Disusun Oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui :
ii
Surat Pengantar Praktek Profesi dari Fakultas
iii
Surat Persetujuan dari Konsultan Perencana
iv
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Kerja Praktek ini.
Kerja Praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Prodi
S1 Arsitektur Jurusan Arsitektur Universitas Tadulako. Laporan Kerja Praktek ini
disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang telah dilaksanakan lebih kurang 1
bulan di CV. JALIMA ARCICON.
Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada :
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman
penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Terimakasih.
Kelompok 18
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................ i
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.2.1.Maksud.......................................................................................................... 2
1.1.2.Tujuan ........................................................................................................... 2
1.1.3.Manfaat ......................................................................................................... 3
BAB II ........................................................................................................................... 7
vii
2.6. Lingkup Tugas dan Proses Pekerjaan Konsultan Perencana ............................ 11
BAB IV ....................................................................................................................... 37
viii
4.2.5. Besaran Ruang ........................................................................................... 50
BAB V......................................................................................................................... 53
PENUTUP ................................................................................................................... 56
LAMPIRAN ................................................................................................................ 57
Foto-foto .................................................................................................................. 57
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
pada tahap pelaksanaan dan pengawasan konstruksi sampai pada tahap
pemeliharaan, pengoperasian hingga pada evaluasi pascahuni. Selain dari itu,
seorang arsitek juga harus memiliki pengetahuan manajemen suatu proyek dalam
administrasi perusahaan. Dengan demikian, arsitek selain dituntut memiliki
kemampuan untuk mendesain tetap juga memiliki kemampuan untuk mengatur
administrasi serta keuangan perusahaannya, serta memiliki pengetahuan praktis
yang diperoleh melalui pengalaman dalam pekerjaan untuk mendukung kegiatan
mendesain agar mampu menangani tugas dan kewajibannya dengan baik.
Sub bab ini terdiri dari tiga bagian yang membahas tentang tujuan kerja
praktek perencanaan, sasaran kerja praktek perencanaan, dan manfaat kerja
praktek perecanaan.
1.2.1. Maksud
4. Untuk melihat dan membandingkan antara teori yang didapat dalam proses
perkuliahan dengan teknis pelaksanaan di lapangan.
1.2.2. Tujuan
2
b. Mahasiswa dapat mengetahui seluruh proses perencanaan baik secara teknis
maupun non teknis terhadap suatu proyek.
c. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah mendapatkan sebuah proyek
dan proses perencanaannya.
d. Mengenal dan memahami prosedur atau tata laksana yang dijalankan suatu biro
konsultan perencana dalam mengelola suatu proyek perencanaan.
e. Mahasiswa dapat mempelajari kendala-kendala pada setiap tahapan
pengelolaan pekerjaan.
f. Dapat melakukan penerapan dan perbandingan apa yang didapat di bangku
kuliah terhadap permasalahan-permasalahan yang ada pada kenyataan di
lapangan.
1.2.3. Manfaat
3
1.3. Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan kerja praktek ini meliputi aspek teknis dan non
teknis dalam perencanaan dan perancangan proyek Rekontruksi Aula KPPN
PALU sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan kerja praktek, yaitu mulai dari
tanggal 31 maret 2019 sampai dengan selesai. Adapun batasan pembahasan
dari pada pembuatan laporan kerja praktek ini adalah :
1.3.1. Tinjauan umum konsultan perencana CV. JALIMA ARCICON meliputi:
1.4. Metode
4
b. Teknik Korelasional
c. Teknik Komparatif
Dengan metode komparatif ini dapat membandingkan teori-teori
maupun literatur-literatur yang didapat saat perkuliahan dengan kenyataan
dilapangan.
5
BAB IV ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Bab ini menguraikan tentang analisa proses perencanaan dan
perancangan Aula kantor perbendaharan kota Palu yang mencakup analisa
arsitektural dan non arsitektural dan analisa permasalahan arsitektural dan non
arsitektural.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan pelaksanaan proses
perencana oleh konsultan perencana. Di samping itu disampaikan juga saran-
saran kepada pihak perencana.
6
BAB II
TINJAUAN UMUM KONSULTAN PERENCANA
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau klien
untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan dalam hal ini
bangunan. Konsultan perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha baik
swasta maupun pemerintah.
Akte pendirian.
SIUJK.
NPWP.
7
Mempunyai referensi bank.
2. Syarat teknis
SIUJK
Referensi bank
Referensi pengalaman kerja
8
2.3. Struktur Organisasi Konsultan Perencana
9
konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang
menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.
Menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya 1991
mengenai hubungan kerja antara konsultan perencana dan pemberi tugas (Owner).
2. Perencana berhak menolak segala bentuk penilaian estetis dan hasil rancangan
baik yang dilakukan oleh pengawas maupun pemberi tugas.
Pertimbangan individu
10
3. Menilai pembayaran angsuran kontraktor
Perencana berwenang menilai berdasarkan prestasi pekerjaan pada hari
pemeriksaan sehingga pemborong berhak atau tidak untuk menerima
seluruh atau sebagian pembayaran.
11
Struktur suatu konsultan perencana terdiri dari bidang– bidang perencanaan
struktur dan ME yang tercakup di dalamnya. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan koordinasi dan kerjasama antara para ahli dari berbagai disiplin
ilmu, sekiranya ada pekerjaan khusus sebagaimana dimaksudkan di atas.
Pelelangan atau tender adalah suatu proses kegiatan penawaran pekerjaan yang
ditawarkan oleh pemilik proyek (owner) kepada rekanan (kontraktor), yang
bertujuan untuk memilih salah satu pelaksana pekerjaan yang memenuhi syarat.
Salah satu tahapan yang mutlak harus dilalui dalam proses pemilihan penyedia
barang dan jasa pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen penawaran.
Acara pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam suatu acara
yang disaksikan oleh semua peserta lelang karena dokumen tersebut merupakan
penentu dalam persaingan pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah. Acara
pembukaan penawaran selalu menjadi perhatian semua peserta lelang karena
12
dalam acara inilah panitia pengadaan barang/jasa pemerintah membeberkan
seluruh data-data yang terdapat dalam setiap dokumen penawaran kepada seluruh
peserta lelang.
Jenis Pelelangan
Jenis pelelangan proses pengadaan barang atau jasa dalam proyek konstruksi
yang menggunakan pelelangan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
pelelangan langsung dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua macam
pelelangan tersebut sama, hanya ada sedikit perbedaan dalam hal peserta lelang.
Dalam pelelangan umum, semua penyedia jasa yang memenuhi syarat dapat ikut
dalam pelelangan, sedangkan dalam pelelangan terbatas yang diizinkan ikut
adalah penyedia barang/jasa yang diundang oleh pengguna jasa.
Proses pengadaan perusahan jasa konstruksi ini diatur oleh keputusan presiden
terutama digunakan dilingkungan proyek pemerintah. Prinsip dasar pelelangan
diharuskan diantaranya:
1) Efisiensi
2) Efektif
13
Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya sesuai sasaran yang
ditetapkan.
4) Transparan
Berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa
termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi,
penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia
barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas dan umumnya.
5) Adil/Tidak Diskriminatif
Berarti memberikan perlakuan yang sama bagi calon penyedia barang/jasa yang
tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepda pihak tertentu, dengan cara
atau alasan apapun.
6) Akuntabel
Berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pelayanan masyarakat
sesuai prinsip – prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan
barang/jasa. Pemilihan penyedi barang/jasa pemborong/jasa lainnya pada
prinsipnya dilakukan melalui metode pelelangan umum.
Cara Pelelangan
1) Pelelangan Umum
14
Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang atau Pekerjaan
Konstruksi atau Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh
semua Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya yang
memenuhi syarat.
2) Pelelangan Terbatas
3) Pelelangan Sederhana
Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Lainnya untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah).
4) Pemilihan Langsung
5) Penunjukan Langsung
6) Pengadaan langsung
15
a) Pengumuman dari pemberi tugas pada rekanan untuk ikut prakualifikasi.
Pengumuman tersebut berisi antara lain nama, lokasi dan jenis proyek serta
jadwal prakualifikasi melalui surat kabar nasional atau di tempat-tempat
penting yang biasa diketahui khalayak ramai.
f) Pemasukan penawaran diikuti pelelangan pada hari dan jam yang telah
ditetapkan.
g) Evaluasi atas penawaran yang dimasukan oleh penawar dan keputusan atas
penawar yang paling meyakinkan keputusan tersebut diumumkan ke seluruh
penawar yang turut serta dalam proses pelelangan.
7) Swakelola
16
Swakelola dapat dilakasanakan oleh pangguna barang/jasa, instansi
pemerintah, kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima
hibah. Jenis pekerjaan yang memungkinkan dilaksanakan secara swakelola
diantaranya adalah:
b) Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang atau jasa
yang bersangkutan.
Paket lelang jasa konstruksi terdiri dari dokumen lelang dan rancangan
kontrak, yang dirinci sebagai berikut:
Surat Undangan untuk Mengikuti Lelang disurat ini dijelaskan pula jadwal
kapan jawaban harus diterima, kemungkinan kunjungan ke lokasi proyek, dan
lain – lain.
Kerangka Acuan Penjelasan perihal latar belakang proyek, tujuan dan lingkup
jasa konstruksi, produk – produk yang harus dihasilkan, dan jangka waktu
penyelenggaraan konsultasi.
Ringkasan kriteria Seleksi Dalam dokumen lelang diikutsertakan ringkasan
kriteria seleksi agar para peserta memahami aspek yang akan dianalisis
berikut nilai atau bobotnya terhadap butir–butir pokok.
Format Proposal hal ini adalah serangkaian pertanyaan dan informasi yang
disusun dalam format tertentu. Jawaban dan tanggapan atas pertanyaan
tersebut akan menjadi dasar penilaian proposal yang diajukan peserta lelang
Rancangan Kontrak Disamping dokumen – dokumen tersebut diatas, pada
dokumen – dokumen lelang dilampirkan pula rancangan kontrak yang
nantinya akan ditandatangani oleh pemenang lelang dan pemakai jasa
konsultan. Di lampirkan rancangan kontrak dipaket lelang dimaksudkan agar
17
para peserta berkesempatan mempelajari pasal – pasalnya. Hal ini akan
banyak membantu memberikan masukan dalam rangka menyiapkan proposal.
(Imam Soeharto, studi kelayakan proyek industri, erlangga, hal 417).
1) Prakwalifikasi
2) Pengumuman Lelang
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan/calon
kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh
konsultan perencana. Biasanya untuk proyek-proyek pemerintah rapat ini
diselenggarakan oleh panitia pelelangan. Pembicaraan berkisar kepada dua
bidang yaitu bidang administratif dan bidang teknis proyek.
a) Bidang Administratif
18
meragukan misalnya tentang syarat-syarat pelelangan, bentuk surat penawaran,
referensi bank, NPWP dan lain-lain.
b) Bidang Teknis
Pada bidang teknis proyek dijelaskan antara lain modifikasi baru atau ukuran
ukuran gambar yang tidak cocok dengan yang tertulis dalam spesifikasi teknis
pelaksanaan, gambar-gambar konstruksi yang sulit dimengerti/dibaca serta
kesalahan-kesalahan tulis yang terjadi.
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan (aanwijzing) dan
ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari
peraturan pelelangan setempat. Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi
bagian yang mengikat sebagai dokumen tender tambahan (addendum).
4) Pembukaan Tender
Pada hari yang telah ditentukan, semua calon peserta membawa penawarannya
dan dimasukkan ke dalam kotak pelelangan yang telah disediakan dan
dilakukan sebelum tender dibuka.
19
Jangka waktu evaluasi bisa memakan waktu beberapa hari atau lebih. Sistem
evaluasi bisa bermacam-macam caranya dan umumnya cara yang banyak
dipakai yaitu dengan cara sistem bobot/sistem skoring.
Masing masing aspek dari calon kontraktor diberi nilai misalnya: metode
kerjanya, peralatan yang dipakai, kwalifikasi personil yang akan dipakai,
bonafiditas perusahaan, harga penawarannya, kelengkapan administrasinya dan
lain-lain. Calon kontraktor yang paling banyak mengumpulkan angka biasanya
yang ditunjuk sebagai calon pemenang.
Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender ini oleh
panitia evaluasi ke-mudian diberitahu secara tertulis, dan sifat
pemberitahuannya dapat terdiri dari dua hal yaitu:
20
a) Calon pemenang lelang dianggap dapat memberikan keuntungan secara
finansial pada negara karena menawarkan harga pekerjaan yang berada di
bawah pagu dana yang telah ditentukan.
Pengumuman Pemenang
21
1994 dilanjutkan Keppres No.6 Tahun 1999, Keppres No.18 Tahun 2000 dan
terbaru Keppres No.80 Tahun 2003. Jika dilihat dari isi dan jiwanya, Keppres
18 Tahun 2000 telah menunjukan sikap reformis yang sejak lama didambakan
oleh kalangan industri kontruksi. Salah satunya adalah masalah “kesetaraan”
antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Istilah “pemberi tugas” yang bernuansa
diskriminatif sudah tidak digunakan lagi dan selanjutnya disebut pengguna jasa,
sedangkan untuk konsultan/kontraktor digunakan istilah “penyedia jasa”.
Dalam salah satu ketentuannya, baik pengguna jasa maupun penyedia jasa
dapat terkena sanksi jika menyalahi ketentuannya sehingga tidak ada lagi istilah
warga negara kelas 1,2 dan 3. Sikap reformis yang kedua adalah adanya peran
yang besar bagi asosiasi (perusahaan atau profesi) untuk melakukan sertifikasi
perusahaan atau tenaga ahli yang bergerak di bidangnya. (Wulfram I. Ervianto,
manajemen Proyek Konstruksi, hal 52-53).
Owner atau pemilik, sekaligus sebagai penyandang dana dan pengelola atau
penyelenggara suatu proyek..Konsultan Perencana, yaitu lembaga atau
perorangan yang diberi tugas untuk menyiapkan dokumen
perencanaan.Konsultan Pengawas. Yaitu suatu lembaga atau perorangan yang
diberi tugas untuk mengawasi dan atau mengendalikan proses pelaksanaan
proyek. Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor, yaitu suatu lembaga atau
perseorangan yang diberi tugas untuk melaksanakan atau mengerjakan proyek.
22
2. Konsultan memberikan layanan konsultasi, dimana produk yang dihasilkan
berupa gambar rencana, peraturan dan syarat-syarat.
3. Pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh
Konsultan.
23
BAB III
TINJAUAN KHUSUS KONSULTAN PERENCANA CV. JALIMA ARCICON
CV. JALIMA ARCICON sebagai salah satu penyedia jasa dalam bidang jasa
konsultansi berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa
secara maksimal dan disiplin waktu agar nantinya karya yang dihasilkan oleh
perusahaan dapat membantu pengguna jasa dalam mengembangkan
pembangunan ke depan.
Jasa konsultansi yang dikerjakan oleh CV. JALIMA ARCICON yaitu meliputi
jasa perencanaan dan pengawasan dalam bidang Arsitektur, Sipil, Jasa Survey,
Jasa Analisis Engineering dan Tata Lingkungan.
24
3.3. Struktur Organisasi Perusahaan
3.3.1 Owner adalah seorang atau instansi yang memiliki proyek atau pekerjaan
dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu melaksanakannya
sesuai dengan perjanjian kontrak kerja.
3.3.3 Drafter adalah sebuah pekerjaan dalam menggambar sebuah denah yang
akan di gunakan dalam proses konstruksi untuk semua jenis pekerjaan
manufaktur mulai dari produksi mainan anak-anak, mesin-mesin indsutri,
bangunan sipil, hingga pesawat terbang.
25
3.3.4 Sipil engineering adalah seorang yang bertugas untuk memprediksi kinerja
suatu bangunan, dan menghitung beban struktur suatu desain bangunan.
3.3.5 Kontraktor adalah perseroan atau badan hukum yang mewujudkan ide
pemberi tugas ke dalam bentuk tiga dimensi yaitu sesuai dengan gambar
kerja rencana.
2. Melakukan survey rinci kondisi & dimensi eksisting lokasi yang menjadi
obyek perencanaan.
4. Membuat gambar denah rinci Site Plan Penataan lengkap dengan dimensi dan
catatan bahan komponen penyusun Perencanaan Aula kantor perbendaharaan
Sulawesi tengah dengan merujuk pada hasil survey.
5. Mengumpulkan data dan, atau dokumen rujukan harga bahan, upah dan sewa
peralatan yang berlaku di Kota Palu.
8. Membuat analisa harga satuan untuk setiap item pekerjaan yang ada pada
kegiatan tsb.
26
11. Membuat gambar rencana rinci Perencanaan Aula kantor perbendaharaan
Sulawesi tengah , dengan mencantumkan ukuran, spesifikasi bahan dan skala
yang cukup jelas.
12. Mengidentifikasi dengan cermat semua item pekerjaan yang diperlukan dan
menghitung volume dari setiap item pekerjaan, guna menyusun Engineer
Estimate (EE) untuk Rencana Anggaran Biaya (RAB).
13. Menyusun spesifikasi teknis, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) serta jadwal
rencana kegiatan pelaksanaan konstruksi, dalam rangka penyiapan dokumen
tender.
27
Penyusunan spesifikasi teknis pelaksanaan dan jadwal rencana kerja
5. Penghitungan Bill Of Quantity (BOQ)/Estimate Engineer (EE)
Identifikasi semua item pekerjaan
Estimasi dengan cermat volume setiap item kegiatan
Perhitungan Bill Of Quantity (BQ)/Estimate Engineer (EE)
10. Keluaran Keluaran dan/atau produk kegiatan ini adalah: Dokumen Tender
Perencanaan , yang berisi antara lain:
28
4. Dokumen RKS (Rencana Kerja Dan Syarat)
11. Laporan Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah:
1. Laporan Pendahuluan
12. Laporan Akhir Laporan Akhir berisi rangkuman semua proses & produk
kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh konsultan perencana pada kegiatan
perencanaan teknis Perencanaan Penataan Fasilitas Wisata Watersport Teluk
Kendari . Laporan akhir diserahkan pada akhir kontrak, sebanyak 5 (lima)
buku laporan.
29
dengan ini CV. JALIMA ARCICON menyusun Penawaran Teknis sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).
Untuk mencapai hasil pekerjaan yang sesuai dengan KAK, CV. JALIMA
ARCICON akan menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman, fasilitas kantor
dan peralatan lapangan yang sesuai dengan kebutuhan dalam menyelesaikan
pekerjaan ini. Dan untuk menyelesaikan masalah-masalah teknis pekerjaan,
kami selalu akan mengadakan diskusi untuk meminta masukan dan pengarahan
dari Direksi pekerjaan ataupun instansi lain yang terkait guna keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan ini.
Mengawali Penawaran ini, dengan ini kami uraikan Profil Perusahaan CV.
Jalima Arcicon yang meliputi :
3) Struktur Organisasi,
5) Pengalaman Perusahaan
30
Tahun 1999 diharapkan turut menjamin pelaksanaan desentralisasi dan otonomi
daerah yang lebih mapan dan mandiri.
Olehnya itu, Pemerintah Daerah dituntut untuk tanggap dan mempersiapkan diri
menciptakan atau menyempurnakan berbagai mekanisme dan prosedur
pengelolaan Pembangunan disegala bidang dengan tidak mengabaikan kearifan
lokal daerah yang bertumpu pada peranserta pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat secara universal.
P
1. Kota Palu 8. Kabupaten Banggai Kepulauan
r
2. Kabupaten Donggala 9. Kabupaten Tolitoli
o
v 3. Kabupaten Parigi Moutong 10. Kabupaten Buol
i
4. Kabupaten Poso 11. Kabupaten Tojo Una-Una
n
5. Kabupaten Morowali 12. Kabupaten Sigi
s
i 6. Kabupaten Morowali Utara 13. Kabupaten Banggai Laut
7. Kabupaten Banggai
S
Sulawesi Tengah dengan hasil pemekaran 13 Kabupaten/Kota, meliputi:
Sejalan dengan waktu berdirinya perusahaan ini dari tahun 2007 hingga kini
dapat di jelaskan sesuai dengan Akta Pendiriannya.
Tahun 2007
31
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 25 bulan Juli tahun 2007 di hadapan
Notaris Farid, SH. dengan Akta Pendirian Nomor : 73.
Bidang Arsitektur
1) Jasa Nasihat dan / atau Pra Disain dan / atau Disain Arsitektural dan
Administrasi Kontrak
Bidang Sipil
2) Jasa Nasihat / Pra Disain dan Disain Engineering Pekerjaan Teknik Sipil
Keairan
3) Jasa Nasihat / Pra Disain dan Disain Engineering Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
32
2) Jasa Engineering Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi,
Untuk mengisi kebutuhan akan tenaga ahli yang sesuai dengan tugas-
tugasnya, konsultan telah menyiapkan suatu tim yang profesional dan
berpengalaman.
Konsultan memiliki suatu tanggung jawab yang spesifik atas tenaga ahli
yang diusulkan untuk menjadi anggota tim pelaksanaan proyek ini. Dalam
kaitan ini, pemilihan setiap anggota tim didasarkan pada penilaian
kemampuan masing-masing personil dalam menangani proyek sejenis
sebelumnya, serta sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan.
33
Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan CV. JALIMA ARCICON,
didukung dengan sarana dan prasarana kantor yang cukup memadai serta
memiliki kantor yang permanen, diantaranya:
Serta didukung pula dengan staf karyawan (i) yang ramah dan bersahaja dalam
melayani mitranya serta enerjik dalam menjalankan tugas/pekerjaan yang ia
emban.
Untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien didalam melaksanakan
setiap pekerjaan, maka telah dibentuk susunan organisasi perusahaan yang
disesuaikan dengan kualifikasi personil perusahaan yang diangkat oleh Direktur
yang mencerminkan tata hubungan kerja antar bagian. Setiap bagian dan stafnya
mempunyai diskripsi pekerjaan tersendiri, sehingga setiap personil diharapkan
dapat mengerti dan paham akan tugas dan kewajibannya serta mampu
melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
34
STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
Direktur
Sekretaris
Office Boy
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
35
STRUKTUR ORGANISASI KERJA KONSULTAN DI LOKASI PEKERJAAN
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
TEAM LEADER/
AHLI STRUKTUR
Keterangan :
: Jalur Komando;
: Jalur Koordinasi
36
BAB IV
ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGA
Latar belakang proyek adalah kerusakan pada gedung Alua Kantor Pelayanan
Perbendaharan Palu akibat gempa pada tangal 28-September-2018. Sehinggah
Pihak Dari kantor Menunjuk kami sebagai team perencana pembangunan
kembali aula KPPN dengan konsep bangunan yang tahan terhadap gempah dan
juga dapat mencirikan bahwa bangunan tersebut merupakan sebuah aula yang
respon pada kajian budaya kota palu.
Tujuan dari perencaan membuat bagunan sebuah aula baru dengan konsep
budaya namun memiliki ketahan terhadap gempah ( Bangunan tahan gempah)
sehinggah memberikan rasa aman terhadap pengguna bangunan ketika suatu
waktu terjadi gempah kembali.
Cara mendapatkan proyek dengan cara penujukan langsung dari pihak kantor
Pelayanan perbendaharan Negara (KPPN) Palu kepada CV.JALIMA ARCICON
sebagia team perencana.
Hubungan kerja melingkupi pada Team perencana dan Owner dimana team
perencana memberikan arahan-arahan pada owner sehinggah dapat menerima ide
dan gagasan yang kami ajukan.
A. Latar belakang
Dengan melihat Faktor Keruakan bangunan akibat Gempa Bumi sehinggah harus
masukan teknologi yang dapat mengatasi permasalahan itu.
37
B. Maksud dan tujuan
Secara khusus maksud dan tujuan dari Pembangunan Gedung ini adalah:
C. SASARAN
38
D. Lokasi kegiatan
E. SUMBER PENDANAAN
G. STANDAR TEKNIS
39
1. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang
sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
3. Rincin Volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
Pembangunan gedung
4. Laporan Akhir Perencanaan
40
Terlampir
J. PENDEKATAN METODOLOGI
Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam
KAK ini.
41
L. INFORMASI DAN TENAGA AHLI
1. INFORMASI.
2. TENAGA AHLI.
b) Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman
dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari:
Tenaga Ahli Struktur, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta, berpengalaman dalam
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun.
42
perencanaan bangunan bertingkat non perumahan sekurang - kurangnya 2 (dua)
tahun.
Tenaga Ahli Estimasi Biaya, berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1)
lulusan universitas/Perguruan tinggi negeri atau swasta ,berpengalaman dalam
menghitung biaya pembangunan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun.
Asisten Tenaga Ahli, yang dibutuhkan terdiri dari Asisten Tenaga Ahli
Arsitektur, Asisten Tenaga Ahli Struktur, dan Asisten Tenaga Ahli Landscape.
N. HASIL KELUARAN
43
5. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan
6. Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) Pekerjaan
O. LAPORAN PERENCANAAN
Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil
orientasi lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan
persiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal
pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli serta program kerja
berikutnya diserahkan 14 (sepuluh) hari setelah SPMK. Laporan Pendahuluan
diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 5 (lima) set.
P. FORMAT LAPORAN
Q. LAIN-LAIN
44
Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan
diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;
Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan
dalam berita acara penjelasan pekerjaan.
R. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, maka Konsultan Perencana
hendaknya memeriksa dan mempelajari semua bahan yangtelah diterima dan
mencari bahan masukan yang diperlukan dalam upaya mengoptimalkan
penyelesaian pekerjaan ini.
45
Pembuatan modeling kami dari team perencana menggukan aplikasi
ARCHICAD20 dan LUMION untuk presentasenya.
Tahap asistensi
Kami melaukan pertemuan seminggu sekali pada kelapa kantor (Owner)
untuk memperlihatkan hasil desain kami, dan medengarkan masukan-
masukan dari merekan unruk kami sebagai revisi.
Tahapan akhir
Yaitu mempresentasi desain kami yang disepakati bersama kepada kepala
kantor dan berserta staf KPPN dan dihadiri orang utusan dari Dinas PU
(Pekerjaan Umum) dan PT.INKINDO dan juga KONTRAKTOR pelaksana
dan PENGAWAS LAPANGAN.
46
4.1.7. Struktur Kerja Team Perencanaan
BASUKI RAHMAT.,S.T
Direktur
RISNA.,S.T
Sekretaris
Office Boy
Programer
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
47
4.2. Konsep Perancangan Makro dan Mikro
Penempatan bangunan pada tapak berada pada kondisi eksisting aula KPPN PALU
berada disebelah Utara tapak berdekatan dengan kantor KPPN PALU.
48
4.2.3. Kebutuhan Ruang
Kebutuhan ruang berdasarkan fungsi bangunan sebagai Aula dan kemauan Owner.
Konsep pola hubungan ruang dan hubungan ruang didapat dari berbabagai
pendekatan kondisi eksisting Aula KPPN PALU, dengan mempertimbangan kembali
fungsi aula serta hubungan secara kontekstual terhadap kantor KPPN PALU yang
berada disebalah kiri Aula. Aula dimanfaatkan sebagai ruang kegiatan yang lebih
kompleks serta dibuatkan jalur agar hubungan bangunan lama dan bangunan baru
dapat tercipta. Owner meminta agar Toilet dan Wc dapat Digunakan juga untuk
keperluan bangunan lama sebagai hubungan ruang dan pemanfaatan fungsi.
49
4.2.5. Besaran Ruang
Konsep Perencanaan Bentuk bangunan didapat dari bentuk manusia dengan membagi
manusia menjadi tiga bagian yaitu kepala, badan, dan Kaki yang juga diterapkan pada
rumah adat asli kota palu yaitu rumah Tambi, bentuk bangunan banyak mengadopsi
bentuk Rumah adat tambi dengan konsep yang lebih modern, bentuk atap yang 45
derajat diambil dari bentuk atap tambi yang miring.
50
Konsep akhir bangunan dengan Konsep tradisional yang dipadukan dengan konsep
modern menjadikan bangunan ini lebih tanggap terhadap iklim di kota palu.
Konsep Penampilan bangunan banyak mengadopsi bentuk bentuk khas kota palu.
51
seperti bentuk cidu ini terdapat pada motif sarung bomba, dengan bentuk cidu kecil
disusun dengan memsukan perbedaan warna dan membentuk cidu dengan ukuran
besar membuat suatu yang dapat menjadi sudut pandang lain pada bangunan ini,
Serta bentuk daun kelapan dan bentuk trail yang sibuat silang, dan juga pemilihan
warna warna khas kota palu seperti merah, kuning dan coklat
Kelebihan Beton :
Mampu menahan gaya tekan serta bersifat tahan terhadap korosidan pembusukan.
52
1. Beton segar mudah di cetak sesuai keinginan dan cetakannya juga dapat di
pakai lebih dari sekali tergantung dari kualitas cetakan yang di buat.
2. Beton segar dapat di semprotkan pada permukaan beton lama yang retak atau
di isikan pada beton dalam proses perbaikan.
3. Beton segar dapat di pompa sehingga memungkinkan untuk di tuang pada
tempat-tempat yang sulit.
4. Beton sudah pasti tahan aus dan tahan bakar.
Konsep utilitas Lebih membahas tentang Distribusi air bersih agar kebutuhan air
bersih dapat tedistribusi dengan lancanr, Konsep air bersih menggunakan system loop
air mengalir tampa ujung pipa agar air terbagi rata dengan kekuatan yang sama.Untuk
air kotor dibuang langsung drainase kantor dan dialirkan menuju roil kota palu.
Untuk air kotor ( tinja ) dibuang pada septic mengukan pipa.
53
Sistem Utilitas air bersih
air bersih yang berasal dari PDAM, akan disalurkan melalui pipa-pipa ke
kran tempat titik terakhir air.
54
Sistem air kotor
Air kotor yang berasal dari pembuang toilet dan wastafel, akan dibuang kejalur yang
berbda, kotoran dari tilrt atau kloset akan dimasukkan di bak septictank dan diresakan
di bak resapan. serta air kotor yang berasal dari wastafel dan buangnan lainnya di
alirkan ke saluran pembuangan roil kota.
Sistem persampahan
Diagram pempbuangan sampah
55
BAB V
PENUTUP
5.2. Saran
Beberapa saran dari praktikan setelah mengikuti Kerja Praktek pada proyek
Rekontruksi Aula Kantor KPPN PALU
56
LAMPIRAN
Profil Perusahaan
Gambar Kerja
Foto-foto
57
DAFTAR PUSTAKA
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/syarat-sebagai-konsultan-
perencana.html
https://tekniksipildopp.blogspot.com/2018/12/struktur-organisasi-konsultan-
perencana.html
http://www.mudjisantosa.net/2016/10/tanggung-jawab-konsultan-perencana.html
https://www.pengadaan.web.id/2016/02/tugas-dan-wewenang-konsultan-perencana-
dalam-proyek-konstruksi.html
https://slideplayer.info/slide/11894590/
http://projectmedias.blogspot.com/2013/07/hubungan-kerja-antara-pemilik-
proyek.html
https://www.academia.edu/31406394/Kerangka_Acuan_Kerja_KAK_Jasa_Konsultan
_Perencanaan
https://www.academia.edu/8583477/KD_1._MANAJEMEN_PROYEK_DAN_ORG
ANISASI_PROYEK
http://retnarindayani.blogspot.com/2012/05/bentuk-bentuk-perusahaan.html
58