Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GEOGRAFI

Nama :YOGA RIZALDI P


Kelas : XIPS3
Konsep ilmu esensial Geografi
Menurut Suharyono dan Moch. Amien dalam buku berjudul Pengantar Filsafat Geografi
(1994), 10 konsep esensial geografi adalah konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, pola,
morfologi, aglomerasi, diferensiasi area, interaksi, nilai kegunaan, dan keterkaitan
keruangan.

1. Konsep lokasi
Konsep lokasi membahas tentang letak atau posisi spasial dari objek tertentu di permukaan
bumi. Secara umum, lokasi terbagi menjadi dua
yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut adalah letak atau tempat yang dilihat


dari garis lintang dan garis bujur. Lokasi absolut
keadaannya tetap karena berpedoman pada garis
astronomis bumi. Contoh lokasi absolut yaitu letak astronomis Indonesia pada 6°LU-11°LS
dan 95°BT-141°BT. Lalu contoh yang berkaitan dengan lokasi absolut dalam kehidupan
sehari-hari adalah letak Masjid Al Hikmah ada di 80 LS dan 1110 BT.

Lokasi relatif adalah letak atau tempat yang dilihat dari daerah lain di sekitarnya. Lokasi
relatif dapat berganti-ganti sesuai dengan objek yang ada di sekitarnya. Contoh lokasi relatif
adalah lokasi geografis negara Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik, serta Benua Asia dan Benua Australia. Selain itu, contoh yang berkaitan
dengan lokasi relatif dalam kehidupan sehari-hari adalah letak SMPN 2 Kediri ada di sebelah
kanan jalan

2. Konsep Jarak
Jarak adalah ruang yang menghubungkan antara
dua lokasi atau dua objek. Konsep jarak dibagi
menjadi dua, yaitu jarak mutlak dan jarak relatif.
Jarak mutlak adalah jarak dua tempat yang
diukur berdasarkan garis lurus di udara yang
mudah diukur pada peta. Contohnya jarak
Surabaya – Malang adalah 102 km berdasarkan
google maps.
Lalu, jarak relatif bisa dinyatakan pada jarak tempuh, baik yang berkaitan dengan waktu
perjalanan yang diperlukan maupun satuan biaya angkutan. Contoh dalam kehidupan
sehari-hari adalah jarak Bandung - Pekanbaru dengan pesawat dapat ditempuh dalam
waktu 1,5 jam.

3. Konsep Keterjangkauan
Konsep geografi ini mengacu pada kemudahan untuk mencapai suatu objek yang
dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu wilayah. Keterjangkauan tergantung dari jarak
yang ditempuh dan yang diukur dengan jarak fisik,
biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan
yang dialami. Seiring majunya teknologi
transportasi dan ekonomi membuat
keterjangkauan semakin tinggi sehingga jarak
menjadi sangat singkat dan dunia menjadi global
yang lebih mudah dijangkau. Keterjangkauan yang
rendah tentu akan berpengaruh terhadap sulitnya
pencapaian kemajuan dan mengembangkan suatu
wilayah.
Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep keterjangkauan dalam kehidupan sehari-
hari adalah distribusi bahan pangan dari Kabupaten Pacitan ke Kota Malang lebih mudah
daripada distribusi bahan pangan ke Kabupaten Gunung Kidul.

4. Konsep Pola
Konsep ini mengacu pada susunan atau
penyebaran fenomena pada ruang muka
bumi. Konsep pola merupakan bentuk
interaksi manusia dengan lingkungan
atau interaksi alam dengan alam
maupun sosial budaya. Contoh
penerapan fenomena yang berkaitan
dengan konsep pola adalah pola
pemukiman penduduk di wilayah pesisir
memanjang mengikuti alur garis pantai.
5. Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan di muka bumi, yang merupakan hasil
proses pengangkatan atau penurunan wilayah melalui proses geologi. Konsep morfologi ini
juga berkaitan dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan,
ketebalan tanah, dan ketersediaan air. Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk
permukaan bumi sebagai hasil proses
alam dan hubungannya dengan
aktivitas manusia.

Contoh penerapan konsep morfologi


dalam kehidupan sehari-hari adalah
bentuk dataran dengan kemiringan
tidak lebih dari 5 derajat adalah
wilayah yang cocok digunakan untuk
pemukiman dan usaha pertanian
maupun usaha-usaha yang lain.

6. Konsep Aglomerasi

Konsep geografi ini adalah kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok


pada suatu wilayah. Konsep aglomerasi ini merupakan kecenderungan persebaran
yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan
menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala maupun adanya faktor-faktor
umum yang menguntungkan. Pola
aglomerasi penduduk ini dibedakan
menjadi tiga yaitu pola mengelompok,
pola tersebar secara acak dan pola
tersebar teratur.

Contoh penerapan konsep morfologi dalam


kehidupan sehari-hari adalah bentuk dataran
dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat
adalah wilayah yang cocok digunakan untuk
pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-usaha yang lain.
7. Konsep Interaksi dan Interdependensi
Konsep ini berkaitan dengan hubungan timbal
balik atau saling ketergantungan antar wilayah.
Setiap wilayah tidak dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri tetapi memerlukan
hubungan dengan daerah lain sehingga
memunculkan hubungan interaksi (timbal
balik) dalam bentuk arus barang, jasa,
komunikasi, persebaran ide, dan lain sebagainya.
Contoh fenomena yang berkaitan dengan konsep interaksi dan interdependensi adalah
hubungan antara desa dan kota. Warga kota membutuhkan makanan dari desa, sedangkan
warga desa membutuhkan teknologi dari kota. Kedua interaksi ini didasarkan atas
pemenuhan kebutuhan warganya.

8. Konsep Nilai Kegunaan


Nilai kegunaan mengacu pada kelebihan yang dimiliki
suatu tempat atau wilayah tertentu dan memiliki
nilai kegunaan yang berbeda berdasarkan fungsinya.
Contoh penerapannya, suatu ruang terbuka hijau
suatu kota atau kawasan pemukiman mempunyai
nilai kegunaan dalam geografi. Nilai guna tersebut
terbagi menjadi beberapa fungsi. Fungsi fisis ruang
terbuka hijau yaitu untuk daerah resapan air, tempat
satwa, dan iklim mikro. Fungsi sosialnya seperti estetika, dan tempat bermain dari ruang
tersebut.

9. Konsep Diferensiasi Area


Diferensiasi area menggambarkan keunikan atau
karakteristik antara wilayah satu dengan yang
lainnya. Daerah atau wilayah di permukaan bumi
mempunyai kondisi fisik, sumber daya dan manusia
yang berbeda satu sama lain. Berbagai gejala dan
problem geografis yang tersebar dalam ruang
mempunyai karakteristik yang berbeda. Kemudian struktur ruang atau distribusi keruangan
suatu wilayah berkaitan dengan wilayah lain. Contoh fenomena yang berkaitan dengan
konsep ini misalnya masyarakat yang tinggal di pesisir laut bekerja sebagai nelayan,
sedangkan warga yang tinggal di daerah pegunungan bekerja sebagai petani atau peternak.
10. Konsep Keterkaitan Ruang
Geografi adalah ilmu sintesis artinya saling
berkaitan antara fenomena fisik dan
manusia yang mencirikan suatu wilayah
dengan corak keterpaduan atau sintesis
tampak jelas pada kajian wilayah. Konsep
keterkaitan keruangan menunjukkan
tingkat hubungan antar wilayah. Suatu
wilayah dapat berkembang karena adanya
hubungan dengan wilayah lain atau adanya
saling keterkaitan antar wilayah dalam
memenuhi kebutuhan dan sosial
penduduknya.
Contoh fenomena yang dikaji dengan konsep keterkaitan keruangan adalah peristiwa
banjir. Daerah hilir mengalami banjir karena pembangunan yang terjadi di daerah hulu.
Hutan di daerah hulu yang menjadi sarana resapan air hujan tidak mampu menampung air
tersebut. Dampaknya adalah air langsung mengalir di hilir dan terjadi luapan air atau banjir.

Anda mungkin juga menyukai