Anda di halaman 1dari 25

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat saat ini begitu stres dalam menjalani kehidupannya. Tuntutan

pekerjaan yang begitu padat dan melelahkan sampai urusan rumah tangga yang tak

ada habisnya mengakibatkan masyarakat begitu stress menjalani hidup. Hari libur

selalu dinanti untuk meredakan penat yang didapat dari urusan pekerjaan. Dan

dikala senggang itulah masyarakat selalu mencari berbagai cara atau kegiatan yang

dapat meredakan stress.

Dari berbagai pilihan kegiatan pereda stress, kegiatan massage dan spa adalah

pilihan yang diminati masayarakat, terutama masayarakat kota yang memilik

aktivitas melelahkan. Body Spa adalah salah satu perawatan kecantikan yang

biasanya dilakukan oleh kaum wanita yang kini banyak diminati, dengan berbagai

faktor dan tujuan. Tujuan melakukan Body Spa diantaranya adalah untuk

merileksasikan pikiran dan mengurangi stres serta melancarkan peredaran darah.

Wonderful Spa 66 adalah salah satu salon atau penyedia jasa body massage

dan Spa di Kuta Bali. Wonderful Spa 66 memiliki pelanggan yang rata-rata adalah

turis yang berkunjung ke pantai Kuta, baik turis lokal maupun mancanegara,bahkan

tak sedikit yang datang adalah masyarakat lokal untuk menikmati pelayanan body

massage guna menghilangkan penat.

Banyaknya layanan yang dimilki Woderful Spa 66, menjadi pilihan bagi

pengunjung yang hendak menikmati treatment. Treatment yang dimiliki Wonderful


2

Spa 66 dapat dikategorikan menjadi tiga kategori treatment kecantikan, Body

Massage, Foot Massage dan Nail Treatment. Setiap kategori Treatment memiliki

beberapa layanan khusus sesuai kebutuhan dan keinginan pengunjung. Dan setiap

layanan yang ada memiliki prosedur yang berbeda pula.

Prosedur pelayanan diciptakan demi menghadirkan pelayanan yang prima

dan mengharapkan kepuasan pelanggan pada akhirnya. Prosedur pelayanan di

Wonderful Spa 66 dirancang khusus sebagai pembeda antara beberapa penyedia

layanan Spa di daerah Pantai Kuta. Selain itu prosedur pelayanan treatment

membutuhkan keahlian khusus yang harus dimiliki oleh setiap therapist (karyawan)

yang bekerja di Wonderful Spa.

Dari penjelasan diatas terkait prosedur pelayanan treatment di Wonderful Spa

66, maka peneliti tertarik untuk menulis karya ilmiah dengan judul “Prosedur

Pelayanan Wellness and Spa di Wonderful Spa 66 Kuta Bali”.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka pokok permasalahan yang dapat

dikemukakan adalah, “Bagaimana prosedur pelayanan wellness and Spa di

Wonderful Spa 66 Kuta Bali?”

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana prosedur pelayanan treatment wellness and

Spa di Wonderful Spa 66 Kuta Bali terhadap pelanggan.


3

2. Kegunaan Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun manfaat dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

1. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai prosedur pelayanan

wellness and Spa dalam kaitannya dalam meningkatkan kualitas pelayanan

dibidang jasa wellness and spa.

2. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

semua kalangan untuk menambah wawasan.

b. Manfaat Praktis

1. Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi

perusahaan (Wonderfull Spa 66) atau seorang pengusaha di bidang jasa

wellness and spa untuk melakukan inovasi-inovasi baru dalam memberikan

layanan yang prima dan fresh.

2. Diharapkan agar hasil penelitian yang didapat bisa memberikan

pengetahuan yang baik dalam hal memberikan layanan wellness and Spa

yang prima dan intim terhadap pelanggan, kemudian dipraktekkan guna

untuk membuat kualitas pekerjaan menjadi lebih baik kedepannya.

D. Metode Penelitian

1. Obyek dan Subyek Penelitian

Objek penelitian yang dipilih penulis pada penelitian ini adalah prosedur

pelayanan treatment wellness and Spa di Wonderful Spa 66 Kuta Bali.


4

Penelitian dilakukan di Wonderful Spa 66 Kuta Bali yang beralamat di Jl.

Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Dimana Wonderful Spa 66 Kuta Bali ini

adalah subyek penelitian yang dipilih penulis pada penelitian ini.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah aspek penelitian yan memberikan informasi

kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variable. Definisi Operasional

merupakan petunjuk kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur suatu

variable.

Definisi Operasional Variabel yang digunakan adalah prosedur pelayanan

wellness and Spa di Wonderful Spa 66 yang lebih banyak diminati oleh pelanggan

yang dating, yaitu Body Massage, Balinese Massage, Foot Massage yaitu

reflexiologi dan foot scrub dan manicure and pedicure.

3. Jenis dan Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.

Data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam

bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran

umum obyek penelitian,yaitu prosedur pelayanan wellness and Spa di Wonderful

Spa 66.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung secara tidak

terstruktur pada karyawan di Wonderful Spa 66. Data primer tersebut meliputi
5

data umum mengenai bagaimana cara melayani pelanggan Wonderful Spa 66

yang datang berkunjung.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan

dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan

informasi yang relevan untuk menunjang analisa penelitian adalah dengan

observasi dan wawancara bebas dengan pihak-pihak terkait (karyawan Wonderful

Spa 66).

Obesrvasi disebut juga pengamatan, yang meliputi kegiatan pemantaun

perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.

Metode ini digunakan untuk mengetahui prosedur kerja atau pelayanan di

Wonderful Spa 66, bagaimana memberikan treatment body massage atau foot

massage yang banyak diminati pelanggan Wonderful Spa 66.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan spesifik,

namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari

responden. Dalam metode wawancara bebas ini, pertanyaan yang diajukan untuk

mengetahui penjelasan rinci tentang bagaimana cara memberikan pelayanan

treatment massage yang baik dan nyaman bagi pelanggan Wonderful Spa 66,

urutan-urutan dalam memijat maupun melkaukan pelyanan yang lain.


6

5. Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian

deskriptif berusaha memberikan gambaran dengan sistematis dan cermat fakta-

fakta aktual dan sifat populasi tertentu. Penelitian hanya menjelaskan,

memaparkan, dan menggambarkan secara objektif data yang diperoleh. Analisis

deskriptif dilakukan terhadap data yang sudah terkumpul untuk memperoleh

jawaban dari masalah.


7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Wellness and Spa

Spa adalah proses perawatan tubuh yang holistik, bertumpu pada ritual dan

proses perawatan tubuh yang mendatangkan harmonisasi efek yaitu “wellbeing

for body, mind, and spirit”. Konsep Wellness Spa mempunyai unsur khas

perawatan yaitu untuk membantu pelanggan meningkatkan kesehatan, merawat

tubuh serta mencegah beberapa gejala awal ketidakseimbangan tubuh

(Anastasia, 2009: 38). Inti dari semua perawatan adalah wellness yang

didapatkan melalui pelayanan yang berfungsi untuk relaksasi (relaxation),

peningkatan kebugaran (rejuvinating), keindahan (beauty) baik tubuh, wajah,

dan rambut (Anastasia, 2009: 38). Proses relaksasi, rejuvinating, dan revitalizing

dan pelayanan yang dilakukan lamanya hanya beberapa jam saja.

Health Spa biasanya dibangun dekat perumahan penduduk atau di tempat-

tempat khusus dengan pemandangan dan kondisi alam yang dapat membuat

pelanggan rileks (Anastasia, 2009, hal. 38). Health Spa dikenal juga sebagai Day

Spa (City Spa), Resort Spa, Destination Spa, Residebtial Spa, Amenity Spa,

Mineral Spring Spa dan sebagainya. Berdasarkan sifat pelayanannya maka

terapis di Health Spa tidak terlalu dibantu dokter atau fisioterapis dan psikolog,

kecuali diperlukan secara khusus.

Pada umumnya di Indonesia, Spa tampil berbeda karena berada di alam

terbuka dan menggunakan massage (pijitan) dalam perawatannya. Keindahan

alam dan kenyamanan udara tropis menjadi daya tarik utama bagi para turis
8

mancanegara. Merasakan pijitan (massage) sambil menikmati pemandangan

dari atas bukit ke pantai atau ke gunung dan pedesaan menjadi ciri khas spa di

Bali dan di Indonesia. Dengan mengandalkan nuansa alam tropis yang natural

dan tampilan konsep interior yang tradisional maka Bali mempunyai keunikan

tersendiri dalam bisnis Spa (Anastasia, 2009: 29). Spa di Indonesia mengangkat

kultur perawatan tubuh dengan tradisi Jawa yang kental dan kaya akan teknik-

teknik pijatan dan bahan baku perawatan tubuh dari berbagai tumbuhan untuk

dijadikan sebagai produk spa yang berciri khas Indonesia (Anastasia, 2009: 32).

Selain untuk para turis, perawatan spa juga dibutuhkan oleh masyarakat

pada umumnya. Berubahnya gaya hidup masyarakat kota yang menuntut bekerja

seharian dan membutuhkan konsentrasi penuh pada pekerjaaan mengakibatkan

diperlukan waktu untuk melakukan relaksasi, salah satunya dengan melakukan

perawatan spa. Hal ini dikarenakan spa melayani tiga unsur dalam tubuh

manusia, yaitu tubuh (body), pikiran (mind), dan jiwa (soul). Ketiga unsur tubuh

manusia ini disadari memerlukan kesenangan (pleasure), kenyamanan

(confeniance), dan kesehatan (wellness) (Anastasia, 2009:32) yang didapatkan

melalui sentuhan (massage), penciuman (aromatherapy), penglihatan

(pemandangan), pendengaran (musik), dan rasa (minuman dan makanan) yang

disajikan di suatu tempat yang disebut Spa (Anastasia, 2009: 32). Oleh karena

itu pada saat ini kebutuhan akan spa tidak hanya untuk para turis, namun juga

untuk masyarakat biasa yang menginginkan kebugarannya kembali setelah

melakukan aktivitas yang padat.

Spa di Indonesia telah ada sejak zaman kerajaan Hindu dan Budha dan

telah menjadi tradisi pada ritual-ritual adat asli Indonesia. Hal ini dapat ditelusuri
9

pada peninggalan sejarah berupa tempat pemandian kuno (patirtan) berupa candi

yang berfungsi sebagai tempat pemandian dan terlihat pula pada relief candi-

candi, seperti yang terdapat pada candi Borobudur. Pada umumnya tradisi

perawatan tubuh di Indonesia dilakukan dengan mandi berendam pada sumber

mata air alami maupun buatan (kolam pemandian) dan dengan cara melakukan

pemijitan tubuh serta perawatan tubuh dengan wewangian alami dari bunga

segar maupun minyak aromatik (Tilaar, 2011: 6). Peninggalan sejarah tersebut

menunjukan tradisi bagaimana cara melakukan perawatan tubuh dan kecantikan

bagi wanita.

Kecantikan di Indonesia mempunyai filosofi Rupasampat Wahyabiantara

(Tilaar, 2011: 17), yang artinya kecantikan berasal dari perpaduan yang

harmonis antara kecantikan lahiriah dan kecantikan batiniah. Kecantikan

lahiriah adalah keindahan rambut, keelokan wajah dan tubuh. Kecantikan

batiniah adalah kepribadian dan keluhuran budi yang memancar dari lubuk hati.

Konsep kecantikan Indonesia juga dikenal istilah Panca Rasa Manunggal

(Tilaar,2011: 28). Panca rasa manunggal merupakan perawatan tubuh dengan

pendekatan holistik agar diperoleh kacantikan abadi yang tidak memandang

usia, yang didapatkan dari sito saliro, ron walih saliro, mayongga seto, pasa rasa,

dan berdoa. Sito saliro adalah perawatan tubuh dari agar memancarkan

kecantikan raga. Ron walih Saliro adalah perawatan tubuh dari dalam

menggunakan bahan alami dan jamu. Mayongga Seto adalah terapi tradisional

yang menggabungkan olah tubuh, olah rasa, dan olah pernafasan untuk

menghasilkan bio-energi. Pasa rasa adalah diet tradisional yang terdiri dari pasa

mutih, pasa ngrowot, pasa ngalong, pasa dino, puasa asrep-asrepan, dan pasa
10

melek. Sedangkan berdoa merupakan kegiatan meditasi untuk relaksasi dan

menyeimbangkan antar diri sendiri, sesama, alam sekitar dan Sang Pencipta.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ciri spa di Indonesia adalah

mengutamakan unsur alami dan budaya dengan latar belakang dan dekorasi

pemandangan alam dan etnis Indonesia, menggunakan sumber alam, bahan alam

berkhasiat, serta ramuan tradisional, menawarkan berbagai rawat mandi dan

rawat pijat tradisional serta menawarkan perawatan dengan wewangian, bunga

segar dan minyak aromatik. Kegiatan perawatan ini tidak hanya menekankan

pada kecantikan lahiriah namun juga menonjolkan kecantikan batiniah.

Kecantikan batiniah didapatkan dengan bermati raga dan besemedi (berdoa).

B. Teknik Spa

Menurut Anastasia (2009:63-99)Ada beberapa teknik spa yang dapat

digunakan secara terstruktur untuk membantu terapis melakukan perawatan spa

agar pelanggan dapat merasakan kesegaran, kebugaran, dan peningkatan kualitas

hidupnya setelah menjalani perawatan spa, yaitu sebagai berikut :

a. Pijat (Body Massage)

Massage adalah tindakan perawatan yang dilakukan terapis dengan

melakukan gerakan-gerakan mengusap (effleurage) dengan telapak tangan,

meremas dengan jari-jari, menekan (petrissage) dengan ibu jari atau dengan

kepalan tangan, meremas dengan menggunakan kedua tangan, mencubit,

meninju, menetakan dengan sisi tangan, menakup, menepuk dengan punggung

tangan (tapotage), menggertarkan (vibration) dan memutar serta menggosok

(friction). Gerakan-gerakan tersebut dapat dilakukan langsung pada tubuh


11

pelanggan dengan menggunakan bahan seperti minyak dasar (base oil) dan juga

bisa langsung tanpa minyak atau dengan alat-alat bantu pemijatan, baik

tradisional maupun modern.

Fungsi massage adalah menciptakan kenyamanan, relaksasi, dan

kebugaran pada pelanggan melalui sentuhan terapis yang terangkai dengan

gerakan yang sistematis. Gerakan tersebut menghasilkan efek sensual healing

bagi pikiran dan tubuh seseorang. Perawatan body massage merupakan

perawatan awal apabila akan dilanjutkan dengan perawatan tubuh lainnya seperti

body scrub, body masker dan perawatan pendukung lainnnya. Perawatan

penutup dari rangkaian perawatan ini ialah bath terapy.

b. Body Scrub

Body Scrub adalah perawatan tubuh dengan menggunakan lulur. Produk

lulur berupa krem yang mengandung butiran-butiran kasar di dalamnya. Bahan

alami yang dapat digunakan sebagai bahan lulur antara lain bengkoang, beras

giling kasar, belimbing, jeruk nipis, pepaya, bunga-bungaan, daun-daunan, biji

coklat,kopi, dan kedelai.

Scrub berfungsi mengangkat sel kulit mati di permukaan kulit tubuh yang

kasar dan kusam, selain itu juga berfungsi membantu mempercepat pergantian

sel-sel kulit tubuh yang baru, bersih dan sehat. Scrub/peeling atau lulur adalah

perawatan yang dilakukan oleh terapis dengan cara menggerakan telapak tangan

memutar sambil mengusap permukaan kulit yang sudah diberi produk lulur.

Perawatan ini dapat dilanjutkan dengan perawatan body masker. Perawatan ini
12

diakhiri dengan bath terapy dan pengolesan lotion, body cream atau body butter

untuk memaksimalkan hasil perawatan.

c. Body Masker

Masker Badan (Bosy Masker) adalah perawatan tubuh dengan membalut

seluruh permukaan kulit tubuh menggunakan bahan masker. Fungsinya sesuai

dengan produk yang digunakan misalnya, melembutkan, mengencangkan,

mncerahkan kulit, membantu proses detoxiying, slimming dan firming. Masker

bermanfaat memperkuat fungsi lulur dan massage yaitu membuat kulit lembut,

lembap, halus, dan cerah. Penggunaan masker dilakukan setelah perawaan

massage dan luluran. Teknik penggunaannya yaitu dengan mengoleskan bubuk

masker yang telah dicairkan ke seluruh tubuh dan didiamkan sampai kering.

Setelah kering maka dilakukan pembilasan dengan air hangat dan diakhiri

dengan kegiatan mandi.

d. Body Wrap

Wrapping merupakan ritual perawatan yang dilakukan dengan

membungkus seluruh tubuh pelanggan mengunakan alat pembungkus berupa

plastik, daun pisang, kain panjang,kertas aluminium foil atau bahan lain yang

dapat membuat suhu tubuh meningkat beberapa derajat. Ketika suhu tubuh

meningkat maka produk yang dioleskan di permukaan kulit akan mudah dan

lebih banyak diserap oleh tubuh.

Wrapping digunakan untuk proses perawatan detox, slimming dan

firming. Terdapat dua teknik wrapping yaitu dengan pembalutan panas dan

pembalutan dingin. Pembalutan panas menggunakan alat bantu pemanas seperti

heating blanket dan kapsul pemanas. Untuk pembalutan dingin menggunakan


13

cairan dingin sehingga mampu menurunkan suhu tubuh beberapa derajat.

Perawatan ini didahului dengan perawatan lulur, massage, dan kemudian diberi

bahan masker. Setelah itu tubuh dibungkus dengan plastik wrapping selama 10

sampai dengan 20 menit. Perawatan ini diakhiri dengan aktivitas mandi.

e. Bath Therapy

Bath Therapy atau perawatan tubuh dengan mandi menjadi ritual penting

dalam dunia spa dan menjadi inti perawatan spa setelah proses massage, luluran,

atau masker, dan wrapping. Ada beberapa macam Bath Therapy yang fungsinya

disesuaikan dengan air yang digunakan, tempat mandi, cara mandi dan campuran

bahan-bahan yang digunakan pada saat mandi.

Beberapa teknik yang digunakan dalam bath therapy (hidrotherapy)

misalnya berendam dalam bathtub dengan cairan tertentu, mandi dengan

pancuran yang kenjang (vichy shower), menggunakan kolam dengan gelembung

udara (whirlpool), kolam dengan sumber air panas (hot spring water) atau

dimandikan oleh terapis dengan mengguyur dari atas kepala pelanggan secara

perlahan dan teratur bergantian air panas dan air dingin dengan bermacam bunga

yang harum baunya yang dipercaya membawa efek magis. Cara berendam biasa

dilakukan yaitu dengan mengisi bathtub atau whirlpool dengan air dan bahan-

bahan campuran lain seperti susu, madu, rempah-rempah, dan bunga serta bahan

lain yang diperlukan. Bahan yang digunakan untuk mandi ada beberapa macam

misalnya air tawar (tapwater), air asin (seawater), air anggur (wine), susu

(milkbath), coklat (chocolatebath), air panas (hot springwater), dan air belerang

(sulfur).
14

f. Belly Candle and Ear Candle

Perawatan untuk perut dan telinga dengan menggunakan lilin. Belly candle

berfungsi untuk mecegah kembung dan sakit perut, sedangkan ear candle

berfungsi untuk mencegah dan menghilangkan migrain dan vertigo. Perawatan

ear candle dilakukan secara eksternal yaitu dengan massage sekitar bagian

bawah telinga dengan menekan secara ringan melingkari telinga. Kemudian

dengan perlahan masukan lilin khusus untuktelinga ke dalam telinga sampai

menyentuh lubang telinga. Lilin dalam keadaan menyala sampai lilin mencapai

garis akhir sambil dipegangi. Setelah selesai massage ringan sambil mengangkat

sisa lilin. Perawatan belly candle diawali dengan membersihkan area perut

dengan washlap atau lulur. Setelah itu massage perut dengan menggunakan

minyak kayu putih (minyak yang sifatnya hangat), kemudian pasang kertas atau

kain kasa di atas pusar. Lilin perut yang sudah dinyalakan diletakkan dengan api

menghadap ke arah pusar dengan menggunakan alat khusus. Setelah lilin habis

maka dilakukan massage ringan di daerah sekitar pinggang menuju arah pusar.

g. Foot and Hand Massage

Kaki dan tangan merupakan bagian tubuh yang paling banyak bekerja

keras dan membantu seluruh aktivitas harian. Massage kaki dan tangan biasanya

dilakukan sejalan dengan massage tubuh, tetapi jika diperlukan massage kaki

dan tangan dapat dilakukan secara terpisah. Massage kaki dan tangan

menggunakan Teknik reflexologi yang mampu sebagai penyembuh berbagai

penyakit. Teknik reflexologi dapat membantu kesehatan tubuh melalui pijatan-

pijatan di kaki karena seluruh anggota dan organ tubuh manusia berkorelasi

langsung dengan bagian-bagian kaki dan tangan merupakan zona penyembuh.


15

h. Menicure and Pedicure

Menicure and Pedicure adalah ritual perawatan untuk kuku tangan dan

kaki. Perawatan kaki, tangan, dan kuku merupakan perawatan khusus dimana

kuku dibersihkan dan digunting, kemudian kulit mati disekitar kuku diangkat

menggunakan alat pengangkat kutikula. Telapak kaki dan tangan pun

dibersihkan dengan mengangkat kapalan yang telah menebal. Proses perawatan

dimulai dengan perendaman kaki dan tangan dalam cairan khusus untuk

membersihkan dan melembabkan kulit kaki dan tangan. Setelah direndam kaki

dan tangan di sikat dengan penyikat khusus lalu dikeringkan dan diberi cairan

pelembut kutikula dan kapalan. Kuku digosok dengan buffer agar mengilat,

bersih, dan dapat dipolish dengan nail polish sebagai sentuhan akhir. Tangan

diberi hand cream atau body lotion.perawatan ini dapat dilanjutkan dengan

masker bleaching yang berfungsi untuk mencerahkan kulit kaki dan tangan.

i. Ratus (Body Aromatherapy)

Ratus adalah aromatherapy yang digunakan dengan cara dibakar di atas

arang menggunakan alat ratus. Ratus dapat diaplikasikan pada tubuh maupun

bagian-bagian tertentu dari tubuh seperti rambut dan organ intim wanita.

Meratus tubuh dilakukan dengan cara memasukan tubuh kedalam box khusus

ratus. Ratus rambut dilakukan oleh terapis dengan menguapi rambut pelanggang

dengan alat ratus yang dipegang. Sedangkan meratus organ intim wanita

menggunakan kursi khusus yang didesain khusus untuk ratus. Kursi ini memiliki

lubang di tengah agar memudahkan proses meratus.


16

C. Bahan dan Alat Bantu Perawatan Spa

Menurut Anastasia (2009:106) Bahan dasar yang digunakan dalam

perawatan spa antara lain :

a. Minyak dasar (carrier oils) digunakan sebagai bahan campuran lulur atau

mengencerkan minyak aromatherapy dan langsung dapat digunakan untuk

massage. Minyak dasar berasaldari bahan tumbuh-tumbuhan sayur atau

kacang-kacangan.

b. Minyak Essential (aromatherapy), berasal dari ekstrak kayu, daun, bunga,

dan rumput yang memiliki aroma yang unik. Minyak essential membantu

menyehatkan pikiran, tubuh,dan jiwa yang dikenal dengan istilah Theraeutic

Effect. Minyak essential digunakan untuk meringankan, mengurangi, dan

menyembuhkan beberapa gejala penyakit seperti stress, insomnia, dan

migrain. Pada perawatan Spa penggunaan minyak ini dapat menimbukan

efek menenangkan (relaxation), meningkatkan stamina (revitalizing), dan

membuat tubuh terasa lebih muda (rejuvenating).

c. Lulur digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati sehingga kulit tampak

halus, cerah, dan lembut.

d. Masker Powder digunakan untuk mengencangkan kulit, mencerahkan,

,melembabkan, atau menghilangkan selulit di permukaan kulit.

e. Air (Hidroterapy) digunakan untuk mendapatkan relaksasi yaitu dengan cara

mandi berendam di dalam bathtup atau kolam rendaman, atau menggunakan

alat Vichi Shower. Air berendam bisa juga diambil dari air laut yang sudah

mengandung berbagai mineral yang mudah diserap tubuh dan dapat

membawa efek revitalizing dan rejuvinating.


17

f. Paraffin (Lilin) dengan tekstur yang lembut dan licin dapat digunakan

sebagai masker.

g. Jamu (Herbal Medicine), merupakan warisan tradisional Jawa untuk

menjaga dan meningkatkan kesehatan tubuh.

h. Tumbuhan segar

i. Bahan olahan lain seperti susu, madu, yoghurt, butter, krem sebagai

minuman maupun bahan olesan di spa.

Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam perawatan Spa antara lain

(Anastasia, 2009:115): bed massage, bed facial, refleksi chair, stand up lamp,

vapazone, mesin facial, mesin paraffin, box sterilisasi, stone and wood tool

massage, alat ratus, panties (celana monouse), kemben dan kimono, steam box

dan sauna box, washlap dan mangkuk, sandal tahan air, seprei, handuk,

headband dan shower cap, serta alat pemencet komedo.

Adapun fasilitas spa antara lain (Anastasia, 2009:125) : jacuzzy,

whirlpool, sauna room, swimming poll, therapy pool, vichy shower, garden,

library, juice bar and coffee shop, dan fitness centre.


18

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat KPM

Wonderful Spa 66 beroprasi sejak tanggal 30 april 2010. Wonderful Spa 66

adalah bentuk bisnis yang bergerak dibidang pelayanan/jasa perawatan wellness

and Spa yang berlokasi di jl. Pantai Kuta Bali, tepatnya berada di dalam Udayana

foodcourt pantai Kuta Bali, Buka setiap hari mulai pukul 10:00 sampai 22:00.

Struktur Organisasi Wonderful Spa 66 terdiri dari pemilik sekaligus Manager

yitu seorang pengusaha asal Medan bernama Edi Tonga. Pemilik melakukan semua

yang berkaitan dengan manajemen (SDM Keuangan, Pemasaran dll). Pengelolaan

karyawan dilakukan secara manual atau dilakukan sendiri oleh pemilik, mulai dari

proses rekrutmen karyawan, pelatihan keahlian spa, sampai penggajian karyawan.

Kemudian untuk Operasional terdapat seorang supervisor yaitu Ibu Wayan Kari

yang bertugas mengawasi jalannya operasional dan mengatur jam kerja karyawan.

Dan karyawan atau terapis yang berjumlah 7 orang.

Gambar III.1 Struktur Organisasi pada Wonderful Spa 66

Pemilik/
Manajer

Supervisor/
Kasir

Terapis

Sumber : Wonderful Spa 66


19

Pengunjung yang datang rata-rata adalah turis yang menginap di sekitar

pantai kuta. Negara asal pengunjung dari berbagai negara atau daerah termasuk

masyarakat lokal, namun dominan berasal dari Australia, Singapore dan Malaysia,

dan Cina.

Dua tahun terakhir, semenjak bencana alam meletusnya Gunung Agung,

jumlah kunjungan menurun drastis, sehingga Wonderful Spa harus mencari cara

pemasaran baru untuk meningkatkan pendapatan. Sejak saat itu pemilik Wonderful

Spa mencoba menggunakan sistem digital marketing yaitu menggunakan aplikasi

wechat, atau sejenis media sosial chating yang banyak digunakan oleh turis asal

cina demi menarik pengunjung turis cina yang berada di sekitar pantai kuta.

B. Deskripsi Pekerjaan /Tugas Selama KPM

Dalam bekerja, semua karayawan dibagi jam kerjanya menjadi dua shift,

yaitu shift pagi yang dimulai pukul 10:00 sampai dengan pukul 17:30 dan shift

malam yaitu mulai pukul 16:00 sampai dengan 23:00 atau sampai selesai.

Setiap shift memiliki tanggung jawab yang sama yaitu melayani pengunjung

dengan ramah tamah dan profesional, menjaga kebersihan dan kerapihan tempat

kerja serta menjaga nama baik perusahaan. Namun perbedaan pekerjaan yang

dilakukan setiap karyawan atau shift kerja yaitu pada bagian persiapan

(preparation) yang dilakukan oleh karyawan pada shift pagi dan proses closing

yang dilakukan oleh karyawan yang bertugas pada shift malam.


20

Adapun deskripsi dari setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab semua

karyawan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan (Preparation)

Saat karyawan shift pagi datang dan akan memulai pekerjaannya, yang

pertama dilakukan adalah membersihkan semua tempat kerja, mulai dari

ruang tunggu (reception), ruang terapi, sampai Pantry. Saat membersihkan

tempat kerja, karyawan juga wajib menjaga kerapihan meja reception dan

perlengkapan dan peralatan terapi. Selanjutnya karyawan shift pagi

menyiapkan perlengkapan dan kebutuhan bahan-bahan treatment seperti

wangi wangian ruangan, welcome drink, handuk, pakaian ganti dll.

2. Melayani Tamu

Setelah tugas persiapan selesai, selanjutnya karyawan/terapis menunggu

pelanggan datang. Saat pelanggan datang, proses pelayanan pelanggan

mulai berjalan seperti berikut :

a. Greeting, memberikan salam selamat datang dengan senyum dan ramah

tamah dan kemudian menawarkan pilihan pelayanan treatment yang

disediakan Wonderful Spa 66.

b. Menerima pesanan layanan, saat pesanan diterima, terapis mengantar

pelanggan untuk masuk ke ruang terapi dan menyarankan untuk

mengganti pakaian jika pilihan treatment adalah treatment body.

c. Menyajikan welcome drink (jamu), setelah pelanggan menentukan

pilihan treatment, selanjutnya pelanggan diarahkan menuju ruang

terapi, dan disajikan segelas welcome drink yaitu segelas jamu, atau

segelas teh lemon hangat.


21

d. Merendam dan mencuci kaki pelanggan, setelah terapis menyajikan

welcome drink, terapis mempersilahkan pelanggan untuk merendam

kakinya di baskom yang berisi air hangat dengan campuran aroma

terapi. Kemudian kaki pelanggan dipijat pijat ringan dan dicuci bersih

dan kemudia di keringkan dengan handuk.

e. Proses Terapi, selanjutnya pelanggan dipersilahkan untuk berbaring

jika pilihan treatment mewajibkan pelanggan untuk berbaring seperti

treatment body massage, body scrub dll. Atau duduk jika pelanggan

memilih pilihan terapi kaki. Saat terapi berlangsung, terapis mengajak

berbincang bincang ringan kepada pelanggan sesuai etika berbicara

kepada tamu tanpa menyinggung privasi pelanggan.

f. Melayani Pembayaran, setelah proses treatment selesai, selanjutnya

mengarahkan dan melayani pelanggan ke kasir untuk melakukan proses

pembayaran

3. Closing

Proses closing adalah kewajiban karyawan shift malam untuk

merekapitulasi jumlah pelanggan yang dilayani dan merapikan peralatan

dan perlengkapan terapi yang telah digunakan.


22

C. Anilisis Deskripsi

Gambar III.2 Flow Chart Pelayanan Wonderful Spa 66

Pelanggan Datang ke Greeting dan melayani


Reception pemilihan Terapi

Melayani pembayaran Memberikan Welcome


di Kasir Drink (jamu)

Merendam dan Mencuci


Proses terapi selesai
Kaki pelanggan

Proses Terapi sesuai


pilihan pelanggan
23

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Kerja Profesi Mahasiswa (KPM) maka dapat

disimpulkan mengenai prosedur pelayanan wellness and Spa di Wonderful Spa 66

yaitu:

a. Memberikan salam selamat datang dengan senyum dan ramah tamah.

b. Menerima pesanan layanan

c. Menyajikan welcome drink (jamu).

d. Merendam dan mencuci kaki pelanggan.

e. Proses Terapi sesuai permintaan pelanggan.

f. Melayani Pembayaran

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan penulis kepada pemilik spa atau manajemen

Wonderful Spa berdasarkan hasil laporan Kerja Profesi Mahasiswa (KPM) ini

adalah sebagai berikut

1. Fasilitas yang disediakan Wonderful spa perlu ditingkatkan, seperti kamar mandi

yang harus disediakan kembali karena sempat dibongkar saat renovasi, AC perlu

disservice atau ditambah karena suhu ruangan kurang nyaman.

2. Lokasi yang teralu ramai karena berada di area foodcourt,jadi saran yang dapat

diberikan yaitu sebaiknya direncanakan kembali untuk pindah tempat, karena

kebisingan sangat merusak suasana dan kenyamanan pelanggan.


24

3. Manajemen yang terlalu santai dan terlihat tidak adanya profesionalisme dalam

menjalankan bisnis. Saran yang dapat diberikan terhadap masalah ini adalah

sebaiknya pemilik mulai mengevaluasi kekurangan yang dihadapi Wonderful

Spa 66 dengan melakukan briefing rutin dan berkala setiap hari/minggu atau

bulan untuk mengetahui permasalahan apa yang perlu diperbaiki atau pelayanan

apa yang dapat ditingkatkan.

4. Pemilik atau manajer sering berlaku tidak adil dan kurang toleran terhadap

karyawan terkait dalam ketidaksesuaian kompensasi material dan non materiil

dengan jam kerja atau tanggung jawab yang diberikan, sehingga mempengaruhi

motivasi kerja karyawan dan berakibat seringnya SDM mengundurkan diri.

Saran yang dapat diberikan terkait masalah ini adalah sebaiknya pemilik dapat

berlaku adil dan setidaknya menyesuaikan kompensasi karyawan dengan

tanggung jawab yang diemban jika tidak bias menuruti kenaikan gaji atau

kompensasi karyawan. Serta sebaiknya manajer mulai memperhatikan

kenyamanan SDM dalam bekerja sehingga karyawan akan bekerja dengan tulus

dan senang hati.


25

DAFTAR PUSTAKA

Tilaar, Martha, 2011. Pioneers in Green Science . Sleman Yogyakarta: Dian Rakyat

Anastasia, Henny, 2009. Cantik, Sehat, Et Sukses Berbisnis. Yogyakarta: Kanisius

Anda mungkin juga menyukai