Anda di halaman 1dari 8

RESUME PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen pengampu : Darda Abdullah Sjam


Nama : Wulan sari
NPM : 215060147
Kelas : 3D

RESUME I

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MKPK DAN PENGEMBANGAN


KEMAMPUAN UTUH SARJANA DAN PROFESIONAL

Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan


• Mencintai Tanah Air
• Menjadi Manusia yang Berkepribadian Indonesia
• Keindonesiaan
• Mencintai Agama dan Budaya
• Membangun Rasa Kebangsaan

A. Konsep dan urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan bangsa


Dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber penghasilan, perlu
keahlian, kemahiran, atau kecakapan, memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui
pendidikan profesi.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi, program sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik bagi lulusan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui penalaran ilmiah
Jadi, Sebagai Warga Warga Negara harus Cerdas dan Terdidik,Terampil.

Hakekat dan subtansi pendidikan kewarganegaraan


Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang
diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan
sekolah, masyarakat, dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk
berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (M. Nu’man Somantri, 2001)

B. Pentingkah pendidikan kewarganegaraan


Negara perlu menyelenggarakan Pendidikan Kewarganegaraan karena mengajarkan sikap saling
menghargai keragaman, partisipasi dalam politik, hak dan kewajiban sebagai warga negara, dan
juga mengenai sistem pemerintahan dan peraturan yang berlaku.

C. Sumber historis, sosiologis dan politik tentang pendidikan kewarganegaraan di Indonesia


1. Sumber historis
• 1908 Lahirnya Budi Utomo
• 1928 Lahirnya Sumpah Pemuda
• 17 Agustus 1945 Lahirnya Indonesia
• Sampai saat ini
2. Sumber sosiologis
• PKn dalam dimensi sosiologis sangat diperlukan oleh masyarakat dan akhirnya negara-
bangsa untuk menjaga, memelihara, dan mempertahankan eksistensi negara- bangsa.
3. Sumber politis
• ORDE LAMA,1957 (Kewarganegaraan) 1962 (Civics),1968 (Kewargaan Negara)
• ORDE BARU,Kurikulum 1968 dengan fokus pada Manusia pembangunan manusia
Pancasila
• PASCA REFORMASI – SEKARANG,Terus mengalami perubahan sesuai kondisi yang
dialami
D. Dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan
Bahaya laten indonesi
• Terorisme dan Gerakan Bersenjata
• Kejahatan Transnasional dan Globalisasi
• Korupsi
• Rendahnya etika politik dan Kejahatan Ideologi
• Separatisme

E. Esensi dan urgensi pendidikan kewarganegaraan untuk masa depan


Essensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa depan Generasi penerus melalui Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkanakan mampu mengantisipasi hari depan yang senantiasa
berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dalam hubungan
internasional serta memiliki wawasan.

Kesimpulan
1. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, sedangkan
kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Secara terminologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan
demokrasi politik, diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh positif
dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua. Kesemuanya itu 24 diproses guna melatih para
siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup
demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
RESUME II
ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAHSATU DETERMINAN
PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER
A. Konsep esensi, urgensi, dan identitas
1. Esensi, Sesuatu yang terlepas dari persoalan, apakah sesuatu itu ada atau tidak?!
2. Urgensi, Keharusan yang mendesak!hal yang sangat penting
3. Identitas, Tanda pengenal yang dibuktikan dengan dokumen resmi

B. Mengapa perlu identitas nasional


Fungsi indentitas nasional adalah untuk mempersatukan bangsa, digunakan sebagai panduan
dan pemersatu agar bisa mewujudkan cita cita dan tujuan negara tersebut. Indonesia
merupakan negara yang majemuk (negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa).
Yang terjadi jika sebuah identitas nasional sebuah bangsa hilang adalah bangsa itu tidak
memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan bangsa lain yang membuat bangsa
tersebut terlihat rentan terhadap ancaman karena hilangnya identitas nasional serta jati dirinya
sebagai sebuah bangsa yang dapat mengancam.
Konsep identitas nasional
Identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang secara harfiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-
tanda yang melekat pada seseorang atau sesuatu sehingga mampu membedakannya dengan yang lain.
Istilah “nasional” menunjuk pada kelompok- kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar
dari sekedar pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa dan sebagainya.
Identitas nasional Indonesia
C. Sumber historis,sosiologis dan politik tentang identitas nasional Indonesia
Identitas Primer
• Identitas Etnis, atau Identitas yang mengawali terjadinya Identitas Sekunder
• Memiliki latar belakang Historis, Sosiologis dan Politis yang sama
Identitas Sekunder
• Identitas yang bentuk atau direkontruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama
Secara sosiologis, identitas nasional telah terbentuk dalam proses interaksi, komunikasi dan
persinggungan budaya secara alamiah baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia merdeka
maupun melalui pembentukan intensif pasca kemerdekaan.
Secara politis, bentuk identitas nasional Indonesia menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa
Indonesia yang meliputi bendera negara Sang Merah Putih, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
atau bahasa negara, lambang negara Garuda Pancasila, dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

D. Dinamika dan tantangan Identitas Nasional Indonesia


• Pembentukan identitas nasional melalui pengembangan kebudayaan Indonesia telah
dilakukan jauh sebelum kemerdekaan, yaitu melalui kongres kebudayaan 1918 dan
kongres bahasa Indonesia I tahun 1938 di Solo.
• Peristiwa yang terkait dengan kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah
memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan jati diri atau identitas nasional.
E. Esensi dan urgensi identitas Nadional
• Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara Indonesia sebagai ciri khas
bangsa.
• Bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain
• Identitas nasional bagi sebuah bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup karena
dapat mempersatukan bangsa
RESUME III
URGENSI INTEGRASI NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU PARAMETER PERSATUAN
DAN KESATUAN BANGSA
A. Konsep integrasi nasional
Makna Integrasi nasional,Integrasi berarti memberi tempat dalam suatu keseluruhan, dalam KBBI
integrasi berarti pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.Nasional berasal dari kata
nation (Inggris) yang berarti bangsa sebagai persekutuan hidup manusia.
Jenis Integrasi nasional
• integrasi bangsa
• integrasi wilayah
• integrasi nilai
• integrasi elit-masa
• integrasi tingkah laku

B. Pentingnya integrasi nasional


• Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi.
• Jika integrasi menyiratkan adanya keterpaduan, kesatuan dan kesepakatan atau
konsensus, disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan, dan konflik.
C. Sumber historis,sosiologis dan politis tentang integrasi nasional
Perkembangan sejarah Integrasi di Indonesia,Model integrasi yang berlangsung di Indonesia
adalah model integrasi imperium Majapahit, model integrasi kolonial, dan model integrasi
nasional Indonesia.

D. Dinamika dan tantangan integrasi Nasional


Pengembangan integrasi dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan yakni:
• ideologi nasional
• adanya ancaman dari luar
• gaya politik kepemimpinan
• kekuatan lembaga-lembaga politik
• kesempatan pembangunan ekonomi

E. Esensi dan urgensi Integrasi Nasional


Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas bersama,
menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa.
RESUME IV
NILAI DAN NORMA KONSTUTISIONAL UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA
1945 DAN KONSTITUSIONALITAS KETENTUAN PERUNDANG UNDANGAN DI
BAWAH UUD
A. Konsep dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa negara Indonesia
Kontitusi mengandung permulaan dari segala peraturan mengenai suatu negara atau
dengan kata lain bahwa konstitusi mengandung permulaan dari segala peraturan
mengenai negara (Prodjodikoro, 1970), pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara (Lubis, 1976), dan sebagai peraturan dasar mengenai
pembentukan negara

Fungsi konstitusi
• Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dalam menjalankan
kekuasaannya tidak sewenang-wenang terhadap rakyatnya;
• Memberi suatu rangka dasar hukum bagi perubahan masyarakat yang
dicitacitakan tahap berikutnya;
• Dijadikan landasan penyelenggaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan
tertentu yang dijunjung tinggi oleh semua warga negaranya;
• Menjamin hak-hak asasi warga negara

B. Sumber historis ,sosiologis dan politik tentang konstitusi dalam kehidupan berbangsa
negara Indonesia
Sumber historis
• Divine right yang menyatakan bahwa penguasa di bumi merupakan pilihan Tuhan sehingga ia
memiliki otoritas tidak tertandingi.
• Munculnya raja-raja tiran, berkuasa sewenang-wenang dan menindas rakyat
• Louis XIV dijuluki sebagai Raja Matahari (Le Roi Soleil) atau Louis yang Agung (Louis le
Grand, atau Le Grand Monarque)
• Akibat pemerintahannya yang absolut, Louis XIV berkuasa dengan sewenang- wenang, hal
itu menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan yang luar biasa pada rakyat
Sumber sosiologis
Bab III UUD NRI 1945 tentang Kekuasaan
1. Pedoman bagi Presiden dalam memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4, Ayat 1);
2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon PresidendancalonWakilPresiden(Pasal6 Ayat 1);
3. . Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden (Pasal 7);
4. Pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya (Pasal 7A dan 7B);
5. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan DPR (Pasal 7C);m
6. Pemerintahan Negara:Pernyataan perang, membuat pedamaian, dan perjanjian dengan negara
lain (Pasal 11 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3).
7. Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12);
8. Mengangkat dan menerima duta negara lain(Pasal 13 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat3);
9. Pemberian grasi dan rehabilitasi (Pasal 14 Ayat1);
10. Pemberian amnesti dan abolisi (Pasal 14 Ayat2);
11. Pemberian gelar, tanda jasa, dan lain-lan tanda kehormatan (Pasal 15); dan
12. Pembentukan dewan pertimbangan (Pasal 16).
Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala
pemerintahan, Presiden dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri- menteri dalam kabinet, memegang
kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintah sehari-hari.

Sumber politis
Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang lazim disebut Undang-Undang Dasar, dan dapat
pula tidak tertulis
Kerajaan Inggris, sebagai negara konstitusional tetapi tidak memiliki suatu naskah Undang-Undang
Dasar.
Konstitusi merupakan seperangkat peraturan tertulis dan tidak tertulis yang bertujuan membangun
kewajiban- kewajiban, kekuasaan-kekuasaan, dan fungsi- fungsi dari pelbagai institusi pemerintah,
meregulasi hubungan antara mereka, dan mendefinisikan hubungan antara negara dan warga negara
(individu).
• Dalam arti sempit, konstitusi merupakan suatu dokumen atau seperangkat dokumen yangberisi
aturan-aturan dasar untuk menyelenggarakan negara; dan
• Dalam arti luas, konstitusi merupakan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang
menentukan bagaimana lembaga negara dibentuk dan dijalankan.
RESUME V
LANJUTAN CHAPTER 1

Dinamika konstitusi Indonesia


1. UUD NRI 1945 (Masa Kemerdekaan) , 18 Agustus 1945 sampai dengan Agustus 1950,
dengan catatan, mulai 27 Desember 1949 sampai dengan 17 Agustus hanya berlaku di
wilayahRI Proklamasi
2. Konstitusi RIS 1949, 27 Desember 1949 sampai dengan 17Agustus 1950
3. UUDS 1950, 17 Agustus 1950 sampai dengan 5 Juli 1959
4. UUD NRI 1945 (Masa Orde Lama), 5 Juli 1959 sampai dengan 1965
5. UUD NRI 1945 (Masa Orde Baru), 1966 sampai dengan 1998

Tantangan konstitusi Indonesia


Pertengahan 1997
• Indonesia dilanda krisis ekonomi dan moneter yang sangat hebat
• Gelombang unjuk rasa secara besar-besaran terjadi di Jakarta dan di daerah- daerah
21 Mei 1998
• Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya
• Awal era reformasi di tanah air.
Pertengahan 1998
Tuntutan reformasi
• Mengamandemen UUD NRI 1945;
• Menghapuskan doktrin Dwi Fungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia;
• Menegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia (HAM), serta
pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);
• Melakukan desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah;
• Mewujudkan kebebasan pers; dan
• Mewujudkan kehidupan demokrasi.
Alasan amandemen NRI 1945
UUD NRI 1945 belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis, pemberdayaan
rakyat, dan penghormatan HAM.Dalam tubuh UUD NRI 1945 terdapat pasal-pasal yang
menimbulkan penafsiran beragam, atau lebih dari satu tafsir (multitafsir) dan membuka peluang bagi
penyelenggaraan negara yang otoriter, sentralistik, tertutup, dan berpotensi tumbuhnya praktik korupsi
kolusi, dan nepotisme (KKN).

Esensi konstitusi Indonesia


(membentuk atau pembentukan)
• Membentuk suatu negara
• Konstitusi berarti menjadi dasar pembentukan suatu negara
• Tanpa konstitusi, negara tidak mungkin terbentuk
Pentingnya suatu konstitusi atau Undang- Undang Dasar adalah sebagai pemberi pegangan dan
pemberi batas, sekaligus tentang bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan
- Hamid S. Attamimi -
UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia memiliki kedudukan sebagai hukum tertinggi dan
hukum dasar negara
• Sebagai hukum tertinggi negara, UUD NRI 1945 menduduki posisi paling tinggi dalam
jenjang norma hukum di Indonesia
• Sebagai hukum dasar, UUD NRI 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan
peraturan perundang-undangan di bawahnya.

Oleh karena secara normatif undang-undang tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945, maka jika ditemukan suatu norma dalam undang-undang bertentangan dengan UUD
NRI 1945 dapat melahirkan persoalan konstitusionalitas undang-undang tersebut terhadap
UUD NRI 1945.
Contoh nyata hasil perubahan konstitusi kita yang sangat penting bagi upaya penyediaan dana pembangunan
nasional yakni dalam hal pajak di mana: “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang”.
- Pasal 23A UUD NRI 1945 -
• Pajak Pusat, melalui Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), penerimaan
pajak pusat dialokasikan untuk membiayai program kerja yang dikelola oleh Pemerintah Pusat maupun
Pemerintah Daerah (Pemda).
• Pajak Daerah, melalui pembahasan APBD yang dilakukan oleh Pemda dan DPRD,penerimaan Pajak
Daerah dialokasikan untuk membiayai program kerja Pemerintah Daerah.

Anda mungkin juga menyukai