.856 Jiwa

2017-2018 208.679 Jiwa

2018-2019 190.690 Jiwa

2019-2020 211.944 Jiwa

Rata-Rata 190.788 Jiwa

(Sumber: BPS Kota Palu)

Berdasarkan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki sesuai kelompok


umur 18-40 tahun dikota Palu, maka dapat di prediksi jumlah pengujung untuk 10
tahun kedepan atau pada tahun 2030 dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

Pt = Po + (r)t

Pt = Jumalah pengunjung tahun proyeksi

Po = Jumlah pengujung tahun dasar 2020

r = Rata-Rata

t = Tahun proyeksi

Perhitungan jumlah pengujung pada pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di
kota Palu pada tahun 2030 adalah sebagai berikut :

Jumlah pengunjung pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh :

Po = 137.449

r = 651.742

t = 2030 – 2020 = 10

67
Maka, P(2030) = P (2020) + (r)t

= 211.944 + (190.788) 10

= 211.944 + (1.907.880)

= 2.119.032

Proyeksi pengunjung yang datang dalam 1 hari adalah :

= 176.586 Jiwa/tahun

= 483 Jiwa/hari

Analisis besaran ruang terdiri dari perhitungan standar ruang, menurut buku
Ernst Neufert Data Arsitek Jilid 1, terdapat standar dalam perkiraan penambahan
luas besar arus gerak antara lain sebagai berikut :
1. 5 - 10 % Standar minimum
2. 20 % Kebutuhan keluasan sirkulasi
3. 30 % untuk kebutuhan kenyamanan fisik
4. 40 % untuk kenyamanan psikologis
5. 50% untuk keterkaitan terhadap service kegiatan
6. 70 – 100 % untuk terkaitan dengan banyaknya kegiatan
Berikut adalah besaran ruang dari pusat klinik kecantikan dan kebugran tubuh :
Tabel 23. Analisis besaran ruang
FUNGSI UTAMA
KELOMPOK KEBUTUHAN SUMBER / JUMLAH/ PERHITUN
TOTAL
KEGIATAN RUANG STANDAR KAPASITAS GAN
4x6
NAD 4 unit
R. Konsultasi Flow 30 32 m²
Konsultasi 6 m²/ unit (4 orang/ruang)
%
Perawatan
NAD 50 x 0,6
Wajah
Lobby 0.6m²/org (50 orang/ruang) Flow 30 39 m²
%

68
HDIS 5 x 4,3
R.Treatment 5 unit
Flow 30 56 m²
Wajah 4.3m²/org (10 orang/ruang)
%
HDIS 5 x 4.8
R. Tata Rias 5 unit
Flow 30 59 m²
Pengantin 4.8m²/org (10 orang/ruang)
%
Perawatan HDIS 8 x 4.3
Kecantikan R. Eyelash 4.8
5 unit
Flow 30 45 m²
Wajah Extantion (8 orang/ruang)
m²/org %
NAD
Lavatori 3 m² / 3 unit 3x3 9 m²
unit
NAD 50 x 0,6
Lobby 0.6m²/org (50 orang) Flow 30 39 m²
%
10 x 4
R. HDIS 1 unit
Flow 30 208 m²
Creambath 4 m²/org (10 orang)
%
20 x 3
R. Hair HDIS 1 unit
Perawatan treatmen Flow 30 78 m²
3 m²/org ( 20 orang )
Rambut %
NAD
Lavatori 3 unit 3x3 9 m²
3 m² /unit
NAD 50 x 0,6
Lobby 0.6m²/org (50 orang) 39 m²
Flow 30%
AP 1 unit 10 x 5
R. Manipadi 65 m²
5 m²/org (10 orang) Fow 30 %
AP 1 unit 10 x 5
R. Waxing 65 m²
5 m² (10 orang) Fow 30 %
NAD
Lavatori 3 m² / 3 unit 3x3 9 m²
unit
Perawatan
Kuku NAD 50 x 0,6
Lobby 0.6m²/org (50 orang) Flow 30% 39 m²

AP
R.Body 1 unit 20 x 5.7
5.7 190 m²
Perawatan Traetment (20 0rang) Flow 40%
m²/org
Tubuh
AP 3 unit 10 x 2
R. SPA 28 m²
2 m²/org (10 orang/ruang) Flow 40%

69
HDIS 5 unit 5x3
R.Sauna 21 m²
3 m²/org 5 (orang/ruang) Flow 40%
HDIS
5 unit 10 x 9
R. Wihirpool 9 m²/org 117 m²
(10 orang/ruang Flow 30%
AP 5 unit 5 x 1,5
R. Ganti 23 m²
1.5m²/org (5 orang/ruang) Flow 30%
NAD
Lavatori 3 m² / 3 unit 3x3 9 m²
unit
NAD 1 unit 50 x 0,6
Lobby 0.6m²/org 39 m²
(50 orang) Flow 30%
1 unit
AP
R. Senam (100 orang/ - 250 m²
-
ruang)
1 unit
AP
R. Aerobik (100 - 250 m²
-
orang/ruang)
1 unit
R. Fitenes HDIS (100 - 200 m²
orang/ruang)
AP 2 unit 30 x 2.5
R. Yoga 105 m²
2.5m²/org (30 orang/ruang Flow 40%
Kebugaran NAD
Tubuh Lavatori 3 unit 3x3 9 m²
3 m² /unit
NAD 1 unit 50 x 0,6
Lobby 0.6m²/org 39 m²
(50 orang) Flow 30%
AP 5 unit 5 x 1,5
R. Ganti 23 m²
1.5m²/org (5 orang/ruang) Flow 30%
HDIS 1 unit 50 x 1.2
R. Loker 78 m²
1.2m²/org (50 orang/ruang) Flow 30%
AP 1 unit 1 x 30
R. Pelatih 39 m²
30 m²/org (1 orang / ruang) Flow 30%
AP 1 x 24
Gudang alat - 36 m²
24 m²/unt Flow 50%
LUAS 2. 238 m²
Sirkulasi untUk kenyaman fisik (30 % ) 30 % x 2.238 671.4 m²
TOTAL 2.909 m²

70
FUNGSI PENUNJANG

KELOMPOK KEBUTUHAN SUMBER / JUMLAH/ PERHITUNG


TOTAL
KEGIATAN RUANG STANDAR KAPASITAS AN
1 unit
15 x 3
R. Pimpinan NAD (2-3 39 m²
Flow 30%
15 m² orang/ruang)
AP
1 unit 6.70 x 2
R. Sekertaris 7.70m²/or 18 m²
(1 orang/ruang) Flow 30%
g
Pengelola NAD
R. Staff 1 unit 6 x 4.46
Gedung 4.46m²/or 35 m²
Marketing (6 orang / ruang) Flow 30 %
g
1 unit
2 x 25
R. Rapat NAD (25 orang/ 65 m²
Flow 30 %
2m²/org ruang)
NAD
Lavatori 3 unit 3x3 9 m²
3 m² /unit
NAD
Resepsionis (4 orang) 5x4 20 m²
5 m²/org
- 400 x 1
Penerima Lobby AP
(400 orang) Flow 400 m²
Tamu Utama -
100%
NAD
Lavatori 6 unit 3x6 18 m²
3 m² /unit
LUAS 604 m²
Sirkulasi untuk kenyaman fisik (30 % ) 30 % x 604 181.2 m²
TOTAL 785.2 m²

FUNGSI PELENGKAP
KELOMPOK KEBUTUHAN SUMBER / JUMLAH/ PERHITUNG
TOTAL
KEGIATAN RUANG STANDAR KAPASITAS AN
NAD
Area makan 4.4m²/me (100 orang) 100 x 4.4 440 m²
ja & kursi
Makan &
NAD
Minum Dapur - - 50 m²
50 m²
R.penyimpa AP
- - 30 m²
nan barang 30 m²

71
AP
Kasir (1 – 3 orang) - 13 m²
2x5
NAD
Lavatori 3 unit 3x3 9 m²
3 m² /unit
Galeri AP
(100 orang) 100 x 1.5 225 m²
/Showroom 1.5m²/org
Gudang
AP
Barang - - 30 m²
30m²
Melihat, Produk
Menjual, AP
Kasir (1 – 3 orang) - 13 m²
Membeli 2x5

ATM AP - - 60 m²

Plaza AP (100 orang) - 200 m²


TOTAL 1.069 m²
Sirkulasi untuk kenyaman fisik (70 % ) 70 % x 1.069 748,3 m²
1.817 m²

FUNGSI SERVICE
KELOMPOK KEBUTUHAN SUMBER / JUMLAH/ PERHITUNG
TOTAL
KEGIATAN RUANG STANDAR KAPASITAS AN
NAD
2 unit 20 x 0.7
Area Wudu 0.7 20 m²
(20 orang/ruang) Flow 30 %
m²/org
Ibadah
NAD
1 unit 50 x 0.85
Area Solat 0.85m²/or 56 m²
(50 orang/ruang) Flow 30 %
g
Membersi NAD
Lavatori 6 unit 3x6 18 m²
hkan diri 3 m² /unit
AP
R.Genset 20 1 unit - 20 m²
Utilitas
m²/unit
dan
AP
Mechanica R.Panel
20 1 unit - 20 m²
l Listrik
m²/unit
enggeneeri
AP
ng
R.Pompa 12 1 unit - 12 m²
m²/unit

72
AP
R.AHU 20 1 unit - 20 m²
m²/unit
AP
15 x 1.2
R. Janitor 1.2m²/uni 1 unit 22
Flow 20 %
Pembersih t
R.Gudang AP 1 unit
- 9 m²
Janitor - -
AP 1 unit
Ruang Jaga - 30 m²
30 m²/org -
Security
NAD
Lavatori 3 unit 3x3 9 m²
3 m² /unit
TOTAL 236 m²

Sirkulasi untuk kenyaman fisik (30 % ) 30 % x 236 70.8 m²


306,8 m²

PARKIR KENDARAAN
SUMBER /
KENDARAAN KAPASITAS PERHITUNGAN TOTAL
STANDAR
50 unit (4 org/unit) NAD
Mobil 50 x 12.5 625 m²
=200 org 12.5 m²
150 unit (2org/unit) NAD
Motor 150 x 2.5 375 m²
=300 2.5 m²
LUAS 1000 m²

(Sumber : Analisis Berdasarkan Literatur, 2021)

NAD : Neufert Architectural Data

HDIS : Human Dimension Interior Space

AP : Asumsi Pribadi

Berikut adalah rekapitulasi dari besaran ruang di atas :

73
Tabel 24. Rekapitulasi Besaran Ruang
Kelompok Fungsi Ruang Luas

Fungsi Umum 2.909 m²

Fungsi Penunjang 785.2 m²

Fungsi Pelengkap 1.817 m²

Service 306.8 m²

Total : 5.818 m²

(Sumber : Analisis Penulis, 2021)

4.5 Zonasi ruang


Zonasi ruang merupakan pembagian atau pengelompokan ruang
berdasarkan sifatnya yaitu :
1. Zona publik merupakan zona yang dapat di akses oleh setiap orang tanpa ada
batasan
2. Zona semi publik merupakan zona yang dapat di akses oleh setiap orang tetapi
memiliki batasan pada kondisi – kondisi tertentu
3. Zona privat merupakan zona yang tidak sembarang orang dapat mengakses
ruangan tersebut
4. Zona service merupakan zona ruang yang berfungsi melayani ruang lainnya.
Dalam desain pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh terdiri dari latai 1
atau zona 1 dan lantai 2 atau zona adapun pembagian zonasi pada pusat klinik
kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu :

74
Tabel 27. Zonasi Ruang Vertikal
Jenis Ruang
Zonasi
Ruang Pubik Semi Publik Privat Servis

Resepsionis

Lobby utama

Plaza

Lavatori

L1. Gudang

Zona 1
AHU

Utilitas mecanincal
enggeneering

Musollah

Caffetaria

Galeri
Showroom

75
R.
Pengelolah
bangunan

R.Perawatan
tubuh

R. Konsultasi

R.Perawatan
wajah

Selasar

R.
Perawatan
Rambut
R.
Perawatan
L2.
kuku
Zona 2
R.Kecantikan
wajah
R.
Kebugaran
tubuh

Lavatori

(Sumber : Analisis penulis 2021)

76
Dari tabel diatas yaitu menjelaskan zonasi ruang vertical pada bangunan pusat
klinik kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu, akses yang digunakan pada zona
vertical ini adalah memaluli tangga untuk sampai di zona 2, adapun tangga yang
digunakan adalah jenis tangga siku L.

Gambar 43. Ilustrasi zona vertikal


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Rasio perbandingan daerah terbangun dan tidak terbangun pada tapak yang
digunakan adalah 70 : 30 sehingga untuk memperoleh luas lantai dasar (KDB) dan
(KLB) dapat diperoleh dari rumus sebagai berikut :

a. Koefesien dasar bangunan (KDB)


Luas lahan = 8.500 m²
Luas lantai dasar = 2.615 m²
KDB = Luas lantai dasar / luas lahan x 100%
= 2.615 / 8.500 x 100%
= 30 %
b. Koefesien lantai bangunan (KLB)
KLB = Luas seluruh lantai / luas lahan x 100%
= 5.818 m² / 8.500 m² x 100%
= 60 % atau 0.6

77
4.6 Analisis Ruang Dalam
a. Sirkulasi Dalam Ruang
Dalam perancangan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh dikota
Palu, sirkulasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam merancang,
adapun beberapa pola sirkulasi menurut Ching (2008) yaitu :
Tabel 25. Pola Sirkulasi

Pola Sirkulasi Bentuk Pola

Bentuk skunder yang


Bentuk Terpusat dikelompokan terhadap sebuah
bentuk – berinduk pusat , dominan

Serangkaian bentuk yang disusun


Bentuk Linear secara berurutan ddalam sebuah
baris

Suatu komposisi dari bentuk –


bentuk linear yang memanjang
Bentuk Radial
keluar dari sebuah bentuk pusat
dalam cara radial (arah jari –jari)
Suatu koleksi bentuk yang di gabungkan
bersama oleh keberadaan atau
Bentuk terklaster
kesamaan dalam pembagian karakter
visualnya
(Sumber : Francis.D.K Ching, 2008)

Dari pola diatas dalam desain pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di
kota palu ini menggunakan pola :

78
- Pola sirkulasi memusat
Pola sirkulasi pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu pada
bagian area area plaza menggunakan sirkulasi memusat, sehingga titik kumpul
utama terdapat pada bagian area plaza dan menyebar ke beberapa ruang.

Gambar 44. Sirkulasi pola memusat


(Sumber : Francis.D.K Ching, 2008)

- Pola sirkulasi linear


Pada bagian ruang kecantikan dan ruang kebugaran dibuat menggunakan
pola sirkulasi linear dikarenakan posisi ruang – ruang saling berhadapan dan dapat
memudahkan pengunjung.

Gambar 45. Sirkulasi linear


(Sumber : Francis.D.K Ching, 2008)

b. Warna
Warna memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana ruang dan
mendukung perilaku seseorng. Warna berpengaruh terhadap tanggapan psikologis

79
serta kualitas ruang. Untuk memberikan rileksasi, kesegaran mata dan memberikan
respon baik terhadap tubuh maka di perlukan warna seperti berikut :
Tabel 26. Analisis pemilihan warna
KEBUTUHAN
WARNA
PENGUNJUNG
SUASANA RUANG
DALAM WARNA YANG DIBUTUHKAN
RUANG

Warna yang dibutuhkan adalah


warna warna soft yang tidak
terlalu terang seperti, coklat,
Rileksasi putih hitam dan cream dan
ditambahkan dengan penggunaan
material alami seperti batu -
batuan

Warna yang sangat cocok untuk


memberikan ketenangan dan
kenyaman bagi pengunjung
Ketenangan adalah menggnakan warna cream
Dan dan putih dan ditambahkan
Nyaman dengan penggunaan lighting yang
memberikan suasana hangat dan
tenang.

(Sumber : Analisis penulis 2021)

4.7 Diagram Hubungan Ruang


Analisis hubungan ruang sangat di perlukan agar dapat diketahui kedekatan
antara ruangnya dan juga untuk mengetahui penzoningan ruang/karakter yang
sesuai dengan kebutuhan pada perancangan bangunan pusat klinik kecantikan dan

80
kebugaran tubuh di kota Palu. Berikut adalah diagram hubungan ruang pusat klinik
kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu.

Gambar 46. Analisa hubungan ruang


(Sumber : Hasil analisis Penulis ,2021)

4.8 Analisis Konsep Perancangan Makro


Pendekatan konsep perancangan fisik merupakan tahapan analisis fisik yang
merupakan pengenalan aspek-aspek fisik berupa penguraian dan penjabaran hal-hal
yang bersifat wujud dan nyata berikut adalah penjabaran analisis fisik :

4.8.1 Pengolahan Tapak


a. Analisis Pencapaian Menuju Tapak
Pencapaian menuju ke dalam tapak dapat di akses melalui jalan depan
tapak, samping kanan, kiri dan belakang tapak. Dan adapun alat transportasi
yang dapat digunakan antara lain angkutan umum (angkot) dan kendaraan
pribadi.

81
Gambar 47. Pola Akses Menuju tapak
(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Berdasarkan dari hasil analisis bahwa tapak berada di 4 jalan yaitu Jl.
Jendral Ahmad Yani, Jl. Ahmad Yani Lorong II dan Jl. Mayjend Sutoyo II dan
Jl. S Parman. Tapak berada di kawasan pengembangan sehingga di
khawatirkan akan terjadi kemacetan pada lalu lintas disekitar tapak, oleh
karena itu perlunya perhatian terhadap system sirkulasi pada area tapak agar
tidak menimbulkan kemacetan. Untuk desain nantinya, sirkulasi kendaraan
pada enterance utama kedalam tapak akan di pisahkan dengan sirkulasi
kendaraan yang akan kluar. Dengan akses sirkulasi yang terpisah pada area
tapak akan memudahkan pengguna jalan dan mengurangi kepadatan
kendaraan.

Gambar 48. Respon Desain Pencapaian Pada Tapak


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

82
Enterance pada tapak berada di jl.S parman dan jalan kluar berada di sebelah
barat tepat berada di jalan Jl.Jendral Ahmad Yani.

b. Analisis Kebisingan Pada Tapak


Sumber kebisingan diluar tapak berada di Jl. S Parman, Jl. Jendral
ahmad yani Jl. Lorong ahmad yani 1 dan di Jl. Meyjend Sutoyo II. Pada Jl. S
Parman merupakan sumber kebisingan yang sangat tinggi karena merupakan
Jalan utama dan kepadatan jalan dari pagi hingga malam hari, dan sumber
kebisingan sedang berasal dari Jl. Jendral ahmad yani dan sumber kebisingan
rendah berasal dari Jl. Lorong Ahmad Yani I dan Jl.Meyjend Sutoyo II dikarena
kan di jalan tersebut merupakan lokasi permukiman dan bukan merupakan
jalan utama.

Gambar 49. Tingkat Kebisingan Pada Tapak


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Untuk mengatasi kebisingan-kebisingan yang berada di dekat tapak


perlunya vegetasi atau penataan landscape untuk meredam kebisingan yang
ada didekat area tapak di waktu waktu tertentu, selain vegatasi yang
berfungsi sebagai peredam suara penggunaan material juga sangat di
perlukan.

83
Gambar 50. Respon Desain Kebisingan
(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

c. Analisis Arah Pandang Pada Tapak (View)

Gambar 51. Arah View dari Tapak


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Arah pandang pada tapak sangat diperlukan untuk mendapatkan view


yang menarik untuk bangunan. Tapak yang terpilih berada ditengah kota dan
dikelilingi oleh permukiman warga perkantoran dan perdagangan, sehingga
kurangnya potensi view pada tapak, untuk mendapatkan view yang
maksimal perlunya startegi yang dapat di gunakan adalah permainan level /
elevasi bangunan.

84
Gambar 52. Respon Desain View dari Tapak
(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

4.8.2 Keadaan Iklim Sekitar Tapak


a. Analisis Curah hujan

Gambar 53. Analisis Curah Hujan


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Saat terjadi hujan di kota Palu sering terjadi banjir, dan hujan yang
turun relatife tinggi, didaerah tapak air hujan mengalir ke roil-riol kota dan
ada pun yang tergenang di sebagian tapak. Air hujan dapat di manfaatkan
kembali dengan cara dinampung kedalam bak. Atap bangunan dapat
mengalirkan air hujan melalui pipa ke bak penampungan. Air hujan yang
telah di tampung dapat digunakan kembali untuk pemanfaatan penyiraman
vegetasi, sehingga air hujan yang turun tdak terbuang percuma.

85
Gambar 54. Respon Desain Curah Hujan
(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

b. Analisis Arah Matahari Pada Tapak

Orientasi matahari ditinjau berdasarkan garis edar mathari (sun path)


dikota Palu pada bulan Juli hingga bulan Desember. Gambar dibawah
merupakan predeksi garis edar mathari di bulan Juli hingga bulan Desember.

Gambar 55. Garis Edar Matahari Pada Tapak


(Sumber : andrewmarsh.com)

86
Bulan Juli : Waktu terbit = 06 : 03 Wita
(Izi/alt = 67,35° / -0,57°)
: Puncak matahar = 12 : 04 Wita
(Izi/alt = 0,89° / 66,45°)
: Waktu terbenam = 18 : 08 Wita
(Izi/alt = -67,35° / -0.55°)
Bulan September : waktu terbit = 05 : 56 Wita
(Izi/alt = 83.67° / -0.74°)
: Puncak mathari = 12 : 06 Wita
(Izi/alt = -135,73° / 83.97°)
: Waktu terbenam = 18 : 02 Wita
(Izi/alt = -19.22° / 0.15°)
Bulan Desember : Waktu terbit = 05 : 46 Wita

(Izi/alt = 112,54° / -0.76°)


: Puncak matahari = 12 : 10 Wita

(Izi/alt = -168,35° / 67.90°)

: Waktu Terbenam = 17 : 56 Wita

(Izi/alt = -112,53° / 0,02°)

Cahaya matahari yang berlebihan dapat mempengaruhi suhu yang


ada di dalam ruangan dan di luar ruangan. Maka dari itu untuk mengatasi
permasalahan pencahayaan yang berlebihan yang mengenai bangunan dapat
menggunakan vegetasi sebagai penghalang untuk pancaran sinar matahari
secara langsung, dan juga pemecahan landscape dengan mengatur pola
pohon. Daerah bangunan yang terkena radiasi matahari secara langsung
berada di sebelah timur dan barat sehingga diperlukannya penghalang agar
suhu didalam bangunan tidak terlalu panas, sehingga di perlukannya
beberapa alternatif seperti :

87
Strategi pencahayaan bangunan
a. Strategi shading
b. Penggunaan vegetasi tinggi atau penggunaan tanaman rambat
c. Penggunaan secondary skin
d. Penggunaan atap hijau

Karena matahari tak selalu mengikut arah jalur katulistiwa sehingga


matahari pada area tapak setiap bulannya berpindah, maka dari itu
memberikan bukaan yang lebih banyak pada bangunan agar terkena
pencahayaan alami.

Gambar 56. Respon Desain Pencahayaan


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

88
c. Analisis Arah Angin Pada Tapak

Gambar 57. Grafik Pergerakan Angin dan Kecepatan Angin


(Sumber : Meteoblue.com)

Menurut grafik diatas kecepatan angin di kota Palu berkisar dari


>0,28 m/s hingga >1,39 m/s dan kecepatan angin tertinggi pada >3,33 m/s
dan menunjukan arah pergerakan angin yang dominan bergerak dari timur
tenggara ke barat laut. Menurut Standar Kesehatan Lingkungan Kerja
(kepmenkes RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002) bahwa standar kecepatan
udara didalam ruangan harus mencapai 0,1-0,25 m/s sehingga dibutuhkan
pemecah angin agar mengurangi kecepatan angin yang berlebihan masuk ke
ruangan dapat berupa vegetasi untuk memfilter angin yang masuk dan
memberikan banyak bukaan untuk memberikan jalan kluar pada angin.

89
Gambar 58. Analisis Arah Angin
(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Adapun strategi penghawaan alami yaitu :


1. Menggunakan bukaan pada bangunan seperti jendela dan ventilasi
2. Menggunakan vegetasi upaya membelokan arah angin dengan tujuan
mngurangi beban angina pada bangunan
3. Menggunakan vegetasi untuk dapat mengurangi polusi udara asap
kendaraan dan mengurangi kelembapan.

Gambar 59. Respon Desain Penghawaan


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

90
4.9 Analisis Penzoningan Tapak

Gambar 60. Analisis Zoning Luar


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Pada area tapak hanya tedapat rumput semak dan beberapa vegetasi alami
yang tumbuh di sekitar tapak, sehingga perlunya penzoningan ruang luar pada area
tapak untuk menentukan perletakan bangunan, area parkir, area pejalan kaki dan
area hijau adapun perletakan zoning ruang luar sebagai berikut :
1. Area bangunan terletak di tengah tapak atau terpusat
2. Area hijau terletak di sekeliling bangunan
3. Area Pejalan kaki terletak di sekeliling tapak
4. Area parkir terletak di sebelah barat

Gambar 61. Respon Desain Zoning Ruang Luar


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

91
4.10 Analisis Material Bangunan
Material bangunan yang digunakan untuk pusat klinik kecantikan dan
kebugaran tubuh di kota Palu menggunakan material sebagai berikut :
Tabel 28. Analisis Penggunaan Material Utama Bangunan
Visualisasi
Material Keterangan Aplikasi
Material

Umur batu bata


mampu bertahan Material

Batu Bata hingga 1000 tahun. digunakan


pada dinding
Kuat tekanan batu bata
bangunan
325 kp/cm².

Beton merupakan
sebagai bahan yang Material yang
memiliki sifat insulator digunakan
akustik dan termal. pada bagian
Kekuatan bahan beton atap
terbilang cukup tinggi
Beton dan tahan terhadap
pengaruh cuaca dan
lingkungan sekitar.
Batu alam memiliki Material
kandungan debu digunakan
kuarsa yang cukup
pada lapisan
tinggi, sehingga batu
Batu Alam alam lebih baik dinding dan
digunakan tanpa sebagai
proses pabrikasi
estetika pada
terlebih dahulu
bangunan

92
Keramik memiliki sifat
termal, kapasitas panas
atau mampu untuk
Material
mengabsorbsi panas
Keramik digunakan
dari lingkungan sekitar.
pada lantai
Keramik juga di kenal
sangat baik sebagai
isolator
Kaca berwarna Material
memiliki kandungan digunakan
logam sehingga kaca pada pintu
yang ditutu oleh film dan jendela,
kemudian tidak dapat dan dugnakan
Kaca didaur ulang. Kaca juga sebagai
memiliki sifat kedap air estetika
yang dapat bangunan
mempengaruhi suhu
dan kelembapan dalam
ruangan
Jenis material ini
sangat mudah
digunakan pada atap
Atap
yang melengkung Digunakan
aspal /
namun pengerjaannya pada atap
bitumen
yg cukup lama

(Sumber : Analisis Penulis, 2021)

93
4.11 Analisis Sistem Struktur
Sistem structural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksikan untuk
dapat menyongkong dan dapat menyalurkan gaya dan beban lateral tanah dengan
aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau dapat di tanggung oleh bagian-
bagian system struktur itu sendiri. System stuktur yang di maksut adalah
menentukan system struktur yang tepat pada bangunan.

4.11.1 Sub Struktur (Struktur Bawah)


Fungsi Sub struktur utamanya adalah menompang dan mengatur upper
struktur yang di atasnya dan meyalurkan beban-beban dengan aman kedalam tanah
Tabel 29. Analisis Sub Struktur
Jenis Pondas Kelebihan Kekurangan
- Tidak perlu - Membutuhkan
menggali tanah waktu pekerjaan
terlalu dalam yang lumayan
- Dapat digunakan lama.
untuk menahan
beban bangunan
yang mempunyai 1
Pondasi Pore Plat – 4 lantai
- Cocok untuk jenis
tanah keras
- Ruang pada - Boros dalam
pondasi dapat di pemakaian bahan
jadikan basement - Pelaksanaan sulit
- Tahan Gempa

Pondasi Rakit
(Sumber : Analisis Penulis, 2021)

94
Dari analisis pemilihan pondasi di atas bahwa pondasi yang cocok untuk
pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh adalah Pondasi rakit. Pondasi rakit
sangat cocok karena tahan gempa, karena kota palu merupakan zona yang rawan
bencana gempa dan di kombinasikan dengan pondasi bore pile sebagai penyangga
ponda rakit.

4.11.2 Upper Struktur (Struktur Atas)


Upper struktur atau struktur bawah merupakan struktur bangunan yang
berada di atas permukaan tanah yang berupa atap dan kolom balok, berikut adalah
tabel pemilihan sturktur atas pada bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran
tubuh dikota Palu.
Tabel 30. Analisis Upper Struktur
Jenis Struktur atas Kelebihan Kekurangan

- Mudah dipasang - Tidak tahan


dan dibongkar
terhadap api
- Konstruksi
sangat ringan - Biaya cukup
Space Frame (Rangka Ruang)
mahal

- Mudah - Proses
dibersikan pembuatan
rumit
- Permukaan
datar dapat di - Biaya cukup
dimanfaatkan mahal
menjadi top
Plat Beton floor

- Multifungsi

(Sumber : Analisis Penulis, 2021)

Dari analisis diatas pemilihan upper struktur pada bangunan pusat klinik
kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu adalah space frame dikarenakan
konstruksinya yang ringan dan mudah dibongkar pasang.

95
4.12 Konsep Perancangan
Konsep perancangan terdiri dari konsep utama dan konsep tata ruang

4.12.1 Konsep Utama


a. Analisis Metafora Bentuk
Arsitektur sebagai instrument komunikasi harus dapat menyampaikan makna
yang terkandung di dalamnya. Arsitektur bukan sekedar bangunan mati yang tidak
memiliki jiwa namun aristektur adalah sebuah bentuk bahasa, sehingga ia
merupakan bagian dari komunikasi. Konsep yang diangkat berdasarkan salah satu
gerakan yoga yang dapat merileksasi atau disebut gerakan tree pose sebagai ide
awal dalam mendesain bangunan, sehingga dapat menimbulkan eksprei dan makna
bangunan sebagai pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu.

b. Pendekatan Ide Metafora Dengan Gerakan Yoga Pada Bangunan Pusat


klinik Kecantikan dan Kebugaran Tubuh dikota Palu
1. Yoga
Yoga adalah sebuah ilmu yang menjelaskan kaitan antara fisik,
mental, dan spiritual manusia untuk mencapai sistem kesehatan menyeluruh
(holistik) yang terbentuk dari kebudayaan India kuno. Yoga pertama kali
diperkenalkan dalam buku Yoga Sutras yang ditulis oleh patanjali, yaitu
seorang tokoh legenda dari India yang hidup sekitar 200 hingga 500 SM
(Sindhu, 2014:30).
Yoga adalah sebuah penyatuan antara jiwa spiritual dengan jiwa
universal atau pembatasan pikiran-pikiran yang selalu bergerak atau suatu
sistem yang sistematis dalam melakukan latihan rohani untuk mencapai
ketenangan batin dan melakukan latihan fisik untuk mencapai kesehatan
jasmani dan rohani sehingga disebut dengan Jiwan Mukti. Tujuan Yoga
adalah perluasan kesadaran manusia sampai sebegitu jauh sehingga bisa
dipersamakan dengan kesadaran alam semesta. Hal ini harus dicapai dengan
realisasi prinsip-prinsip spiritual dalam tubuh kita, ada prinsip fisik dan

96
mental dan sebenarnya merupakan kepribadian diri kita sendiri yang abadi
dan benar.
Berdasarkan uraian diatas bahwa gerakan yoga merupakan gerakan
yang berhubungan dengan jasmani dan rohani yang dapat merileksasi tubuh
dan menjadikan tubuh menjadi sehat berikut adalah salah satu gerakan yoga
yang dapat merileksasi dan dapat menguatkan otot otot pada tubuh manusia
sesuai dengan fungsi bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh
di kota Palu.

2. Vrikshana / Tree Pose


Tree pose merupakan pose keseimbangan berdiri. Pose ini menargetkan
kaki (paha, betis, pergelangan kaki), otot inti (core), dan keseimbangan yang
dilakukan dengan berdiri satu kaki berarti manusia itu harus dapat
mengimbangi antara dunia pekerjaan dan kesehatan jasmani dan rohani,
sehingga bentuk dari bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh
ini sesuai dengan fungsinya yang berarti dapat memberikan kesehatan pada
tubuh. Selain itu gerakan ini dapat meluruskan tulang punggung dan
memperbaiki bentuknya.

Gambar 62. Gerakan Yoga Tree Pose


(Sumber : Penulis, 2021)

97
c. Konsep Metafora yang di Gunakan Pada Pusat Klinik Kecantikan dan
Kebugaran Tubuh
Berdasarkan ide di awal yang akan dimetaforakan dalam pusat klinik
kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu maka penerapan konsep
bentuk metafora yang akan diwujudkan adalah combined metaphor atau
metafora abstrak berikut adalah transformasi bentuk dari pusat klinik
kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu.

Gambar 63. Transformasi Bentuk


(Sumber :Hasil Analisis Penulis, 2021)

98
d. Konsep Fasad bangunan
Fasad salah satu bentuk yang menciptakan kesan awal seseorang
dalam melihat bangunan, fasad m erupakan elemen stetis dari sebuah
bangunan yang sekaligus sebagai identitas karya asrsitektur yang di
jadikan point of interest dan dapat merepresentasikan karakteristik
estetika fasad serta keunikan gaya arsitekturnya. Penerapan fasad dalam
bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh ini menggunakan
konsep honey yang berarti madu. Tujuan dari penggunaan madu dalam
fasad ini karena madu memiliki banyak kasiat untuk tubuh dan wajah
sehingga bentuk yang diterapkan dalam fasad pusat klinik kecatikan dan
kebugarann tubuh ini yaitu pada ornamennya.

Gambar 64. Konsep Tata Ruang Dalam


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Untuk membuktikan bahwa bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran


tubuh ini merupakan bangunan metafora combinasi dapat dilihat dari tabel dibawah
ini yang dapat disesuaikan dengan kategori metafora pada bab 2 :

99
Tabel 31. Penjabaran arsitektur metafora
Jenis Metafora Penjabaran arsitektur Metafora

Bentuk denah yang terlihat hanya seperti bentuk segitiga biasa,


namun untuk bentuk denahnya mengambil bentuk dari salah
satu gerakan yoga yang bernama tree pose, adapun untuk
penambahan bentuk pada sisi kanan dan sisi atasnya yang
membentuk pesegi, persegi ini menandakan bahwa adanya
keseimbangan, keseimbangan yang dimaksut adalah
keseimbangan dalam menjaga kesehatan jasmani dan rohani,
konsep jasmani dan rohani merupakan kebutuhan dari manusia
yang sifatnya individualism yang merupakan konsep abstrak.

IntaIngible

100
Ornamennya menggunakan bentuk yang menyerupai sarang
lebah, dengan penggunaan warna orange yang menjadikan ciri
khas madu, madu yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan
kecantikan wajah
Tangible

Pada bagian fasad ini terdapat sisi yang melengkung pada


bagian atapnya, bentuk yang diambil dari gerakan yoga tree pose
mengalami perubahan bentuk, sehingga nampak seperti segitiga
biasa.
Penggunaan material kaca atau transparansi pada bagian fasad
untuk menarik peminat pengunjung dalam merawat kecantikan

Tangible dan tubuhnya.

Terjadi penganggabungan antara jenis metafora tangible dan

Combinasi intangible sehingga bangunan pusat klinik kecantikan dan


kebugaran tubuh ini masuk pada kategori kombinasi

(Sumber : Analisis penulis, 2021)

101
4.13 Konsep tata ruang

Konsep tata ruang terbagi atas 2 yaitu tata ruang luar dan tata ruang dalam
yakni sebagai berikut :

A. Tata ruang dalam

Untuk pembagian ruang-ruang pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh


terdapat 4 zona yaitu zona privat, semi public, public dan service . Untuk zona privat
yang dapat mengakses ruang tersebut hanya pengunjung yang menggunakan
layanan kecantikan dan kebugaran tubuh, pada zona semi public hanya beberapa
karyawan yang dapat mengakses ruangan tersebut, untuk public sifatnya umum dan
dapat di akses oleh siapapun dan untuk zona service merupakan area yang hanya
petugas tertentu yang dapat mengakses ruangan tersebut.

Gambar 65. Konsep Tata Ruang Dalam


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

B. Sistem Utilitas Bangunan


Kelengkapan utilitas merupakan persyaratan kelancaran dan kenyamanan
bangunan. Utilitas yang dimaksud adalah jaringan air bersih, jaringan air kotor,
jaringan listrik, pengudaraan, pencahayaan, pemadam kebakaran, komunikaksi,
penangkal petir, dan sampah.

102
1. Sistem Air Bersih

Gambar 66. Skema Air Bersih


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

Dalam perancangan pembangunan ini sumber air brsih di ambil dari


PDAM dan sumur dalam (deepwell), setelah itu ditampung pada reservoir
bawah lalu kemudian di pompa menuju reservoir atas, kemudian dari
reservoir tersebut disalurkan melalui pipa-pipa saluran.

Gambar 67. Sistem Air Bersih


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

103
2. Sistem Air Kotor

Gambar 68. Skema Air Kotor


(Sumber :Hasil Analisis Penulis, 2021)

Sistem air kotor yang berupa limbah cair merupakan sumber yang
berasal dari toilet, kamar mandi, pantry yang dibuang melalui saluran
menuju bak control. Kemudian dialirkan ke bak penampungan dan
sebagian limbah tersebut dialirkan ke roil kota. Sedangkan untuk system
air kotor yang berupa limbah padat yang berasal dari toilet di tampung di
penampungan sepictank, jika penampungan penuh maka akan dilakukan
proses penyedotan oleh mobil tinja.
Limbah air hujan akan dimanfaatkan yang mana akan di alirkan ke
bak penampungan sehingga air hujan dapat di manfaatkan untuk
kebutuhan menyiram tanaman dan air urinoir.

104
Gambar 69. Sistem Air Kotor
(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

3. Sistem Jaringan Listrik

Gambar 70. Skema Jaringan Lsitrik


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

Sumber listrik yang digunakan berasal dari PLN dengan beban beban
normal disalurkan ke gardu listrik kemudian menuju trafo untuk
menstabilkan aliran listrik. Kemudian dihubungkan dengan ATS (Automatic
Transfer Swicht) yang dekat dengan ruang regenerator. ATS berfungsi
sebagai saklar penghubung yang bekerja apabila terjadi pemutusan aliran

105
listrik dari PLN, makan satu daya utama akan di gantikan oleh satu daya
cadangan yang berasal dari gnset. ATS terhubung langsung ke generator
dengan maksud apabila listrik padam, ATS akan langsung mengambil tenaga
listrik dari generator secara otomatis. System pendsitribusian listrik dikontrol
secara otomatis melalui system control utama. System pencahayaan ruangan
terdapat panel control cabang untuk mengatur penrangan pencahayaan
disetiap ruangan.

Gambar 71. Sistem Jaringan Listrik


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

4. Sistem Pengudaraan

Gambar 72. Skema Pengudaraan


(Sumber : Penulis, 2021)

106
Sistem pengudaraan ruangan menggunakan AC VRV (Variabel
Refrigenerant Volume). Sistem VRV adalah suatu teknologi
pengaturan kapasitas AC yang memiliki kemampuan untuk mencegah
pendingin yang berlebihan pada suaturuangan, sehingga dapat
menghemat lisrik. System AC VRC juga memiliki tingkat kebisingan
yang rendah dan hemat tempat karena dapat menggunakan suatu
unit outdoor untuk mensuplai beberapa unit indoor, serta dapat
mengatur jadwal dan temperature AC yang diinginkan secara
terkomputerisasi.

Gambar 73. Sistem Pengudaraan


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

5. Sistem Jaringan Telepon

Gambar 74. Skema Jaringan Telepon


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

107
Perencanaan system komunikasi yang digunakan terbagi menjadi dua
yaitu internal dan eksternal,
a. Internal, menggunakan telepon PABX (private Automatic Branch
Exchange), PABX adalah sebuah system telepon disebut juga
dengan switchboard yang digunakan sebagai system telepon
internal. PABX melayani komunikasi ekternal dan
menghubungkan kmunikasi melalui operator.
b. Eksternal, merupakan komunikasi keluar fasilitas bangunan
menggunakan system jaringan telepon dan internet yang
dihubungkan melalui operator.

Gambar 75. Sistem Jaringan Telepon


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

108
C. Sistem Pemadam Kebakaran

Gambar 76. Skema Pemadam Kebakaran


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

Untuk menaggulangi bahaya kebakaran pada bangunan


terdapat beberapa alat pemadam yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut :
a. Fire alarm, mempunyai fungsi untuk memberi peringatan bahaya
kebakaran pada tahap awal.
b. Hydran box, menggunakan jaringan pipa yang bertekanan tinggi
dan di sambungkan oleh selang, lalu dihubungkan dengan bak
penampungan air pompa yang secara otomatis akan memberikan
tekanan air jika ada indikasi kebakaran.
c. Splinker gas, dapat digunakan untuk menanggulangi kebakaran
pada ruang-ruang yang memakai peralatan elektronik.
d. Splinker air, dapat digunakan pada resiko kebakaran kecil untuk
ruang yang tidak menggunakan peralatan elektronik.
e. Fire extinguisher, perupakan tabung karbondioksida potable
untuk memadamkan api secara manual. Ditempatkan pada
daerah strategis agar mudah dijangkau.

109
Gambar 77Sistem Pemadam Kebakaran
(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

D. Sistem Pembuangan Sampah

Gambar 78. Skema Pembuangan sampah


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

Sistem pembuangan sampah terbagia tas dua yaitu tempat


pembuangan sampah yang diletakan pada area taman dan pada
bagian dalam fasilitas bangunan. System pembuangan untuk bagian
dalam bangunan dikumpulkan oleh cleaning service, sedangkan untuk
sampah ayang ada pada bagian luar atau taman di kumpulkan oleh
petugas kebersihan kemudian di buang ke bak penampungan sampah

110
sementara. Kemudian diangkut dengan mobil pengankut sampah lalu
dibuang ke pembuangan sampah akhir.

Gambar 79. Sistem Pembuangan Sampah


(Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2021)

4.12.2 Tata Ruang Luar

Gambar 80. Tata ruang luar


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

111
Untuk tata ruang luar pada bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran
tubuh di kota Palu terdapat penataan landscape area parkir, soft material dan hard
material.
A. Parkir
Area entrance kendaraan bermotor dan mobil berada di sebelah
selatan jl Meyjend Sutoyo II dan area keluar berada di jl Jendral Ahmad Yani
disebelah barat, adapun jalur kendaraan yang ada pada tapak memiliki 2
jalur yaitu jalur mobil dan jalur motor. Jalur untuk mobil lebih lebar sekitar 6
meter dibandingkan dengan jalur kendaraan motor sekitar 3 meter dikarena
ukuran kendaraan mobil lebih besar di bandingkan dengan ukuran motor.

Gambar 81. Alternatif sirkulasi dalam tapak


(Sumber : Penulis ,2021)

Penataan area parkir berada di sebelah barat agar lebih mudah untuk akses
keluar dari tapak. Adapun model sirkulasi parkir pada perancangan bangunan
ini terdapat dua alternatif, yaitu system parkir 90° dan sirkulasi parkir 45°.

112
Gambar 82. Ilustrasi Parkir Kendaraan Motor
(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

Gambar 83. Ilustrasi Parkir Kendaraan Mobil

(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

B. Vegetasi (Soft Material)


Area yang tanamai oleh vegetasi berada di sekeliling bangunan untuk
meredam kebisingan dari luar tapak adapun bebrapa vegetasi yang
digunakan dalam penataan landscape pusat klinik kecantikan dan kebugaran
tubuh di kota Palu sebagai berikut.

113
Tabel 32. Jenis Jenis Soft Material

NO Nama Jenis Nama Latin Fungsi Gambar

Rumput
1 Zoysia Japonica Estetika
Jepang

Penambah
Casuarina
2 Cemara Udang estetika
equisetifolia
kawasan

Estetika dan
3 Palem Putri veitchia merillii
pengarah

Ketapang Peneduh dan


5 Terminalia mantaly
Kencana estetika

Estetika
kawasan,
6 Pucuk Merah Syzygium oleana peneduh,
penyerap
polusi udara

Peneduh,
7 Kiara Payung Fellicium decipiens penyerap
karbondioksida

(Sumber : Analisis penulis, 2021)

114
C. Hard Material
Elemen yang di maksut dalam hardmaterial adalah perkerasan dan
furniture. Perkerasan yang di maksut adalah area pejalan kaki, area ini
berada di sebelah barat yang bersampingan dengan area parkir dengan
penggunaan paving agar permukaan jalan menjadi rata. Selain itu terdapat
beberapa furniture yang digunakan dalam penataan ruang luar pada
bangunan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu yaitu
kursi taman, lampu taman, dan tempat sampah yang dapat memudahkan
pengunjung untuk dapat melihat atau menikmati luar ruang pada bangunan.

Tabel 33. Jenis Jenis Soft Material

No Nama Furniture Fungsi Gambar

1 Kursi Taman Duduk dan bersantai

Penerangan area
2 Lampu Taman
taman

Penerangan area
3 Lampu Jalan
jalan

115
4 Tempat sampah Tempat sampah

Pekerasan area
5 Paving pejalan kaki dan area
parkir

(Sumber : Analisis penulis, 2021)

Dari data diatas dapat dilihat pada gambar dibawah bagaimana perletakan
pohon, rumput, paving, tempat sampah ,lampu jalan dan lampu taman.

116
Gambar 84. Elemen Ruang Luar
(Sumber : Penulis ,2021)

117
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh di kota Palu, merupakan tempat
perawatan tubuh dan kegiatan aktifitas kesehatan tubuh atau kebuagaran tubuh,
kota Palu sendiri merupakan kota yang sudah mulai berkembang dan sudah
meningkat perekonomiannya sehingga fasilitas kecantikan dan kebugaran tubuh
dikota Palu masih sangat dibutuhkan.

Melihat dari isu-isu yang ada bahwa di kota Palu sendiri fasilitas klinik
kecantikan dan kebugaran tubuh ada namun tidak sesuai standar fasilitas kecantikan
dan kebugaran tubuh, kebutuhan ruangnya masih sangat kurang dan fasilitasnya
masih terpisah, sehingga untuk memudahkan pengguna fasilitas tersebut
dikombinasikan atau di gabung menjadi satu bangunan untuk menghemat biaya
transportasi.

Konsep rancangan pusat klinik kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu
mampu merespon potensi dan masalah yang ada dilingkungannya dengan
menyeleasaikan prinsip-prinsip perancangan arsitektur. Untuk konsep bentuknya
snediri bangunan ini menggunakan pendekatan arsitektur simbolik metafora yang
mana bentuk itu diambil dari salah satu gerakan yoga, yoga merupakan salah satu
kegiatan yang tersedia pada fasilitas klinik kecantikan dan kebugaran tubuh yang
dapat merileksasi tubuh manusia.

5.2 Saran
Dalam rancangan sebuah bangunan sangat penting untuk memunculkan
indentitas dari bangunan itu sendiri. Arsitektur tidak hanya dilihat dari bentuknya
saja namun dari nilai yang terkandung di dalamnya. Desain bangunan pusat klinik
kecantikan dan kebugaran tubuh dikota Palu dapat dijadikan pertimbangan dan
menjadikannya acuan dalam perencanaan pengembangan pusat klinik kecantikan

118
dan kebugaran tubuh dikota Palu yang mengandung unsur pentingnya merawat
kecantikannya dan menjaga kesehatan tubuhnya.

5.3 Rekomendasi Desain


5.3.1 Site Plan

Gambar 85. Site Plan


(Sumber : Hasil Analisis Penulis ,2021)

119
DAFTAR PUSTAKA

JURNAL

Gunawan Beatric, Wand, Ir.Widigdo, M.Si, 2012. Graha Kecantikan Dan


Kebugaran Wanita Di Surabaya. Jurnal EDIMENSI ARSITEKTUR,
Volume 2 No.1. 2012 Surabaya

Soedarsono P, 2000, Metafora dalam Arsitektur, Jurnal FTUI Volume 2 Nomor


2/2000, Jakarta.

Usman Kevin, Sondakh Julianus A. R., Rogi Octavianus H. A. , 2014, Metafora dalam
rancangan arsitektur. Jurnal Arsitektur DASENG UNSTRAT MANADO, Vol 3,
No 2, Manado

BUKU

Antoniades, Anthony C. 1990, Poetics of Architecture. New York: Van Nostrand


Reinhold.

Ashad, Kusuma Jaya. 2007. Natural Beauty Inner Beauty. Jogjakarta: Kreasi Wacana

Ashadi. 2019, Konsep Metafora Dalam Arsitektur. Jakarata : Arsitektur UMJ Press

Ayu. Galih Sekar, 2013. The Complete Beauty Book,Jakarta.

Ching, F. D (2008). Bentuk. Ruang & Tatanan EDISI KE 3. Jakarta: Erlangga.

Dillistone, F.W. 2002. The Power Of Symbols. Yogyakarta: Kanisius.

Djaya, Ashad Kusuma. 2007. Natural Beauty Inner Beauty. Yogyakarta: Yogyakarta
kreasi wacana.

Encyclopedia volume 4, Health, Macmilla. 1993. Nutrition and Fitnes.

Moleong. (2012). Teknik Pengumpulan Data. Teknik Wawancara, 186.

120
Murniati, Nunuk P. 2004. Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam
PerspektifSosial, Politik, Ekonomi, Hukum, dan HAM. Indonesiatera,
Magelang.
Muhajir. (2004). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Neufert, Ernst, 2002. Data ArsitekEdisi 33, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Noormindhawati, L. (2013). Jurus Ampuh Melawan Penuaan Dini. Jakarta: Kompas


Gramedia.

Poerwadarminto. W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai


Pustaka

Panero, Julius. 1979. Human Dimension and Interior Space. New York:
TheArchitectural Press Ltd.

Sindhu, Pujiastuti. 2014. Panduan Lengkap Yoga. Bandung: Qanita.

Sayoga, 1984. Tata Kecantikan Kulit 1. Jakarta : Pt Vika Pres.

Sukardi. (2010). Teknik Dokumentasi. Teknik wawancara, 81.

Sutrisno. (1983). Bentuk Struktur Bangunan Dalam Arsitektur Modern. Jakarta:


Gramedia

Kota Palu dalam Angkat Palu Municipality in Figures 2021.

SKRIPSI

Aini Azizati. (2016).Pusat Pemeliharaan Kesehatan, Kecantikan, dan Kebugaran


Khusus Wanita Dengan Konsep Healing Environment di
Surakarta.Arsitektura Universitas Sebelas Meret, 14.

Pratama, Taofiq Moh. 2017. Desai Fasilitas Kebugaran Di Kota Palu. Skripsi S1 Teknik
Arsitektur. Universitas Tadulako.

Rasyid, Siti Karina. 2009. Pusat Kecantikan Wanita di Kota Medan. Skripsi
dipublikasikan. Medan : Arsitektur Universitas Sumatra Utara.

121
Rahmi, Hidayatul. 2020. Pusat Kecantikan Di Kota Palu. Skripsi S1 Teknik Arsitektur.
Universitas Tadulako.

Setiawan, Achnin. 2010. Pusat Kebugaran Jasmani dan Spa. Skripsi S1 Fakultas
Teknik Arsitektur. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sari, Refrina Arum. 2010. Puri Terapi Kecantikan Dan Kebugaran Natural Di
Semarang. Skripsi S1 Fakultas Teknik Arsitektur. Universitas Diponegoro
Semarang.

Website

https://www.academia.edu/17862883/Arsitektur_Simbolis (Diakses pada tanggal 20


Januari 2021 pukul 17.00)

https://docplayer.info/46408341-Solo-health-body-care-center.html (Diakses pada


tanggal 27 Januari 2021 pukul 15.50)

http://dinkes.ilmujaringan.com/klinik-kesehatan/ (Diakses pad tanggal 23 Februari


2021 pukul 13.00)

https://palukota.bps.go.id/publication/2020/04/27/3ae167927d01f31ef016d910/ko
ta-palu-dalam-angka-2020.html (Diakses pada tanggal 25 Februari 2021 pukul 15.50)

www.natasha-skin.com//skin facial (Diakses pada tanggal 28 Februari 2021 pukul


13.00)

http://anyflip.com/gghu/cucq/basic/51-100 (Diakses pada tanggal 28 Februari 2021


pukul 15.00)

http://bappeda.palukota.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BAB-2-FINAL-
cetak.pdf (Diakses pada tanggal 23 Juni 2021 pukul 14.38)

https://www.archdaily.com/967283/wind-clinic-sute-
architect?ad_source=search&ad_medium=search_result_all (DIakses pada tanggal
31 Agustus 2021 Pukul 15.51)

122
https://www.archdaily.com/132695/vy-gym-symbiosis-
designs?ad_source=search&ad_medium=search_result_all (Diakses pada tanggal 31
Agustus 2021 pukul 17.22)

123

Anda mungkin juga menyukai