PERENCANAAN
TEKNIS
5.1. PERENCANAAN GEOMETRIC JALAN
5.1.1. Dasar-dasar Perhitungan
Dalam
perencanaan,
suatu
prasarana
jalan
diarahkan
untuk
dapat
URAIAN
Kecepatan Rencana
Jari-jari Lengkung
Landai Maksimum
Miring Tikungan Maksimum
Lebar DMJ Minimum
Perkerasan: - Lebar
- Konstruksi
- Lereng melintang
Bahu: - Lebar
- Konstruksi
- Lereng melintang
SATUAN
Km/jam
m
%
%
m
m
%
m
%
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
DAERAH
Perbukitan
Pegunungan
40
30
min 50
min 30
8
10
10
Akan ditentukan kemudian
6,00
AC
2
2 x 1,5
Diperkeras
4
Dataran
60
min 115
6
Hal 5-1
Di
dalam
perencanaan
geometrik
jalan
langkah-langkah
yang
harus
2.
3.
4.
5.
Spiral-spiral (SS).
Penggambaran
Adapun bagan alir proses perencanaan geometrik jalan dapat dilihat pada
Gambar 5.1 berikut ini.
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-2
PENENTUAN KOORDINAT P1
KRITERIA
PERENCANAAN
PERENCANAAN
ALINEMEN
VERTIKAL
PERENCANAAN ALINEMEN
HORIZONTAL
PERENCANAAN
S UPER ELEVAS I
KRITERIA
PERENCANAAN
PERENCAAAN
PERENCANAAN
PELEB ARAN
PERKERAS AN PADA KEBEB AS AN S AMPING
TIKUNGAN
TIDAK
DIS AIN
PENAMPANG MELINTANG
YA
PENGEMBANGAN :
- PLAN
- PROFIL MEMANJANG
- PENAMPANG MELINTANG
2.
3.
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-3
1
24
L2
R
Dimana :
S
Panjang lengkung peralihan yang disarankan oleh standar ini adalah harga
dari 3 detik dari kecepatan atau :
L V t
Dimana :
L
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-4
minimum,
yaitu
jarak
yang
harus
tersedia
bagi
pengguna
120
10
0
80
60
50
40
30
20
370
210
110
80
50
30
15
900
500
350
25
0
13
0
60
700
75
55
40
27
16
350
250
20
0
15
0
10
0
150
0
200
0
175
670
125
0
120
550
stationing
terhadap
semua
titik-titik
penting
pada
alinyemen horisontal, dimulai dari titik asal proyek (sta 0+000) dan
berakhir pada titik akhir proyek.
Pada perencanaan alinyemen horizontal, umumnya akan ditemui dua
jenis bagian jalan yaitu bagian lurus dan bagian lengkung/tikungan.
Ada 3 (tiga) jenis tikungan yang digunakan yaitu :
1.
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-5
2.
3.
a)
Bagian Lurus
Panjang maksimum bagian lurus dibuat panjangnya tidak melebihi
panjang waktu tempuh kendaraan dalam waktu 2,5 menit sesuai
dengan kecepatan rencana (Vr). Hal ini berkaitan dengan
pertimbangan
kenyamanan,
mengurangi
faktor
kelelahan
kenyamanan,
mengurangi
faktor
kelelahan
Fungsi
Datar
Bukit
Pegunungan
Arteri
3000
2500
2000
Kolektor
2000
1750
1500
Ditetapkan berdasar waktu tempuh kendaraan tidak lebih dari 2,5 menit
b)
Lengkung/Tikungan
Jari-Jari Minimum
Jari-jari minimum lengkungan untuk kecepatan rencana (Vr)
didasarkan pada superelevasi maksimum dan gesekan sisi dengan
rumus :
R
= V2 / 127 ( f + i )
Dimana :
R
Super-elevasi
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-6
40 80 Km/Jam dan 8 %
120
600
2500
100
370
1500
80
210
900
70
160
700
60
110
500
50
80
350
40
50
250
30
30
130
1. Elemen-elemen lengkung FC :
Tc
= Rc tan
Ec
= Tc tan
Lc
2 Rc
360 o
PI
Tc
Ec
TC
Tc
Rc
= JARI-JARI LINGKARAN
Lc
Ec
CT
Lc
Rc
= SUDUT DALAM
Rc
1/2
1/2
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-7
20
15
60
lengkung
peralihan
(Ls),
menurut
Tata
Cara
Ls
Vr
T
3.6
Ls
V
V e
0.022 r 2.727 r
Rc C
C
Ls
em en
3.6 re
V r
dimana :
T
Rc =
en
Superlevasi normal
re
mak
= 0,035 m/det
untuk Vr 80 km/jam , re
mak
= 0,025 m/det
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-8
Ts
PI
Xs
Ys Es
CS
SC
k
TS
ST
p
Rc
s
Rc
c
Keterangan:
Xs =
Absis titik SC pada garis tangen, jarak
dari titik TS ke SC (jarak lurus lengkung
peralihan)
Ys =
Ordinat titik SC pada garis tegak lurus
garis tangen, jarak tegak lurus ke titik
SC pada lengkung.
Ls =
Panjang lengkung peralihan (panjang
dari titik TS ke SC atau CS ke ST)
Lc =
Panjang busur lingkaran (panjang dari
titik SC ke CS)
Ts =
Titik dari tangen tangen ke spiral
SC =
Titik dari spiral ke lingkaran
Es =
Jarak dari PI ke busur lingkaran.
s =
Sudut lengkung spiral
c =
Sudut lengkung lingkaran
Rc =
Jari-jari lingkaran
P =
Pergeseran tangen terhadap spiral
k =
Absis dari p pada garis tangen spiral
Rumus untuk menentukan geometrik Spiral
Circle Spiral :
Ls
Xs Ls 1
2
40
R
c
Ys
L
s
6 Rc
L
s R c 1 cos s
6 Rc
90 Ls
Rc
2
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-9
Ls
Ls
40 Rc
Rc sin s
Ts R c P tan 1 2 K
E s R c P sec 1 2 R c
2s
Lc
x x Rc
180
Ltotal
Lc 2 L s
6. Lengkung Peralihan S - S
Jika diperoleh Lc < 25 m, maka sebaiknya tidak digunakan S-CS, tetapi lengkung spiral-spiral S-S, yaitu lengkung yang terdiri
dari dua lengkung peralihan.
Jika p yang dihitung dengan rumus berikut, maka ketentuan
tikungan yang digunakan bentuk FC.
2
Ls
0.25 m
24 R c
0 dan s =
2 Ls
k
TS
Es
SC=CS
Rc
ST
Rc
Ls
s Rc
90
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-10
120
100
80
60
50
40
30
20
10
10
Kelandaian (%)
4
10
63
0
32
0
460
360
270
230
230
200
210
160
120
110
90
80
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-11
melintang jalan, baik pada segmen lurus maupun pada segmen tikungan
horisontal. Pada desain potongan melintang, juga akan ditentukan lebarnya
median/pembatas jalur, bahu, damija (ROW) dan dawasja.
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-12
Untuk perencanaan perkerasan jalan ada dua type, yaitu untuk jalan
at grade direncanakan menggunakan perkerasan lentur (flexible
pavement), dimana tebal perkerasan Jalan didasarkan pada buku
Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan
metode analisa komponen SKBI-2.3.26.1987 Departemen Pekerjaan
Umum. Sedangkan untuk jalan elevated beban lalu lintas akan dipikul
oleh struktur plat beton, yang dilapisi oleh aspal (wearing course).
Perencanaan tebal perkerasan untuk jalan at grade dengan metoda
analisa komponen dengan tahapan sebagai berikut :
A. Umur Rencana
Umur rencana perkerasan jalan ditentukan atas dasar pertimbanganpertimbangan klasifikasi fungsional jalan, pola lalu lintas serta nilai
ekonomis jalan yang bersangkutan yang tidak terlepas dari pola
pengembangan wilayah..
Untuk perencanaan ruas jalan Buluh Seuma Kuala Baro - Singkil ini,
telah ditetapkan bahwa umur rencana yang digunakan adalah 10 tahun.
B. Konstruksi Jalan
Konstruksi jalan baru/pelebaran yang direncanakan terdiri dari 4 lapis
yaitu lapis permukaan atas (HRS WC), lapis permukaan bawah (HRS
Base), lapis pondasi atas (batu pecah klas A, CBR > 100%) dan lapis
pondasi bawah (sirtu/pitrun klas A, CBR > 70%).
C. Analisa CBR Dan Daya Dukung Tanah Dasar
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-13
bertujuan
untuk
menentukan
beban
lalu
lintas
yang
akan
dan
umur
rencana
berakhir
(lintas
ekuivalen
akhir/LEA).
Penentuan lintas ekuivalen kendaraan yang akan dilayani dilakukan
dengan menggunakan angka ekuivalen kendaraan sebesar 8,16 ton.
Konversi dilakukan dengan menggunakan faktor ekivalen atau angka
ekivalen yang dihitung berdasarkan pendekatan yang diturunkan oleh
Liddle,
8,16
AE L k
Dimana :
L=
K=
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-14
LEP j 1 LHR j C j E j
n
LEA j 1 LHR j 1 i
n
LET
UR
Cj Ej
LEP LEA
2
LER LET
UR
10
Dimana :
LEP
LEA
LET
LER
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-15
LHR
pada jalan dua arah tanpa median atau masing-masing arah pada jalan
dengan median
j =
Jenis kendaraan
i =
Cj
Ej
Catatan :
= 94 kendaraan
= 14.4682
LEA
= 37.5269
LET
= 25.9976
LER
= 26.00
= 4%
E. Faktor Regional
Faktor regional merupakan suatu nilai koefisian penyesuaian terhadap
perbedaan kondisi lapangan dari percobaan empiris. Besarnya nilai
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-16
faktor
regional
dipengaruhi
oleh
kondisi
geometrik,
persentase
Lapisan
Bahan
Lapis permukaan
Lapis pondasi
Lapis pondasi bawah
Koef. Relatif
LASTON
Batu pecah klas A CBR
>100%
Sirtu/Pitrun klas A CBR
>70%
0,35
0,13
0,11
Lapisan
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Bahan
Tebal
Minimum
(cm)
Hal 5-17
Lapis permukaan
Lapis pondasi
Lapis pondasi
bawah
LASTON
Batu pecah klas A CBR >100%
Sirtu/Pitrun klas A CBR >70%
7,5
20
45
Data untuk penentuan indeks tebal perkerasan jalan untuk ruas jalan
Balohan Teluk Sabang antara lain :
CBR
= 6,49 %
LER
FR
=2
IPo
= 3.4
IPt
= 2.5
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-18
dialirkan
lewat
saluran samping;
menuju
saluran
pembuang akhir.
b. Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan
masuk ke daerah perkerasan jalan.
c. Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-19
sebagai
penampung,
pembagi
dan
pembuang
air
dapat
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-20
Untuk
itu
maka
kemiringan
melintang
perkerasan
jalan
kemiringan
melintang
perkerasan/bahu
jalan
pada
daerah
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-21
Tabel 5.13 Hubungan kemiringan selokan samping (i) dan jenis material
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-22
dimana:
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-23
Q = Debit (m3/met)
C = Koefisien pengaliran, seperti pada Tabel 4 dibawah ini.
I = Intensitas hujan (mm/jam) dihitung selama waktu konsentrasi
(Tc) untuk periode banjir rencana.
A = Luas daerah pengaliran (km2).
Koefisien Pengaliran (C):
Kocfisien pengaliran adalah kocfisicn yang besarnya tergantung pada
kondisi
permukaan tanah, kemiringan medan, jenis tanah, lamanya hujan di
daerah pengaliran.
banjir
rencana
ditetapkan
berdasarkan
pertimbangan
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-24
Dimana :
F = Luas penampang basah (m2)
Q = Debit (m3/dt)
V = Kecepatan aliran (m/dt)
Kecepatan aliran (V) dapat dihitung dengan menggunakan Rumus Manning:
Dimana :
V = Kecepatan aliran
n = Koefisien kekasaran dinding menurut Manning
R=
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-25
Harga koefisien kekasaran dinding (n) menurut Manning bisa dilihat dari
tabel
di bawah ini.
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-26
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-27
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-28
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-29
DED Jalan Poros, Under Pass dan Clover Balohan- Teluk Sabang
Hal 5-30