NAMA:MUH NURIDAYAD
NIM:230202502013
HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Pendidikan kewarganegaraan adalah bentuk pengembangan individu-individu agar mendukung dan memperkokoh
komunitas politiknya, sepanjang komunitas politik itu adalah hasil kesepakatan.
A .MAKNA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
● Membentuk identitas kewarganegaraan
● Mengembangkan kesadaran dan pengetahuan kewarganegaraan
● Membangun partisipasi aktif dalam masyarakat
● Mengembangkan sikap dan nilai kewarganegaraan yang positif
● Mengembangkan keterampilan hidup
Definisi pendidikan kewarganegaraan melalui jalur pemikiran akademik dari para pakar di Indonesia :
1. Cholisin (2000) menyatakan pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang fokus materinya peranan
warga negara dalam kehidupan bernegara yang semuanya di proses dalam rangka untuk membina peranan tersebut
sesuai dengan ketentuan pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang dapat di andalkan oleh bangsa
dan negara .
2. Sapriya (2012) menyatakan pendidikan kewaraganegaraan lebih dikenal sebagai program pendidikan untuk
membangun karakter warga negara dengan tujuan agar ia menjadi warga negara yang cerdasdan (to be smart and
good citizens)
Makna pendidikan kewarganegaraan melalui jalur pemikiran yurudis atau legal formal yaitu pemikiran yang
bersumber dari peraturan perundangan di Indonesia.
Menyatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu bentuk keikut sertaan warga negara dalam
upaya bela negara.
Memahami system politik, hukum, dan struktur pemerintahan negara, serta hak dan kewajiban sebagai warga
negara.
Membangun sikap toleransi, menghormati hak asasi manusia, keadilan, demokrasi, perdamaian, dang tanggung
jawab sosial.
Perkembangan terakhir bahwa pendidikan kewarganegaraan di sekolah berdasarkan kurikulum 2013 di wujudkan
dalam bentuk mata pelajaran pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan.
2. Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi
Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi di awali dengan munculnya mata kuliah kewirawan.
Penyelenggsran pendidikan kewirawan ini didasarkan pada surat keputusan bersama mendikbud dan menhankam
tahun 1973, merupakan relasi pembelaan negara melalui jalur khusus di perguruan tinggi.
Kata identitas berasal dari bahasa inggris identity yang secara harafiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda
yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu membedakannya dengan yang lain.
1. Pengertian Bangsa
Istilah bangsa dalam bahasa inggris disebut nation. Kata nation berasal dari kata nation (bhs latin) yang berarti lahir.
Nation dapat berarti suatu kelahiran suatu keturunan, suatu suku bangsa yang memiliki kesamaan keturunan, orang-
orang yang sama keturunan. Kata bahasa sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu bangsa yang artinya orang-
orang yang satu keturunan.
a. Bangsa arti sosiologis antropologis
Bangsa dalam pengertian arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang berdiri sendiri
yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat
istiadat.
b. Bangsa arti politik
Bangsa dalam pengertian politik adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama dengan mereka tunduk
kepada kedaulatan negaranya sebagai kekuasaan tertinggi keluar dan ke dalam. Jadi bangsa dalam arti politik
adalah bangsa yang sudah bernegara.
Pertama, suatu bangsa adalah suatu cultural unity. Cultural unity itu terjadi karena suatu masyarakat sebagai
persekutuan hidup itu merasa satu satuan dalam ras, bahasa, relegi, sejarah, dan adat istiadat.
Kedua, suatu bangsa dalam arti politik (kenegaraan) adalah political unity. Masing-masing anggota warga negara
dalam political unity mungkin berbeda corak dan lapangan kehidupannya, adat istiadat dan kebudayaan, tetapi
mereka menjadi satu bangsa, yang memiliki pemerintahan sama dan tunduk pada kedaulatan negara sebagai
kekuasaan tertinggi.
Pertama, model ortodoks bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untuk kemudian bangsa itu
membentuk satu negara tersendiri.
Kedua, model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.
Secara etimologis identitas nasional berasal dari kata identitas dan nasional. Kata identitas berarti ciri-ciri, tanda-
tanda atau jati diri yang dimiliki seorang, kelompok, masyarakat, bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu
bisa membedakan dengan yang lain,. Istilah nasional merujuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia
yang lebih besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Pancasila sebagai identitas memiliki keunikan bila di banding dengan sejumlah identitas lainya. Pancasila bukan
sekedar identitas dalam wujud lambang yang bersifat fisik, namun ia lebih pada identitas bangsa dalam wujud fisik,
yakni yang mencerminkan watak dan perilaku manusia indonesia. Bahwa identitas sebagai penanda bukan hanya
bersifat fisik, melainkan juga meliputi nilai-nilai dan konsepsi. Pancasila adalah penanda bagi indonesia yang bersifat
nonfisik.
Hakikat dari negara indonesi adalah negara kebangsaan (nation state). Negara bangsa adalah fenomena baru
mengenai tipe negara yang mulai bermunculan pada akhir abad ke-20 terlebih pada pasca perang dunia dua II.
Negara bangsa dibangun, dilandasi dan diikat oleh semangat kebangsaan atau disebut nasionalisme. Nasionalisme
diartikan sebagai tekat dari orang-orang yang ada di wilayah itu untuk membangun masa depan bersama di bawah
satu negara yang rakyat atau bangsa yang berdiam di wilayah yang bersangkutan. Rakyat berjuang dan mengabdi
pada bangsa dan negara sebagai miliknya.
Berdasarkan pada kenyataan yang ada, terjadinya negara bangsa Indonesia bukan melalui pendudukan,
pemisahan, penggabungan, pemecahan, atau penyerahan. Bukti menunjukan bahwa negara Indonesia terbentuk
melalui proses perjuangan (refolusi). Dalam hal ini perjuangan melawan penjajah dan berhasil memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Usaha medirikan negara melalui perjuangan sangat membanggakan diri seluru rakyat
Indonesia. Hal ini berbeda bila bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaan karna diberi oleh bangsa lain.
Bangsa indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dengan rumusan
yang singkat negara Indonesia bercita-cita mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Tujuan negara Indonesia terjabar dalam alinea IV pembukaan UUD 1945. Adapun fisi bangsa Indonesia adalah
terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratif, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam
wadah negara kesatuan republik Indonesai yang cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi serta disiplin.
Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam suatu
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
Secara antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
2. Jenis Integrasi
a. Integrasi bangsa
b. Integrasi wilayah
c. Integrasi nilai
d. Integrasi elit-massa
e. Integrasi tingkah laku
1. Integrasi Di Indonesian
William Liddle mengidentifikasikan adanya 2 jenis hambatan integrasi yang dihadapi negeri ini :
Pertama, adanya apa yang disebut pembelahan hirozontal yang berakar pada perbedaan suku, ras, agama, dan
geografi.
2. Pengembangan Integrasi
a. Adanya ancaman dari luar
b. Gaya politik kepemimpinan
c. Kekuatan lembaga-lembaga politik
d. Kesempatan pembangunan ekonomi
Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang terdir atas unsur rakyat (penduduk), wilayah dan pemerintah.
Pemerintah adalah satu unsur negara. Pemerintah yang menyelenggarakan dan melaksanakan tugas-tugas demi
terwujudnya tujuan bernegara.
Pertama, konstitusi itu membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak sewenang- wenang
terhadap warganya.
Kedua, konstitusi itu menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga negara.
2. Negara Konstitusional
Setiap negara memiliki konstitusi sebagai hukum dasar. Negara konstitusi bukan sekedar konsep formal, tetapi juga
konstitusi dokumen yang menggambarkan pembagian dan tugas-tugas kekuasaan tetapi juga menentukan dan
membatasi kekuasaan agar tidak di salah gunakan. Sementara itu di lain pihak konstitusi juga berisi jaminan akan
hal-hal asasi dan hak dasar warga negara. Negara yang menganut gagasan konstitusionalisme inilah yang di sebut
negara konstitusional (constitusional state).
B. konstitusi Negara
1. Pengertian konstitusi
Pemakai istilah konstitusi di maksudkan untuk pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatukan satu
negara. Dalam kehidupan sehari-hari kita menerjemahkan kata konstitusi dengan undang-undang dasar.
2. Kedudukan Konstitusi
Konstitusi memenempati kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan ketatanegaraan suatu negara karena
konstitusi menjadi barometer kehidupan bernegara dan berbangsa yang sarat dengan bukti sejarah perjuangan para
pendahulu. Konstitusi dan konstitusionalisme di zaman sekarang merupakan keniscahyaan bagi setiap negara
moderen. Basis pokoknya adalah kesepakatan umum atau kensensus di antara mayoritas rakyat mengenai pratana
yang ideal berkenan dengan negara. Jadi kata kunci adalah konsensus atau kesepakatan dasar bangsa yang
bersangkutan, dan pada giliranya akan terjadi suatu perang sipil, atau dapat juga satu revoliusi.
Meskipun konstitusi yang ada di dunia ini berbeda-beda baik dalam hal tujuan, bentuk, dan isisnya, tetapi
umumnya mereka mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi.
3. Isi, Tujuan Dan Fungsi Konstitusi Negara
Konstitusi negara merupakan dokumen tertulis atau serangkaian aturan dan prinsip dasar yang mengatur
organisasi, fungsi, dan hubungan antara lembaga-lembaga pemerintah dalam suatu negara. Konstitusi berfungusi
sebagai hukum dasar yang mengatur kekuasaan negara, hak-hak individu, serta hubungan antara pemerintah dan
rakyat.
Dengan adanya konstitusi negara, pemerintah dan masyarakat memiliki panduan yang jelas tentang hak dan
kewajiban mereka, serta batasan kekuasaan yangharus dijunjung. Konstitusi juga menjadi dasar dalam menjalankan
pemerintahan yang adil, demokratis, dan berkeadilan.
A. Warga Negara
Warga mengandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan. Jadi warga negara secara
sederhana di artikan sebagai anggota dari suatu negara. Disamping warga negara, perlu dijelaskan pula
istilah-istilah rakyat dan penduduk. Rakyat lebih merupakan konsep politis. Rakyat merujuk pada orang-orang
yang berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu. Penduduk adalah orang-orang
yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara dalam kurun waktu tertentu. Orang yang berada di suatu
wilayah negara dapat di bedakan menjadi penduduk dan non-penduduk. Sedangkan penduduk negara dapat
di bedakan menjadi warga negara dan warga asing atau bukan warga negara.
B. Kewarganegaraan
Kewarganegaraan merujuk pada seperangkat karakteristik dari seorang warga. Karakteristik atau atribut
kewarganegaraan itu meliputi perasaan akan identitas, pemilihan hak-hak tertentu, pemenuhan kewajiban-
kewajiban yang sesuai, tingkat ketertarikan dan keterlibatan dalam masalah publik, dan penerimaan terhadap
nilai-nilai sosial dasar.
Memiliki kewarganegaraan berarti seseorang itu memiliki identitas atau status dalam lingkup nasional, misal
ia warga negara indonesia, ia berkewarganegaraan australia, dan sebagainya.
Setiap negara berdaulat berwenang menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. Negara tidak
terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lain juga tidak berhak menentukan
atau turut campur dalam penentuan kewarganegaraan suatu negara. Namun demikian, dalam menentukan
kewarganegaraan seseorang, negara tidak boleh melanggar general principles atau asas-asas umum hukum
internasional tentang kewarganegaraan.
Negara indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara.Ketentuan tersebut tercantum
pada pasal 26 UUD NRI 1945. Berdasarkan pada pasal 26 ayat 2 UUD NRI 1945 mengatakan bahwa penduduk
negara indonesia terdiri atas dua yaitu warga negara dan orang asing.
Perihal warga negara indonesi di atur denga undang-undang. Sampai saat ini undang-undang yang berlaku
adalah undang-undang No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik indonesia. Adapun peraturan
pelaksanaan guna melaksanakan undang-undang ini antara lain peraturan pemerintah republik Indonesia No
2 tahun 2007 tentang tata cara memperoleh, kehilangan, pembatalan, dan memperoleh kembali
kewarganegaraan republik Indonesia.
C. Kewarganegaraan Indonesia
Undang-undang yang mengatur tentang kewarganegaraan Indonesia atau Undang-undang sebagai pelaksanaan
dari pasal 26 UUD NRI 1945 yang berlaku sekarang ini adalah undang-undang No 12 tahun 2006 tentang
kewarganegaraan republik Indonesia yang diundangkan pada 1 Agustus 2006.
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki setia manusia sejak lahir sebagai
anugrah Tuhan Yang Maha Esa. Pengakuan terhadap HAM memiliki dua landasan yaitu kodrat manusia dan yang
lebih dalam yakni Tuhan menciptakan menusia. Hak asasi manusia wajib di hormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatanserta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
Berikut adalah beberapa contoh hak asasi manusia yang umum diakui :
a. Hak atas kebebasan dan keadilan: Hak atas kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi, kebebasan
beragama, hak mendapatkan keadilan yang adil, dan hak atas privasi.
b. Hak sipil dan politik: Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk tidak
ditahan secara wenang-wenang,hak untuk partisipasi politik, dan hak untuk mendapatkan perlindungan
hukum.
c. Hak sipil dan politik: Hak atas pekerjaan yang layak, hak atas pendidikan, hak atas perumahan yang layak, hak
atas kesehatan, hak atas makanan dan air bersih, hak atas kebudayaan, dan hak atas lingkungan yang sehat.
Hak asasi manusia diakui secara universal dalam berbagai instrumen hukum internasional, seperti deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia, Konvensi Hak-Hak Sipil dan Politik, Dan Konvensi Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya. Negara-Negara di harapkan untuk melindungi, menghormati, dan meemenuhi hak asasi manusia
dalam masyarakat mereka.
Hubungan antara hak asasi manusia dan demokrasi sangat erat. Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana
kekuasaan politik di pegang oleh rakyat, baik langsung maupun melalui wakil-wakil yang dipilih. Prinsip dasar
demokrasi adalah pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Berikut adalah beberapa hubungan antara hak asasi manusia dan demokrasi:
a. Kebebasan berpendapat dan beragama : Demokrasi memberikan ruang bagi warga negara untuk
menyampaikan pendapat mereka, baik melalui kebebasan berpendapat maupun kebebasan beragama. Hak
asasi manusia memastikan bahwa individu memiliki kebebasan untuk mengemukakan pendapat, berkspresi,
dan berpartisipasi dalam proses politik tanpa takut represi.
b. Hak untuk memilih dan dipilih : Demokrasi memberikan hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan
umum. Hak asasi manusia
Memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam proses politik,
termasuk hak untuk memilih dan dipilih tanpa diskriminasi.
c. Perlindungan hak-hak minoritas : Demokrasi Demokrasi yang baik melindungi hak-hak minoritas. Prinsip hak
asasi manusia menjamin bahwa hak-hak semua individu di hormati, termasuk minoritas, dan bahwa mereka
tidak boleh di abaikan atau di injak-injak oleh mayoritas.
d. Perlindungan terhadap penyalahgunaan kekuasaan : Sistem demokrasi yang kuat di dasarkan pada prinsip
pemisahan kekuasaan dan pengawasan publik yang efektif. Hak asasi manusia memberikan pegangan hukum
dan mekanisme perlindungana yang penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pemerintah
dan memastikan akuntabilitas.
e. Pengembangan masyarakat yang inklusif dan adil: Demokrasi yang berfungsi dengan baik mendorong inklusi
dan keadilan sosial. Hak asasi manusia mendorong perlindungan terhadap diskriminasi, perlakuan tidak adil,
dan kebebasan dan kemiskinan, sehingga sesuai individu memiliki peluang yang sama untuk berpartisipasi
dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi negara mereka.
Dalam demokrasi yang sehat, hak asasi manusia dihormati dan di lindungi sebagai dasar fondasional bagi
sistem politik yang adil dan inklusif. Sebaliknya, perlindungan dan pengakuan hak asasi manusia yang kuat
adalah bagian integral dari demokrasi yang berfungsi dengan baik.