Anda di halaman 1dari 7

The eight types of organizational structure are simple, functional, divisional, matrix,

horizontal, hollow, modular, and virtual. The right organizational structures help
employees and organizations perform better, and the right structure for a particular
organization can change as the organization evolves
Organizational design is concerned with designing the optimal structures of
accountability and responsibility that an organization uses to execute its strategies.
The eight organizational structures we discuss in this section can be grouped into
three broad categories of organizational design:
1. Traditional designs (simple, functional, divisional, and matrix structures).
2. Horizontal designs (horizontal structure).
3. Designs that open boundaries between organizations (hollow, modular, and virtual
structures).
FUNGSI / KEGUNAAN DARI STRUKTUR DALAM SEBUAH ORGANISASI :
a. Kejelasan tanggung jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa saja yang
harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat
bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan
kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu di
pertanggung jawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung
jawab.
b. kejelasan mengenai kedudukan
disini artinya anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya
dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab adanya
keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada
seseorang atau anggota.
c. Kejelasan mengenai jalur hubungan.
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam
melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam sebuah
organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur
sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif dan
dapat saling memberikan keuntungan.
d. Kejelasan uraian tugas.
Dan fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organisasi
akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat melakukan
pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih
berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang
jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.
MANFAAT STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN :
1. Membuat Komunikasi Lebih Baik
Dengan adanya struktur organisasi perusahaan, komunikasi antar karyawan dan anggota
tim bisa lebih baik. Mereka jadi lebih mengetahui apa yang sudah menjadi beban
kerja dan tugasnya masing-masing. Sehingga bisa meminimalisir adanya duplikasi
pekerjaan dan bisa mendukung pengambilan keputusan dengan baik.
2. Meningkatkan Sistem Operasional
Adanya struktur organisasi dan tugasnya membuat semua karyawan di perusahaan
mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini tentu mempermudah pekerjaan dan
dapat meningkatkan sistem operasional perusahaan dengan efisien.
3. Meminimalisir Konflik Karyawan
Tahukah Anda bahwa, dengan adanya struktur organisasi perusahaan dan tugas bisa
meminimalisir konflik antar karyawan? Meskipun konflik bisa muncul kapan saja,
struktur organisasi bisa membuat karyawan fokus pada pekerjaannya masing-masing.
4. Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Satu lagi manfaat yang akan Anda rasakan jika memiliki struktur organisasi perusahaan
yang tertata dengan baik, yaitu dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Hal ini
karena setiap atasan akan memberikan pekerjaan sesuai dengan tugas masing-masing
karyawan.

TRADITIONAL DESIGN
3. DIVISIONAL STRUCTURE (STRUKTUR DIVISI)
PT. Adaro Energy Tbk
PT. INKA

Struktur divisi terdiri dari unit atau divisi semi-otonom yang terpisah. Dalam satu
perusahaan mungkin ada banyak divisi yang berbeda dan setiap divisi memiliki tujuan
sendiri untuk dicapai. Seorang manajer mengawasi divisi mereka dan bertanggung
jawab penuh atas keberhasilan atau kegagalan divisi. Ini membuat manajer lebih
fokus pada hasil karena mengetahui bahwa mereka akan dimintai
pertanggungjawabannya.

Biasa digunakan oleh perusahaan dengan skala menengah ke atas. Pembagian peran
pada jenis struktur ini adalah dengan mengelompokkan ke dalam kesamaan produk,
layanan, pasar, letak geografis, atau unsur lainnya. Pembagian ini dikarenakan biaya
operasional yang lebih tinggi. Misalnya, dalam satu divisi terdapat tiga jenis manajer
yang mengurusi satu produk utama namun dengan produk yang berbeda. Dalam divisi
perangkat keras, ada tiga manajer yang bertanggung jawab untuk produk smartphone,
tablet atau PC, dan laptop.

KELEBIHAN :
 Lebih mudah dalam pengelolahannya karena memecah organisasi menjadi
divisi yang lebih kecil
KEKURANGAN :
 timbulnnya masalah alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya
perusahaan.
4. MATRIX STRUCTURE (STRUKTUR MATRIKS)
PHILIPS

Dalam struktur matriks, sebuah organisasi menggabungkan fungsional dan divisi


rantai komando dalam kisi-kisi sehingga ada dua struktur komando—vertikal dan
horizontal. Struktur fungsional biasanya tidak berubah — itu normal organisasi
departemen atau divisi, seperti Keuangan, Pemasaran, Produksi, dan Riset &
Perkembangan. Struktur divisi dapat bervariasi—seperti berdasarkan produk, merek,
pelanggan, atau wilayah geografis.
Contoh hipotetis, menggunakan Ford Motor Co.: Struktur fungsionalnya mungkin:
departemen Teknik, Keuangan, Produksi, dan Pemasaran, masing-masing dipimpin
oleh seorang wakil presiden. Dengan demikian, pengaturan pelaporan bersifat vertical
struktur divisi mungkin produk sampingan (model baru Escape, Mustang, Explorer,
dan Expedition,
misalnya), masing-masing dipimpin oleh seorang manajer proyek. Pengaturan
pelaporan ini bersifat horizontal. Jadi, orang pemasaran, katakanlah, akan melapor
kepada kedua wakil presiden pemasaran
dan manajer proyek untuk Ford Mustang. Memang, Ford Motor Co. menggunakan
matriks pendekatan untuk membuat Fusion dan versi Mustang yang lebih baru.

Struktur matriks adalah struktur yang menugaskan spesialis dari departemen


fungsional yang berbeda untuk mengerjakan satu atau lebih proyek. Dalam sebuah
organisasi mungkin ada proyek yang berbeda terjadi sekaligus. Setiap proyek tertentu
ditugaskan seorang manajer proyek dan dia memiliki tugas untuk mengalokasikan
semua sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Dalam struktur
matriks, sumber daya tersebut mencakup berbagai fungsi perusahaan seperti operasi,
akuntansi, penjualan, pemasaran, teknik, dan sumber daya manusia. Pada dasarnya
manajer proyek harus mengumpulkan spesialis dari setiap fungsi untuk mengerjakan
sebuah proyek, dan menyelesaikannya dengan sukses. Dalam struktur ini terdapat dua
manajer, yaitu manajer proyek dan manajer departemen atau fungsional.

Pendekatan matriks ini merupakan gabungan dari struktur organisasi fungsional dan
struktur organisasi divisional pada suatu organisasi. Hal ini diterapkan sebagai cara
untuk meningkatkan koordinasi horizontal serta pembagian informasi. Struktur
organisasi pendekatan matriks ini memiliki garis perintah/wewenang rangkap dua.
Sehingga, satu pegawai dibawahi oleh dua orang supervisor secara bersamaan. Hal ini
mendukung terjadinya kerjasama antar fungsi, fleksibilitas, dan adaptabilitas terhadap
lingkungan yang senantiasa berubah. Namun, struktur organisasi matriks ini
mengakibatkan kebingungan dan ambiguitas karena adanya perintah rangkap dua.

KELEBIHAN :
 Organisasi matriks memungkinkan koordinasi untuk mempertemukan
kebutuhan efisiensi dan pilihan pelanggan yang berubah.
 Organisasi matriks juga mendorong pembagian sumber daya manusia yang
flexible lintas lini produk.
 Organisasi matriks juga memperkenankan pekerja untuk mempelajari keahlian
yang baru dalam wilayah kerja yang berbeda.
 Organisasi matriks berfungsi dengan baik dalam organisasi-organisasi dengan
sumberdaya terbatas dan produk ganda
KEKURANGAN :
 Organisasi matriks menuntut pekerja untuk bekerja bagi dua pimpinan,yaitu
pimpinanfungsional dan pimpinan produk. Hal ini tentu dapat menimbulkan
kebingungan

HORIZONTAL DESIGN
5. TEAM BASED DESIGN (DESAIN BERBASIS TEAM)
Bisnis kecil atau perusahaan baru seringkali mengadopsi struktur ini. Mereka
memiliki operasi yang relatif sederhana. Selain itu, mereka juga memiliki
karyawan yang sedikit, sehingga kurang membutuhkan lapisan manajerial
untuk mengawasi karyawan.
HOTEL PELANGI KUPANG

Kategori desain horizontal termasuk struktur horizontal. Dalam struktur horizontal,


juga disebut desain berbasis tim, tim atau kelompok kerja, baik sementara atau
permanen, digunakan untuk meningkatkan kolaborasi dan mengerjakan tugas bersama
dengan memecah batas-batas internal. Misalnya, ketika manajer dari divisi fungsional
yang berbeda disatukan dalam tim—dikenal sebagai tim lintas fungsi—untuk
memecahkan masalah tertentu, penghalang antara divisi akan runtuh. Fokus pada
divisi sempit
Kepentingan menghasilkan kepentingan bersama dalam memecahkan masalah yang
membawa mereka bersama. Namun anggota tim masih memiliki tanggung jawab
pekerjaan fungsional penuh waktu mereka dan seringkali masih secara resmi melapor
kepada manajer mereka sendiri di atas mereka dalam hierarki divisi fungsional

Struktur tim adalah desain di mana sebuah organisasi terdiri dari tim, dan setiap tim
bekerja menuju tujuan bersama. Karena organisasi terdiri dari kelompok-kelompok
untuk menjalankan fungsi perusahaan, tim harus berkinerja baik karena mereka
bertanggung jawab atas kinerja mereka. Dalam organisasi terstruktur tim tidak ada
hierarki atau rantai komando. Oleh karena itu, tim dapat bekerja dengan cara yang
mereka inginkan, dan mencari cara yang paling efektif dan efisien untuk melakukan
tugas mereka. Tim diberi kekuatan untuk menjadi inovatif seperti yang mereka
inginkan. Beberapa tim mungkin memiliki pemimpin kelompok yang bertanggung
jawab atas kelompok tersebut.

Konsep pendekatan tim dapat memberikan cara bagi manajer untuk mendelegasikan
wewenang dan memberikan tanggung jawab pada pekerja tingkat yang lebih bawah.
struktur pendekatan tim tidak memiliki terlalu banyak tingkatan hirarkis pada alur
perintahnya. Oleh karena itu, pada struktur organisasi tim ini respon dan keputusan
dapat diambil secara lebih cepat. Karena permasalahan di dalam tim langsung
dilemparkan ke CEO atau presiden. Selain itu, moril dan antusiasme pegawai lebih
baik. Batasan di antara departemen-departemen juga lebih sedikit pembatasannya.
Dalam hal ini kompromi dalam suatu tim lebih ditekankan untuk mencapai suatu
tujuan. Namun, dalam konsep pendekatan tim ini terdapat beberapa keburukan, yaitu
terjadi desentralisasi yang tidak direncanakan akibat mereka bekerja secara tim,
banyaknya waktu dan sumber daya yang terbuang karena adanya rapat.
KELEBIHAN :
 Batasan di antara departemen-departemen juga lebih sedikit pembatasannya
 Memanfaatkan sumber daya secara optimal. Perusahaan menekankan struktur
lintas fungsional. Misalnya, karyawan bisa melakukan peran berbeda sesuai
dengan kebutuhan bisnis. Akhirnya, itu memungkinkan perusahaan untuk
memanfaatkan sumber daya secara optimal.
 Komunikasi yang lebih baik. Lebih sedikit lapisan mengarah ke komunikasi
yang lebih baik. Selain lebih cepat sampai kepada orang yang dituju, informasi
lebih kecil kemungkinan terdistorsi. Sebaliknya, lebih banyak lapisan
membuat informasi lebih mungkin terdistorsi selama melalui lapisan tersebut,
membuat pesan tidak efektif.
 Keputusan lebih cepat. Manajemen lebih cepat mengambil keputusan dan
mengimplementasikannya karena melalui lapisan manajerial yang lebih
sedikit. Itu membuat perusahaan responsif terhadap perubahan di lingkungan
bisnis.
 Memberdayakan karyawan. Manajemen memberi karyawan lebih banyak
otonomi, mendorong mereka bekerja mandiri dan mengambil tanggung jawab
lebih besar. Sebagai hasilnya, mereka senang karena memiliki lebih banyak
kontrol terhadap pekerjaan mereka.
 Kepuasan kerja yang tinggi. Karyawan mungkin lebih bersemangat karena
memiliki kontrol atas pekerjaan mereka. Itu mengarah pada kepuasan dan
motivasi kerja yang tinggi.
 Inovasi. Otonomi memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan
merealisasikan kreativitas mereka dalam pekerjaan. Dan, mereka dapat
memaksimalkan kemampuan terbaik mereka. Itu semua mengarah pada lebih
banyak inovasi di dalam perusahaan.
KEKURANGAN :
 terjadi desentralisasi yang tidak direncanakan akibat mereka bekerja secara
tim
 banyaknya waktu dan sumber daya yang terbuang karena adanya rapat
 Peluang promosi lebih sedikit. Perusahan memiliki lebih sedikit posisi
manajerial untuk diisi. Sebagai akibatnya, karyawan merasa tidak bisa
mengejar karir yang lebih tinggi. Akhirnya, mereka memilih mengejar karir di
perusahaan lain.
 Beban kerja yang lebih tinggi. Manajer harus mengawasi lebih banyak
bawahan dan karena itu beban kerja mereka lebih berat. Di sisi lain, ketika
memberi karyawan lebih banyak delegasi, itu membuat tugas dan pekerjaan
mereka juga bertambah. Sebagai hasilnya, itu menyebabkan karyawan stres
dan manajer kewalahan.
 Kebingungan. Perusahaan tidak membagi peran dan tanggung jawab secara
spesifik. Generalisasi semacam itu memunculkan risiko. Misalnya, karyawan
kebingungan karena tidak jelas kepada siapa harus melapor.
 Perebutan kekuasan. Perebutan kekuasaan bisa muncul karena peran dan
tanggung jawab tidak terdefinisi secara spesifik. Beberapa ingin memiliki
pengaruh yang kuat terhadap yang lain dengan mendominasi. Selain itu,
struktur horizontal juga dapat memunculkan pertentangan di antara
departemen karena tanggung jawabnya saling tergantung dan berada pada
level yang sama.
 Kurangnya spesialisasi. Perusahaan tidak mendeskripsikan secara spesifik
fungsi pekerjaan tertentu. Beberapa karyawan mungkin merangkap peran atau
mendapatkan tugas ganda untuk area yang berbeda. Selain beban kerja
bertambah berat, itu bisa menurunkan produktivitas mereka.
Baca link di WA

A. Desain Tradisional
1. Struktur Sederhana
2. Struktur Fungsional
3. Struktur Divisonal
4. Struktur Matriks
B. Desain Horizontal
5. Struktur Berbasis Tim
C. Desain Tanpa Batas
6. Struktur Jaringan
7. Struktur Modular
8. Struktur Virtual

PMAPD
TNS
NNTPD

Anda mungkin juga menyukai