Anda di halaman 1dari 25

PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN

NAMA:MUH NURIDAYAD
NIM:230202502013
HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan kewarganegaraan adalah bentuk pengembangan individu-individu agar mendukung dan memperkokoh
komunitas politiknya, sepanjang komunitas politik itu adalah hasil kesepakatan.
A .MAKNA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
● Membentuk identitas kewarganegaraan
● Mengembangkan kesadaran dan pengetahuan kewarganegaraan
● Membangun partisipasi aktif dalam masyarakat
● Mengembangkan sikap dan nilai kewarganegaraan yang positif
● Mengembangkan keterampilan hidup
Definisi pendidikan kewarganegaraan melalui jalur pemikiran akademik dari para pakar di Indonesia :
1. Cholisin (2000) menyatakan pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang fokus materinya peranan
warga negara dalam kehidupan bernegara yang semuanya di proses dalam rangka untuk membina peranan tersebut
sesuai dengan ketentuan pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang dapat di andalkan oleh bangsa
dan negara .

2. Sapriya (2012) menyatakan pendidikan kewaraganegaraan lebih dikenal sebagai program pendidikan untuk
membangun karakter warga negara dengan tujuan agar ia menjadi warga negara yang cerdasdan (to be smart and
good citizens)
Makna pendidikan kewarganegaraan melalui jalur pemikiran yurudis atau legal formal yaitu pemikiran yang
bersumber dari peraturan perundangan di Indonesia.

1. UU No.2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasiona


Menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah upaya untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar berkenal dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta
pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara
kesatuan republik Indonesi.
2. UU No 3 tahun 2000 tentang pengetahuan negara

Menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu bentuk keikut sertaan warga negara dalam
upaya bela negara.

B. Isi Pendidikan Kewarganegaraan

Terdapat 3 komponen utama pendidikan kewarganegaraan yaitu :


1. Pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge)

Memahami system politik, hukum, dan struktur pemerintahan negara, serta hak dan kewajiban sebagai warga
negara.

2. Keterampilan kewarganegaraan (civic skills)


Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi efektif, kerja sama, pemecahan masalah, dan
kemampuan untuk memahami perspektif orang lain.

3. Sikap kewarganegaraan (civic dispositions)

Membangun sikap toleransi, menghormati hak asasi manusia, keadilan, demokrasi, perdamaian, dang tanggung
jawab sosial.

C. Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan


Secara umum tujuan dari pendidikan kewarganegaraan di semua negara adalah membentuk warga negara yang baik.
Tujuan utama adalah mewarganegarakaaan warga negara di negara tersebut. Sedangkan fungsi pokok dari pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia adalah sebagai pendidikan kebangsaan. Namun demikian, fungsi pendidikan
kewarganegaraan sebenarnya tidak hanya sebagai pendidikan kebangsaan, tetapi juga bisa mengembang fungsi pendidikan
lainnya.
D. Pendidikan Kewarganegaraan Di Indonesia
1. Pendidikan kewarganegaraan di sekolah

Perkembangan terakhir bahwa pendidikan kewarganegaraan di sekolah berdasarkan kurikulum 2013 di wujudkan
dalam bentuk mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
2. Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi di awali dengan munculnya mata kuliah kewirawan.
Penyelenggsran pendidikan kewirawan ini didasarkan pada surat keputusan bersama mendikbud dan menhankam
tahun 1973, merupakan relasi pembelaan negara melalui jalur khusus di perguruan tinggi.

IDENTITAS DAN INTEGRASI NASIONAL


A. Bangsa Dan Identitas

Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang secara harafiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda
yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu membedakannya dengan yang lain.

1. Pengertian Bangsa

Istilah bangsa dalam bahasa inggris disebut nation. Kata nation berasal dari kata nation (bhs latin) yang berarti lahir.
Nation dapat berarti suatu kelahiran suatu keturunan, suatu suku bangsa yang memiliki kesamaan keturunan, orang-
orang yang sama keturunan. Kata bahasa sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu bangsa yang artinya orang-
orang yang satu keturunan.
a. Bangsa arti sosiologis antropologis

Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri
yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat
istiadat.
b. Bangsa arti politik

Bangsa dalam pengertian politik adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama dengan mereka tunduk
kepada kedaulatan negaranya sebagai kekuasaan tertinggi keluar dan ke dalam. Jadi bangsa dalam arti politik
adalah bangsa yang sudah bernegara.

2. Cultural Unity Dan Political Unity

Pertama, suatu bangsa adalah suatu cultural unity. Cultural unity itu terjadi karena suatu masyarakat sebagai
persekutuan hidup itu merasa satu satuan dalam ras, bahasa, relegi, sejarah, dan adat istiadat.

Kedua, suatu bangsa dalam arti politik (kenegaraan) adalah political unity. Masing-masing anggota warga negara
dalam political unity mungkin berbeda corak dan lapangan kehidupannya, adat istiadat dan kebudayaan, tetapi
mereka menjadi satu bangsa, yang memiliki pemerintahan sama dan tunduk pada kedaulatan negara sebagai
kekuasaan tertinggi.

3. Proses Pembentukan Bangsa Negara

Ada 2 proses pembentukan bangsa negara yaitu :

Pertama, model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu
membentuk satu negara tersendiri.
Kedua, model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.

4. Identitas Kultural Dan identitas Nasional


a. Identitas cultural unity atau identitas kesuku bangsaan
b. Identitas political unity atau identitas kebangsaan

B. Identitas Nasional Indonesia

Secara etimologis identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berarti ciri-ciri, tanda-
tanda atau jati diri yang dimiliki seorang, kelompok, masyarakat, bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu
bisa membedakan dengan yang lain,. Istilah nasional merujuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia
yang lebih besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.

1. Faktor pembentukan identitas bersama


a. Primodiar
b. Sakral
c. Tokoh
d. Bhineka Tunggal Ika
e. Sejara
f. Perekembangan Ekonomi
g. Kelembagaan
2. Identitas Nasional Indonesia
Bentuk identitas nasionel indonesia antara lain:
a. Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa indonesia
b. Bendera negara yaitu sang merah putih
c. Lagu kebangsaan yaitu indonesia raya
d. Lambang negara yaitu garuda Pancasila
e. Semboyan negara yaitu bhineka tunggal ika
f. Dasar falsafat negara yaitu Pancasila
g. Hukum dasar negara yaitu UUD 1945
h. Bentuk negara kesatuan republic indonesi yang berkedaulatan rakyat
i. Konsep wawasan nusantara
j. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

3. Pancasila sebagai identitas bangsa indonesia

Pancasila sebagai identitas memiliki keunikan bila di banding dengan sejumlah identitas lainya. Pancasila bukan
sekedar identitas dalam wujud lambang yang bersifat fisik, namun ia lebih pada identitas bangsa dalam wujud fisik,
yakni yang mencerminkan watak dan perilaku manusia indonesia. Bahwa identitas sebagai penanda bukan hanya
bersifat fisik, melainkan juga meliputi nilai-nilai dan konsepsi. Pancasila adalah penanda bagi indonesia yang bersifat
nonfisik.

C. Negara Kebangsaan Indonesi

1. Hakikat negara kebangsaan indonesia

Hakikat dari negara indonesi adalah negara kebangsaan (nation state). Negara bangsa adalah fenomena baru
mengenai tipe negara yang mulai bermunculan pada akhir abad ke-20 terlebih pada pasca perang dunia dua II.
Negara bangsa dibangun, dilandasi dan diikat oleh semangat kebangsaan atau disebut nasionalisme. Nasionalisme
diartikan sebagai tekat dari orang-orang yang ada di wilayah itu untuk membangun masa depan bersama di bawah
satu negara yang rakyat atau bangsa yang berdiam di wilayah yang bersangkutan. Rakyat berjuang dan mengabdi
pada bangsa dan negara sebagai miliknya.

2. Proses terjadinya negara Indinesia

Berdasarkan pada kenyataan yang ada, terjadinya negara bangsa Indonesia bukan melalui pendudukan,
pemisahan, penggabungan, pemecahan, atau penyerahan. Bukti menunjukan bahwa negara Indonesia terbentuk
melalui proses perjuangan (refolusi). Dalam hal ini perjuangan melawan penjajah dan berhasil memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Usaha medirikan negara melalui perjuangan sangat membanggakan diri seluru rakyat
Indonesia. Hal ini berbeda bila bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaan karna diberi oleh bangsa lain.

3. Cita-cita, tujuan dan fisi negara Inonesia

Bangsa indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan
yang singkat negara Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.

Tujuan negara Indonesia terjabar dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Adapun fisi bangsa Indonesia adalah
terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratif, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam
wadah negara kesatuan republik Indonesai yang cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin.

D. Makna Dan Pentingnya Integrasi


1. Pengertian Integrasi

Istilah integrasi nasional mempunyai dua macam pengertian yaitu :

Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam suatu
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.

Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

2. Jenis Integrasi

a. Integrasi bangsa
b. Integrasi wilayah
c. Integrasi nilai
d. Integrasi elit-massa
e. Integrasi tingkah laku

E. Pengembangan Integrasi Di Indonesia

1. Integrasi Di Indonesian

William Liddle mengidentifikasikan adanya 2 jenis hambatan integrasi yang dihadapi negeri ini :
Pertama, adanya apa yang disebut pembelahan hirozontal yang berakar pada perbedaan suku, ras, agama, dan
geografi.

2. Pengembangan Integrasi
a. Adanya ancaman dari luar
b. Gaya politik kepemimpinan
c. Kekuatan lembaga-lembaga politik
d. Kesempatan pembangunan ekonomi

UUD NRI TAHUN 1945 SEBAGAI KONSTITUSI INDONESI


A. Konstitusionalisme
1. Gagasan Tentang Konstitusionalisme.

Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdir atas unsur rakyat (penduduk), wilayah dan pemerintah.
Pemerintah adalah satu unsur negara. Pemerintah yang menyelenggarakan dan melaksanakan tugas-tugas demi
terwujudnya tujuan bernegara.

Isi dari konstitusi negara bercirikan 2hal pokok yaitu :

Pertama, konstitusi itu membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak sewenang- wenang
terhadap warganya.

Kedua, konstitusi itu menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga negara.

2. Negara Konstitusional
Setiap negara memiliki konstitusi sebagai hukum dasar. Negara konstitusi bukan sekedar konsep formal, tetapi juga
konstitusi dokumen yang menggambarkan pembagian dan tugas-tugas kekuasaan tetapi juga menentukan dan
membatasi kekuasaan agar tidak di salah gunakan. Sementara itu di lain pihak konstitusi juga berisi jaminan akan
hal-hal asasi dan hak dasar warga negara. Negara yang menganut gagasan konstitusionalisme inilah yang di sebut
negara konstitusional (constitusional state).

B. konstitusi Negara

1. Pengertian konstitusi

Pemakai istilah konstitusi di maksudkan untuk pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatukan satu
negara. Dalam kehidupan sehari-hari kita menerjemahkan kata konstitusi dengan undang-undang dasar.

2. Kedudukan Konstitusi

Konstitusi memenempati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara karena
konstitusi menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para
pendahulu. Konstitusi dan konstitusionalisme di zaman sekarang merupakan keniscahyaan bagi setiap negara
moderen. Basis pokoknya adalah kesepakatan umum atau kensensus di antara mayoritas rakyat mengenai pratana
yang ideal berkenan dengan negara. Jadi kata kunci adalah konsensus atau kesepakatan dasar bangsa yang
bersangkutan, dan pada giliranya akan terjadi suatu perang sipil, atau dapat juga satu revoliusi.

Meskipun konstitusi yang ada di dunia ini berbeda-beda baik dalam hal tujuan, bentuk, dan isisnya, tetapi
umumnya mereka mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi.
3. Isi, Tujuan Dan Fungsi Konstitusi Negara

Konstitusi negara merupakan dokumen tertulis atau serangkaian aturan dan prinsip dasar yang mengatur
organisasi, fungsi, dan hubungan antara lembaga-lembaga pemerintah dalam suatu negara. Konstitusi berfungusi
sebagai hukum dasar yang mengatur kekuasaan negara, hak-hak individu, serta hubungan antara pemerintah dan
rakyat.

Isi Konstitusi Negara :

1. Pembukaan : Menjelaskan tujuan, nilai-nilai,dan prinsip-prinsip dasar negara.


2. Preamblue : Menyatakan tujuan, cita-cita, dan semangat pendirian negara.
3. Pasal-pasal : Merupakan bagian terbesar yang mencantumkan ketentuan-ketentuan pokok yang mengatur berbagai
aspek kehidupan negara, seperti struktur pemerintah, hak-hak asasi manusia, kebebasan beragama, sistem hukum,
dan lain-lain.
4. Amandemen : Menjelaskan prosedur untuk mengubah atau memperbarui konstitusi.

Tujuan Konstitusi Negara :


1. Mempertahankan kestabilan dan ketertiban dalam negara.
2. Menjamin perlindungan hak-hak asasi manusia dan kebebasan individu.
3. Mendefinisikan dan membatasi kekuasaan pemerintah agar tidak menyalah gunakan wewenang.
4. Mengatur hubungan antara pemerintah dan rakyat.
5. Menentukan struktur dan fungsi lembaga-lembaga pemerintah.

Fungsi Konstitusi Negara :


1. Mengatur pembagian kekuasaan antara lembaga-lembaga negara, seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
2. Menjamin hak-hak individu dan kebangsaan warga negara.
3. Menetapkan aturan dan prosedur dalam pelaksanaan pemerintah.
4. Membentuk dan mengatur sistem hukum dalam negara.
5. Menjaga kestabilan politik dan sosial dalam negara.

Dengan adanya konstitusi negara, pemerintah dan masyarakat memiliki panduan yang jelas tentang hak dan
kewajiban mereka, serta batasan kekuasaan yangharus dijunjung. Konstitusi juga menjadi dasar dalam menjalankan
pemerintahan yang adil, demokratis, dan berkeadilan.

C. UUD NRI 1945 Sebagai Konstitusi Indonesia


Konstitusi negara indonesia bernama undang-undang dasar republik indonesia tahun 1945 yang selanjutnya
disingkat UUD NRI 1945. Konstitusi ini pertama kali di sahkan oleh panitia persiapan kemerdekaan indonesi (PPKI)
pada tanggal 18 agustus 1945. Sekarang ini, setelah dilakukan perubahan undang-undang dasar dengan cara
addendum.

1. Konstitusi Yang Pernah Berlaku Di Indonesia


Dalam sejarahnya, sejak proklamasi 17 agustus 1945 himgga sekarang di indonesia telah berlaku tiga macam
undang-undang dasar dalam empat priode.

2. Proses Amandemen UUD NRI 1945


Amandemen artinya perubahan. Mengamandemenkan artinya merubah atau mengadakan perubahan. UUD NRI
1945 dengan amandemen atau perubahan dilakukan pertama kali oleh MPR pada sidang umum MPR sebanyak 4
kali. Dengan demikian UUD NRI 1945 telah mengalami 4 kali perubahan.

3. Isi UUD NRI tahun 1945


 Alinea pertama berisi pernyataan objek adanya penjajahan terhadap indonesi.
 Alinea kedua berisi pernyataan bahwa perjuangan yang dilakukan bangsa indonesia selama ini telah mampu
menghasilkan kemerdekaan.
 Alinea ketiga mengandung makna adanya motivasi spritual bangsa indonesi.
 Alinea keempat berisi langkah-langkah sebagai kelanjutan dalam negara.
D. Sistem Ketatanegaraan Indonesia
a. Bentuk negara adalah kesatuan
b. Bentuk pemerintah adalah republik
c. Sistem adalah presidensil
d. Sistem politik adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat.

KEWAJIBAN DAN HAK WARGA NEGARA

A. Hakikat Warga Negara Dan Kewarganegaraan

A. Warga Negara
Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan. Jadi warga negara secara
sederhana di artikan sebagai anggota dari suatu negara. Disamping warga negara, perlu dijelaskan pula
istilah-istilah rakyat dan penduduk. Rakyat lebih merupakan konsep politis. Rakyat merujuk pada orang-orang
yang berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Penduduk adalah orang-orang
yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu. Orang yang berada di suatu
wilayah negara dapat di bedakan menjadi penduduk dan non-penduduk. Sedangkan penduduk negara dapat
di bedakan menjadi warga negara dan warga asing atau bukan warga negara.

B. Kewarganegaraan

Kewarganegaraan merujuk pada seperangkat karakteristik dari seorang warga. Karakteristik atau atribut
kewarganegaraan itu meliputi perasaan akan identitas, pemilihan hak-hak tertentu, pemenuhan kewajiban-
kewajiban yang sesuai, tingkat ketertarikan dan keterlibatan dalam masalah publik, dan penerimaan terhadap
nilai-nilai sosial dasar.

Memiliki kewarganegaraan berarti seseorang itu memiliki identitas atau status dalam lingkup nasional, misal
ia warga negara indonesia, ia berkewarganegaraan australia, dan sebagainya.

B. Kedudukan Warga Negara Dalam Negara


1. Penentuan Warga Negara

Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Negara tidak
terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lain juga tidak berhak menentukan
atau turut campur dalam penentuan kewarganegaraan suatu negara. Namun demikian, dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang, negara tidak boleh melanggar general principles atau asas-asas umum hukum
internasional tentang kewarganegaraan.

2. Warga Negara Indonesia

Negara indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara.Ketentuan tersebut tercantum
pada pasal 26 UUD NRI 1945. Berdasarkan pada pasal 26 ayat 2 UUD NRI 1945 mengatakan bahwa penduduk
negara indonesia terdiri atas dua yaitu warga negara dan orang asing.

3. Ketentuan Undang-Undang Mengenai Warga Negara Indonesia

Perihal warga negara indonesi di atur denga undang-undang. Sampai saat ini undang-undang yang berlaku
adalah undang-undang No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik indonesia. Adapun peraturan
pelaksanaan guna melaksanakan undang-undang ini antara lain peraturan pemerintah republik Indonesia No
2 tahun 2007 tentang tata cara memperoleh, kehilangan, pembatalan, dan memperoleh kembali
kewarganegaraan republik Indonesia.

C. Kewarganegaraan Indonesia

Undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan Indonesia atau Undang-undang sebagai pelaksanaan
dari pasal 26 UUD NRI 1945 yang berlaku sekarang ini adalah undang-undang No 12 tahun 2006 tentang
kewarganegaraan republik Indonesia yang diundangkan pada 1 Agustus 2006.

Pokok materi yang diatur dalam undang-undang ini adalah:


a. Tentang siapa yang menjadi warga negara Indonesia
b. Syarat dan tata cara memperoleh kewarganegaraan republik Indonesia
c. Kehilangan kewarganegaraan republik Indonesia
d. Syarat dan tata cara memperoleh kembali kewarganegaraan republik Indonesia
e. Ketentuan pidana

D. Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
Kewajiban Warga Negara
Kewajiban warga negara adalah segala sesuatu yang wajib dilakukan dengan penuh tanggung jawab oleh warga
negara kepada negara. Contoh kewajiban warga negara adalah menaati sistem hukum dan perundang-undangan yang
berlaku di negara tersebut. Jika kewajiban warga negara terpenuhi, maka akan tercipta keharmonisan dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara. Sebaliknya, jika kewajiban tidak dilaksanakan maka bisa merugikan diri sendiri karena
terkena sangsi dengasn merugikan orang lain karena melanggar hak mereka.
Hak Warga Negara
Hak warga negara adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan atau diterima secara penuh bertanggung jawab oleh
masing-masing warga negara. Bahkan, tak hanya hak sebagai warga negara, setiap manusia pada dasarnya telah
memiliki hak sebagai individu, seperti hak asasi. Negara menjamin hak asasi setiap warga negaranya. Hal ini tertuang
dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
 Contoh Hak dan Kewajiban Warga Negara
Contoh kewajiban warga negara:
1. Memenuhi sistem hukum dan perundang-undangan neegara yang berlalu
2. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
3. Menjaga keselamatan dan keamanan
4. Menjaga kelestarian alam
5. Bersikap sopan

Contoh hak warga negara :


1. Mendapat tempat tinggal yang laylak
2. Memperoleh pendidikan dasar
3. Memperoleh penghidupan yang layak
4. Mendapat pelayanan masyarakat
5. Mendapat perlindungan hukum

 Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Pancasila

1. Berdasarkan Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa


o Warga negara wajib memberikan kebebasan kepada orang lain untuk memilih agama dan kepercayaan
o Warga negara berhak mengikuti ibadah sesuai agama da kepercayaan masing-masing
2. Bedasarkan Sila ke-2 Kemanusiaann yang Adil dan Beradap
o Warga negara wajib menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan tenggang rasa
o Warga negara berhak mendapat keadilan di mata hukum
3. Berdasarkan Sila ke-3 Persatuan Indonesia
o Warga negara wajib menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan dengan tidak mau menang sendiri dalam
menyatakan aspirsi
o Warga negara berhak ikut serta dalam bela negara
4. Berdasarkan Sila ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
o Warga negara wajib menjunjung tinggi nilai musyawarah dan demokrasi dalam berbagai kehidupan
bermasyarakat
o Warga negara berhak menyatakan aspirasinya dan diterimia secara terbuka dalam sistem musyawarah
5. Berdasarkan Sila ke-5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
o Warga negara wajib menegakkan nilai keadilan sosial kepada sesama warga negara tanpa memandang ras,
suku, maupun agama tertentu
o Warga negara berhak mendapat keadilan dari orang lain dan negara

 Hak dan Kewajiban Warga Negara Sesuai UUD 1945


Negara Indonesia memiliki landasan hukum berupa UUD 1945. Dalam UUD 1945 diatur tentang hak dan kewajiban bagi
setiap Warga Negara Indonesia.
Hak dan kewajiban tersebut dijelaskan dalam beberapa pasal di UUD 1945 sebagai berikut:
1. Hak sebagai Warga Negara Indonesia
o Dalam UUD 1945 dijelaskan tentang hak sebagai Warga Negara Indonesisa. Adapun hak seorang Warga
Negara Indonesia adalah sebagai berikut:
o Pasal 27 ayat 1, Setiap warga negara Indonesia memiliki kesamaan dalam hukum dan pemerintahan.
o Pasal 27 ayat 2, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak atas pekerjaan serta penghidupan yang layak.
o Pasal 27 ayat 3 yang mengalami perubahan kedua pada tanggal 18 Agustus 2000, Setiap warga negara
Indonesia memiliki hak untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
o Pasal 31 ayat 1 yang mengalami perubahan pada tanggal 10 Agustus 2000, Setiap warga negara Indonesia
memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan.
o Pasal 33 ayat 1 dan 2 seerta pada pasal 34, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan
kesejahteraan sosial.
o Pasal 28A, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk hidup serta berhak untuk mempertahankan
hidup dan kehidupannya.
o Pasal 28B ayat 1, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk membentuk keluarga serta melanjutkan
keturunan melalui perkawinan yang sah.
o Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak memiliki hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, serta berkembang.
o Pasal 28C ayat 1, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mengembangkan diri serta melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya serta berhak untuk mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan, seni dan
budaya, serta teknologi, dalam dupaya meningkatkan kualitas hidup dirinya demi kesejahteraan hidup
manusia.
o Pada pasal 28C ayat 2, hak yang kesepuluh adalah setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk dapat
memajukan dirinya sendiri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa, serta negaranya
o Pasal 28D ayat 1, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, serta
adil dan perlakuan yang sama di hadapan hukum.
o Pasal 28I ayat 1, Setiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan baik pikiran maupun hati nurani, hak untuk beragama, hak
untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai prbadi di hadapan hukum, serta hak untuk tidak dituntut
atas dasar hukum yang berlaku surut ialah hak asasi manusia atau HAM yang tidak dapat dikurangi keadaan
atau situasi apa pun.

2. Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia


o Pasal 27 ayat 1, Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan.
o Pasal 27 ayat 3 yang mengalami perubahan kedua tanggal 18 Agustus 2000, Setiap warga negara Indonesia
memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
o Pasal 23A yang mengalami perubahan ketiga pada tanggal 10 November 2001, Setiap warga negara Indonesia
memiliki kewajiban untuk serta membayar pajak negara.
o Pasal 30 ayat 1 yang memiliki perubahan pada tanggal 18 Agustus 2000, Setiap warga negara Indonesia
memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
o Pasal 28J ayat 1, Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk menhormati HAM atau hak asasi
manusia milik orang lain.
o Pasal 28J ayat 2, Setiap warga negara Indonesia memiliki kewajiban untuk tunduk kepada pembatasan yang
telah ditetapkan melalui undang-undang. Pasal tersebut berbunyi sebagai berikut : “Dalam menjalankan hak
serta kebebasannya. Setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang telah ditetapkan melalui undang-
undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan hak kebebasan orang lain serta
untuk memenuhi tuntunan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral nilai agama, keamanan, serta
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis”.

E. Hak Asasi Manusia


1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setia manusia sejak lahir sebagai
anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan yaitu kodrat manusia dan yang
lebih dalam yakni Tuhan menciptakan menusia. Hak asasi manusia wajib di hormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatanserta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

2. Macam Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap individu secara inhere, tidak dapat diganggu gugat,
dan sama nilainya untuk semua orang tanpa memandang asal usul, ras, agama, jenis kelamin, atau status sosial. Hak
asasi manusia meliputi hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Berikut adalah beberapa contoh hak asasi manusia yang umum diakui :

a. Hak atas kebebasan dan keadilan: Hak atas kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, kebebasan
beragama, hak mendapatkan keadilan yang adil, dan hak atas privasi.
b. Hak sipil dan politik: Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk tidak
ditahan secara wenang-wenang,hak untuk partisipasi politik, dan hak untuk mendapatkan perlindungan
hukum.
c. Hak sipil dan politik: Hak atas pekerjaan yang layak, hak atas pendidikan, hak atas perumahan yang layak, hak
atas kesehatan, hak atas makanan dan air bersih, hak atas kebudayaan, dan hak atas lingkungan yang sehat.

Hak asasi manusia diakui secara universal dalam berbagai instrumen hukum internasional, seperti deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia, Konvensi Hak-Hak Sipil dan Politik, Dan Konvensi Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya. Negara-Negara di harapkan untuk melindungi, menghormati, dan meemenuhi hak asasi manusia
dalam masyarakat mereka.

3. Hubungan Hak Asasi Manusia Dengan Demokrasi

Hubungan antara hak asasi manusia dan demokrasi sangat erat. Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana
kekuasaan politik di pegang oleh rakyat, baik langsung maupun melalui wakil-wakil yang dipilih. Prinsip dasar
demokrasi adalah pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Berikut adalah beberapa hubungan antara hak asasi manusia dan demokrasi:

a. Kebebasan berpendapat dan beragama : Demokrasi memberikan ruang bagi warga negara untuk
menyampaikan pendapat mereka, baik melalui kebebasan berpendapat maupun kebebasan beragama. Hak
asasi manusia memastikan bahwa individu memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat, berkspresi,
dan berpartisipasi dalam proses politik tanpa takut represi.

b. Hak untuk memilih dan dipilih : Demokrasi memberikan hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan
umum. Hak asasi manusia
Memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses politik,
termasuk hak untuk memilih dan dipilih tanpa diskriminasi.

c. Perlindungan hak-hak minoritas : Demokrasi Demokrasi yang baik melindungi hak-hak minoritas. Prinsip hak
asasi manusia menjamin bahwa hak-hak semua individu di hormati, termasuk minoritas, dan bahwa mereka
tidak boleh di abaikan atau di injak-injak oleh mayoritas.

d. Perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan : Sistem demokrasi yang kuat di dasarkan pada prinsip
pemisahan kekuasaan dan pengawasan publik yang efektif. Hak asasi manusia memberikan pegangan hukum
dan mekanisme perlindungana yang penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah
dan memastikan akuntabilitas.

e. Pengembangan masyarakat yang inklusif dan adil: Demokrasi yang berfungsi dengan baik mendorong inklusi
dan keadilan sosial. Hak asasi manusia mendorong perlindungan terhadap diskriminasi, perlakuan tidak adil,
dan kebebasan dan kemiskinan, sehingga sesuai individu memiliki peluang yang sama untuk berpartisipasi
dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi negara mereka.
Dalam demokrasi yang sehat, hak asasi manusia dihormati dan di lindungi sebagai dasar fondasional bagi
sistem politik yang adil dan inklusif. Sebaliknya, perlindungan dan pengakuan hak asasi manusia yang kuat
adalah bagian integral dari demokrasi yang berfungsi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai