Anda di halaman 1dari 27

Kisi2 geo

Fenomena geosfer
1. Lokasi
Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis bujur.
Lokasi absolut keadaannya tetap karena berpedoman pada garis astronomis bumi.
Contoh lokasi absolut yaitu letak astronomis Indonesia pada 6°LU-11°LS dan 95°BT-
141°BT.

Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi
relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Contoh lokasi
relatif adalah lokasi geografis negara Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik, serta Benua Asia dan Benua Australia.

 Contoh konsep lokasi yang mempengaruhi nilai ekonomi bila dihubungkan dengan harga
adalah nilai tanah atau lahan untuk pemukiman dipengaruhi oleh tempat-tempat yang
ada di sekitarnya. Tanah yang berlokasi di dekat kuburan harganya akan berkurang,
sementara untuk tanah yang dekat dengan pasar akan meningkat.
 Contoh lain dari konsep lokasi selain terkait dengan harga adalah di daerah dingin orang-
orang cenderung menggunakan baju tebal, berbeda dengan orang-orang di kawasan
pantai yang lebih sering terlihat menggunakan kaos.

2. Jarak
Konsep jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua buah objek atau lebih.
Konsep jarak bisa dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh manusia.
Konsep jarak diukur berdasarkan satuan panjang (jarak mutlak) dan waktu (jarak relatif).
Jarak mutlak adalah jarak antara dua buah objek atau lebih yang bisa diukur dengan
satuan panjang. Kemudian, jarak relatif adalah jarak yang dihitung berdasarkan satuan
waktu, sehingga menimbulkan perbedaan antar individunya.

 Contoh Konsep Jarak


Contoh dari konsep jarak adalah harga tanah akan semakin tinggi jika dekat dengan
pusat kota. Selain itu, contoh lain dari konsep jarak yaitu lokasi usaha akan dekat dengan
pusat kota yang ramai penduduk agar pemasarannya lebih mudah dan cepat laris
3. Morfologi
Konsep morfologi atau relief adalah perwujudan dari bentuk permukaan Bumi yang
mengakibatkan pengangkatan dan penurunan wilayah, bisa diartikan dengan hubungan
bentuk bumi dengan aktivitas manusia.

 Contoh Konsep Morfologi


Contoh dari konsep morfologi adalah pemukiman lebih padat di daerah datar
dibandingkan di daerah pegunungan. Contoh lainnya, masyarakat di daerah pegunungan
atau dataran tinggi rata-rata bekerja sebagai petani.
4. Konsep Keterjangkauan
Konsep keterjangkauan bisa diartikan sebagai interaksi antara tempat yang bisa dicapai
dengan berjalan kaki atau dengan transportasi. Hal ini bisa dikaitkan dengan kondisi
medan menuju tempat tersebut, apakah mudah dijangkau atau tidak.
 Contoh Konsep Keterjangkauan
Contoh dari konsep keterjangkauan adalah dari Jakarta menuju kota di Kalimantan akan
lebih efektif menggunakan pesawat terbang, sementara itu dari Jakarta menuju
Bandung bisa dijangkau dengan mudah hanya menggunakan kereta api.
5. Konsep Pola
Konsep pola menggambarkan susunan fenomena atau bentuk di muka bumi, baik yang
sifatnya alami atau sosial budaya. Untuk fenomena alami merujuk pada alam, seperti
aliran sungai, jenis tanah, dan lainnya. Sementara untuk fenomena sosial budaya
merujuk pada manusianya, seperti mata pencaharian, tempat tinggal, dan lainnya.
Konsep pola ini bertujuan agar dapat memanfaatkan kemungkinan modifikasi pola-pola
tersebut untuk memperoleh tujuan yang lebih banyak dan menguntungkan.
 Contoh Konsep Pola
Contoh konsep pola adalah aliran sungai yang berkaitan dengan struktur geologi suatu
daerah. Sementara itu, apabila merujuk pada sosial budaya, contoh konsep pola adalah
mata pencaharian orang-orang yang berada di kawasan dengan curah hujan tinggi akan
cenderung bertani, sementara untuk curah hujan rendah bisa menggembala ternak.
6. Konsep Aglomerasi
Aglomerasi atau pemusatan adalah pengelompokan suatu peristiwa dan fenomena yang
dikaitkan dengan aktivitas manusia. Konsep aglomerasi bisa diartikan dengan
persebaran penduduk yang sifatnya pengelompokan di wilayah tertentu.
 Contoh Konsep Aglomerasi
Contoh konsep aglomerasi antara lain sekelompok penduduk cenderung tinggal dengan
tingkat yang sejenisnya, sehingga muncul istilah kawasan elit, daerah kumuh, dan
lainnya. Contoh lainnya adalah kota Jepara terkenal dengan ukiran atau mebelnya
karena memang banyak masyarakat yang mata pencahariannya sebagai pengukir atau
membuat mebel.
7. Konsep Nilai Kegunaan
Konsep nilai kegunaan berkaitan dengan manfaat yang diberikan pada wilayah tertentu
pada manusia. Konsep nilai kegunaan sifatnya relatif, artinya antar manusia akan
menerima nilai guna yang berbeda-beda.
 Contoh Konsep Nilai Kegunaan
Contoh konsep nilai kegunaan yaitu di daerah Puncak Bogor, banyak masyarakat yang
memanfaatkan untuk membangun villa atau tempat rekreasi, namun beberapa
masyarakat di tempat ini tidak memanfaatkan untuk hal tersebut dan mencari uang
dengan cara lain.
8. Konsep Interaksi dan Interdependensi
Konsep interaksi dan interdepensi berkaitan dengan kebutuhan masyarakat di wilayah
tertentu terhadap wilayah lain. Hal ini karena setiap wilayah tidak akan bisa memenuhi
semua kebutuhannya sendiri, sehingga tetap membutuhkan wilayah lain yang akan
memunculkan adanya hubungan timbal balik.
 Contoh Konsep Interaksi dan Interdependensi
Contoh konsep interaksi dan interdependensi adalah pergerakan barang sandang dari
kota ke desa, sementara pergerakan barang pangan dari desa ke kota.
9. Konsep Diferensiasi Area
Konsep diferensiasi area berkaitan dengan karakteristik yang khas di daerah tersebut
yang tidak dimiliki daerah lain. Ciri khas tersebut bisa dimanfaatkan sebagai mata
pencaharian penduduk. Setiap wilayah di permukaan bumi pasti memiliki perbedaan
nilai dengan wilayah lainnya.
 Contoh Konsep Diferensiasi Area
Contoh konsep diferensiasi area, yaitu pertanian sayuran dihasilkan di kawasan
pegunungan, hasil laut dihasilkan di kawasan pantai, dan padi dihasilkan di kawasan
yang relatif datar.
10. Konsep Keterkaitan Ruangan
Konsep keterkaitan ruangan bisa diartikan sebagai konsep suatu wilayah yang
dipengaruhi dengan wilayah lain. Hubungan antara wilayah bisa membuat wilayah
tersebut berkembang karena dapat memenuhi kebutuhan dan sosial penduduknya.
Artinya, konsep ini menggambarkan hubungan persebaran gejala Geografi di tempat
tersebut dengan gejala lainnya di tempat lain.
 Contoh konsep keterkaitan keruangan, yaitu Jakarta banjir sebab kawasan Bogor yang
hujan deras.

Prinsip geoografi
1. Prinsip Deskripsi

Prinsip deskripsi adalah prinsip geografi yang digunakan


untuk menggambarkan atau memaparkan sebuah fenomena geosfer. Prinsip ini
berfokus pada penjabaran, tanpa adanya analisis mendalam. Penggambaran atau
penjabaran pada prinsip ini bisa menggunakan tabel, grafik, peta/citra, serta tulisan.
Contohnya seperti tabel data jumlah penduduk di Asia Tenggara, grafik kenaikan jumlah
kasus Covid 19 di Indonesia, peta data kerusakan gempa di Palu, dan artikel tentang air
terjun Niagara.

 
2. Prinsip Distribusi

Prinsip distribusi adalah prinsip geografi yang berfokus


pada persebaran suatu fenomena geosfer. Jadi, prinsip ini membahas seberapa luas
persebaran suatu fenomena, seberapa sering atau jarang suatu fenomena tersebut
muncul, dan sebagainya. Contohnya yaitu peta persebaran sumber daya alam logam di
Indonesia dan peta persebaran penduduk Jawa Barat. Ciri khas dari prinsip ini
adalah adanya data persebaran, jadi prinsip ini bisa digunakan ketika
terdapat ketidakmerataan fenomena di suatu wilayah. 

 
3. Prinsip Interelasi

Prinsip interelasi adalah prinsip geografi yang berfokus pada hubungan timbal


balik atau sebab akibat antarfenomena geosfer. Prinsip ini menjelaskan
mengapa fenomena bisa terjadi akibat adanya fenomena lain. Contohnya yaitu gempa
bumi bisa terjadi akibat adanya tumbukan lempeng bumi. Selain itu, adanya hujan lebat
yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya banjir.

 
4. Prinsip Korologi

Prinsip korologi adalah prinsip geografi yang menjabarkan, melihat persebaran,


dan hubungan sebab akibat dari fenomena yang terjadi. Dengan kata lain, prinsip
ini merupakan gabungan dari ketiga prinsip sebelumnya, yakni prinsip deskripsi,
distribusi, dan interelasi. Karena merupakan gabungan, maka prinsip inilah yang
cakupannya paling lengkap dibandingkan prinsip lainnya. Contohnya kita ingin
membahas tentang gunung api di Indonesia, maka kita bisa membahas:

 Jumlah gunung api yang ada di Indonesia


 Persebaran gunung api di Indonesia
 Alasan mengapa Indonesia memiliki banyak gunung api (proses terjadinya gunung
api) 

Contoh lainnya, misalnya kita ingin membahas tentang banjir di suatu wilayah, maka kita
bisa membahas:

 Kapan dan di mana banjir tersebut terjadi, apakah ada korban jiwa, seberapa
besar kerugian yang timbul
 Di titik-titik mana saja banjir tersebut terjadi di wilayah tersebut, apakah terjadi di
seluruh wilayah atau memusat di titik tertentu saja
 Alasan mengapa banjir tersebut bisa terjadi

Pendekatan geografi
1. Pendekatan Keruangan Geografi
Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menekankan pada ruang. Selain itu,
dalam memandang juga kita perlu melihat persamaan, perbedaan, dan persebaran
ruang. Pendekatan ini bisa ditunjukkan dengan peta.
 Contohnya pada peta sebaran COVID-19 di suatu kabupaten.
 Contohnya, yaitu penggunaan lahan DAS atau kerusakan pada lahan.

2. Pendekatan Geografi Kelingkungan


Pendekatan kelingkungan atau ekologi merupakan cara pandang untuk memahami
lingkungan secara holistik atau menyeluruh, mulai dari unsur alam hingga sosialnya.
Pendekatan ini dikuatkan oleh pengetahuan atau teori.
 Contohnya wilayah pertanian di suatu kabupaten, seperti apa jenis tanahnya,
kemiringan, kesuburan, dan budaya masyarakat sekitarnya.
 Contoh dari pendekatan kelingkungan, yakni adanya pemanfaatan dari
manusia terhadap lingkungannya untuk dijadikan sesuatu hal yang positif.

3. Pendekatan Geografi Kompleks Wilayah


Pendekatan ini merupakan cara pandang yang menggunakan kekuatan pengetahuan
dan teori. Selain itu, pendekatan ini juga akan melihat bahwa setiap tempat memiliki
keunikan (saling tersebar, saling terhubung, dan saling mempengaruhi).
 Contohnya persebaran peta wisata di suatu kabupaten.
 Contoh dari pendekatan kompleks wilayah, yaitu manusia yang membangun
rumah harus melihat karakteristik wilayah dan lingkungan sekitarnya.
Misalnya, rumah yang dibangun di tepi pantai akan memiliki fondasi yang
kokoh dan kuat.

Aspek geografi
1. Fisik
- Aspek Topografi: Aspek geografi fisik yang berkaitan dengan letak atau lokasi
suatu wilayah
- Aspek Biotik: Aspek geografi fisik yang berkaitan dengan makhluk hidup
- Aspek Non-Biotik: Aspek geografi fisik yang berkaitan dengan tanah dan air
suatu wilayah

2. Sosial
- Aspek Sosial: Aspek geografi yang berkaitan dengan unsur-unsur sosial. Hal
ini berkaitan dengan unsur tradisi adat istiadat, komunitas, kelompok
masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial
- Aspek Ekonomi: Aspek yang berkaitan dengan unsur ekonomi, seperti
pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan, perdagangan, industri,
transportasi, pasar, dan kegiatan ekonomi lainnya
- Aspek Budaya: Aspek yang membahas mengenai unsur budaya, seperti
unsur pendidikan, agama, bahasa, kesenian, dan ragam budaya lainnya
- Aspek Politik: Aspek yang membahas mengenai unsur politik di masyarakat

Objek
1. Objek Material
Objek material adalah fenomena geosfer yang meliputi beberapa hal, antara lain:

- Atmosfer, merupakan lapisan-lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi

- Hidrosfer, merupakan lapisan-lapisan air yang berada di daratan maupun di lautan

- Litosfer, merupakan lapisan kulit bumi terluar dalam lapisan-lapisan vertikal bumi

- Biosfer, merupakan lapisan yang berhubungan dengan keberadaan hewan dan


tumbuhan

- Antroposfer, merupakan lapisan yang membahas fenomena manusia

2. Objek Formal
Objek formal adalah perspektif dan pendekatan di dalam kajian objek material dari
geosfer. Adapun metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa
aspek, yakni:

- Aspek keruangan (spasial)

- Aspek kelingkungan (ekologi)

- Aspek kewilayahan (regional)

- Aspek waktu (temporal).

Rumus skala
Jarak antara kota A dan B pada suatu peta adalah 6 cm. Jarak sebenarnya antara
kota A dan B tersebut adalah 120 km. Berapakah skala peta tersebut?

Jawab:.

Skala =  Ukuran pada peta : Ukuran sebenarnya

Skala = 6 cm : 120 km = 6 cm : 12.000.000 = 1 : 2.000.000

Jadi, skala pada peta tersebut adalah 1 : 2.000.000.

Rumus jarak pada peta

Diketahui jarak sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 120 km, jika terdapat
sebuah peta dengan skala 1: 400.000, maka jarak pada peta dari kota A ke kota B
adalah?

Jawab:

Jarak pada peta = Skala x Jarak Sebenarnya 

Jarak pada peta = 1 banding 400.000 x 120 km

Jarak pada peta = 1/400.000 x 12.000.000 cm 

Jarak pada peta = 30 cm


Hasil penginderaan jauh yang berupa citra memiliki karakteristik yang khas.
Konfigurasi obyek citra dapat dipahami dari bentuk

Hasil interpretasi citra menunjukkan ciri-ciri vegetasi sebagai berikut.


1) rona : gelap
2) bentuk : memanjang dan ketinggian pohon seragam
3) situs : pantai
Objek vegetasi dengan ciri-ciri hasil interpretasi tersebut adalah... hutan bakau

Hasil interpretasi citra menunjukkan ciri-ciri objek berikut.


1) rona : gelap
2) tekstur : halus
3) bentuk : membulat
4) situs : dikelilingi perbukitan
5) asosiasi : terhubung oleh sungai
Objek dengan ciri-ciri interpretasi tersebut adalah... danau

Peta tematik

1. Peta Curah Hujan


Peta curah hujan (peta isohyet) adalah peta tematik yang menggambarkan
persebaran curah hujan di daerah tertentu. Melalui peta ini, kamu bisa melihat
daerah mana yang memiliki curah hujan yang tinggi dan mana yang rendah.

Negara Indonesia yang terdiri atas 2 musim, yakni musim kemarau dan musim
hujan. Untuk itu, peta curah hujan ini cukup banyak digunakan. Peta curah hujan
dapat membantu memberi informasi mengenai kapan datangnya musim hujan di
suatu wilayah.

Peta curah hujan dapat kamu beli di toko buku atau toko khusus yang menjual
peta. Meski begitu, peta ini biasanya hanya digunakan oleh lembaga khusus.
2. Peta Kepadatan Penduduk
Peta kepadatan penduduk adalah peta tematik yang memberi informasi
mengenai jumlah penduduk di daerah tertentu. Peta ini penting dibuat untuk
menentukan persebaran pembangunan di negara tertentu.

Tidak hanya itu, peta kepadatan penduduk juga bertujuan untuk menggambarkan
tingkat kesejahteraan penduduk di dalam suatu negara. Semakin merata jumlah
penduduknya, maka semakin baik pula kehidupannya.

Peta Hasil Tambang


Peta hasil tambang adalah peta tematik yang menunjukkan tempat-tempat hasil
tambang di wilayah tertentu. Hasil tambang yang disajikan bisa berupa batu bara,
minyak bumi, gas alam, dan lain sebagainya.

Dalam peta hasil tambang ini, kamu hanya akan melihat informasi mengenai
lokasi hasil tambang di tempat tertentu dengan simbol khusus di dalamnya.
Dengan demikian, kamu bisa mengetahui daerah mana yang banyak
tambangnya dan mana yang sedikit.
3. Peta Hasil Pertanian
Peta hasil pertanian adalah peta tematik yang memberi informasi mengenai
tempat hasil pertanian di daerah tertentu. Sektor pertanian merupakan salah satu
sektor utama dalam perekonomian Indonesia, sehingga peta hasil pertanian ini
banyak digunakan.

Peta ini menunjukkan persebaran hasil pertanian, mulai dari padi, jagung, buah-
buahan, dan lain sebagainya. Misal pada peta pertanian padi, kamu bisa melihat
daerah mana yang paling banyak memanen padi dan mana yang paling sedikit.
4. Peta Geologi
Peta geologi adalah peta tematik yang memberi informasi mengenai keadaan
geologi di wilayah tertentu. Peta ini ditampilkan menggunakan simbol dan warna
yang menggambarkan hal tertentu.

Contohnya, perbedaan warna biasa digunakan untuk menunjukkan perbedaan


jenis batu-batuan. Peta geologi dapat menunjukkan ketinggian suatu permukaan,
bahkan sampai kondisi tanah di daerah tersebut.
5. Peta Jenis Tanah
Peta jenis tanah adalah peta tematik yang memberi informasi mengenai ragam
dan persebaran jenis-jenis tanah di suatu area. Peta ini menyajikan data
mengenai tingkah pH tanah, tekstur, kedalaman, tingkat organik, dan lain-lain.

Urutan penelitian

1. Melakukan identifikasi dan perumusan masalah


2. Menentukan tujuan penelitian
3. Merumuskan hipotesis penelitian
4. Menentukan populasi dan pengambilan sampel
5. Mengumpulkan data terkait
6. Melakukan pengolahan dan menganalisis data
7. Melakukan interpretasi data
8. Membuat kesimpulan
9. Membuat laporan penelitian

Akibat Rotasi Bumi


- Gerak semu harian benda langit.
- Terjadi pergantian siang dan malam.
- Terjadi perbedaan waktu.
- Perbedaan kecepatan gravitasi.
- Pembelokan arah angin.
- Pembelokan arus laut.

Akibat Revolusi Bumi


- Gerak semu tahunan Matahari.
- Perubahan durasi siang dan malam.
- Pergantian musim.
- Menyebabkan perbedaan rasi bintang setiap tahunnya.

Tenaga eksogen
- Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa ketika batuan dari gumpalan besar hancur
menjadi gumpalan kecil dan melebur menjadi bentuk yang sangat halus.
Proses pelapukan membutuhkan waktu yang tidak sedikit dan dapat terjadi
secara mekanik, kimiawi, dan organik.

Pelapukan mekanik yaitu peristiwa hancurnya material batuan tanpa


mengubah struktur yang dipengaruhi oleh perbedaan temperatur, dan lainnya.
Lalu, pelapukan kimiawi yaitu proses pelapukan batuan yang mengubah
susunan kimiawi dan struktur batuan.

Sedangkan pelapukan organik adalah proses pelapukan yang terjadi karena


aktivitas makhluk hidup seperti tumbuhan lumut, atau tumbuhan paku-
pakuan, maupun aktivitas hewan seperti cacing tanah dans serangga.

- Erosi (Pengikisan)
Erosi adalah pengikisan batuan yang diakibatkan oleh media yang bergerak
seperti aliran air sungai, angin, gelombang laut, dan gletser. Dengan kata lain,
proses erosi mengubah atau memindahkan massa batuan secara alami dari
satu tempat ke tempat lain.

Erosi terbagi menjadi 4 jenis berdasarkan tenaga perombaknya yaitu erosi air,
erosi angin (deflasi), erosi gelombang laut (abrasi), dan glasial.Bentuk
permukaan bumi akibat erosi misalnya tebing sungai yang semakin dalam,
lembah yang curam, pembentukan gua, atau badan sungai yang melebar.

- Sedimentasi
Hasil dari erosi tidak berhenti dan diam di satu tempat saja. Prosesnya
berlanjut ke tahap pengendapan di daerah yang memungkinkan untuk
menimbun suatu material. Nah, penimbunan material ini yang kita sebut
dengan sedimentasi.

Jadi, sedimentasi adalah pengendapan material hasil pengikisan dan


pelapukan yang disebabkan oleh air, angin, gletser ke suatu wilayah untuk
diendapkan. Proses sedimentasi dapat berbeda berdasarkan tenaga
pengangkutnya. Sedimentasi dapat terjadi karena air sungai, air laut, angin,
dan gletser.

- Pergerakan massa adalah pergerakan batu dan tanah dalam jumlah besar karena gaya
gravitasi dan berbagai faktor lainnya.
 Pergerakan cepat Pergerakan cepat adalah pergerakan massa yang terjadi secara
tiba-tiba dan dalam waktu yang cepat. Pergerakan cepat biasanya terjadi karena
kandungan zat yang meningkat secara tiba-tiba. Misalnya seperti muntahan lahar
dan semburan lumpur. Rayapan
 rayapan adalah pergerakan tanah dan batuan pembentuk lereng menurun yang
lambat dan stabil. Rayapan terjadi secara perlahan dan tidak tiba-tiba, dapat terjadi
karena musiman ataupun secara kontinu.
 Slide Jenis pergerakan cepat selanjutnya adalah slide atau jatuhnya batuan dan
tanah dari lereng. Contohnya adalah tanah longsor, longsor salju, dan juga longsor
batu.

Salah satu dampak positif vulkanisme terhadap kehidupan adalah r


D. suburnya tanah di sekitar gunung api

Dampak Positif Vulkanisme


Dampak positif karena aktivitas vulkanisme, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Energi panas bumi adalah tempat panas dari dalam bumi digunakan untuk menghasilkan
listrik. Energi panas bumi dapat dihasilkan di area di mana magma terletak dekat dengan
permukaan. Ini bagus untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
2. Abu yang dikeluarkan oleh gunung berapi berfungsi sebagai pupuk yang baik untuk tanah,
sehingga tanah menjadi subur dan baik digunakan untuk menanam sayuran tauapun
tanaman lainnya.
3. Gunung berapi menarik banyak wisatawan, yang menikmati pemandangan dramatis yang
mereka hasilkan.
4. Magma yang naik membawa mineral berharga ke permukaan, menciptakan peluang
pertambangan.
5. Menambah jumlah material bangunan yang ada dipermukaan bumi

2. Dampak Negatif Vulkanisme


Dampak negatif karena aktivitas vulkanisme, diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Ketika abu dan lumpur dari letusan bercampur dengan air hujan atau salju yang mencair,
semburan lumpur cepat terjadi. Hal ini juga dapat memicu banjir bandang, dan batu runtuh.
2. Letusan gunung api sangat berbahaya, karena dapat menewaskan orang dan merusak
properti.
3. Kegiatan ekonomi dapat menderita karena sulitnya bisnis beroperasi setelah letusan.
4. Habitat dan lanskap rusak oleh aliran lava. Atau bisa dikatakan bahwa materi hasil buatan
manusia dan pemandangan alam akan hancur dan akan berubah selamanya ketika terkena
letusan gunung api.
5. Menimbulkan kerusakan alam

Indonesia merupakan daerah pertemuan lempeng (daerah subduksi) sehingga daerah yang
dekat dengan zona subduksi tersebut rawan gempa, daerah-daerah tersebut antara lain
adalah:
1) Sepanjang pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa
2) Daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan sebelah selatan Pulau Jawa
3) Daerah kepulauan Nusa Tenggara dan Pulau Bali
4) Pulau Sulawesi dan Maluku
5) Irian bagian utara

Jenis tanah
1. Vulkanik = sangat subur dan cocok untuk perkebunan maupun pertanian
2. Aluvial =  tanah yang berasal dari proses endapan atau sedimentasi. tanah
aluvial termasuk tanah yang subur. Ini karena unsur hara yang terdapat pada air
secara perlahan terserap oleh tanah ini
3. Gambut = tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang setengah
membusuk. Tanah gambut dapat ditemukan di daerah rawa dan memiliki tingkat
keasaman yang sangat tinggi, drainase yang buruk, dan pada umumnya tidak subur.
4. Humus = tanah yang terbentuk dari tumbuhan yang sudah mengalami pelapukan
sempurna. Mirip dengan tanah gambut, tanah humus memiliki warna coklat
kehitaman. Bedanya, tanah humus sangat subur dan gembur, serta memiliki
kandungan mineral dan zat hara yang tinggi. 
5. Podsol = tanah yang berasal dari sedimen kuarsa dan terbentuk karena
pengaruh suhu yang rendah dan curah hujan yang tinggi. Tanah podsol dapat
berwarna kuning, merah, ataupun kuning keabuan. Ciri tanah podsol adalah tanahnya
tidak subur, dan bertekstur pasir hingga lempung
6. Kapur = tanah yang berasal dari pelapukan batuan kapur. Sesuai dengan
karakteristik kapur, tanah ini tidak subur dan tidak cocok ditanami tanaman yang
membutuhkan banyak air, ya. Tapi tanah ini cocok ditanami pohon yang kuat dan
tebal seperti pohon jati
7. Litosol = tanah yang baru terbentuk karena proses pelapukan yang masih
rendah. Tanah ini kurang subur, namun cocok untuk ditanami rumput ternak dan
pohon-pohon besar
8. Latosol = tanah yang terbentuk karena pelapukan dengan intensitas tinggi. tanah
latosol memiliki humus di lapisan paling atasnya, sehingga dapat dikatakan subur
9. Laterit =  tanah yang sebelumnya subur, namun unsur haranya sudah hilang
karena larut dan terbawa air hujan.
10. Mergel = tanah dari campuran kapur, pasir, dan tanah liat. Tanah ini berwarna
putih keabuan dan memiliki kandungan mineral yang tinggi. Sama seperti tanah
kapur, tanah ini juga kurang subur
Australia berada di belahan Bumi selatan di mana pada bulan Juli gerak semu tahunan
matahari berada di posisi mendekati garis balik utara (Lintang Utara). Kondisi ini
membuat belahan bagian selatan mendapatkan lebih (sangat) sedikit sinar matahari.
Akibatnya, daerah-daerah yang berada di Bumi bagian selatan mengalami musim
dingin.

Jadi, Australia pada Bulan Juli mengalami musim dingin.

Jawaban: D
1. Evaporasi

Proses penguapan air dari tubuh-tubuh air, seperti laut, danau, dan sungai yang diakibatkan oleh
pemanasan sinar matahari. Air yang menguap akan naik ke langit dan nantinya menjadi awan.

2. Transpirasi

Transpirasi merupakan penguapan air dari permukaan tumbuhan. Seperti pada gambar siklus
hidrologi di atas, tumbuhan mengeluarkan uap H2O dan CO2 pada siang yang panas dan
transpirasi berlangsung melalui pori-pori daun yang berhubungan dengan udara.

3. Sublimasi

Pada tahapan ini, sinar matahari akan membantu penguapan pada es tanpa melalui proses
pencairan. Hal ini mengakibatkan es yang merupakan bentuk padat dari air, menguap dan
berubah menjadi awan.

4. Intersepsi

Pada proses ini, air hujan tertahan pada tanaman untuk kemudian terevaporasi kembali ke
atmosfer. Siklus hidrologi ini memungkinkan air untuk kembali ke atas tergantung dengan
kemampuan setiap pohon dari jenis daun, kerapatan daun, lebar tajuk, dan batang.

5. Kondensasi

Siklus hidrologi satu ini menampakkan perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air di atmosfer,
sehingga membentuk awan. Proses ini terjadi karena pengaruh rendahnya suhu udara pada
ketinggian atmosfer tertentu.
6. Adveksi

Pada siklus hidrologi ini, butiran air yang berbentuk awan bergerak secara horizontal dan
berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal tersebut juga dibantu karena pengaruh angin
yang berhembus.

7. Presipitasi

Presipitasi adalah proses turunnya air ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Bukan hanya
hujan, pada daerah yang bersuhu rendah, presipitasi juga bisa menurunkan air padat berupa
salju.

8. Run Off

Air yang sudah jatuh ke permukaan bumi yang tinggi, akan mengalir ke tempat yang lebih
rendah melalui sungai dan anak sungai.

9. Infiltrasi

Tahapan ini merupakan proses peresapan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah. Dalam
siklus hidrologi ini, air dapat tersimpan menjadi air tanah yang secara lambat akan mengalir
kembali ke laut.

lima pilar utama yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, antara lain :

 Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia


 Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut melalui pengembangan
industri perikanan
 Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim
dengan membangun tol laut, logistik, dan industri perkapalan serta pariwisata
maritim
 Mengajak semua mitra Indonesia untuk bekerjasama pada bidang kelautan
 Pembangunan kekuataan pertahanan maritim untuk menjaga kedaulatan
negara Indonesia

Hewan endemik Indonesia pada angka 3 seperti gambar adalah...


e. banteng dan badak

Jenis hewan:
(1) bekatan
(2) maleo
(3) babirusa
(4) badak
(5) anoa
Tiga jenis hewan endemik Pulau Sulawesi terdapat pada angka...

erhatikan jenis fauna berikut:


(1) harimau
(2) orang utan
(3) kuskus
(4) maleo
(5) komodo
Hewan endemik Pulau Sumatera ditunjukkan angka...

Hewan endemik di wilayah angka 1 pada gambar adalah...


A. Kera, badak, dan harimau

Perhatikan peta berikut!

Jenis fauna endemik di kawasan yang diarsir pada peta antara lain...
Babi rusa, komodo, dan anoa
Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)

image – initempatwisata.com

Daerah konservasi flora dan fauna di Indonesia ini dikenal sebagai rumah
bagi badak jawa. Bentang alam Ujung Kulon sangatlah menarik untuk
dipandang. Hutan dan dataran rendahnya ditumbuhi oleh rotan dan palm,
daerah ini juga memiliki hutan pinggir pantai dan hutan bakau yang indah.
Waigeo Barat (Raja Ampat)

Image – Cruisingindonesia.com

Merupakan salah satu dari cagar alam yang ada di Raja Ampat. Bentang alam
wilayah ini terdiri dari beberapa pulau yang bersatu padu dan membentuk
gugusan yang sangat indah, yaitu Pulau Sulawesi, Pulau Batanta, dan Pulau
Missol. Bak surga dunia di ujung timur Indonesia yang memiliki keunikan
tersendiri. Terdapat begitu banyak flora dan fauna yang ada di Indonesia
bagian timur ini, jika anda beruntung anda dapat menikmati kehidupan liar
fauna yang sangat indah disana.

Taman Nasional Kerinci Seblat (Sumatra)

Bentang alam yang di tawarkan berupa dataran tinggi, rawa air tawar,
pegunungan yang puncaknya mencapai 3.800 m, hutan, pegunungan dan
sub-alpin. Kawasan ini merupakan daerah konservasi flora fauna khas
Sumatra, yang diantaranya 26 jenis Rhododendron dan terdapat
bungaterbesar di dunia Rafflesia, serta bunga tertinggi di dunia Titan Arum
(Amorphopallus Titanum).
Taman Nasional Gunung Leuser (Sumatra)

Image-goodnewsfromindonesia.id

Dengan luas 1.094.692 ha dan berada pada ketinggian 3.404 mdpl. Taman ini
menjadi salah satu taman terpenting di wilayah Asia karena keragaman
habitatnya. Ribuan jenis tumbuhan hidup di wilayah ini. Hutan hujan tropis
yang terbentuk dari pohon-pohon tinggi yang menjulang tinggi dan
membentuk kanopi hutan dan masih banyak lagi. Kurang lebih 89 jenis
spesies langka dikembangbiakkan dan dilindungi di taman nasional ini,
diantaranya adalah orang-utan Sumatra, badak Sumatra, harimau Sumatra,
beruang madu, gajah Sumatra, rangkong papan, ajag, dan siamang.
Tanjung Putting (Kalimantan)

Image-Wanderling.co

Wilayah konservasi dengan luas area 300.040 ha dan merupakan suaka


margasatwa yang dipilih oleh UNESCO sebagai cagar biosfer. Penghuni
kawasan ini merupakan orang-utan. Wilayah ini menjadi rumah dan daerah
konservasi bagi flora fauna. Bentang alam Tanjung Putting yang paling
populer adalah Tanjung Harapan, yang berupa area pantai dengan bebatuan
yang mempertemukan Laut Jawa dengan Kalimantan. Di sana juga terdapat
tempat rehabilitasi orang- hutan  yang disebut Camp Leakey.

Jenis bioma yang hanya dapat kita temukan di daerah kjutub adalah ....
Tundra

Stepa merupakan bioma khas daerah peralihan antara daerah beriklim basah dan daerah
beriklim kering. bioma ini terbentang luas di Eropa Timur sampai Asia Timur.
karakteristik tumbuhan dikawasan tersebut adalah .... jenis rumputnya pendek dan
banyak semak belukar

Curah hujan diatas 2000mm/tahun dan mendapat penyinaran


sepanjang tahun berciri bioma hutan basah
Bahan galian terbagi atas beberapa macam golongan berdasarkan fungsi dan
jenis bahan galiannya. Adapun jenis bahan galian yang merupakan klasifikasi
bahan galian golongan A adalah .... batu bara, minyak bumi, dan uranium
Bahan galian vital atau bahan galian golongan B adalah bahan galian yang berfungsi untuk menjamin
hajat hidup orang banyak. Contoh bahan galian vital adalah: Besi Seng Brom Krom Raksa Perak Emas
Intan

Contoh bahan galian golongan c adalah: Gips Oker Grafit Kalsit Kaolin Granit Asbes Tawas

erhatikan peta berikut!

Lokasi penghasil tambang minyak bumi dan intan ditunjukkan oleh angka...
A. 1 dan 3

rhatikan wilayah persebaran barang tambang pada peta berikut!

Barang tambang yang dihasilkan dari wilayah angka 2, 3, dan 5 pada peta antara
lain...
E. Batu bara, intan, dan emas

hatikan peta berikut!


Sumber daya alam hayati yang terdapat di daerah A, antara lain...
D. Rotan, karet, dan sawit

hatikan peta berikut!

Wilayah angka A, D, dan E menghasilkan barang tambang berupa...


E. Minyak bumi, nikel, dan emas

erhatikan peta berikut!

Secara berturut-turut barang tambang minyak bumi, intan, dan emas dihasilkan di
wilayah yang ditunjukkan oleh angka...
A. 1, 3, dan 5

Fisiografis bisa disebut juga sebagai keadaan bentuk muka bumi, yang di Indonesia terdiri atas
wilayah dataran rendah, dataran tinggi, pantai, dan lain sebagainya. Beragamnya fisiografis atau
bentuk muka bumi di Indonesia membuat aktivitas penduduk juga semakin beragam
Sensus De Jure adalah kegiatan pencatatan kependudukan yang dilakukan penduduk yang
bertempat tinggal di suatu daerah atau negara tempat dilaksanakannya sensus secara resmi. Hal ini
biasanya dilakukan dengan merujuk pada data kependudukan resmi yaitu Kartu Keluarga.

Sensus De Facto adalah kegiatan pencatatan kependudukan yang dilakukan terhadap mereka
yang tinggal di suatu daerah atau negara tempat sensus penduduk sedang dilakukan tanpa
memandang asal dari penduduk tersebut. Hal ini biasanya dilakukan dengan merujuk pada
kunjungan langsung ke lokasi atau tempat tinggal.

canvasser. Jadi, petugas sensus akan datang ke rumah-rumah


penduduk dan melakukan wawancara.
Kekurangan dari metode ini tentu saja membutuhkan waktu dan
tenaga yang lebih banyak. Tapi, kelebihannya juga ada nih, yaitu
informasi yang diperoleh menjadi lebih akurat.

householder. Metode ini dilakukan dengan cara mengisi mandiri atau


diisi oleh kepala keluarga. Metode ini digunakan juga dalam sensus
2020 yang dilakukan secara daring (online), hanya saja formulir yang
biasanya menggunakan kertas, pada tahun 2020 dapat diakses
secara daring.

Rumus angka ketergantungan total

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan berkelanjutan yang mengoptimalkan


manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menserasikan aktivitas manusia
dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan hidup masa sekarang
dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup generasi mendatang.
Mitigasi adalah langkah yang juga dilakukan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara
lain membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon
bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
yang tinggal di wilayah rawan bencana.

POLA KERUANGAN DESA

1. Pola memanjang, biasanya terdapat pada desa yang terletak di sepanjang jalan, sungai dan
pantai
2. Pola radial atau melingkar atau menyebar, biasanya terdapat pada desa yang terletak di daerah
gunung berapi
3. Pola tersebar biasanya terdapat pada desa yang terletak di daerah homogen, tetapi kesuburan
tanah tidak merata.

Wilayah Formal /seragam /homogen yaitu wilayah dibagi berdasarkan keseragaman atau kesamaan
dalam kriteria tertentu Contoh : wil pertanian, peternakan dsb

Wilayah Nodal / fungsional Wilayah nodal adalah wilayah yang secara fungsional memiliki sifat saling
ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah dibelakangnya (hinterland). contoh wilayah nodal
seperti Jabodetabek (Jakarta sebagai inti dan Bogor, Depok, Tagerang, Bekasi sebagai wilayah
belakangnya).

Dua buah kota masng-masing kota X dan kota Y. Kota X berpenduduk 20.000 orang
dan kota Y berpenduduk 80.000 orang. Jarak kedua kota tersebut 90 km. Jika ingin
membangun SPBU di antara kota X dan kota Y, lokasi yang tepat berada...
a. 30 km dari kota X
b. 30 km dari kota Y
c. 60 km dari kota Y
d. 90 km dari kota Y
e. 90 km dari kota X
Caranya...
Jawaban: a. 30 km dari kota X

Diketahui:
Jumlah penduduk kota besar = 80.000 jiwa
Jumlah penduduk kota kecil = 20.000 jiwa
Jarak = 90 km

Ditanya: THab?

Jawab:
THab=Jarak/(1+√((Jumlah penduduk kota besar)/(Jumlah penduduk kota kecil)))
THab=90km/(1+√(80.000/20.000))

THab=90km/(1+√(8/2))

THab=90km/(1+√4)

THab=90km/(1+2)

THab=90km/3

THab=30 km

Jadi, lokasi SPBU yang tepat berada 30 dari kota X (ditarik dari kota yang jumlah
penduduknya lebih sedikit)

 Pelapukan kimia juga terjadi karena reaksi unsur kimia tertentu


dengan batuan. Contohnya disini adalah batuan gamping yang
melapuk karena terkena air hujan secara terus menerus.
 Contoh pada pelapukan biologi adalah retaknya bangunan
ataupun batuan yang disebabkan oleh akar tanaman yang
berusaha masuk ke dalam bangungan atau batuan tersebut dan
juga retaknya batuan yang disebabkan oleh lumut yang
menempel pada batuan tersebut.
 Ablasi atau erosi sungai adalah peristiwa erosi yang disebabkan
oleh aliran air yang membuat batuan menjadi terkikis akibat
jalur yang dilewatinya, biasanya ablasi terjadi disekitaran aliran
sungai. 
 Deflasi= angin laut yang berhembus dari laut ke daratan yang dapat
mengikis batuan dan pasir yang ada disekitar pantai dan
pengikisan yang dialami oleh batu jamur di daerah gurun pasir.
 Korosi adalah proses erosi yang disebabkan oleh angin yang
bertiup dengan membawa butiran pasir atau memindahkan
butiran pasir.
 Contoh hasil abrasi pantai adalah terbentuknya gua-gua kecil
disekitaran pantai dan juga terdapat karang di pantai yang
berlubang-lubang akibat dari pasang surut gelombang air laut.
 Eksarasi adalah peristiwa erosi yang terjadi akibat es yang
mengalami pencairan atau yang sering disebut sebagai gletser.
 Sedimentasi akuatis adalah proses sedimentasi suatu material
yang terbawa oleh aliran air dari tempat terlalui aliran tersebut.
Adapun hasil dari sedimentasi jenis ini adalah delta dan
bantaran sungai. 

Anda mungkin juga menyukai