Anda di halaman 1dari 3

RESUME PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA : HANIFAH RAHMI


KELAS : 2B (TADRIS IPS)
NIM : 12211421709

1. KONSEP DAN URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI


PERGURUAN TINGGI
Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu bentuk pendidikan yang ditunjukan untuk
generasi penerus bangsa agar mereka menjadi warga negara yang berfikir kritis dan sadar
mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Pendidikan Kewarganegaraan juga bertujuan membangun kesiapan bagi warga negara
agar menjadi warga yang cerdas. Untuk memahami dan menjunjung tinggi keberadaan negara
dan bangsa agar tetap berdiri kokoh sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat adil dan
makmur dalam kehidupan di Negara Republik Indonesia ini sangat diperlukan komitmen dan
dukungan dengan sungguh-sungguh dari setiap individunya.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah wajib di Perguruan
Tinggi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan kepada mahasiswa sebagai generasi muda
penerus bangsa untuk memberikan bekal nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman
komprehensif mengenai wawasan nusantara, ketahanan nasional, hak dan kewajiban sebagai
warganegara, demokrasi, konstitusi serta HAM dalam menghadapi tantangan globalisasi
demi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa mempunyai peran dan tanggung
jawab dimasa yang akan datang. Mahasiswa juga harus memahami dan menerapkan
Pendidikan Kewarganegaraan dalam bermasyarakat.

Begitu pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk karakter


mahasiswa. Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata kuliah pengembangan kepribadian
di perguruan tinggi yang mempunyai fungsi sebagai orientasi mahasiswa dalam
memantapkan wawasan dan semangat berbangsa, kesadaran hukum, dan cinta tanah air.
Sesuai dengan fungsinya tersebut pendidikan kewarganegaraan menyelenggarakan
pendidikan demokrasi, hukum dan multikultur.

Pendidikan kewarganegaraan yang diberikan kepada mahasiswa berupaya untuk


menyadarkan serta memiliki komitmen untuk tetap memiliki Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebagai mahasiswa, memiliki hak untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa, Sehingga NKRI dapat menjadi Negara yang yang merdeka dan harus kita jaga.
2. SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS DAN POLITIS URGENSI PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

Secara HISTORIS, Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia awalnya


diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang bertujuan untuk membangun rasa
kebangsaaan dan cita-cita Indonesia merdeka. sejarah memiliki fungsi penting dalam
membangun kehidupan bangsa dimasa depan. Juga dengan mempelajari sejarah, akan banyak
hikmah yang dapat dipetik, misalnya belajar dari kesalahan strategi peperangan nenek
moyang kita yang kurang tepat dan akhirnya berujung kekalahan, maka dari sini kita dapat
belajar cara mengatur strategi yang lebih baik lagi kedepannya.
Secara SOSIOLOGIS, Sebenarnya bangsa Indonesia sudah memiliki asas kultural
yang melekat pada bangsa itu sendiri, dan itu berbeda dengan bangsa lain. Dan hal ini
dikuatkan oleh kutipan Bung Karno yang mengatakan bahwa nilai- niali Pancasila digali dari
bumi pertiwi Indonesia, yakni dari kehidupan sosiologis masyarakat Indonesia.
Secara POLITIS, Tujuan dari mengetahui sumber politik pendidikan
Kewarganegaraan salah satunya agar mampu mendiagnosa tentang upaya umtuk
mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga
mampu memberikan kontribusi dalam menerapkan politik yang memiliki etika dan
berkeadilan. Tidak seperti saat ini nilai-nilai ini yang tampaknya sudah jauh dari perilaku
politisi bangsa ini.

3. DINAMIKA DAN TANTANGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Suatu kenyataan bahwa pendidikan kewarganegaraan telah mengalami beberapa


perubahan, baik dalam hal tujuan, materi substansi, orientasi, metode pambelajaran hingga
pada sistem evaluasinya. Pendidikan kewarganegaraan sebagai salah satu dari materi
pendidikan karakter di lingkungan pendidikan memiliki peran penting dalam proses
membangun kepribadian masyarakat Indonesia. Terdapat 3 komponen utama dalam
pendidikan kewarganegaraan diantarnya adalah;

1. Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge),


2. Keterampilan kewarganegaraan (civic skills) dan
3. Sikap kewarganegaraan (civic disposition).

Dapat kita saksikan dari lemahnya penegakan hukum yang terjadi dimasa sekarang ini
korupsi yang semakin marak dengan wajah - wajah baru, kolusi dan nepotisme dengan wajah
demokrasi, primordialisme, etika politik kalangan elit kita terutama para penyelenggara
Negara kita saat ini banyak mengecewakan masyarakat.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sinergitas dalam menyikapi tantangan tersebut
dimana sinergitas yang dimaksudkan adalah konseptual yang ada dalam pembelajaran
pedidikan kewarganegaraan harus dikolaborasikan dengan metode penyapaian pendidik
dengan baik dan terarah agar konsep dan tujuan pembelajaran ini dapat menjadi salah satu
solusi penyelesaian masalah yang terjadi.
4. ESENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pada tahun 2045, bangsa Indonesia akan memperingati 100 Tahun Indonesia
merdeka. Bagaimana nasib bangsa Indonesia pada 100 Tahun Indonesia merdeka?
Berdasarkan hasil analisis ahli ekonomi yang diterbitkan oleh Kemendikbud (2013) bangsa
Indonesia akan mendapat bonus demografi (demographic bonus) sebagai modal Indonesia
pada tahun 2045 (Lihat gambar tabel di bawah). Indonesia pada tahun 2030- 2045 akan
mempunyai usia produktif (15-64 tahun) yang berlimpah. Inilah yang dimaksud bonus
demografi. Bonus demografi ini adalah peluang yang harus ditangkap dan bangsa Indonesia
perlu mempersiapkan untuk mewujudkannya. Usia produktif akan mampu berproduksi secara
optimal apabila dipersiapkan dengan baik dan benar, tentunya cara yang paling strategis
adalah melalui pendidikan, termasuk pendidikan kewarganegaraan.

Ekonomi Indonesia sangat menjanjikan walaupun kondisinya saat ini belum dipahami
secara luas. Saat ini, ekonomi Indonesia berada pada urutan 16 besar. Pada tahun 2030,
jumlah konsumen akan meningkat menjadi 135 juta dan jumlah penduduk produktif akan
meningkat menjadi 71 %. Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain, melainkan
sangat tergantung pada kemampuan bangsa sendiri.
Ooooooooooooooooooooooooooooooooooooo

Demikian pula untuk masa depan, Pendidikan kewarganegaraan sangat ditentukan


oleh eksistensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan akan
sangat dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan
bangsa. Bahkan yang lebih penting lagi, akan sangat ditentukan oleh pelaksanaan konstitusi
yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai