33%(3)33% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
2K tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat dan tujuan pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan pemahaman hak dan kewajiban warga negara, pengetahuan tentang masalah sosial, dan sikap patriotik. Dokumen ini juga menjelaskan tantangan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan dan pentingnya materi yang relevan dengan kehidup
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat dan tujuan pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan pemahaman hak dan kewajiban warga negara, pengetahuan tentang masalah sosial, dan sikap patriotik. Dokumen ini juga menjelaskan tantangan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan dan pentingnya materi yang relevan dengan kehidup
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat dan tujuan pendidikan kewarganegaraan dalam membentuk warga negara yang bertanggung jawab. Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menanamkan pemahaman hak dan kewajiban warga negara, pengetahuan tentang masalah sosial, dan sikap patriotik. Dokumen ini juga menjelaskan tantangan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan dan pentingnya materi yang relevan dengan kehidup
KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL Hello! Kelompok 1;
Angga Dwi Saputra
(4163341007) Elfrida Elisabeth T.S (4163341021) Apakah Pendidikan Kewarganegaraan? Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negaramenjadi warga negara yang dapat dihandalkan oleh bangsa dan negara . 1. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan Bangsa Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, program sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran ilmiah. Lulusan program sarjana diharapkan akan menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Dapat memahami dan mampu melaksanakan hak dan
kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga negara terdidik dalam kehidupannya selaku warga negara Republik Indonesia yang bertangggung jawab. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan pancasila, wawasan nusantara dan ketahanan nasional secara kritis dan bertanggung jawab. Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai kejuangan serta patriotisme yang cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa. (Pasal 4 Keputusan Ditjen Dikti Depdiknas RI Pasal 3 No 267/DIKTI/2000). Visi Pendidikan Kewarganegaraan
visi PKn adalah mendidik/mengembangkan
mahasiswa maupun masyarakat agar menjadi warga negara yang beriman yang demokratis dan berkeadaban. Misi Pendidikan Kewarganegaraan
Misi PKn di perguruan tinggi adalah
membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai- nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara, dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan (Basrie, 2002:179). 2. Sumber Historis, sosiologis dan Politik Tentang PKn Untuk memahami pendidikan kewarganegaraan di Indonesia, pengkajian dapat dilakukan secara historis, sosiologis, dan politis. Secara historis, pendidikan kewarganegaraan dalam arti substansi telah dimulai jauh sebelum Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka. Dalam sejarah kebangsaan Indonesia, berdirinya organisasi Boedi Oetomo tahun 1908 disepakati sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena pada saat itulah dalam diri bangsa Indonesia mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa walaupun belum menamakan Indonesia. Secara politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan sekolah dapat digali dari dokumen kurikulum sejak tahun 1957 sebagaimana dapat diidentifikasi dari pernyataan Somantri (1972) bahwa pada masa Orde Lama mulai dikenal istilah: (1) Kewarganegaraan (1957) (2) Civics (1962) (3) Pendidikan Kewargaan Negara (1968) Pada masa awal Orde Lama sekitar tahun 1957, isi mata pelajaran PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan kewarganegaraan, sedangkan dalam Civics (1961) lebih banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional, UUD, pidato-pidato politik kenegaraan yang terutama diarahkan untuk "nation and character building bangsa Indonesia. 3. Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Secara jujur, harus diakui bahwa terdapat sejumlah masalah dalam pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan yang dikembangkan selama ini dalam lembaga pendidikan di Indonesia, sehingga mengakibatkan kegagalan yang cukup serius dalam upaya sosialisasi dan diseminasi demokrasi, apalagi dalam pembentukan cara berpikir (world view) dan perilaku demokrasi di lingkungan peserta didik dan masyarakat sekolah/ universitas pada umumnya kegagalan itu setidaknya bersumber pada tiga hal, yaitu: Secara subtansif Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Masih kuliah dasar (Mkdu) Pancasila dan kewiraan tidak secara terencana dan terarah mencakup materi dan pembahasan yang lebih terfokus pada pendidikan demokrasi dan kewarganegaraan. Kalaupun materi-materi yang ada pada dasarnya potensial bagi pendidikan demokrasi dan kewarganegaraan, potensi tersebut tidak bisa berkembang, karena pendekatan dalam pembelajarannya bersifat indoktrinatif, regementatif, monologis, dan tidak partisipatif. Materi-materi perkuliahan tersebut lebih teoritis daripada praktis. 4.Esensi dan Urgensi PKn untuk Masa Depan
Nasib sebuah bangsa tidak ditentukan oleh bangsa lain, melainkan
sangat tergantung pada kemampuan bangsa sendiri. Demikian pula untuk masa depan PKn sangat ditentukan oleh eksistensi konstitusi negara dan bangsa Indonesia. PKn akan sangat dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan tuntutan kemajuan bangsa. Bahkan yang lebih penting lagi, akan sangat ditentukan oleh pelaksanaan konstitusi yang berlaku. Maka dari itu pentingnya dan manfaat dari PKn ini sendiri tergantung pada pandangan dari bangsa Indonesia sendiri, eksistensi dari konstitusi negara yang menaungi PKn, dan tuntutan dari dinamika perkembangan negara. Thanks! Any questions?