Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MAKALAH

PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA DALAM Negar


NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI)

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 5 :


1. Elfriani
2. Jaesen
3. Novia
4. Kiel
5.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...............................................................................
.....................1
KATAPENGANTAR...................................................................
.2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................
.............3
A. LatarBelakang.....................................................................
.....3
B. RumusanMasalah...............................................................
.....4
C. TujuanMasalah...................................................................
.....5
D. BatasanMasalah..................................................................
.....5
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................
...............6
A. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia.........................
................................................................6
B. Nilai Pancasila dalam Kemajemukian Indonesia.................
........................................................................8
C. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Indonesia..................
.......................................................................9
D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuaan Bangsa..........
.................................................................................10
BAB 3 PENUTUP.......................................................................
..............12
A. Kesimpulan.........................................................................
....12
B. Saran..................................................................................
.....12
Daftar Pustaka..........................................................................
...............13
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul persatuan dan
kesatuan bangsa makalah ini diajukan kepada mahasiswa
agar memahami konsep identitas nasional.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen kami
bernama Dra. Siti Mutmainnah,M.Pd yang membimbing saya
hingga dapat menyelesaikan makalah saya, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Batam, 25 january 2018


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya, kita mengenal bahwa bangsa Indonesia yang terdiri
lebih dari 500 suku bangsa masing-masing memiliki kearifan lokal yang
mengatur eksistensi dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa,
hubungan dalam dirinya sendiri, dengan sesama manusia, dan hubungan
dengan alam lingkungannya, dalam berbagai ungkapan tradisional berupa
petatah, pantun nasihat, cerita rakyat dan sebagainya. Kearifan lokal itu
yang selama mencitrakan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah,
sopan santun dan bermartabat. Dari keberagaman ini muncul suatu
pengertian bahwa ke-Indonesia-an memang di mulai dari adanya
keberagaman. Keberagaman itu terjadi disebabkan karena kepulauan
Nusantara terdiri atas: 17.200 pulau, lebih dari 300 etnis mayoritas dan
minoritas dengan berbagai bahasa yang tersebar dalam pulau-pulau.
Namun diakui bahwa keberagaman itu akan berakulturasi secara dinamik,
kreatif dari berbagai aspek yang berbeda menuju kepada satu kesatuan
yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Salah satu fenomena yang kita rasakan sejak terbukanya era globalisasi
yang ditandai dengan masuknya pengaruh nilai-nilai baru dalam semua
sendi kehidupan kita serta komitmen bangsa untuk melakukan reformasi di
segala bidang telah membawa dampak perubahan masyarakat yang sangat
besar. Dampak positif yang kita rasakan antara lain adalah perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni akibat teknologi informasi.
Namun dampak negatif yang menyertai juga tidak kalah dahsyatnya
berkaitan dengan masalah sosial budaya yang menyangkut hal mendasar
dari tabiat dan mentalitas bangsa. Selanjutnya dari berbagai event budaya
terlihat bahwa perkawinan budaya dalam era globalisasi saat ini,
memperlihatkan kecenderungan akan pengaruh dominan budaya barat
(Westernisasi) terhadap kebudayaan yang telah ada di Indonesia.

Masyarakat secara umum yang berinteraksi dengan budaya asing


tersebut terus menerus menyerap budaya barat dalam kehidupan
kesehariannya sehingga tidak disadari bahwa budaya Indonesia yang
sangat tinggi beransur-angsur kehilangan akar budaya dan nilai dasarnya.
Kehilangan jati diri atas kebersamaan tersebut menyebabkan terjadinya
degradasi kehidupan sosial di mana-mana, munculnya kerusuhan,
dekadensi moral, ketidakpercayaan, kehilangan semangat gotong royong
dan sebagainya adalah dampak yang harus ditanggung bersama.
Seharusnya dengan sikap ke-bhinneka-tunggal-ika-an, rasa kebersamaan
yang seharusnya dipupuk dan dibina dalam rangka menuju
kemandirian dan kesejahteraan bangsa sesuai dengan tujuan bangsa dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pondasi dasar kebudayaan
Indonesia mempunyai sifat: akulturatif, integratif adaptif, kreatif dan
harmonis yang dinamis dalam menerima unsur-unsur budaya asing
menyaring dan menyerap akan hal hal yang dapat memperkaya munculnya
ke-Indonesia-an. Dasar budaya “ ” merupakan suatu
unsur yang sangat fundamental yang dapat dijadikan bingkai dasar untuk
merajut kembali goyahnya jati diri kebudayaan bangsa. Kemudian
memahami kembali nilai-nilai kearifan lokal yang tergeser pengaruh dari luar
untuk mencari makna ke-Indonesia-an yang sebenar-benarnya dalam arti
yang lebih luas sebagai pedoman hidup individu, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa makna/konsep dari persatuan dan kesatuan ?
2. Bagaimana Penerapan/perwujudan Pancasila dalam kehidupan ?
3. Apa dampak jika makna pancasila tidak dihargai ?
4. Bagaimana cara menumbuhakan rasa persatuan dan kesatuan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Agar semua orang mengetahui arti dari kesatuan dan persatuan
2. Agar semua orang tahu cara menerapkan Pancasila dalam kehidupan
3. Untuk mengetahui mengetahui dampak jika Pancasila tidak di hargai
dan menemukan cara untuk minimalisir dampak nya
4. Untuk mengetahui cara menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan
bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Makna yang terkandung dalam kata persatuan hakikatnya adalah satu,


yang artinya bulat dan tidak terpecah-pecah. Mungkin persatuan di
Indonesia bisa jika dihubungkan dengan pengertian yang lebih baru bisa
menjadi Nasionalisme. Menurut Panggabean, Nasionalisme di bagi menjadi
2 macam yaitu, Kulturnation ( fokusnya pada formasi kesadaran dan
solidaritas Nasional / sentiment Nasional ) dan Staatnatioon ( sebagai
fenomena gerak idiologis yang bertujuan meraih otonom dan identitas
politik ).
Nasionalisme sebagai loyalitas ( etnis dan Nasional ), keinginan untuk
menegakkan Negara. Ibrahim Alfian menyatakan bahwa bentuk-bentuk
organisasi sosial politik seperti kekerabatan marga dan kesukuan
merupakan hasil perkembangan alamiah2., sedangkan nasionalisme lebih
merupakan hasil perkembangan historis. Nasionalisme merupakan
transformasi pemahaman kolektivitas berdasar pengalaman kolektif dalam
sejarah.pembentukan ideologi nasionaisme sebagai suatu faham yang
mempengaruhi sejarah politik berkembang secara bertahap. Menurut
Stephen van Evera, menyebutkan 2 ciri, yaitu: Loyalitas terhadap kelompok
dan komunitasitu menginginkan Negara yang merdeka. Ada dua cirri
kecendrungan dalam Nasionalisme, yaitu Polisentris dan Etnosentris.
Menurut Benedict Anderson, menekankan Nasionalisme sebagai
masyarakat yang imajiner bangsa, adalah komunitas politik yang
dibayangkan walaupun warganya tidak saling mengenal, tetapi dalam
dirinya ada perasaan sebagai suatu komunitas yang jelas terpisah
batasan-batasannya sehingga terpisah dengan bangsa lain. Makna sila
persatuan Indonesia pada intinya adalah:
Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Rela berkorban demi bangsa dan negara.
Cintaakan Tanah Air.
Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
.Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan

Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi
dari sumpah pemuda yamg berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia
mengaku bertumpah-darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan
puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia. Kami
putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa
Indonesia”. Sumpah Pemuda yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda
II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah
perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang
terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan
bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Hal ini sangat
jelas sekali tampak rasa nasionalisme yang sangat besar dari para pemuda
pada masa itu, yang dengan segala cara bagaimana mempersatukan
negara ini supaya menjadi negara yang merdeka berdaulat, adil dan makmur
Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri
seseorang tersebut dengan sendirinya akan timbul suatu rasa yang cinta
bangsa dan cinta tanah air. Perlu diketahui bahwa cinta bangsa dan tanah
air yang kita miliki di Indonesia bukan menjurus pada chauvinisne3. Sikap
chauvinime ini akan menimbulkan disintgrasi baik di di dalam negara
maupun sudah berada di luar negeri. Apabila sifat ini sudah melekat pada
diri seseorang yang sudah salah mengartikan apaitu nasionalisme, maka hal
ini akan berdampak dengan disintegrasi tersebut. Hal-hal yang sifatnya
tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalya penonjolan
kekuasaan, penonjolan keturunan4, harus diusahankan agar tidak terwujud
sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui ikatan
kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia sejak dulu smpai sekarang lebih
dihormati daripada kepentingan pribadi. Namun tentunya semangat ini bagi
bangsa indoneisa mengalami dinamikanya sendiri, yang kadang kuat
kadang melemah. Pada saat ini nasionalisme bangsa Indonesia bisa jadi
semakin memudar dikarenakan banyak mementingkan kepentingan pribadi
atau golongan daripada kepentingan negara.

B. Nilai Pancasila dalam Kemajemukian Budaya Indonesia


Keberagaman menjamin kehormatan antarmanusia di atas perbedaan,
dari seluruh prinsip ilmu pengetahuan yang berkembang di dunia, baik ilmu
ekonomi, politik, hukum, dan sosial. Hak asasi manusia memperoleh tempat
terhormat di dunia, hak memperoleh kehidupan, kebebasan dan
kebahagiaan yang dirumuskan oleh MPR, dan ketika amandemen UUD `45,
pasal 28, ditambah menjadi 10 ayat dengan memasukkan substansi hak
pencapaian tujuan di dalam pembukaan UUD `45. Pancasila yang digali dan
dirumuskan para pendiri bangsa ini adalah sebuah rasionalitas yang telah
teruji. Pancasila adalah rasionalitas kita sebagai sebuah bangsa yang
majemuk, yang multi agama, multi bahasa, multi budaya, dan multi ras yang
bernama Indonesia.

Dalam sila Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah


sebagai penjelmaan sifat kodrat manuasia monodualis yaitu sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Negara adalah suatu persekutuan
hidup bersama diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang
berupa, suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh
karena perbedaan merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan
ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuensinya negara
adalah beranekaragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan
yang diliukiskan dalam Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk
diruncingkan menjadi konflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada
suatu sintesa yang saling menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan
bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu, maupun
golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas
tercapainya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan
kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama
untuk merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang
bersifat integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi
segenap warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan
kesejahteraan umum (kesejahteraan seluruh warganya) mencerdaskan
kehidupan warganya serta dalam kaitannya dengan pergaulan dengan
bangsa-bangsa lain di dunia untuk mewujudkan suatu ketertiban dunia yang
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan


yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak
di atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita
sendiri. Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka
berbagai hal yang mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang
sama segala sesuatu yang mengancam moral kebhinekaan mesti
diberantas. Karena kebhinekaan yang bermatabat di atas moral bangsa
yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan martabat manusia berbeda.
Maka dari itu, masalah ataupun hal-hal yang berhubungan dengan
pelecehan SARA harus di tiadakian demi tercapainya negara Indonesia yang
penuh dengan persatuan dan kesatuan.

C .Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Sudah dikatakan di atas bahwa negara Indonesia terdiri dari beragam


suku, budaya, bahasa, agama, dan ras. Semua perbedaan tersebut harus
memiliki wadah untuk bergabung menjadi satu yaitu persatuan. Maka dari
itu sangatlah penting sebuah persatuan di dalam Negara agar terwujud
kesatuan dan persamaan.
Negara Indonesia sendiri sangatlah besar dan luas sehingga sangatlah sulit
untuk mengaturnya apabila tidak ada persatuan. Bahkan sudah di sebutkan
di dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi,


1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.

Sudah sangatlah jelas makna dari sumpah pemuda yang berisi cita-cita para
pendiri negara di atas. Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia maksudnya mau membela bangsa Indonesia yang masuk ke
dalam kategori bela negara.
Mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia maksudnya kita hanya
mengakui bahwa kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan
berani menjunjung tinggi negara Indonesia ini.
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia maksudnya kita memiliki
bahasa persatuan untuk memudahkan berkomunikasi antar banyak ras suku
di Indonesia yaitu bahasa nasional bahasa Indonesia. Maka dari itu kita
harus menjunjung tinggi persatuan di Indonesia.

D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Padahal salah satu misi utama kedatangan Islam di muka bumi ini adalah
menyebarluaskan rasa kasih sayang, kerukunan, kedamaian , persatuan dan
kesatuan. Tak hanya antar-sesama manusia, tetapi juga pada
makhluk-makhluk Allah lainnya, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, air,
bumi, hutan, dan lain sebagainya. Karena itu sulit dipahami jika manusia
yang satu dengan yang lainnya tidak berusaha mewujudkan perdamaian.
Misi perdamaian Islam juga tercermin dalam kata ‘Islam’ itu sendiri yang
berarti selamat, sejahtera, aman, dan damai. Tetapi menyatakan Islam
berarti damai saja tak cukup. Setiap individu Muslim harus
membuktikan tak hanya dengan perkataan, tetapi lebih penting lagi dengan
amal perbuatan, bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah cinta damai dan
betul-betul mengorientasikan diri menuju ke dengan cara
damai pula. Menegakkan merupakan perintah
Islam; tetapi harus dilakukan dengan cara-cara , yakni
cara-cara yang baik, damai, persuasif, hikmah, kebijaksanaan dan
pengajaran yang baik; bukan dengan cara yang justru mengandung
kemungkaran, seperti pemaksaan, kekerasan, apalagi terorisme.
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki
kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk
senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya
menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif.
Untuk dapat memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling
kurang terdapat sembilan hal yang perlu dilakukan:
1. berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan;
2. bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam
bekerja;
3. bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu
berubah;
4. selalu membuat perencanaan;
5. memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
6. menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain;
7. rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
8. menjunjung tinggi keadilan; dan
9. berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi.

E. Konsep NKRI menurut UUD 45


Sebagai warga negara yang baik, tentunya kalian harus memahami
pengertian atau makna negara Indonesia. Makna tesebut penting diketahui
untuk semakin mempertegas identitas negara Indonesia. Oleh karena itu,
pada bagian ini kalian akan dibekali pengetahuan mengenai makna konsep
NKRI menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan


keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan dan menghilangkan
keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
tidak sedikit pun mengubah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi
negara federal.

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa
.” Pasal yang dirumuskan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad
bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang
dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia.

Wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin kukuh setelah


dilakukan perubahan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
yang dimulai dari adanya ketetapan Majelis Permusyarawatan Rakyat yang
salah satunya adalah tidak mengubah Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan tetap mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai bentuk final
negara bagi bangsa Indonesia.

Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan


didasari pertimbangan bahwa negara kesatuan adalah bentuk yang
ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan dipandang paling
tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau
dari berbagai latar belakang (dasar pemikiran). UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945secara nyata mengandung semangat agar Indonesia
ini bersatu, baik yang tercantum dalam Pembukaan maupun dalam
pasal-pasal yang langsung menyebutkan tentang Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal
18B ayat (2), Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta rumusan pasal-pasal yang mengukuhkan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keberadaan lembaga-lembaga
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Prinsip kesatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia


dipertegas dalam alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu “….

”. Pembentukan pemerintahan negara


Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia itu bertujuan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Tujuan tersebut bisa dicapai hanyalah dengan adanya kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia, sehingga dalam alinea keempat ini secara tegas
diproklamasikan, disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia
itu dalam satu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, yang berbentuk dalam satu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Pancasila.

Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan.


Pasal 25 A UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa

”.
Istilah Nusantara dalam ketentua tersebut dipergunakan untuk
menggambakan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik da Samudera Indonesia
serta di anatara Benua Asia dan Benua Australia.

Kesatuan wilayah tersebut juga mencakup


1. kesatuan politik
2. kesatuan hukum
3. kesatuan sosial-budaya serta
4. kesatuan pertahanan dan keamanan.

Dengan demikian, meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan pulau,


tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa negara
Indonesia adalah Negara kesatuan berbentuk republik yang wilayahnya
merupakan kesatuan dari ribuan pulau yang terletak diantara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia serta di antara Benua Asia dan Australia.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang memiliki banyak ragam budaya yang
berbeda-beda dari setiap suku daerah yang berbeda pula.
Perbedaan itu sendiri justru memberikan kontribusi yang
cukup besar pada citra bangsa Indonesia. Kebudayaan dari
tiap-tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari
terciptanya budaya nasional Indonesia.
Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum jelas
selain hanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
Pancasila sebagai filosofi atau pandangan hidup bangsa.
Selain itu, perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah
konflik jika para pelakunya tidak dapat mengendalikan emosi
mereka masing-masing. Lingkungan dan masyarakat
sangatlah menentukan bagaimana sebuah kebudayaan itu
tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat itu sendiri.
B. Saran
Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan
perubahan kearah yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, kita
harus memulai perubahan itu dari hal kecil dalam diri kita
sendiri. Perilaku/kepribadin yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila harus kita kikis. Sementara itu, kita harus
memupuk dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri
kita. Selanjutnya kita juga harus menularkannya pada
orang-orang disekitar kita, agar kepribadian bangsa Indonesia
bisa sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan yang
terdapat pada sila ke-3. Sehingga harapan bangsa sebagai
bangsa yang aman, adil, makmur, sentosa, sejahtera, dan
makmur dapat terwujut, demi kebahagiaan seluruh
masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai