Anda di halaman 1dari 9

Persatuan Dan Kesatuan Negara Indonesia

Supardi
2121B0026
Cakpardi87@gmail.com

ABSTRAK

Bangsa Indonesia yang terdiri lebih dari 500 suku bangsa masing-masing memiliki
kearifan lokal yang mengatur eksistensi dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa,
hubungan dalam dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam
lingkungannya, dalam berbagai ungkapan tradisional berupa petatah, pantun nasihat, cerita
rakyat dan sebagainya. Dampak positif yang kita rasakan antara lain adalah perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni akibat teknologi informasi. Namun dampak
negatif yang menyertai juga tidak kalah dahsyatnya berkaitan dengan masalah sosial budaya
yang menyangkut hal mendasar dari tabiat dan mentalitas bangsa.
Pondasi dasar kebudayaan Indonesia mempunyai sifat: akulturatif, integratif adaptif,
kreatif dan harmonis yang dinamis dalam menerima unsur-unsur budaya asing menyaring dan
menyerap akan hal hal yang dapat memperkaya munculnya ke-Indonesia-an. Dasar budaya
“Bhinneka Tunggal Ika” merupakan suatu unsur yang sangat fundamental yang dapat
dijadikan bingkai dasar untuk merajut kembali goyahnya jati diri kebudayaan bangsa
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Pada umumnya, kita mengenal bahwa bangsa Indonesia yang terdiri lebih dari 500
suku bangsa masing-masing memiliki kearifan lokal yang mengatur eksistensi dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan dalam dirinya sendiri, dengan
sesama manusia, dan hubungan dengan alam lingkungannya, dalam berbagai ungkapan
tradisional berupa petatah, pantun nasihat, cerita rakyat dan sebagainya. Kearifan lokal itu
yang selama mencitrakan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah, sopan santun dan
bermartabat. Dari keberagaman ini muncul suatu pengertian bahwa ke-Indonesia-an memang
di mulai dari adanya keberagaman. Keberagaman itu terjadi disebabkan karena kepulauan
Nusantara terdiri atas: 17.200 pulau, lebih dari 300 etnis mayoritas dan minoritas dengan
berbagai bahasa yang tersebar dalam pulau-pulau. Namun diakui bahwa keberagaman itu
akan berakulturasi secara dinamik, kreatif dari berbagai aspek yang berbeda menuju kepada
satu kesatuan yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.
Salah satu fenomena yang kita rasakan sejak terbukanya era globalisasi yang ditandai
dengan masuknya pengaruh nilai-nilai baru dalam semua sendi kehidupan kita serta
komitmen bangsa untuk melakukan reformasi di segala bidang telah membawa dampak
perubahan masyarakat yang sangat besar. Dampak positif yang kita rasakan antara lain adalah
perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni akibat teknologi informasi.
Namun dampak negatif yang menyertai juga tidak kalah dahsyatnya berkaitan dengan
masalah sosial budaya yang menyangkut hal mendasar dari tabiat dan mentalitas bangsa.
Selanjutnya dari berbagai event budaya terlihat bahwa perkawinan budaya dalam era
globalisasi saat ini, memperlihatkan kecenderungan akan pengaruh dominan budaya barat
(Westernisasi) terhadap kebudayaan yang telah ada di Indonesia.
Masyarakat secara umum yang berinteraksi dengan budaya asing tersebut terus
menerus menyerap budaya barat dalam kehidupan kesehariannya sehingga tidak disadari
bahwa budaya Indonesia yang sangat tinggi beransur-angsur kehilangan akar budaya dan
nilai dasarnya. Kehilangan jati diri atas kebersamaan tersebut menyebabkan terjadinya
degradasi kehidupan sosial di mana-mana, munculnya kerusuhan, dekadensi moral,
ketidakpercayaan, kehilangan semangat gotong royong dan sebagainya adalah dampak yang
harus ditanggung bersama. Seharusnya dengan sikap ke-bhinneka-tunggal-ika-an, rasa
kebersamaan yang seharusnya dipupuk dan dibina dalam rangka menuju
Kemandirian dan kesejahteraan bangsa sesuai dengan tujuan bangsa dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pondasi dasar kebudayaan Indonesia mempunyai
sifat: akulturatif, integratif adaptif, kreatif dan harmonis yang dinamis dalam menerima
unsur-unsur budaya asing menyaring dan menyerap akan hal hal yang dapat memperkaya
munculnya ke-Indonesia-an. Dasar budaya “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan suatu unsur
yang sangat fundamental yang dapat dijadikan bingkai dasar untuk merajut kembali
goyahnya jati diri kebudayaan bangsa. Kemudian memahami kembali nilai-nilai kearifan
lokal yang tergeser pengaruh dari luar untuk mencari makna ke-Indonesia-an yang sebenar-
benarnya dalam arti yang lebih luas sebagai pedoman hidup individu, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu:
1. Apa makna dari persatuan dan kesatuan ?
2. Bagaimana Penerapan Pancasila dalam kehidupan ?
3. Apa dampak jika makna pancasila tidak dihargai ?
4. Bagaimana cara menumbuhakan rasa persatuan dan kesatuan ?

C. Tujuan Penulisan 
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Agar semua orang mengetahui arti dari kesatuan dan persatuan
2. Agar semua orang tahu cara menerapkan Pancasila dalam kehidupan
3. Untuk mengetahui mengetahui dampak jika Pancasila tidak di hargai
dan       menemukan cara untuk minimalisir dampak nya
4. Untuk mengetahui cara menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa

D. Batasan Masalah
Dalam Pembuatan Makalah ini, penulis hanya mengulas dan membatasi masalah seputar:
1. Definisi dari ersatuan dan kesatuan bangsa
2. Cara-cara mengembalikan rasa Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3. Dampak dari tidak menghargai pancasila dalamkehidupan sehari-hari  
4. Rasa dan kesatuan terhadap bangsa harus di tanamkan dalam diri masing-masing
setiap individu

 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia


Makna yang terkandung dalam kata persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya
bulat dan tidak terpecah-pecah. Mungkin persatuan di Indonesia bisa jika dihubungkan
dengan pengertian yang lebih baru bisa menjadi Nasionalisme. Menurut Panggabean,
Nasionalisme di bagi menjadi 2 macam yaitu, Kulturnation ( fokusnya pada formasi
kesadaran dan solidaritas Nasional / sentiment Nasional ) dan Staatnatioon ( sebagai
fenomena gerak idiologis yang bertujuan meraih otonom dan identitas politik ).
Nasionalisme sebagai loyalitas ( etnis dan Nasional ), keinginan untuk menegakkan
Negara. Ibrahim Alfian menyatakan bahwa bentuk-bentuk organisasi sosial politik seperti
kekerabatan marga dan kesukuan merupakan hasil perkembangan alamiah2., sedangkan
nasionalisme lebih merupakan hasil perkembangan historis. Nasionalisme merupakan
transformasi pemahaman kolektivitas berdasar pengalaman kolektif dalam
sejarah.pembentukan ideologi nasionaisme sebagai suatu faham yang mempengaruhi sejarah
politik berkembang secara bertahap. Menurut Stephen van Evera, menyebutkan 2 ciri, yaitu:
Loyalitas terhadap kelompok dan komunitasitu menginginkan Negara yang merdeka. Ada
dua cirri kecenderungan dalam Nasionalisme, yaitu Polisentris dan Etnosentris. Menurut
Benedict Anderson, menekankan Nasionalisme sebagai masyarakat yang imajiner bangsa,
adalah komunitas politik yang dibayangkan walaupun warganya tidak saling mengenal, tetapi
dalam dirinya ada perasaan sebagai suatu komunitas yang jelas terpisah batasan-batasannya
sehingga terpisah dengan bangsa lain. Makna sila persatuan Indonesia pada intinya adalah:
1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
3. Cintaakan Tanah Air.
4. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika.
6. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan

Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi dari sumpah
pemuda yamg berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah-darah yang
satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu :
bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa
Indonesia”. Sumpah Pemuda yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang
diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah perjuangan yang gemilang
dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk
menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Hal ini
sangat jelas sekali tampak rasa nasionalisme yang sangat besar dari para pemuda pada masa
itu, yang dengan segala cara bagaimana mempersatukan negara ini supaya menjadi negara
yang merdeka berdaulat, adil dan makmur
Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri seseorang tersebut
dengan sendirinya akan timbul suatu rasa yang cinta bangsa dan cinta tanah air. Perlu
diketahui bahwa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di Indonesia bukan menjurus
pada chauvinisne3. Sikap chauvinime ini akan menimbulkan disintegrasi baik di di dalam
negara maupun sudah berada di luar negeri. Apabila sifat ini sudah melekat pada diri
seseorang yang sudah salah mengartikan apa itu nasionalisme, maka hal ini akan berdampak
dengan disintegrasi tersebut. Hal-hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan
kesatuan, misalnya penonjolan kekuasaan, penonjolan keturunan4, harus diusahankan agar
tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui ikatan
kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia sejak dulu sampai sekarang lebih dihormati daripada
kepentingan pribadi. Namun tentunya semangat ini bagi bangsa indoneisa mengalami
dinamikanya sendiri, yang kadang kuat kadang melemah. Pada saat ini nasionalisme bangsa
Indonesia bisa jadi semakin memudar dikarenakan banyak mementingkan kepentingan
pribadi atau golongan daripada kepentingan negara

B. Nilai Pancasila dalam Kemajemukian Budaya Indonesia


Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas perbedaan, dari seluruh
prinsip ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia, baik ilmu ekonomi, politik, hukum, dan
sosial. Hak asasi manusia memperoleh tempat terhormat di dunia, hak memperoleh
kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan yang dirumuskan oleh MPR, dan ketika amandemen
UUD `45, pasal 28, ditambah menjadi 10 ayat dengan memasukkan substansi hak pencapaian
tujuan di dalam pembukaan UUD `45. Pancasila yang digali dan dirumuskan para pendiri
bangsa ini adalah sebuah rasionalitas yang telah teruji. Pancasila adalah rasionalitas kita
sebagai sebuah bangsa yang majemuk, yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan
multi ras yang bernama Indonesia.
Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Negara adalah suatu persekutuan hidup bersama diantara elemen-elemen yang
membentuk negara yang berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama.
Oleh karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas
elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara adalah beranekaragam
tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang diliukiskan dalam Bhineka Tunggal
Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan
diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan
bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun golongan
agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas tercapainya harkat dan martabat
seluruh warganya. Negara memberikan kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun
golongan agama untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang
bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap
warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum (kesejahteraan
seluruh warganya) mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan
pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia
yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan yang kita
inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di atas moral dan etika
bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang
bermartabat itulah, maka berbagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat
yang sama segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas. Karena
kebhinekaan yang bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi
dan martabat manusia berbeda. Maka dari itu, masalah ataupun hal-hal yang berhubungan
dengan pelecehan SARA harus di tiadakian demi tercapainya negara Indonesia yang penuh
dengan persatuan dan kesatuan.

C. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Indonesia


Sudah dikatakan di atas bahwa negara Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya,
bahasa, agama, dan ras. Semua perbedaan tersebut harus memiliki wadah untuk bergabung
menjadi satu yaitu persatuan. Maka dari itu sangatlah penting sebuah persatuan di dalam
Negara agar terwujud kesatuan dan persamaan.
Negara Indonesia sendiri sangatlah besar dan luas sehingga sangatlah sulit untuk
mengaturnya apabila tidak ada persatuan. Bahkan sudah di sebutkan di dalam Sumpah
Pemuda yang berbunyi,

1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air 
Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sudah sangatlah jelas makna dari sumpah pemuda yang berisi cita-cita para pendiri
negara di atas. Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia maksudnya mau
membela bangsa Indonesia yang masuk ke dalam kategori bela negara.
Mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia maksudnya kita hanya mengakui
bahwa kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan berani menjunjung tinggi
negara Indonesia ini.
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia maksudnya kita memiliki bahasa
persatuan untuk memudahkan berkomunikasi antar banyak ras suku di Indonesia yaitu bahasa
nasional bahasa Indonesia. Maka dari itu kita harus menjunjung tinggi persatuan di Indonesia.

D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Padahal salah satu misi utama kedatangan Islam di muka bumi ini adalah
menyebarluaskan rasa kasih sayang, kerukunan, kedamaian , persatuan dan kesatuan. Tak
hanya antar-sesama manusia, tetapi juga pada makhluk-makhluk Allah lainnya, seperti
binatang, tumbuh-tumbuhan, air, bumi, hutan, dan lain sebagainya. Karena itu sulit dipahami
jika manusia yang satu dengan yang lainnya tidak berusaha mewujudkan perdamaian. Misi
perdamaian Islam juga tercermin dalam kata ‘Islam’ itu sendiri yang berarti selamat,
sejahtera, aman, dan damai. Tetapi menyatakan Islam berarti “salam” damai saja tak cukup.
Setiap individu Muslim harus membuktikan tak hanya dengan perkataan, tetapi lebih penting
lagi dengan amal perbuatan, bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah cinta damai dan betul-
betul mengorientasikan diri menuju ke “Dar al-Salam” dengan cara damai pula.
Menegakkan amar ma’ruf nahyi munkar merupakan perintah Islam; tetapi nahyi
munkar harus dilakukan dengan cara-cara ma’ruf, yakni cara-cara yang baik, damai,
persuasif, hikmah, kebijaksanaan dan pengajaran yang baik; bukan dengan cara yang justru
mengandung kemungkaran, seperti pemaksaan, kekerasan, apalagi terorisme.
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan
lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat
sejalan dengan perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian
kompetitif. Untuk dapat memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang
terdapat sembilan hal yang perlu dilakukan:
1. berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;
2. bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja;
3. bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah;
4. selalu membuat perencanaan;
5. memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
6. menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain;
7. rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
8. menjunjung tinggi keadilan; dan
9. berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki
banyak ragam budaya yang berbeda-beda dari setiap suku daerah yang berbeda pula.
Perbedaan itu sendiri justru memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra bangsa
Indonesia. Kebudayaan dari tiap-tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari
terciptanya budaya nasional Indonesia.
Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum jelas selain hanya bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional dan Pancasila sebagai filosofi atau pandangan hidup bangsa. Selain
itu, perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah konflik jika para pelakunya tidak dapat
mengendalikan emosi mereka masing-masing. Lingkungan dan masyarakat sangatlah
menentukan bagaimana sebuah kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat
itu sendiri.

B. Saran
          Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan perubahan kearah yang lebih baik
bagi bangsa Indonesia, kita harus memulai perubahan itu dari hal kecil dalam diri kita sendiri.
Perilaku/kepribadin yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila harus kita kikis. Sementara
itu, kita harus memupuk dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri kita. Selanjutnya
kita juga harus menularkannya pada orang-orang disekitar kita, agar kepribadian bangsa
Indonesia bisa sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan yang terdapat pada sila ke-3.
Sehingga harapan bangsa sebagai bangsa yang aman,  adil, makmur, sentosa, sejahtera, dan
makmur dapat terwujut, demi kebahagiaan seluruh masyarakat Indonesia.
                                                                                                           
DAFTAR PUSTAKA

Jamal, D. 1984. Pokok- Pokok Bahasa Pancasila.Bandung : Remaja Karya CV   Bandung.

Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Yogyakarta

Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Margono, dkk. 2002. Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan.


Malang : UM

http://fresh-lookout.blogspot.co.id/2012/03/pengaruh-budaya-asing-terhadap.html     

https://www.google.com/search?q=makalah+kesatuan+dan+kesatuan+indonesia&ie=utf-
8&oe=utf-8

Anda mungkin juga menyukai