GEOMETRIK JALAN
PERENCANAAN GEOMETRIK
PERSIMPANGAN
Outline dari Tatap Muka ini
Pendahuluan • Pendahuluan
• Persimpangan sebidang
• Bundaran
• Persimpangan tidak sebidang
Referensi yang digunakan
Pendahuluan • Tempat bertemunya dua ruas jalan atau lebih merupakan tempat
titik konflik dan tempat kemacetan
• Pada sistem jaringan jalan, terutama pada jalan perkotaan, kinerja
keseluruhan sistem tergantung bagaimana pengelolaan konflik antar
pergerakan yang terjadi.
• Konflik akan terjadi pada persimpangan/persilangan antara dua atau
lebih pergerakan lalu lintas
Konflik dari
pergerakan lalu
lintas
Konflik pada persimpangan
Pendahuluan
Konflik pada persimpangan
Pendahuluan
Jenis-jenis konflik
1. crossing
2
2. merging
3. merging
4. diverging
5 5. merging
4 1 3
6. weaving
6
Pengaturan Persimpangan
Pendahuluan
• Persimpangan sebidang
– Simpang tidak bersinyal
“give way”, “yield” dan “Stop”.
– Bundaran (roundabout)
o Merupakan pulau di tengah-tengah simpang di mana pengemudi
akan terkondisi untuk memperlambat laju kendaraannya.
o Bundaraan juga dapat berfungsi mengarahkan dan melindungi
kendaraan belok kanan.
o Aturan awal pengaturan lalu lintas dengan bundaran adalah
kendaraan yang berada di dalam bundaran harus mendapat
prioritas untuk meninggalkan bundaran terlebih dahulu.
– Simpang bersinyal
Merupakan level tertinggi dari pengaturan lalu lintas pada
persimpangan sebidang, dimana pergerakan kendaraan
diatur/dikoordinasikan secara sistematik menggunakan sinyal.
Give Way
Pendahuluan
Persimpangan
sebidang tiga
Lengan (T-
intersection)
Jenis-jenis persimpangan sebidang
Persimpangan
sebidang tiga
lengan
Persimpangan Kaliwiru
Jenis-jenis persimpangan sebidang
Persimpangan
sebidang
empat lengan
Jenis-jenis persimpangan sebidang
Persimpangan
sebidang
banyak
lengan
Bersudut tajam
Tegak lurus
Staggered-intersection
Staggered-intersection
Pertimbangan dalam desain
persimpangan sebidang
Persimpangan
sebidang
• Peningkatan kualitas pergerakan
– Utamakan pergerakan jalan mayor, upayakan sudut
simpang min 650
CT / ST
Jarak antar persimpangan
Persimpangan
sebidang
Jarak minimum antara persimpangan harus lebih besar
dari jumlah komponen-komponen berikut ini :
• Panjang jalinan
• Perkiraan panjang antrian yang terjadi selama satu
siklus periode berhenti
• Panjang lajur perlambatan
Jarak antar persimpangan
Persimpangan
sebidang • Jarak antar persimpangan harus lebih besar dari jarak pandang
minimum, panjang jalinan, panjang antrian, panjang jalur
perlambatan
Jari-jari pada persimpangan sebidang
Persimpangan
sebidang
Lajur pada persimpangan sebidang
Persimpangan • Lebar lajur bervariasi: 2.75, 3.0, 3.25 atau 3.5 meter
sebidang (tergantung pada kelas jalan)
• Lebar lajur pada simpang dibuat sedikit lebih kecil daripada di
ruas:
– Pengendalian kecepatan
– Menghindari kecenderungan antrian berdampingan
• Landai maksimum pada persimpangan: maks 2%.
• Jumlah lajur mengacu pada MKJI
• Banyaknya lajur yang masuk ke area simpang sebaiknya sama
dengan lajur menerus yang keluar dari area simpang.
Penempatan dua lajur belok kanan pada simpang tidak
diperbolehkan apabila kaki simpang lain hanya memiliki satu
lajur.
• Lajur masuk dan lajur keluar berada pada satu lintasan garis
lurus.
Lajur belok kanan
Persimpangan
sebidang
Persimpangan • Panjang lajur belok kanan (L) terdiri dari dua komponen yaitu
sebidang panjang lajur tunggu (storage), Ls dan panjang lajur perlambatan
atau panjang taper (Lt)
• L = Lt + L s
Dw min 2,75 m
(Median + 4 m)
Lajur belok kanan
Persimpangan
sebidang
Vr (km/jam) Rasio lebar- Panjang taper
panjang taper minimum (m)
60 1/30 40
50 1/25 35
40 1/20 30
30 1/15 25
20 1/10 20
Beberapa tipikal lajur belok kanan
Beberapa tipikal lajur belok kanan
Beberapa tipikal lajur belok kanan
Lajur belok kiri
Persimpangan
sebidang
Lajur belok kiri
Persimpangan
sebidang Beberapa catatan :
• Penyediaan taper melebar akan membantu manuver
kendaraan, khususnya kendaraan berat
• Taper dengan pelebaran hanya diperlukan jika kecepatan
membelok tinggi, > 60 km/jam
• Jari-jari belokan dapat diambil antara 6 – 10 m.
• Di wilayah perkotaan, jari-jari tidak boleh besar. Jari-jari yang
besar akan meningkatkan kecepatan dan menyulitkan
penempatan rambu lalu lintas
• Untuk pendekat dengan volume besar disarankan untuk
membuat lajur tambahan untuk belok kiri (dengan pulau)
• Pemasangan kereb di tepi perkerasan akan membantu
pergerakan kendaraan
Kanalisasi
Persimpangan
sebidang Bentuk Pulau
Pulau lalu lintas
Persimpangan • Pulau lalu lintas sebaiknya ditinggikan dan dibatasi dengan kerb,
sebidang dengan tinggi 12 – 15 cm, dan jari-jari (apabila pulau lalu lintas
mengatur pergerakan membelok) antara 15 – 30 meter.
Contoh
bundaran
Contoh
bundaran
Bundaran kalibanteng
Bundaran
Contoh
bundaran
Bundaran
AASHTO
Parameter perencanaan pada bundaran
Persimpangan
tidak
sebidang
Jenis-jenis persimpangan tidak sebidang
Persimpangan
tidak
sebidang
Jenis-jenis persimpangan tidak sebidang
Persimpangan
tidak
sebidang
Jenis-jenis persimpangan tidak sebidang
Pertimbangan pemilihan
jenis simpang tak sebidang
Persimpangan
tidak • Aspek biaya dan manfaat
sebidang
• Keserasian dengan lingkungan (topografi, kondisi tanah,
vegetasi dan kesesuaian dengan geometrik jalan)
• Peran, fungsi, kelas jalan yang dihubungkan
• Ketersediaan lahan
• Rencana pembangunan secara bertahap
Simpang tak sebidang 3 - kaki
Karakteristik Terompet Segitiga langsung
Arus belok kanan Besar -
Kebutuhan lahan Kecil Kecil
Kapasitas Sedang Tinggi
Biaya konstruksi Sedang Sedang
Kecepatan Sedang Tinggi
Peran jalan yang berpotongan Berbeda Sama
Ketersediaan simpang Tidak ada Tidak ada
bersinyal pada jalan minor
Dapat digunakan untuk tol Ya Ya
Simpang tak sebidang 4 - kaki
Karakteristik Diamond Semanggi Segiempat
(clover leaf) Langsung
Arus belok kanan Kecil Kecil Besar
Kebutuhan lahan Kecil Besar Besar
Kapasitas Sedang Sedang Tinggi
Biaya konstruksi Rendah Tinggi Tinggi
Kecepatan Tinggi Tinggi Tinggi
Peran jalan yang Berbeda Sama Sama
berpotongan
Ketersediaan simpang Ada Tidak Tidak
bersinyal pada jalan minor
Dapat digunakan untuk tol - - Dapat
Bagian-bagian persimpangan tidak
sebidang
Persimpangan
tidak
sebidang
Ramp
Persimpangan • Ramp adalah jalan berbelok yang menghubungkan dua atau lebih
tidak lengan simpang susun. Ramp umumnya satu lajur dan satu arah.
sebidang
Geometrik Ramp
Persimpangan
tidak
sebidang
Jalur percepatan dan perlambatan
Persimpangan
tidak
sebidang
Akhir dari materi ini..