Anda di halaman 1dari 37

HAKIKAT

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Toto Surianto S., SKM., MH.Kes


Akademi Kesehatan Lingkungan-MW
 TOPIK
PEMBAHASAN

Konsep dan Urgensi Pendidikan


1 Kewarganegaraan dalam Pencerdasan Kehidupan Bangsa

Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik


2 tentang Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
Konsep dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan
dalam Pencerdasan Kehidupan Bangsa
Konsep Pendidikan Kewarganegaraan
Konsep PKn secara etimologis

PKn dibentuk oleh dua kata, kata “pendidikan”


dan kata “kewarganegaraan”.
Pendidikan
KBBI Pendidikan adh proses pengubahan sikap & tata laku
seseorang atau kelompok orang dlm usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran & pelatihan; proses, cara,
perbuatan mendidik

UU No. 20 Tahun 2003 ttg Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 Ayat (1)
“Pendidikan adh usaha sadar & terencana utk mewujudkan suasana
belajar & proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya utk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yg diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kewarganegaraan
Secara konseptual, istilah kewarganegaraan tdk bisa
dilepaskan dgn istilah warga negara. Selanjutnya
berkaitan dgn istilah pendidikan kewarganegaraan.

Dalam literatur Inggris ketiganya dinyatakan dgn istilah


citizen, citizenship dan citizenship education
John J. Cogan, & Ray Derricott
A citizen was defined as a ‘constituent member of society’.
Citizenship on the other hand, was said to be a set of
characteristics of being a citizen’. And finally, citizenship
education the underlying focal point of a study, was defined as
‘the contribution of education to the development of those
charateristics of a citizen’.

Maknanya warga negara adh anggota suatu masyarakat.


Dengan kata lain utk menjadi warga negara yg berkarakter
mesti dididik melalui pendidikan kewarganegaraan
Konsep PKn secara yuridis

UU No.12 Tahun 2006 ttg Kewarganegaraan RI Pasal 1 Ayat 2,


Kewarganegaraan adh segala hal ihwal yg berhubungan dgn
warga negara.

UU No. 20 Tahun 2003 tt SPN, Penjelasan Pasal 37, Pendidikan


kewarganegaraan dimaksudkan utk membentuk peserta didik
mjd manusia yg memiliki rasa kebangsaan & cinta tanah air.
Konsep PKn secara yuridis

Menurut M. Nu’man Somantri


PKn adh program pendidikan yg berintikan demokrasi politik yg
diperluas dgn sumber2 pengetahuan lainnya, pengaruh2 positif
dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, yg
kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa utk berpikir
kritis, analitis, bersikap & bertindak demokratis dlm
mempersiapkan hidup demokratis yg berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945
Abdul Aziz Wahab dan Sapriya
Istilah civics dan PKn di Indonesia sudah mulai
dikenalkan dlm kurikulum sekolah sejak tahun 1968 sbg
upaya utk menyiapkan warga negara mjd warga
negara yg baik, yaitu warga negara yg mengetahui hak2
dan kewajiban2nya. Secara teoritik pendidikan
kewarganegaraan merupakan perluasan dari mata
pelajaran civics & lebih menekankan pada pendidikan
orang dewasa dan lebih berorientasi pada praktik
kewarganegaraan
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan
Pentingnya pendidikan
kewarganegaraan menurut para ahli

Ubedillah dan Rozak mengungkapkan PKn sebagai wahana


pembangunan karakter bangsa memiliki tujuan :
a. Membentuk kecakapan partisipatif warga negara yg bermutu &
bertanggung jawab dlm kehidupan berbangsa dan bernegara
b. Menjadikan warga negara Indonesia yg cerdas, aktif, kritis, dan
demokratis, namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan
integritas bangsa
c. Mengembangkan kultur demokrasi yg berkeadaban, yaitu kebebasan,
persamaan, toleransi, dan tanggung jawab.
UU No. 20 Tahun 2003 ttg SPN Pasal 37 Ayat (1) huruf b,
1 ”kurikulum pendidikan dasar & menengah wajib memuat
pendidikan kewarganegaraan. pada ayat (2) huruf b,”
kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat PKn”
Pentingnya PKn
menurut peraturan
perundangan
UU No. 12 Tahun 2012 tt PT lebih eksplisit dan tegas dengan
menyatakan nama mata kuliah kewarganegaraan sebagai mata

2 kuliah wajib. Dikatakan bahwa “mata kuliah kewarganegaraan adh


pendidikan yg mencakup Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI &
Bhinneka Tunggal Ika utk membentuk mahasiswa mjd warga
negara yg memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air
Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik
tentang Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
Sumber Historis
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
Secara historis, PKn dalam arti substansi
telah dimulai jauh sebelum Indonesia
diproklamasikan sbg negara merdeka
Dalam sejarah kebangsaan Indonesia,
berdirinya organisasi Boedi Oetomo
tahun 1908 disepakati sbg Hari
Kebangkitan Nasional karena pada
saat itulah dlm diri bangsa Indonesia
mulai tumbuh kesadaran sbg bangsa
walaupun belum menamakan
Indonesia
Setelah berdiri Boedi Oetomo, berdiri
pula organisasi2 pergerakan kebangsaan
lain seperti Syarikat Islam,
Muhammadiyah, Indische Party, PSII, PKI,
NU, dan organisasi lainnya yg tujuan
akhirnya ingin melepaskan diri dari
penjajahan Belanda
Pada tahun 1928, para pemuda yg
berasal dari wilayah Nusantara berikrar
menyatakan diri sbg bangsa Indonesia,
bertanah air, dan berbahasa persatuan
bahasa Indonesia

Pada tahun 1930-an, organisasi


kebangsaan baik yg berjuang secara
terang-terangan maupun diam2, baik di
dalam negeri maupun di luar negeri
tumbuh bagaikan jamur di musim
hujan
Secara umum, organisasi2 tersebut
bergerak & bertujuan membangun
rasa kebangsaan & mencita2kan
Indonesia merdeka
Indonesia sbg Negara merdeka yg dicita2kan adh negara yg
mandiri yg lepas dari penjajahan & ketergantungan terhadap
kekuatan asing. Inilah cita2 yg dapat dikaji dari karya para Pendiri
Negara-Bangsa (Soekarno dan Hatta)

Akhirnya Indonesia merdeka setelah melalui perjuangan


panjang, pengorbanan jiwa & raga, pada tanggal 17 Agustus
1945. Soekarno & Hatta, atas nama bangsa Indonesia
menyatakan kemerdekaan Indonesia
Setelah Indonesia menyatakan
kemerdekaan, melepaskan diri dari
penjajahan, bangsa Indonesia masih
harus berjuang mempertahankan
kemerdekaan karena ternyata penjajah
belum mengakui kemerdekaan & belum
ikhlas melepaskan Indonesia sbg wilayah Oleh karena itu, periode pasca
jajahannya kemerdekaan Indonesia, tahun1945
sampai saat ini, bangsa Indonesia telah
berusaha mengisi perjuangan
mempertahankan kemerdekaan melalui
berbagai cara, baik perjuangan fisik
maupun diplomatis

Perjuangan mencapai kemerdekaan dari


penjajah telah selesai, namun tantangan
untuk menjaga dan mempertahankan
kemerdekaan yang hakiki belumlah
selesai
Prof. Nina Lubis
menyatakan, “... dahulu, musuh itu jelas:
penjajah yang tidak memberikan ruang
untuk mendapatkan keadilan,
kemanusiaan, yang sama bagi warga
negara, kini, musuh bukan dari luar, tetapi
dari dalam negeri sendiri: korupsi yang
merajalela, ketidakadilan, pelanggaran
HAM, kemiskinan, ketidakmerataan
ekonomi, penyalahgunaan kekuasaan, tidak
menghormati harkat dan martabat orang
lain, suap-menyuap, dll.”
Dari penyataan ini tampak bahwa proses perjuangan utk
menjaga eksistensi negara-bangsa, mencapai tujuan
nasional sesuai cita2 para pendiri negara-bangsa (the
founding fathers), belumlah selesai bahkan masih panjang.

Oleh karena itu, diperlukan adanya proses pendidikan


dan pembelajaran bagi warga negara yang dapat
memelihara semangat perjuangan kemerdekaan, rasa
kebangsaan, dan cinta tanah air
Sumber Sosiologis
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
PKn pada saat permulaan atau awal kemerdekaan lebih
 banyak dilakukan pada tataran sosial kultural & dilakukan
oleh para pemimpin Negara bangsa

Seluruh pemimpin bangsa membakar semangat rakyat untuk


 mengusir penjajah yang hendak kembali menguasai dan
menduduki Indonesia yang telah dinyatakan merdeka
Pidato-pidato & ceramah-ceramah yg
dilakukan oleh para pejuang, serta kyai-kyai di
pondok pesantren yg mengajak umat
berjuang mempertahankan tanah air
merupakan PKn dalam dimensi sosial kultural.
Inilah sumber PKn dari aspek sosiologis
PKn dalam dimensi sosiologis sangat diperlukan
oleh masyarakat untuk menjaga, memelihara, dan
mempertahankan eksistensi negara
Sumber Politik
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
Pada masa Orde Lama

Secara politis, PKn mulai dikenal dlm pendidikan


sekolah yg dapat digali dari dokumen kurikulum sejak
tahun 1957.

Somantri menyatakan bahwa pada masa Orde Lama


mulai dikenal istilah:
(1) Kewarganegaraan (1957);
(2) Civics (1962);
(3) Pendidikan Kewargaan Negara (1968).
Pada masa awal Orde Lama

Tahun 1957, isi mata pelajaran PKn membahas cara


 pemerolehan & kehilangan kewarganegaraan

Civics (1961) lebih banyak membahas ttg sejarah Kebangkitan


Nasional, UUD, pidato-pidato politik kenegaraan yg terutama
 diarahkan untuk "nation and character building” bangsa
Indonesia.
Pada masa Orde Baru

Pada awal pemerintahan Orde Baru, Kurikulum sekolah yg


berlaku dinamakan Kurikulum 1968, Di dlmnya tercantum mata
pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara.

Dlm mata pelajaran tersebut materi maupun metode yg bersifat


indoktrinatif dihilangkan & diubah dgn materi & metode
pembelajaran baru yg dikelompokkan mjd Kelompok Pembinaan
Jiwa Pancasila, sebagaimana tertera dlm Kurikulum Sekolah
Dasar 1968 sebagai berikut:
Kelompok Pembinaan Jiwa Pancasila ialah Kelompok segi pendidikan yg
terutama ditujukan kepada pembentukan mental &moral Pancasila serta
pengembangan manusia yg sehat & kuat fisiknya dlm rangka pembinaan
Bangsa.
Sebagai alat formil dipergunakan segi pendidikan2: Pendidikan Agama,

Pendidikan Kewargaan Negara, pendidikan Bahasa Indonesia, Bahasa


Daerah dan Olahraga.

......, Pendidikan Kewargaan Negara, yg mencakup sejarah Indonesia,


Ilmu Bumi, dan Pengetahuan Kewargaan Negara, selama masa pendidikan yg
enam tahun itu diberikan terus menerus....
Selanjutnya dlm Kurikulum 1968 utk jenjang SMA, mata
pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara termasuk dlm
kelompok pembina Jiwa Pancasila bersama Pendidikan
Agama, bahasa Indonesia & Pendidikan Olah Raga.

Mata pelajaran Kewargaan Negara di SMA berintikan:


(1) Pancasila & UUD 1945;
(2) Ketetapan2 MPRS 1966 dan selanjutnya; dan
(3) Pengetahuan umum tentang PBB.
Kurikulum Sekolah tahun l968 akhirnya mengalami perubahan
mjd Kurikulum Sekolah Tahun 1975. Nama mata pelajaran
pun berubah mjd Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dgn kajian
materi secara khusus yakni menyangkut Pancasila & UUD 1945
yg dipisahkan dari mata pelajaran sejarah, ilmu bumi, &
ekonomi.

Hal-hal yang menyangkut Pancasila dan UUD 1945 berdiri


sendiri dgn nama PMP, sedangkan gabungan mata pelajaran
Sejarah, Ilmu Bumi dan Ekonomi mjd mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (lPS)

Jadi, Pada masa pemerintahan
Orde Baru, mata pelajaran PMP
ditujukan utk membentuk
manusia Pancasilais.
Sesuai dgn perkembangan IPTEK & tuntutan serta
kebutuhan masyarakat, kurikulum sekolah
mengalami perubahan mjd Kurikulum 1994.

Selanjutnya nama mata pelajaran PMP pun


mengalami perubahan mjd Pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan (PPKn) yang terutama
didasarkan pada ketentuan dlm UU No. 2 Tahun
1989 ttg SPN
Pasca Orde Baru sampai saat ini, nama mata
pelajaran PKn kembali mengalami perubahan. Yg
dapat diidentifikasi dari dokumen mata pelajaran
PKn (2006) mjd mata pelajaran PPKn (2013).

Anda mungkin juga menyukai