Anda di halaman 1dari 2

KONSEP GEOGRAFI

(Nilai Guna, Interdepedensi, Diferensiasi Area, Keterkaitan Keruangan)

A. Konsep Nilai Guna


Suatu wilayah memiliki nilai guna tersendiri bagi penghuninya dikarenakan
potensi yang dimiliki wilayah tersebut. Lahan pertanian yang subur sangat
bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan kantor. Daerah
sejuk di pegunungan seperti Dieng atau Bogor banyak dijadikan tempat rekreasi
dan peristirahatan bagi penduduk kota. Sehingga nilai kegunaan tidak sama bagi
setiap penduduk, hal ini tergantung dari kebutuhan penduduk yang bersangkutan.
Konsep nilai guna merupakan konsep yang mengkaji potensi pemanfaatan
nilai guna suatu wilayah. Contoh kajian konsep geografi pada konsep nilai guna:
a. Pemandian air panas di Ciater, Jawa Barat dipandang sebagai obyek wisata
bagi seorang remaja, anak-anak atau masyarakat umum.
b. Seorang Profesor memandang mata air di pemandian air panas Ciater
mengandung mineral yang dapat dijadikan sebagai obyek penelitian.
c. Sebagian penduduk menjadikan pemandian air panas Ciater sebagai tempat
untuk mengobati penyakit kulit.
d. Ruang terbuka hijau di kota atau kawasan pemukiman mempunyai nilai guna
sebagai sumber oksigen, area bermain, dan resapan air.
e. Pulau Jawa merupakan daerah penghasil padi utama di Indonesia karena
tanah di Pulua Jawa subur dan air tersedia cukup banyak serta wilayahnya
merupakan dataran rendah sehingga cocok untuk tanaman padi.

B. Konsep Interaksi/ Interdepedensi

Setiap wilayah memiliki potensi dan sumber daya yang berbeda sehingga
membutuhkan hubungan dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan.
Hubungan interaksi (timbal balik) dapar berbentuk arus barang, jasa, komunikasi,
persebaran ide, dan lain sebagainya. Konsep interaksi/interdependensi mengkaji
hubungan yang terjadi pada aktivitas atau kegiatan yang saling membutuhkan.
Contoh kajian pada konsep geografi untuk konsep interaksi/interpendensi:

a. Wilayah desa memiliki bahan baku yang dibutuhkan untuk kebutuhan industri di
kota. Sehingga terjadilah interaksi antara desa dan kota karena adanya perbedaan
potensi.

C. Konsep Diferensiasi Area

Konsep diferensiasi area mengkaji adanya perbedaan masing-masing wilayah


di permukaan bumi. Kajian pada konsep geografi ini berkaitan dengan perbedaan
karakteristik antar wilayah. Perbedaan tersebut dapat berupa bentang alam,
kependudukan, pembangunan, dan perekonomian.
Contoh konsep diferensiasi Area:

a. Sabana dan stepa merupakan bioma padang rumput namun memiliki


perbedaan. Sabana masih tumbuh beberapa pohon berukuran besar,
sedangkan stepa hanya berupa daerah berumput dengan hampir tidak ada
pohon yang tumbuh.
b. Pertanian sayuran umunya berada di daerah pegunungan, sedanhkan
perikanan laut atau tambak banyak terdapat di kawasan pantai.
c. Wilayah perkotaan didominasi bentang budaya memiliki tata ruang yang
berbeda dengan wilayah desa yang didominasi bentang alam.

D. Konsep Keterkaitan Keruangan

Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah


lain atau adanya saling keterkaitan antar wilayah dalam memenuhi kebutuhan.
Konsep keterkaitan ruang merupakan konsep yang mengkaji adanya hubungan
sebab-akibat yang terjadi akibat perbedaan potensi wilayah satu dengan potensi di
wilayah lain. Contoh konsep keterkaitan keruangan:

a. Kekeringan dan kebanjiran di Jakarta memiliki hubungan dengan terjadinya


pengalihan fungsi lahan di daerah hulu sekitar kawasan Puncak-Cianjur.
b. Beberapa penduduk kota memilih menghabiskan masa liburannya di desa
karena suasana desa yang tenang dan udaranya yang segar.

Anda mungkin juga menyukai