Anda di halaman 1dari 1

MATRIK RUANG JALAN DAN GARIS SEMPADAN

(Sesuai dengan Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 dan PP Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan)

FUNGSI JALAN

ARTERI PRIMER DAN SEKUNDER


1 Perumahan (Rumah tinggal)
2 Pemanfaatan lalu lintas diluar pusat kegiatan

RUANG JALAN MINIMAL


BADAN JALAN
DIUKUR DARI TEPI
(MINIMAL)
DIUKUR DARI AS JALAN (M)
BADAN JALAN (M)
(M)
RUMAJA
RUMIJA
RUWASJA
11,00

KOLEKTOR PRIMER DAN SEKUNDER


1 Perumahan (Rumah tinggal)
2 Kegiatan usaha
3 Pendidikan

9,00

LOKAL PRIMER DAN SEKUNDER


1 Perumahan (Rumah tinggal)
2 Kegiatan usaha
3 Pendidikan

7,50

LINGKUNGAN
1 Perumahan (Rumah tinggal)
2 Kegiatan usaha
3 Pendidikan

6,50

15
15

12,5
12,5

8
8

4,5
4,5
4,5

12,5
12,5
12,5

10 (P); 5 (S)
10 (P); 5 (S)
10 (P); 5 (S)

12,5
12,5
12,5

7
7
7

3,75
3,75
3,75

7,5
7,5
7,5

7 (P); 3 (S)
7 (P); 3 (S)
7 (P); 3 (S)

7,5
7,5
7,5

3,25
3,25
3,25

2,75
2,75
2,75

5,5
5,5
5,5

5 (P); 2 (S)
5 (P); 2 (S)
5 (P); 2 (S)

5,5
5,5
5,5

2,25
2,25
2,25

propinsi;
b Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan

ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antaribukota


kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan antardesa;
Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan propinsi dan jalan sekunder
dalam kota; dan

Dinas Bina Marga/ Bidang Bina Teknik

Bangunan (Dari
pagar-teritis)
(M)

12,5
12,5

- P : Primer; S : Sekunder
- Jalan kabupaten terdiri atas:
a Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan

d Jalan strategis kabupaten.

PAGAR (dari as
jalan)
(M)

5,5
5,5

KETERANGAN :

GARIS SEMPADAN

Anda mungkin juga menyukai