Anda di halaman 1dari 27

Identitas dan integrasi nasional

Identitas nasional

• Kata identitas berasal dari bahasa inggris yaitu “identity” yang


memiliki pengertian harfiahnya yaitu tanda-tanda, ciri-ciri, atau jati
diri yang melekat pada individu yang dapat membedakan dengan
yang lainya. Dengan kata lain, berupa simbol atau hal-hal yang
menonjol dan unik.

• Sedangkan kata “nasional” itu sendiri merupakan identitas yang


melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan fisik, yang mencakup kebudayaan, agama, dan bahasa
maupun non-fisik seperti cita-cita, keinginan, dan tujuan.
Identitas nasional secara umum

Suatu jati diri yang khas yang dimiliki


oleh suatu bangsa dan tidak dimiliki
oleh bangsa lain.
Identitas nasional secara khusus
Kumpulan nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam berbagai aspek
kehidupan dan dari ratusan suku yang
dihimpun dalam suatu kesatuan indonesia
yang menjadi kebudayaan nasional yang
berlandaskan pancasila dan semboyan
bhineka tunggal ika sebagai suatu arah
pengembangan.
Pancasila merupakan identitas nasional
Indonesia yang unik. Pancasila bukan hanya
identitas dalam arti fisik atau simbol, layaknya
bendera dan lambang lainnya. Pancasila
adalah identitas secara non fisik atau lebih
tepat dikatakan bahwa Pancasila adalah
jatidiri bangsa
Pancasila sebagai jatidiri bangsa lebih
dimaknai sebagai kepribadian (sikap dan
perilaku yang ditampilkan manusia Indonesia)
yang mencerminkan lima nilai Pancasila.
Pancasila dipahami bukan rumus atau
statusnya tetapi pada isinya, yakni nilai-nilai
luhur yang diakui merupakan pandangan
hidup bangsa yang disepakati.
Pancasila sebagai jatidiri bangsa akan
menunjukkan identitas kita selaku bangsa
Indonesia yakni ada unsur kesamaan yang
memberi ciri khas kepada masyarakat Indonesia
dalam perkembangannya dari waktu ke waktu.
Demikian juga dengan kepribadian tersebut
mampu memunculkan keunikan masyarakat
Indonesia ketika berhubungan dengan
masyarakat bangsa lain
Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah
dapat dipastikan berupaya memiliki identitas
nasional agar negara tersebut dapat dikenal oleh
negara-bangsa lain, dapat dibedakan dengan
bangsa lain. Identitas nasional mampu menjaga
eksistensi dan kelangsungan hidup negara-
bangsa. Negara-bangsa memiliki kewibawaan dan
kehormatan sebagai bangsa yang sejajar dengan
bangsa lain serta akan menyatukan bangsa yang
bersangkutan.
Tilaar (2007) menyatakan identitas nasional berkaitan
dengan pengertian bangsa. Menurutnya, bangsa
adalah suatu keseluruhan alamiah dari seseorang
karena daripadanyalah seorang individu memperoleh
realitasnya. Artinya, seseorang tidak akan mempunyai
arti bila terlepas dari masyarakatnya. Dengan kata
lain, seseoraang akan mempunyai arti bila ada dalam
masyarakat. Dalam konteks hubungan antarbangsa,
seseorang dapat dibedakan karena nasionalitasnya
sebab bangsa menjadi penciri yang membedakan
bangsa yang satu dengan bangsa lainnya.
PERTANYAAN 1
A. Apakah identitas nasional itu Diperlukan
dan mengapa identitas nasional itu
penting?
B. Bagaimana strategi yang Anda dapat
tawarkan/usulkan untuk memahami,
menghayati, dan mengamalkan identitas
nasional yang sesuai dengan Pancasila?
Unsur-unsur pembentuk identitas nasonal

• Suku Bangsa • Kebudayaan


• Agama • Bahasa
Bangsa Indonesia yang memiliki identitas primer atau etnis atau suku
bangsa lebih dari 700 suku bangsa telah bersepakat untuk
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
menyatakan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Identitas etnis yang terwujud antara lain dalam bentuk budaya etnis
yang dikembangkan agar memberi sumbangan bagi pembentukan
budaya nasional dan akhirnya menjadi identitas nasional.
Kongres kebudayaan di Indonesia pernah dilakukan sejak 1918 yang
diperkirakan sebagai pengaruh dari Kongres Budi Utomo 1908 yang dipelopori
oleh dr. Radjiman Widyodiningrat. Kongres ini telah memberikan semangat
bagi bangsa untuk sadardan bangkit sebagai bangsa untuk menemukan jati
diri. Kongres Kebudayaan I diselenggarakan di Solo tanggal 5-7 Juli 1918 yang
terbatas pada pengembangan budaya Jawa. Namun dampaknya telah meluas
sampai pada kebudayaan Sunda, Madura, dan Bali. Kongres bahasa Sunda
diselenggarakan di Bandung tahun 1924. Kongres bahasa Indonesia I
diselenggarakan tahun 1938 di Solo. Peristiwa-peristiwa yang terkait dengan
kebudayaan dan kebahasaan melalui kongres telah memberikan pengaruh
positif terhadap pembangunan jati diri dan/atau identitas nasional.
Setelah proklamasi kemerdekaan, Kongres Kebudayaan diadakan di
Magelang pada 20-24 Agustus 1948 dan terakhir di Bukittinggi
Sumatera Barat pada 20-22 Oktober 2003. Menurut Tilaar (2007)
kongres kebudayaan telah mampu melahirkan kepedulian terhadap
unsur-unsur budaya lain. Secara historis, pengalaman kongres telah
banyak memberikan inspirasi yang mengkristal akan kesadaran
berbangsa yang diwujudkan dengan semakin banyak berdirinya
organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik, Pada tahun 1920-
1930-an pertumbuhan partai politik di nusantara bagaikan
tumbuhnya jamur di musim hujan.
Tumbuh dan berkembangnya sejumlah organisasi kemasyarakatan
mengarah pada kesadaran berbangsa. Puncaknya para pemuda yang
berasal dari organisasi kedaerahan berkumpul dalam Kongres
Pemuda ke-2 di Jakarta dan mengumandangkan Sumpah Pemuda.
Pada saat itulah dinyatakan identitas nasional yang lebih tegas
bahwa “Bangsa Indonesia mengaku bertanah air yang satu, tanah air
Indonesia, berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Identitas nasional Indonesia
menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional.
Empat identitas nasional meliputi bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan diatur dalam peraturan
perundangan khusus yang ditetapkan dalam Undang-Undang
No. 24 Tahun 2009
Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa
Indonesia. Dengan saling mengenal identitas, maka akan
tumbuh rasa saling hormat, saling pengertian (mutual
understanding), tidak ada stratifikasi dalam kedudukan
antarnegara-bangsa. Dalam berhubungan antarnegara tercipta
hubungan yang sederajat/sejajar, karena masing-masing
mengakui bahwa setiap negara berdaulat tidak boleh
melampaui kedaulatan negara lain.
INTEGRASI NASIONAL

Integrasi Berasal Dari Bahasa Latin Yakni “Integrate” Yang Berarti Memberi
Tempat Dalam Suatu Keseluruhan. Dalam KBBI, Integrasi Berarti Proses
Pembauran Hingga Menjadi Kesatuan Yang Bulat Dan Utuh.

Kata Nasional Berasal Dari Kata Nation (Inggris) Yang Berarti Bangsa. Dalam
KBBI, Nasional Mempunyai Pengertian, Bersifat Kebangsaan, Berkenaan
Atau Berasal Dari Bangsa Sendiri.
Sebuah negara-bangsa (nation state) selalu
dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan
keanekaragaman orang –orang yang ada di
dalamnya agar memiliki rasa persatuan, kehendak
untuk bersatu dan secara bersama bersedia
membangun kesejahteraan untuk bangsa yang
bersangkutan.
INTEGRASI NASIONAL SECARA POLITIS

Berarti proses penyatuan berbagai


kelompok budaya dan sosial ke dalam
kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.
INTEGRASI NASIONAL SECARA ANTROPOLOGIS

Berarti proses penyesuaian diantara unsur-


unsur kebudayaan yang berbeda sehingga
mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.
Secara Umum

Integrasi nasional bangsa indonesia adalah hasrat dan kesadaran


bangsa untuk bersatu dalam bentuk negara kesatuan republik
Indonesia, adapun perwujudan integrasi nasional masyarakat dan
budaya bangsa indonesia yang heterogen diungkap dalam semboyan
bhineka tunggal ika.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL

• Faktor sejarah yang • Rasa rela berkorban


menimbulkan rasa senasib • Adanya simbol kenegaraan
dan seperjuangan • Pengembangan budaya
• Keinginan untuk bersatu semangat gotong royong
dikalangan bangsa
indonesia
• Rasa cinta tanah air
• Kesepakatan atau konsensus
nasional
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL

• Masyarakat indonesia • Besarnya ketimpangan dan


yang heterogen atau ketidakmerataan
beragam • Adanya paham etnosentrisme
• Wilayah yang begitu luas • Lemahnya nilai-nilai budaya
di indonesia bangsa akibat kuatnya
pengaruh budaya asing
• Besarnya kemungkinan
ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan
Alasan Indonesia setelah tahun 1945
tetap membangun integrasi
Pertama, dikarenakan pemerintah Kedua, bagi negara-negara baru,
kolonial Belanda sebelumnya tidak tuntutan integrasi ini juga menjadi
pernah memikirkan tentang masalah pelik bukan saja karena
perlunya membangun kesetiaan perilaku pemerintah kolonial
nasional dan semangat kebangsaan sebelumnya, tetapi juga latar
pada rakyat Indonesia. Yang belakang bangsa yang
dilakukan penjajah adalah bersangkutan. Negara-bangsa
membangun kesetiaan kepada (nation state) merupakan negara
penjajah itu sendiri dan guna yang di dalamnya terdiri dari
kepentingan integrasi kolonial itu banyak bangsa (suku) yang
sendiri. selanjutnya bersepakat bersatu
dalam sebuah bangsa yang besar
HUBUNGAN IDENTITAS DAN INTEGRASI NASIONAL

Saling berkaitan, dimana dalam hal ini di Indonesia


Integrasi Nasional dijadikan sebagai salah satu
Identitas Nasional dan semboyan Bhineka Tunggal Ika
sebagai hasil dari Integrasi Nasional yang kemudian
dijadikan sebagai identitas nasional.
PERTANYAAN 2
A. Mengapa bangsa perlu berintegrasi dan apa
pentingnya?
B. Mengapa kesenjangan antardaerah berpengaruh
terhadap integrasi nasional?

Anda mungkin juga menyukai