Anda di halaman 1dari 6

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER MULIA PRESPEKTIF HADIST

NABI MUHAMMAD SAW


Oleh : Hanifah Rahmi
NIM : 12211421709

A. PENDAHULUAN
Setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah dengan berbagai potensi yang harus
dikembangkan. Pendidikan yang tepat yang diterima oleh anak akan menjadikan anak
tersebut tumbuh menjadi anak yang berkarakter. Pembentukan karkater pada anak dimulai
dari keluarga, karena interaksi pertama kali terjadi dalam lingkungan keluarga. Pendidikan
karakter sebaiknya diterapkan sejak anak usia dini, karena masa ini merupakan masa yang
paling tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan kemampuan fisik, bahasa,
sosial-emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Pendidikan karakter
adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter atau nilai kebaikan dalam diri seseorang
untuk diterapkan dalam tindakan atau perilaku sehari-hari melalui pembiasaan, nasihat,
pengajaran dan bimbingan.
Konsep pendidikan karakter prespektif Islam lebih dikenal dengan pendidikan
akhlak. Secara historis, pendidikan karakter merupakan misi utama para Nabi dan Rasul.
Nabi Muhammad Saw diutus Allah sebagai suri teladan bagi umat disetiap waktu, saat dan
tempat. Pendidikan karakter dipahami sebagai upaya penanaman kecerdasan dalam
berpikir, penghayatan dalam bersikap, dan berperilaku sesuai dengan nlai-nilai luhur
diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhannya, diri sendiri, antar sesama, dan
lingkungannya. Oleh karenanya, pendidikan karakter tidak bisa hanya sekedar mentransfer
ilmu pengetahuan tetapi perlu proses, contoh teladan, pembiasaan atau pembudayaan
dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat. 1
Pendidikan karakter dalam perspektif islam memiliki kesamaan dengan pendidikan
moral. Sebagai kitab suci qur 'an menjadi dasar islam di semua bidang kehidupan termasuk
pada masalah moral. Allah berfirman, yang berarti “dan sesungguhnya engkau
(Muhammad) memiliki karakter yang mulia“. Karena hal itu, dapat disimpulkan bahwa
nabi muhammad, dikirim ke bumi tidak lain untuk memperbaiki karakter semua manusia.
Dengan demikian, karakter pendidikan menurut sudut pandang islam diperlukan, terutama
di lembaga pendidikan islam. Maka, dari berbagai masalah-masalah yang berkaitan
dengan moralitas, lembaga pendidikan islam yang idealnya mampu mewujudkan
pendidikan karakter dalam perspektif islam dalam bentuk kejujuran, rasa tanggung jawab,
peningkatan intelijen dengan memperhatikan kesehatan dan kebersihan, serta kesadaran
dan kreativitas. Keutamaan akhlak dari jiwa anak-anak tumbuh dari perilaku baik dalam
pergaulannya. Akhlak yang baik tumbuh dari kebaikan pergaulan, begitu pula sebaliknya.
Akhlak yang baik itu akan mempengaruhi kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan2.
Pendidikan karakter adalah sistem penanaman nilai-nilai karakter atau nilai kebaikan
dalam diri seseorang untuk diterapkan dalam tindakan atau perilaku sehari-hari melalui
pembiasaan, nasihat, pengajaran dan bimbingan. Pendidikan karakter bukan hanya

1
Dr. H . Subaidi, M.Pd, Dr. H. Barowi, M.Ag, TASAWUF DAN PENDIDIKAN KARAKTER
(Implementasi Nilai-Nilai Sufistik Kitab Tanwirul Qulub di MA Matholi’ul Huda Bugel Jepara). Penerbit
: Goresan Pena, Desember. 2018.
2
Deswita, Konsep Pemikiran Ibnu Sina tentang Pendidikan akhlak. Ta’dib, Volume 16, No. 2. Desember
2013.
mengajarkan kepada anak tentang baik dan benar, akan tetapi anak memahami nilai positif
dari pendidikan karakter tersebut dan melaksanakannya serta mampu mempengaruhi
orang yang ada disekitarnya.3

B. METODE
Metode penelitian ini adalah menggunakan kajian kepustakaan. Maka dengan
sendirinya penganalisaan data ini lebih difokuskan pada Penelitian Kepustakaan (library
research), yakni dengan membaca, menelaah dan mengkaji buku-buku dan sumber tulisan
yang erat kaitannya dengan masalah yang dibahas. Metode yang digunakan dalam kajian ini
menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), Studi pustaka atau
kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.
C. PEMBAHASAN
Islam merupakan agama yang sempurna, sehingga setiap ajaran yang ada dalam Islam
memiliki dasar pemikiran, begitu pula dengan pendidikan karakter. Adapun yang menjadi
dasar pendidikan karakter adalah al- Qur’an , Al-hadits dan Takwa, dengan kata lain dasar-
dasar yang lain senantiasa dikembalikan kepada alQur’an ,al-Hadis serta ketakwaan kepada
Allah SWT.4
Dalam Islam, pentingnya pendidikan karakter dapat dilihat dari penekanan pada
pendidikan akhlak.Pendidikan akhlak secara teoritis berpedoman pada al-Qur’an, namun
sebenarnya mengacu pada kepribadian Nabi Muhammad. Bagi setiap Muslim, citranya tidak
diragukan lagi, karena Ia adalah panutan (suri tauladan) untuk segala usia. 5
Sebagaimana telah disebutkan bahwa selain al-Qur’an, yang menjadi sumber
pendidikan Karakter adalah hadis. Hadis adalah segala sesuatu yang yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan
sebagainya. Ibn Taimiyah memberikan batasan, bahwa yang dimaksud hadits adalah sesuatu
yang disandarkan kepada Rasulallah SAW sesudah beliau diangkat menjadi Rasul, yang
terdiri atas perkataan, perbuatan, dan taqrir. Dengan demikian, maka sesuatu yang
disandarkan kepada beliau sebelum beliau menjadi Rasul, bukanlah hadis. Hadis memiliki
nilai yang tinggi setelah Al-Qur’an, banyak ayat Al-Qur’an yang mengemukakan tentang
kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul-Nya. Oleh karena itu, mengikuti jejak
Rasulallah SAW sangatlah besar pengaruhnya dalam pembentukan pribadi dan watak
sebagai seorang muslim sejati. Dari ayat serta hadis tersebut di atas dapat dipahami bahwa
ajaran Islam serta pendidikan akhlak mulia yang harus diteladani agar menjadi manusia
yang hidup sesuai dengan tuntutan syari’at, yang bertujuan untuk kemashlahatan serta
kebahagiaan umat manusia. Sesungguhnya Rasulallah SAW adalah contoh serta teladan
bagi umat manusia yang mengajarkan serta menanamkan nilai-nilai akhlak yang sangat
mulia kepada umatnya. Sebaik-baik manusia adalah yang paling mulia akhlaknya dan

3
Sri Marwiyati, Penanaman Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan. . Thufula. Vol.9 No.2, Juli
- Desember 2020.
4
Rafiatul Hasanah, PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PRESPEKTIF AL-QURAN HADITS. Holistika
: Jurnal Ilmiah PGSD, Volume IV No. 1 Mei 2020.
5
Septi Lastri Siregar , Zulkipli Lessy, PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF HADITS.
Pratama Widya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 6, No. 2, Oktober 2021.
manusia yang paling sempurna adalah yang memiliki akhlak al-karimah. Karena akhlak al-
karimah merupakan cerminan dari iman yang sempurna6
Sangat banyak hadis yang memberikan arahan dalam melaksanakan pendidikan
karakter yang bisa dilaksanakan di Sekolah. Hadis-hadis tentang pendidikan karakter adalah
hadis-hadis yang menyatakan, baik secara eksplisit maupun implisit, tentang penanaman
nilai-nilai karakter pada diri seseorang, yang selanjutnya dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sosial7. Contoh Hadist nya adalah Hadits tentang perintah shalat kepada anak
juga mengandung nilai-nilai perilaku manusia terhadap diri sendiri. Nilai-nilai perilaku
manusia terhadap diri sendiri mengandung karakter reflektif, percaya diri, rasional, logis,
kritis, analitis, kreatif, inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,
berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah
hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhatilembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet atau gigih,
teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja,
bersemangat, dinamis, hemat, efisien, menghargai, dedikatif, pengendalian diri, produktif,
ramah, cinta keindahan, sportif, tabah, terbuka, dan tertib. 8
Dalam pandangan Islam bahwa pendidikan karakter dalam Islam yang memiliki
keunikan dan perbedaan dengan pendidikan karakter di dunia Barat. Perbedaan-perbedaan
tersebut mencakup penekanan terhadap prinsip-prinsip agama yang abadi, aturan dan
hukum dalam memperkuat moralitas, perbedaan pemahaman tentang kebenaran, penolakan
terhadap otonomi moral sebagai tujuan pendidikan moral, dan penekanan pahala diakhirat
sebagai motivasi perilaku bermoral, yang sebagaimana diungkapkan oleh Allah dalam
firman-Nya surat al- Baqarah. Yang artinya: “Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau
menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya
Allah Maha pema'af lagi Maha Kuasa”. Dengan ayat tersebut, maka akhlak dalam Islam
sangat mulya dan agung bagi orang yang mampu melakukannya.
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya bahwa: Dari Nawwas bin
Sam‟anal-Anshori ra. Ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah mengenai arti kebajikan
dan dosa. Beliaupun bersabda,“Kebaikan itu ialah budi pekerti yang indah. Dan dosa ialah
perbuatan atau tindakan yang menyesakkan dada. Padahal engkau sendiri malu perbuatan
itu nanti diketahui orang”. Dari hadits tersebut jelas bahwa Nabi Muhammad SAW
sangatlah memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan akhlak, bahkan Nabi Muhammad
dalam hadits di atas menyebutkan orang yang berakhlak adalah orang mampu melakukan
kepada sebuah kebaikan. Dalam sabdabnya yang lain bahwa:“Sesungguhnya Aku diutus
untuk menyempurnakan akhlak manusia.”9
Pendidikan karakter dengan basis agama tidak lepas dengan sumber dari agama
tersebut, yaitu Al-Qur'an dan al- Hadist (as-Sunah). Substansi/isi ajaran yang terdapat dalam
Al- Qur'an dan Alhadits yaitu ajaran pemurnian aqidah (tauhid), ibadah, akhlak dan
muamalah. Dari isi/substansi ajaran tersebut maka nilai-nilai pendidikan karakter dapat
dibedakan dalam dua aspek yaitu aspek nilai dasar (basic values) dan aspek nilai perilaku
(behavior values). Adapun yang menjadi nilai dasar dalam kehidupan manusia yaitu

6
Anggi Fitri, PENDIDIKAN KARAKTER PRESPEKTIF AL-QURAN HADITS. TA’LIM : Jurnal Studi
Pendidikan Islam. Vol.1 No.2 Juli 2018
7
Elli Aliyah, Pendidikan Karakter Ditinjau dari Hadits Rasulullah SAW . Jurnal Pendidikan Tambusai.
Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023.
8
Elli Aliyah, Pendidikan Karakter Ditinjau dari Hadits Rasulullah SAW . Jurnal Pendidikan Tambusai.
Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023.
9
La Adu, PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal Biology Science &
Education. Vol 3 No 1. jan-jun 2014
pandangan hidup, iman dan takwa. Manusia yang memiliki pandangan hidup (world view)
akan memiliki prinsip yang utama dalam kehidupannya di dunia. Mereka akan memiliki
prinsip kebenaran dan mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan (haq dan
bathil), antara yang pantas dan ketidakpantasan. Nilai Perilaku merupakan keadaan jiwa
untuk berpendapat, berpikir, bersikap dan sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai
macam aspek, baik fisik maupun non fisik10.
Salah satu bentuk pendidikan karakter yang diberikan oleh rasulullah saw pada
masyarakatnya adalah dengan memulai daridiri sendiri. Memulai dari sifat-sifat yang
menjadi sifat khusus bagi nabi Muhammad saw seperti jujur, amanah, cerdas, dan tabligh.
Kemudian beliau juga menerapkan beberapa konsep pendidikan karakter pada sahabat-
sahabatnya dan masyarakat sekitarnya, yaitu gerakan menjadikan manusia menjadi pribadi
yang lebih baik, lebih unggul, dan lebih mulia. Dengan kata lain, mengeluarkan manusia
dari penyembahan terhadap sesama manusia, dan menjadikannya menyembah Tuhan
manusia. 11
Pendidikan karakter bukan hanya berurusan dengan penanaman nilai bagi anak,
namun merupakan sebuah usaha bersama untuk menciptakan sebuah lingkungan pendidikan
tempat setiap individu dapat menghayati kebebasannya sebagai sebuah prasyarat bagi
kehidupan moral yang dewasa.12
Berdasarkan pengertian tentang pendidikan karakter yang sudah diuraikan di depan,
bahwa pendidikan karakter adalah upaya dengan sengaja menolong individu siswa agar
memahami, peduli akan dan bertindak atas dasar inti nilai-nilai etis. Seseorang dapat
dikatakan berkarakter bila seseorang tersebut perilakunya sesuai dengan kaidah moral. Jadi
inti dari pendidikan karakter adalah moralitas sebagai bangunan karakter yang harus
dimiliki siswa sebagai modal dalam bersikap dan berperilaku dalam hidup dan
kehidupannya, baik dalam hidup sehari-hari berkaitan dengan dirinya maupun hidup
bermasyarakat.13
Islam sangat memperhatikan pendidikan moral, mencetak, dan mengajarkan akhlak
dan karakter yang mulia pada anak. Seperti yang diriwayatkan dari Ayyub bin Musa, bahwa
Rasulullah bersabda: "Tidak ada pemberian dari orang tua kepada yang lebih baik daripada
adab yang baik". HR. Tarmidzi. Hadis selanjutnya diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a.
"Ajarilah anak-anak kalian dengan kebaikan dan didiklah mereka (dengan kebaikan)".
Dari hadis-hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa para pendidik terutama orang tua
memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak tentang kebaikan yaitu adab,
moral, dan akhlak yang mulia. Pendidik bertanggung jawab terhadap penanaman moral anak
sejak dini, yaitu: kejujuran (sidik, amanah), konsisten (istiqamah), mendahulukan

10
Nurkholis, M.Pd, NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PRESPEKTIF Q.S LUQMAN : 12-19.
Lombok Tengah. Penerbit : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia, Januari 2023
11
Alfen Khairi, M.Pd. PENDIDIKAN ADAB DAN KARAKTER MENURUT HADIS NABI MUHAMMAD
SAW. Penerbit: GuePedia. 2020.
12
Doni Koesoema, Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta. Penerbit :
Gramedia. Maret. 2010.
13
Muhsinin, MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM UNTUK
MEMBENTUK KARAKTER SISWA YANG TOLERAN. Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam.
Vol. 8, No. 2, Agustus 2013.
kepentingan orang lain, menolong, menghormati orang yang lebih tua, memuliakan tamu,
berbuat baik kepada tetangga, dan saling mencintai sesama makhluk.14
Hadis yang merupakan rekaman terhadap apa yang pernah diucapkan dan diperbuat
oleh Rasulullah saw adalah sebuah warisan intelektual kaum muslimin hingga saat ini.
Orang-orang yang ingin menjadikan Rasulullah saw sebagai teladan hidupnya, perlu
mengkaji dan memaknai apa-apa yang terkandung dalam hadis sebagai pesan-pesan yang
bersumber dari beliau. Pembinaan karakter (akhlak) sebagai tujuan diutusnya Rasulullah
saw, banyak dijumpai dalam kitab-kitab yang secara khusus menghimpun hadis.15
Penguatan nilai-nilai karakter dari pemerintah dengan pendidikan karakter yang
dilakukan Rasulullah Saw. dapat kita lihat dengan menelaah dan menganalisis kembali
melalui hadis-hadis Rasulullah Saw, dimana pengkajian yang mendalam mengenai hal ini
bisa dikatakan masih minim. Karena salah satu dasar pokok pendidikan Islam adalah
berakar pada al-Qur‟an dan hadis. 16

D. KESIMPULAN
konsep pendidikan karakter yang dilakukan Rasulullah kepada para sahabat dan
umatnya melalui hadits-haditsnya sejalan dengan teori-teori pendidikan karakter yang
dikemukakan para ilmuwan masa sekarang. Sebagai pendidik Rasulullah SAW mendidik
ummatnya dengan kepribadian yang luhur. Materi yang beliau ajarkan senantiasa selaras
dengan akhlaq yang beliau tampilkan. Beberapa metode pendidikan yang diterapkan
Rasulullah Muhammad SAW sejalan dengan metode pendidikan karakter pada umumnya,
yakni: metode pembiasaan, keteladanan, nasihat, penanaman rasa ingin tahu,
menampilkan prilaku yang luhur, dan sejenisnya.
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Ketika hal tersebut dapat berjalan beriringan, maka akan terbentuk karakter seseorang
yang bisa baik atau buruk.
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara
sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter
melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Ketika hal tersebut dapat berjalan beriringan, maka akan terbentuk karakter seseorang
yang bisa baik atau buruk.

14
Muhiyatul Huliyah, S.Sos.I., M.Pd. Strategi Pengembangan Moral dan Karakter Anak Usia Dini,
Yogyakarta. Penerbit: Jejak Pustaka. Desember 2021.
15
Tasbih, PEMBINAAN KARAKTER MENURUT HADIS NABI SAW (Analisis Terhadap Hadis-Hadis
Kejujuran). Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam. Vol. 1, No. 1 Desember 2014.
16
Budi Santoso, NILAI-NILAI KARAKTER DALAM HADIS RASULULLAH SAW DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA. Al Mau’izhah Vol. XII No.1 Jan– Jun 2022.
DAFTAR PUSTAKA

Alfen Khairi, M.Pd. PENDIDIKAN ADAB DAN KARAKTER MENURUT HADIS NABI
MUHAMMAD SAW. Penerbit: GuePedia. 2020.
Anggi Fitri, PENDIDIKAN KARAKTER PRESPEKTIF AL-QURAN HADITS. TA’LIM :
Jurnal Studi Pendidikan Islam. Vol.1 No.2 Juli 2018
Budi Santoso, NILAI-NILAI KARAKTER DALAM HADIS RASULULLAH SAW DAN
IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA. Al
Mau’izhah Vol. XII No.1 Jan– Jun 2022.
Deswita, Konsep Pemikiran Ibnu Sina tentang Pendidikan akhlak. Ta’dib, Volume 16, No. 2.
Desember 2013.
Doni Koesoema, Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Jakarta.
Penerbit : Gramedia. Maret. 2010.
Dr. H . Subaidi, M.Pd, Dr. H. Barowi, M.Ag, TASAWUF DAN PENDIDIKAN KARAKTER
(Implementasi Nilai-Nilai Sufistik Kitab Tanwirul Qulub di MA Matholi’ul Huda Bugel
Jepara). Penerbit : Goresan Pena, Desember. 2018.
Elli Aliyah, Pendidikan Karakter Ditinjau dari Hadits Rasulullah SAW . Jurnal Pendidikan
Tambusai. Volume 7 Nomor 2 Tahun 2023.
La Adu, PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Jurnal Biology Science
& Education. Vol 3 No 1. jan-jun 2014.
Nurkholis, M.Pd, NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PRESPEKTIF Q.S LUQMAN : 12-
19. Lombok Tengah. Penerbit : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian
Indonesia, Januari 2023.
Muhiyatul Huliyah, S.Sos.I., M.Pd. Strategi Pengembangan Moral dan Karakter Anak Usia
Dini, Yogyakarta. Penerbit: Jejak Pustaka. Desember 2021.
Muhsinin, MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM UNTUK
MEMBENTUK KARAKTER SISWA YANG TOLERAN. Edukasia: Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam. Vol. 8, No. 2, Agustus 2013.
Rafiatul Hasanah, PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PRESPEKTIF AL-QURAN HADITS,
Holistika : Jurnal Ilmiah PGSD, Volume IV No. 1 Mei 2020.
Septi Lastri Siregar , Zulkipli Lessy, PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF HADITS.
Pratama Widya : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 6, No. 2, Oktober 2021.
Sri Marwiyati, Penanaman Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan. Thufula. Vol.9 No.2,
Juli - Desember 2020.
Tasbih, PEMBINAAN KARAKTER MENURUT HADIS NABI SAW (Analisis Terhadap
Hadis-Hadis Kejujuran). Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam. Vol.
1, No. 1 Desember 2014.

Anda mungkin juga menyukai