ABSTRAK
Sungai Indragiri Terletak di Provinsi Riau dengan Panjang Kurang lebih (500 km) dan kedalaman
6-8 m. Sungai ini mengaliri tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri
Hulu, dan Kabupaten Indragiri Hilir. Saat ini masih banyak dijumpai bentuk pemanfaatan
sempadan sungai yang belum sesuai dengan peraturan yang ada di Kabupeten Indragiri Hilir. Hasil
Penelitian menunjukkan bahwa kondisi sempadan Sungai Indragiri saat ini sangat kurang baik yang
dipengaruhi oleh kondisi fisik sempadan sungai dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
tinggal di sempadan sungai. Sempadan Sungai Indragiri yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir
memiliki luas sebesar 2.000 hektar. Sebanyak 63,65% atau seluas 1.873 hektar wilayahnya
dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya berupa kawasan perkebunan dan sebanyak 6,35% atau
seluas 127 hektar wilayahnya dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman. Berdasarkan data
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, arahan pola pemanfaatan ruang yang ada
di Kabupaten Indragiri Hilir difungsikan kedalam 2 kawasan, yaitu kawasan lindung dan kawasan
budidaya. Jenis pemanfaatan sempadan sungai yang sesuai dengan kebijakan peraturan pemerintah
yaitu pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan budidaya berupa kawasan perkebunan,
sedangkan jenis pemanfaatan sempadan sungai yang tidak sesuai dengan kebijakan peraturan
pemerintah yaitu pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan budidaya berupa permukiman
yang berada tepat di sempadan Sungai Indragiri.
ABSTRACT
The Indragiri river located in Riau Province with 500 meters approximately in length and 6-8
meters in depth. This river flows through 3 Regencies that is Kuantan Singingi Regency, Indragiri
Hulu Regency, and Indragiri Hilir Regency. In this time, there is a lot of floodplain utilization form
which not yet suitable with regulation that exist at Indragiri Hilir Regency. The result of research
showing that the floodplain condition of Indragiri River is very bad now which affected by the
physical condition of floodplain and the economic and social condition of people who live at
floodplain. The considerable of floodplain of Indragiri River which exist at Indragiri Hilir Regency
are 2.000 hectares. 63,65% or as wide as 1.873 hectares has been using as a cultivation area form as
a plantation area and 6,35% or as wide as 127 hectares are form as a settlement area. Based on the
data of Region Layout Plan of Indragiri Hilir regency, the guideline of space utilization model in
Indragiri Hilir Regency was functioned into 2 area, that is conservation area and cultivation area. A
kind of floodplain utilization that appropriate with the government regulation policy that is
floodplain utilization form as a plantation area, although a kind of floodplain utilization that not
inappropriate with the government regulation policy that is floodplain utilization as a cultivation
area form as a settlement area which just precisely exist in floodplain of Indragiri River.
peran yang sangat penting bagi data hasil yang di dapat dari masalah
kelangsungan hidup masyarakat yang yang ada sekarang ini. Menurut (
tinggal di daerah yang dialiri sungai Sumaatmadja, 1988 : 112) Populasi
Indragiri, sehingga harus dijaga penelitian geografi adalah semua kasus
kelestarian dan fungsi sungai tersebut. dan gejala yang ada di daerah penelitian
Sebagai upaya utama dalam menjaga populasi geografi meliputi kasus,
kelestarian dan kelangsungan fungsi masalah, peristiwa, gejala
sungai, pemerintah Indonesia menetapkan (fisik,sosial,ekonomi,politik) yang ada
daerah sempadan sungai dalam pada ruang geografi. Populasi geografi
perundangan/peraturan tentang sungai. adalah himpunan individu atau objek
Berdasarkan penjelasan penetapan garis yang masing masing mempunyai sifat
sempadan sungai dalam peraturan atau ciri geografi yang sama. Ciri
tersebut, harusnya menjadi acuan untuk geografi yang dimaksud bisa bentuk fisik
penduduk Indonesia agar tidak bermukim maupun non fisik. Populasi dalam
di sempadan sungai demi menjaga penelitian ini terdiri atas populasi wilayah
kelestarian dan kelangsungan fungsi dan populasi penduduk yang meliputi
sungai, namun peraturan yang telah wilayah Kabupaten Indragiri Hilir,
berlaku belum diikuti. Saat ini masih Provinsi Riau. Populasi wilayah
banyak dijumpai bentuk pemanfaatan diutamakan di beberapa Kecamatan yang
sempadan sungai yang belum sesuai dialiri Sungai Indragiri dan difokuskan di
dengan peraturan yang ada. Salah satu kawasan permukiman yang terletak di
bentuk pemanfaatan sempadan sungai Sempadan Sungai Indragiri. sedangkan
yang tidak sesuai dengan peraturan ialah untuk populasi penduduk yaitu penduduk
keberadaan bangunan perumahan yang yang tinggal dan menetap di sempadan
terdapat dalam sempadan sungai di sungai Indragiri. Teknik pengambilan
kawasan perkotaan di Indonesia terutama sampel yang digunakan dalam penelitian
di Kabupaten Indragiri Hilir. Adapun ini ialah accidental sampling. Menurut
tujuan dari penelitian ini adalah: Sutrisno Hadi (1992 : 46) accidental
sampling merupakan teknik pengambilan
1. Untuk mengetahui kondisi sampel yang dilakukan terhadap
lingkungan sempadan sungai responden yang secara kebetulan ditemui
Indragiri di Kabupaten Indragiri di lokasi penelitian ketika observasi
Hilir, Provinsi Riau. sedang berlangsung. Pengambilan sampel
2. Untuk mengetahui jenis difokuskan di lokasi yang terletak di
pemanfaatan sempadan sungai pusat keramaian seperti kawasan
Indragiri di Kabupaten Indragiri permukiman, pemerintahan dan
Hilir, Provinsi Riau. perniagaan. Terdapat dua variabel
3. Untuk mengetahui kesesuaian penelitian dalam penelitian ini yaitu
antara ketentuan/peraturan yang variabel bebas dan variabel terikat.
sudah ada dengan kondisi aktual Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu
di lapangan terkait dengan kondisi fisik lingkungan sempadan
pemanfaatan sempadan sungai sungai, kondisi sosial-ekonomi
Indragiri di Kabupaten Indragiri kependudukan, dan kondisi lingkungan
Hilir, Provinsi Riau. permukiman. Variabel terikat dalam
METODE penelitian ini yaitu evaluasi pemanfaatan
Metode yang dipakai dalam sempadan Sungai Indragiri di Kabupaten
penelitian ini adalah metode deskriptif Indragiri Hilir.
analitik yang bertujuan untuk
menjelaskan dan sekaligus menganalisa
5 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015
Gambar 3, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau
Sumber: Peta Infrastruktur Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2012
sampai aktivitas MCK yang dilakukan badan sungai. Atas dasar tersebut,
langsung di sungai. Hal ini dikarenakan masyarakat memilih untuk melakukan
kondisi sosial dan ekonomi masyarakat segala aktivitasnya di sungai karena
yang tinggal di sempadan Sungai kemampuan masyarakat dari segi
Indragiri sebagian besar tergolong finansial untuk melengkapi rumahnya
kedalam masyarakat menengah ke dengan fasilitas MCK yang memadai dan
bawah, dan juga jarak dari rumah ke layak pakai masih belum cukup atau
sungai memang sangat dekat bahkan ada masih kurang.
beberapa sungai yang letaknya masuk ke
meter, dengan panjang sungai secara oleh sampah rumah tangga yang nantinya
keseluruhan sepanjang 550 km dan lebar akan mengendap di dasar sungai sehingga
maksimal 900 meter. Dengan demikian, berpotensi menyebabkan terjadinya
seharusnya kawasan sempadan Sungai pendangkalan sungai yang mendorong
Indragiri difungsikan sebagai kawasan terjadinya banjir akibat dari
lindung dengan dibatasi garis sempadan bertambahnya debit air Sungai Indragiri
selebar 100 meter. yang menyebabkan air sungai meluap.
Hal ini harus segera ditanggulangi
Selain aspek kondisi fisik dari sungai sebelum terjadi bencana banjir yang
itu sendiri, kegiatan pemanfaatan sewaktu-waktu dapat terjadi di
sempadan sungai juga dipengaruhi oleh Kabupaten Indragiri Hilir, terutama
aspek kondisi sosial dan ekonomi daerah yang letaknya di hilir dan dekat
masyarakat yang tinggal di lokasi dengan muara, sebab secara tidak
penelitian. Dengan kondisi masyarakat langsung kawasan sempadan Sungai
yang didominasi oleh kalangan menengah Indragiri yang berada di hilir dan dekat
ke bawah yang sebagian besar tinggal dan dengan muara tentunya dipengaruhi oleh
menetap di kawasan permukiman yang pasang surut air laut yang dapat
berada tepat di sempadan Sungai menyebabkan terjadinya intrusi air laut.
Indragiri terutama di daerah hilir yang
mendekat ke muara sungai juga menjadi Menurut Peraturan Menteri
salah satu faktor yang mempengaruhi Pekerjaan Umum nomor 63/PRT/1993
pemanfaatan sempadan Sungai Indragiri. tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah
Kawasan permukiman padat yang Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan
didominasi oleh bangunan rumah semi Sungai dan Bekas Sungai sebagaimana
permanen yang berdiri di sempadan tercantum dalam Bab II Pasal 11 ayat 1
sungai itu sendiri tentunya dapat tentang pemanfaatan lahan di daerah
mengganggu kestabilan ekosistem yang sempadan dapat dilakukan oleh
ada di sempadan sungai, ditambah juga masyarakat untuk kegiatan-kegiatan
dengan kondisi rumah yang sebagian tertentu sebagai berikut :
besar tidak dilengkapi dengan sarana dan
fasilitas MCK yang memadai. a. Untuk budidaya pertanian
dengan jenis tanaman yang
Dengan kondisi tersebut, hampir diijinkan.
seluruh masyarakat yang tinggal di b. Untuk kegiatan niaga,
sempadan Sungai Indragiri sangat penggalian dan
bergantung pada Sungai Indragiri mulai penimbunan.
dari aktivitas seperti mandi serta mencuci c. Untuk pemasangan papan
pakaian maupun perlengkapan rumah reklame, papan
tangga lainnya tersebut semuanya penyuluhan dan
dilakukan langsung di sungai yang tanpa peringatan, serta rambu-
disadari hal tersebut dapat mencemari rambu pekerjaan.
Sungai Indragiri. Selain itu, keberadaan d. Untuk pemasangan
tumpukan sampah rumah tangga yang rentangan kabel listrik,
dibuang langsung ke Sungai Indragiri kabel telepon dan pipa air
juga harus diperhatikan terutama oleh minum.
pihak pemerintah setempat. Apabila hal e. Untuk pemancangan tiang
ini tidak ditanggulangi lewat kegiatan atau pondasi prasarana
normalisasi sungai yang mencakup jalan/jembatan baik umum
kawasan sempadan sungai, maka lama maupun kereta api.
kelamaan Sungai Indragiri akan dipenuhi
13 |Antologi Geografi Volume 3 Nomor 2, September 2015
berpedoman pada kebijakan peraturan yang dipengaruhi oleh pasang surut air
pemerintah mengenai pemanfaatan laut seharusnya difungsikan sebagai
sempadan sungai, keberadaan kawasan kawasan lindung berupa jalur hijau
permukiman di sempadan sungai penahan intrusi air laut. Oleh sebab itu
merupakan salah satu bentuk kawasan sempadan Sungai Indragiri yang
pemanfaatan sempadan sungai yang tidak ada di lokasi prioritas seharusnya
sesuai, sebab tidak dicantumkan dalam dijadikan sebagai kawasan lindung
peraturan, terutama kawasan permukiman berupa jalur hijau penahan intrusi air laut,
yang ada di sempadan sungai yang namun fakta yang dijumpai di daerah
letaknya dekat dengan muara sungai penelitian, kawasan sempadan sungai
seperti kawasan permukiman sempadan tersebut tidak dimanfaatkan sebagai
sungai yang ada di Kecamatan kawasan lindung, melainkan
Tembilahan yang menjadi lokasi prioritas dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya
dalam penelitian ini. berupa kawasan permukiman.
Berdasarkan kebijakan peraturan
pemerintah, kawasan sempadan sungai
DAFTAR PUSTAKA
Elly M. Setiady, M.Si. dkk. (2006). Ilmu Badan Pusat Statistik Provinsi Riau
Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: (2013b). Riau Dalam Angka 2013.
Kencana Prenada Media. Tersedia di :
http://riau.bps.go.id/frontendV21/in
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia dex.php. Diakses 14 Mei 2014.
Nomor 38 Tahun 2011 tentang
Sungai. Hadi, Sutrisno, 1992, Metodologi
Research II Yogyakarta: Andi
Sumaatmadja, N. (1988), Studi Geografi Offset, 1991.
: Suatu Pendekatan dan Analisis
Keruangan. Bandung : Alumni. Suganda, E., Yatmo, A.Y., Atmodiwirjo,
P. (2009). Pengelolaan Lingkungan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Kondisi Masyarakat Pada
Nomor 63/PRT/1993 tentang Garis Wilayah Hilir Sungai. MAKARA,
Sempadan Sungai, Daerah Manfaat SOSIAL HUMANIORA, VOL. 13,
Sungai, Daerah Penguasaan Sungai, NO. 2, DESEMBER 2009: 143-153
dan Bekas Sungai
Pare Eni, Sri. (2007). Perbandingan Pola
Badan Pusat Statistik Kabupaten Permukiman Dan Kondisi
Indragiri Hilir (2013). Indragiri Lingkungan Daerah Aliran Sungai
Hilir Dalam Angka 2013. Tersedia (DAS) Ciliwung Pada Kelurahan
di : Bidara Cina Dan Tanjung Barat Di
http://inhilkab.bps.go.id/frontend/in Jakarta. Jurnal Sains dan Teknologi
dex.php. Diakses 14 Mei 2014. EMAS, Vol. 17, No. 3, Agustus
2007
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau
(2013a). RTRW Propinsi Riau
2010-2030, BAB 7 Arahan
Pengendalian Pemanfaatan Ruang.