Anda di halaman 1dari 3

Contoh Dari 10 Konsep Geografi

Konsep Lokasi
1. Letak absolute : Letak suatu tempat ditinjau dari letak astronomis (lintang dan bujur).
   Contoh:  Indonesia terletak antara 950 BT-1410 BT dan 60LU-110LS.
2. Letak relatif : letak suatu tempat ditinjau dari tempat yang lain.
    Contoh: a. Indonesia berada di antara benua Asia dan Australia.
                
Konsep Jarak
Konsep jarak dibagi menjadi dua yaitu
1.    Jarak absolute : Jarak antara dua tempat yang ditarik garis lurus atau jarak sebenarnya.
     Contoh: a.  Jarak antara kota A dan B adalah 150 km.
                  b.  Jarak tempuh untuk mengangkut bahan baku ke pabrik
mempengaruhi besar biaya angkut.
2.   Jarak relative: jarak anatara dua tempat dengan pertimbangan tertentu misal waktu, aksesibilitas
dan  biaya.
    Contoh: a. Jarak antara kota A dan B ditempuh dengan waktu 3 jam menggunakan
kendaraan bermotor.
                 b. Tanah yang jaraknya jauh dari jalan raya, harganya lebih murah.

Konsep Keterjangkauan
Contoh:  a.   untuk menuju Semarang lebih mudah dari Solo di banding dari Karimunjawa karena
saran dan prasarana transportasi Solo-Semarang lebih mudah.
   c.     penduduk di daerah pegunungan sulit dijangkau daripada penduduk yang tinggal di
daerah

Konsep Pola
Contoh:
a.     Pola permukiman di pegunungan menyebar, di pantai sesuai garis pantai.
b.     Pola persebaran pemukiman di daerah pegunungan didominasi oleh pola menyebar.
c.     Pola sungai di daerah lipatan pada umumnya trellis.

Konsep Morfologi
a. Dataran tinggi di daerah puncak Bogor, lahannya dimanfaatkan untuk perkebunan teh.
b. Dataran rendah sepanjang pantai utara Jawa didominasi perkebunan tebu.
c. terbentuknya lipatan bumi karena gempa bumi.

Konsep Aglomerasi
Misalnya, pengelompokan industri, pengelompokan permukiman.
Contoh :
a.    Di Pulau Kalimantan penduduknya umumnya mengelompok sepanjang aliran sungai.
b.    orang-orang perkotaan lebih senang tinggal di perumahan elit.
Konsep Nilai Kegunaan
a. tempat wisata memiliki manfaat yang berbeda bagi setiap orang.
b. Laut memiliki nilai kegunaan bagi para nelayan, dibandingkan petani.
c. Hutan memiliki nilai kegunaan bagi pecinta alam dibandingkan pelajar.

Konsep Interaksi dan Interdependensi


Contoh :
a.  Kota membutuhkan hasil pertanian sedangkan di desa membutuhkan pakaian sehingga saling
     membutuhkan.
b.  Interaksi kota – desa terjadi, karena adanya perbedaan potensi alam.
c.  Desa menghasilkan bahan baku, sedangkan kota menghasilkan barang industri. Karena
kedua wilayah
     saling membutuhkan, maka terjadi interaksi.

Konsep Deferensiasi Area


Contoh :
a.     Jenis tanaman yang dibudidayakan, antara dataran tinggi, akan berbeda dengan jenis tanaman di
     dataran rendah.
b.     Jenis mata pencaharian penduduk, misalnya penduduk yang tinggal di daerah pantai dominan
bermata
     pencahariannya nelayan, berbeda dengan penduduk yang tinggal di daerah rendah cenderung
mata
     pencahariannya petani.
Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi)
Contoh :
a.     Wilayah pedesaan dengan perkotaan, misalnya : penduduk kota memerlukan bahan pangan
dari desa,
     sebaliknya penduduk desa perlu memasarkan hasil alamnya ke kota.
b.     Daerah pantai penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan, karena dekat laut

Konsep Dasar Geografi adalah sekelompok fenomena atau gejala-gejala sehingga dapat dipakai
untuk menggambarkan berbagai gejala yang sama.

Konsep lokasi adalah letak dimuka bumi, konsep lokasi dibagi menjadi 2, yaitu :

o Lokasi relatif, contoh indonesia terletak di antara benua asia dan benua australia.
o Lokasi absolut adalah lokasi berdasarkan letak astronomi.
2. Konsep Jarak adalah jarak dari suatu tempat ke tempat lain yang dapat mempengaruhi nilai
suatu objek, contoh : tanah yang letaknya jauh dari jalan raya harganya akan lebih murah.
3. Konsep Pola Berkaitan dengan fenomena geografi di permukaan bumi, contoh : pola sungai
di daerah lipatan.
4. Konsep morfologi berkaitan dengan bentuk muka bumi, contoh : daratan tinggi Bogor
digunakan untuk perkebunan teh.
5. Konsep aglomerasi adalah penyebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah,
contoh : Orang Kalimantan mengelompok di aliran sungai.
6. Konsep keterjangkauan berkaitan dengan kondisi permukaan bumi, contoh : suatu daerah
yang letaknya dipegunungan akan sulit di tembus.
7. Konsep Nilai Guna adalah kegunaan fenomena geografi dipermukaan bumi, contoh : laut
lebih bermanfaat untuk nelayan dari pada untuk petani.
8. Konsep interaksi adalah hubungan timbal balik antara dua wilayah atau lebih, contoh : desa
menghasilkan barang baku, kemudian kota menghasilkan barang industri.
9. Konsep diferensiasi area adalah perbedaan corak antar wilayah dipermukaan bumi, contoh :
jenis tanaman yang dibudidayakan di suatu wilayah berbeda-beda.
10. Konsep keterkaitan ruang adalah hubungan antara fenomena fisik dan non fisik, contoh :
penduduk kota membutuhkan nasi dan desa membutuhkan barang barang produksi dari
kota

a. Pendekatan Keruangan.

Pendekatan keruangan merupakan suatu cara pandang atau kerangka analisis yang
menekankan eksistensi ruang sebagai penekanan.

Dalam analisis itu dilakukan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

1. What? Struktur ruang apa itu?


2. Where? Dimana struktur ruang tesebut berada?
3. When? Kapan struktur ruang tersebut terbentuk sperti itu?
4. Why? Mengapa struktur ruang terbentuk seperti itu?
5. How? Bagaimana proses terbentukknya struktur seperti itu?
6. Who suffers what dan who benefits whats? Bagaimana struktur

. Pendekatan Kelingkungan/ Ekologi


. Pendekatan ekologi adalah upaya dalam mengkaji fenomena geosfer khususnya
terhadap interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. termasuk dengan
organisme hidup yang lain.

3. Kompleks Wilayah
Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi.
Analisis ini menekankan pengertian ”areal differentiation” yaitu adanya perbedaan
karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat
berinteraksi dengan wilayah lain

Contoh penggunaan pendekatan keruangan adalah perencanaan pernbukaan lahan untuk


daerah permukiman yang baru. Maka yang harus diperhatikan adalah segala aspek yang
berkorelasi terhadap wilayah yang akan digunakan tersebut. Contohnya adalah morfologi, ini
kaitannya dengan banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi
dapat mempengaruhi tingkat adaptasi manusia yang akan menempatinya,

Anda mungkin juga menyukai