A. DEPARTEMENTALISASI
Satu alasan makin maraknya penerapan tim dan jaringan adalah banyaknya
perusahaan yang mengenali keterbatasan-keterbatasan struktur organisasi
vertikal dalam lingkungan yang cepat berubah. Secara umum, tren ini bergerak
untuk meruntuhkan batasan batasan antara departemen, dan banyak
perusahaan yang bergerak ke arah struktur horizontal berdasarkan proses kerja
daripada fungsi departemen. Namun, tidak peduli jenis strukturnya, setiap
organisasi memerlukan mekanisme untuk integrasi dan koordinasi horizontal.
struktur organisasi tidak akan lengkap tanpa merancang dimensi struktur
horizontal juga vertikal.
2. Gugus Tugas, Tim, dan Manajemen Proyek. Gugus tugas (task force)
adalah tim atau komite sementara yang dibuat untuk menyelesaikan
permasalahan jangka pendek yang terdiri atas beberapa departemen.
Anggota-anggota dalam satu gugus kerja menjadi wakil dari
departemennya masing-masing dan berbagi informasi untuk
memungkinkan terjadinya koordinasi. Selain menciptakan gugus tugas,
perusahaan juga menyusun tim lintas-fungsi, sebagaimana yang telah
dijelaskan sebelumnya. Tim lintas-fungsi akan meningkatkan koordinasi
horizontal karena orang-orang dari beberapa departemen melakukan
pertemuan rutin untuk menyelesaikan permasalahan yang sering timbul
demi kepentingan bersama. Tim ini serupa dengan gugus tugas, hanya
saja tim ini bekerja untuk mengatasi permasalahan yang terus ada dan
bukan permasalahan sementara. Tim ini pun mungkin akan bertahan
selama bertahun-tahun. Para anggota tim berpikir dengan pola bekerja
bersama demi kebaikan bersama daripada demi kebaikan departemen
masing-masing.
Hierarki vertikal terus tumbuh berkembang karena struktur ini sering memberikan
keuntungan penting bagi organisasi. Namun, dalam lingkungan hari ini,
organisasi yang memiliki rancangan horizontal yang lebih kuat biasanya dapat
berjalan dengan baik. Bagaimanakah manajer mengetahui jika dia baiknya
merancang struktur yang mengusung hierarki vertikal formal atau struktur yang
mengusung komunikasi dan kolaborasi horizontal? Jawabannya ada dalam
tujuan-tujuan strategis organisasi. Struktur yang tepat dirancang agar sesuai
dengan strategi organisasi. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa
kinerja bisnis sangat kuat dipengaruhi oleh beberapa baiknya struktur
perusahaan disusun dengan tujuan-tujuan strategisnya, sehingga manajer
berusaha keras untuk memilih strategi dan struktur yang kongruen.