Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Fathur Pramudya Putra

NIM : 11201120000048

PRODI : 2B Ilmu Politik

EMAIL : fathur.pramudya20@mhs.uinjkt.ac.id

JAWABAN UTS PPKN

1. Mengapa Bangsa Indonesia dan Negara Umumnya perlu Pendidikan


Kewarganegaraan?

Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting dan juga harus ditanamkan kepada sem
ua warga negara dikarenakan negara sendiri perlu menyelenggarakan Pendidikan
Kewarganegaraan karena setiap generasi adalah orang baru yang harus mendapatkan
pengetahuan, sikap atau nilai – nilai dan juga keterampilan agar mampu mengembangkan
warga negara yang memiliki watak atau karakter yang baik dan cerdas (smart and good
citizen) semua hal ini dimaksudkan agar dapat hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara sesuai dengan demokrasi konstitusional.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) juga senantiasa mengalami perubahan


dikarenakan PKN yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi masyarakat
yang berkembang, bergerak dan juga berubah dengan cepat. Pengertian PKN secara
terminologis dapat membantu kita dalam mengetahui pentingnya PKN ini yang diterapkan
oleh setiap warga negara, yaitu PKN adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi
politik yang kemudian diperluas dengan sumber – sumber pengetahuan lainnya : pengaruh –
pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, semua itu diproses guna
melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis berdasarkan landasan suatu negara dan kalau Indonesia
sendiri berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia sendiri sangat berpengaruh terhadap masa
depan bangsa Indonesia sendiri dikarenakan masa depan bangsa ditentukan oleh pandangan
bangsa Indonesia, Eksistensi Konstitusi negara, dan juga tuntutan dinamika perkembangan
bangsa Indonesia sendiri maka dari itu PKN sendiri sangat penting diterapkan kepada semua
masyarakat agar memiliki rasa nasionalis yang dimana dapat menjadi masa depan untuk
bangsa Indonesia.
2. Apa makna Identitas Nasional Indonesia dan Jelaskan makna Identitas Nasional
Indonesia tsb Secara Historis, Secara Sosiologis, Secara Politis

Pengertian Indentitas secara umum adalah Identitas nasional dibentuk oleh dua kata
dasar, ialah “identitas” dan “nasional”. identitas berasal dari Bahasa Inggris “identity” yang
secara harfiah berarti jati diri, ciri-ciri, atau tanda-tanda yang melekat pada seseorang atau
sesuatu sehingga mampu membedakannya dengan yang lain. Istilah “nasional” menunjuk
pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar
pengelompokan berdasar ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Identitas nasional Indonesia berkaitan dengan pengertian bangsa indonesia itu sendiri
yang dimana bangsa adalah suatu keseluruhan alamiah dari seseorang karena darpadanyalah
seorang indinvidu memperoleh realitasnya, bisa dikatakan bahwa seseorang akan mempunyai
arti bila di dalam masyarakat, kemudian Identitas Nasional Indonesia bisa dijelaskan juga
bahwa jati diri bangsa Indonesia tersimpul dalam ideologi dan konstitusi negara, yaitu
Pancasila dan UUD 1945. Dan perlu diketahui, pancasila bukan hanya identitas dalam arti
fisik atau simbol akan tetapi pancasila adalah identitas secara non fisik atau lebih tepatnya
bahwa Pancasila adalah jati diri bangsa. Kemudian makna Identitas Nasional akan diperkuat
oleh beberapa poin ini, antara lain :
A. Identitas Nasional secara Historis
Khususnya pada tahap embrionik, bahwa Identitas Nasional Indonesia
ditandai dengan ketika munculnya kesadaran rakyat Indonesia sebagai bangsa
yang dijajah oleh asing pada tahun 1908 yang dikenal dengan masa Kebangkitan
Nasional (Bangsa) dan juga pembentukan Identitas Nasional Indonesia sendiri
dimulai pengembangan kebudayaan Indonesia yang dilakukan jauh sebelum
kemerdekaan dan terbagi ke dalam beberapa fase. fase – fasenya, yaitu Kongres
Budi Oetomo (1908), Kongres kebudayaan 1 (1918), Kongres Bahasa Sunda
(1924), Kongres Bahasa Indonesia 1 di Solo, Jawa Tengah (1938), Kongres
Kebudayaan Masa Kemerdekaan di Magelang, Jawa Tengah (1948), serta
Kongres Kebudayaan VII di Bukittinggi, Sumatera Barat (2003).
B. Identitas Nasional Secara Sosiologis
Identitas Nasional tidak terlepas dari terbentuknya Identitas Nasional
dalam proses, interaksi, komunikasi, serta persinggungan budaya secara alamiah
baik melalui perjalanan panjang menuju Indonesia Merdeka maupun melalui
pembentukan intensif pasca kemerdekaan. Maksudnya adalah bahwa proses
pembentukan Identitas Nasional Indonesia melalui proses yang sangat panjang
baik sebelum kemerdekaan sampai pasca kemerdekaan sekalipun dan juga
Identitas Nasional Indonesia dipengaruhi juga oleh interaksi, komunikasi,
maupun persinggungan budaya sekalipun.

C. Identitas Nasional Indonesia secara Politik


Identitas Nasional Indoesia memiliki beberapa penciri dan juga
pembentukan jati diri bangsa yang terdiri dari, Bendera negara Sang Merah Putih,
Bhasa Indonesia, Garuda Pancasila, serta Lagu Indonesia Raya. Semua hal
tersebut merupakan jati diri dari Bangsa Indonesia yang dimana memiliki arti
yang sangat mendalam dan bukan hanya sebagai simbol semata.

3. Coba saudara jelaskan Tantangan dalam membangun Integrasi Nasional!

Tantangan dalam membangun Integrasi Nasional sendiri memiliki dua dimensi


yaitu Dimensi Vertikal dan Horizontal, dimensi Vertikal dari Integrasi adalah
dimensi yang berkenaan dengan upaya penyatuan persepsi, keinginan, dan harapan
yang ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dan rakyat. Jadi integrasi
vertikal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjebatani perbedaan-
perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Integrasi nasional dalam dimensi yang
demikian biasa disebut dengan integrasi politik.
Sedangkan dimensi horisontal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan
dengan upaya mewujudkan persatuan di antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat itu sendiri, baik perbedaan wilayah tempat tinggal, perbedaan suku,
perbedaan agama, perbedaan budaya, dan pernedaan-perbedaan lainnya. Jadi integrasi
horisontal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjembatani perbedaan
antar kelompok dalam masyarakat. Integrasi nasional dalam dimensi ini biasa disebut
dengan integrasi teritorial.
Dalam tantangan Integrasi nasional Indonesia semakin tampak ketika
memasuki era Reformasi yang dimana setiap tantangan integrasi nasional seperti
dimensi vertikal, contohnya konflik antara pemerintah dengan rakyat baik secara
keputusan pemerintah mapun kebijakan2nya, dan juga dimensi horizontal, contohnya
primordialisme dan juga SARA. Semua tantangan tersebut telah tampak di Indonesia
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai