Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nurmalita Safitri

NIM : A1F020029

1. Jelaskan bahwa Pancasila melandasi Wawasan Kebangsaan kita!

• Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah wawasan yang memiliki landasan spiritual,


moral dan etik; karena itu bersilakan Ketuhanan Yang Maha Esa. Wawasan
kebangsaan kita tidak menerima praktik-praktik yang mengarah pada dominasi dan
diskriminasi sosial, baik karena alasan perbedaan suku, warna kulit maupun agama
karena sila Ketuhanaan Yang Maha Esa mengajarkan kepada kita paham kesatuan dan
persamaan umat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

• Wawasan Kebangsaan Indonesia tidak menempatkan bangsa kita di atas bangsa lain,
tetapi menghargai harkat dan martabat kemanusiaan serta hak dan kewajiban asasi
manusia, karena itu wawasan kebangsaan kita mempunyai unsur kemanusiaan yang
adil dan beradab yang mengakui adanya nilai-nilai universal kemanusiaan. Sesuai
dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengajak kepada kita untuk
menghormati harkat dan martabat manusia, untuk menjamin hak-hak asasi manusia.

• Sebagai bangsa yang majemuk tetapi satu dan utuh, wawasan kebangsaan Indonesia
jelas bersendikan persatuan dan kesatuan bangsa. Sesuai dengan sila Persatuan
Indonesia yang memberikan tempat kepada kemajemukan dan sama sekali tidak akan
menghilangkan perbedaan alamiah dan budaya bangsa kita.

• Wawasan Kebangsaan Indonesia berakar pada asas kedaulatan yang berada di


tangan rakyat. Oleh karena itu, wawasan kebangsaan Indonesia adalah paham
demokrasi yang bertentangan dengan paham totaliter. Sesuai sila Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyarawaratan/Perwakilan
mendambakan perwujudan sebuah masyarakat yang demokratis.

• Wawasan Kebangsaan Indonesia memiliki cita-cita keadilan sosial, bersumber pada


rasa keadilan dan menghendaki kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Hal ini
mengandung maksud bahwa wawasan kebangsaan kita mencita-citakan perwujudan
masyarakat adil dan makmur karena dituntun oleh sila Keadilan Sosial bagi Seluruh
Rakyat Indonesia.
2. Mengapa Wawasan Kebangsaan harus dijaga dan dipelihara? Jelaskan!

• Karena rasionalisasi rasa kebangsaan dan wawasan kebangsaan akan melahirkan


paham kebangsaan atau nasionalisme, yaitu pikiran-pikiran yang bersifat nasional
tentang hakikat dan cita-cita kehidupan dan perjuangan yang menjadi ciri khas bangsa
itu. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan tersebut secara bersama akan
menumbuhkan semangat kebangsaan yang merupakan tekad sejati seluruh masyarakat
bangsa itu untuk membela dan rela berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara
atau semangat patriotisme.

• Agar tidak terjadi ancaman disintegrasi kebangsaan serta hancurnya rasa kebangsaan
yang nantinya akan menyebabkan goncangan-goncangan bagi Bangsa Indonesia.

3. Mengapa paham integralistik menurut Prof. Mr. Soepomo akan memperkokoh


Wawasan Kebangsaan?

Pemikiran integralistik menurut Prof. Mr. Soepomo di antaranya (1) negara adalah
tidak untuk menjamin kepentingan seseorang atau golongan, akan tetapi menjamin
kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai kesatuan; (2) negara adalah suatu
masyarakat yang integral. Segala golongan, segala bagian, segala anggotanya
berhubungan erat satu sama lain dan merupakan satu kesatuan masyarakat yang
organik; (3) negara tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat atau
yang paling besar, tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat, akan
tetapi negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang
tak dapat dipisahkan.

Pemikiran tersebut akan mengarah menuju terselenggaranya kehidupan yang selaras,


serasi, dan seimbang demi tercapainya kehidupan bersama yang adil, makmur,
sejahtera, dan bahagia lahir batin. Kepentingan pribadi atau golongan harus
merupakan motivasi terbinanya kesejahteraan bersama. Dengan terbinanya
kesejahteraan bersama, maka akan memperkokoh wawasan kebangsaan.

4. Jelaskan Wawasan Kebangsaan Indonesia dalam perwujudan persatuan dan


kesatuan bangsa!
Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul,
keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan, maupun status sosial. Kebangsaan Indonesia
bukan kebangsaan yang mempunyai konotasi etnis, tetapi justru kebangsaan yang
menemukan titik tolaknya dalam kemanusiaan. Wawasan kebangsaan Indonesia tidak
mengenal adanya warga negara kelas satu, kelas dua, mayoritas, atau minoritas. Hal
ini antara lain dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa Jawa sebagai bahasa
nasional, padahal bahasa Jawa dipergunakan oleh sebagian besar masyarakat
Nusantara, tetapi justru bahasa Melayu yang kemudian berkembang menjadi bahasa
Indonesia.

Konsep wawasan kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan


persatuan dan kesatuan.

5. Jelaskan dimensi Wawasan Kebangsaan agar tumbuh kesadaran berbangsa yang


bulat dan utuh!

Rasa Kebangsaan adalah kesadaran berbangsa, yaitu rasa persatuan dan kesatuan yang
lahir secara alamiah karena kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan,
sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau serta kebersamaan dalam menghadapi
tantangan sejarah masa kini. Rasionalisasi rasa kebangsaan dan wawasan kebangsaan
akan melahirkan paham kebangsaan atau nasionalisme, yaitu pikiran-pikiran yang
bersifat nasional tentang hakikat dan cita-cita kehidupan dan perjuangan yang menjadi
ciri khas bangsa itu. Paham kebangsaan atau nasionalisme adalah suatu paham yang
menyatakan bahwa loyalitas terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa
ditunjukkan kepada negara dan bangsa. Berdasarkan rasa dan paham kebangsaan
tersebut secara bersama akan menumbuhkan semangat kebangsaan yang merupakan
tekad sejati seluruh masyarakat bangsa itu untuk membela dan rela berkorban bagi
kepentingan bangsa dan negara atau semangat patriotisme.

Apabila ketiga dimensi tersebut dihayati, rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan
semangat kebangsaan maka akan tumbuh kesadaran berbangsa yang bulat dan utuh.

Anda mungkin juga menyukai