MAKALAH
DAFTAR ISI...............................................................................
.....................1
KATAPENGANTAR...................................................................
.2
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................
.............3
A. LatarBelakang.....................................................................
.....3
B. RumusanMasalah...............................................................
.....4
C. TujuanMasalah...................................................................
.....5
D. BatasanMasalah..................................................................
.....5
BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................
...............6
A. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia.........................
................................................................6
B. Nilai Pancasila dalam Kemajemukian Indonesia.................
........................................................................8
C. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Indonesia..................
.......................................................................9
D. Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuaan Bangsa..........
.................................................................................10
BAB 3 PENUTUP.......................................................................
..............12
A. Kesimpulan.........................................................................
....12
B. Saran..................................................................................
.....12
Daftar Pustaka..........................................................................
...............13
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul persatuan dan
kesatuan bangsa makalah ini diajukan kepada mahasiswa
agar memahami konsep identitas nasional.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen kami
bernama Dra. Siti Mutmainnah,M.Pd yang membimbing saya
hingga dapat menyelesaikan makalah saya, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Salah satu fenomena yang kita rasakan sejak terbukanya era globalisasi
yang ditandai dengan masuknya pengaruh nilai-nilai baru dalam semua
sendi kehidupan kita serta komitmen bangsa untuk melakukan reformasi di
segala bidang telah membawa dampak perubahan masyarakat yang sangat
besar. Dampak positif yang kita rasakan antara lain adalah perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni akibat teknologi informasi.
Namun dampak negatif yang menyertai juga tidak kalah dahsyatnya
berkaitan dengan masalah sosial budaya yang menyangkut hal mendasar
dari tabiat dan mentalitas bangsa. Selanjutnya dari berbagai event budaya
terlihat bahwa perkawinan budaya dalam era globalisasi saat ini,
memperlihatkan kecenderungan akan pengaruh dominan budaya barat
(Westernisasi) terhadap kebudayaan yang telah ada di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa makna/konsep dari persatuan dan kesatuan ?
2. Bagaimana Penerapan/perwujudan Pancasila dalam kehidupan ?
3. Apa dampak jika makna pancasila tidak dihargai ?
4. Bagaimana cara menumbuhakan rasa persatuan dan kesatuan ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Agar semua orang mengetahui arti dari kesatuan dan persatuan
2. Agar semua orang tahu cara menerapkan Pancasila dalam kehidupan
3. Untuk mengetahui mengetahui dampak jika Pancasila tidak di hargai
dan menemukan cara untuk minimalisir dampak nya
4. Untuk mengetahui cara menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan
bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia
Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi
dari sumpah pemuda yamg berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia
mengaku bertumpah-darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan
puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia. Kami
putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa
Indonesia”. Sumpah Pemuda yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda
II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah
perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang
terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk menggalang persatuan
bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda. Hal ini sangat
jelas sekali tampak rasa nasionalisme yang sangat besar dari para pemuda
pada masa itu, yang dengan segala cara bagaimana mempersatukan
negara ini supaya menjadi negara yang merdeka berdaulat, adil dan makmur
Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri
seseorang tersebut dengan sendirinya akan timbul suatu rasa yang cinta
bangsa dan cinta tanah air. Perlu diketahui bahwa cinta bangsa dan tanah
air yang kita miliki di Indonesia bukan menjurus pada chauvinisne3. Sikap
chauvinime ini akan menimbulkan disintgrasi baik di di dalam negara
maupun sudah berada di luar negeri. Apabila sifat ini sudah melekat pada
diri seseorang yang sudah salah mengartikan apaitu nasionalisme, maka hal
ini akan berdampak dengan disintegrasi tersebut. Hal-hal yang sifatnya
tidak sejalan dengan persatuan dan kesatuan, misalya penonjolan
kekuasaan, penonjolan keturunan4, harus diusahankan agar tidak terwujud
sebagai suatu prinsip dalam masyarakat Indonesia. Perlu diketahui ikatan
kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia sejak dulu smpai sekarang lebih
dihormati daripada kepentingan pribadi. Namun tentunya semangat ini bagi
bangsa indoneisa mengalami dinamikanya sendiri, yang kadang kuat
kadang melemah. Pada saat ini nasionalisme bangsa Indonesia bisa jadi
semakin memudar dikarenakan banyak mementingkan kepentingan pribadi
atau golongan daripada kepentingan negara.
“
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
”
Sudah sangatlah jelas makna dari sumpah pemuda yang berisi cita-cita para
pendiri negara di atas. Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia maksudnya mau membela bangsa Indonesia yang masuk ke
dalam kategori bela negara.
Mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia maksudnya kita hanya
mengakui bahwa kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan
berani menjunjung tinggi negara Indonesia ini.
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia maksudnya kita memiliki
bahasa persatuan untuk memudahkan berkomunikasi antar banyak ras suku
di Indonesia yaitu bahasa nasional bahasa Indonesia. Maka dari itu kita
harus menjunjung tinggi persatuan di Indonesia.
Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
merupakan naskah asli mengandung prinsip bahwa
.” Pasal yang dirumuskan oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad
bangsa Indonesia yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang
dikenal dengan Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
persatuan, satu tanah air yaitu Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah
bangsa yang memiliki banyak ragam budaya yang
berbeda-beda dari setiap suku daerah yang berbeda pula.
Perbedaan itu sendiri justru memberikan kontribusi yang
cukup besar pada citra bangsa Indonesia. Kebudayaan dari
tiap-tiap suku daerah inilah yang menjadi penyokong dari
terciptanya budaya nasional Indonesia.
Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum jelas
selain hanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
Pancasila sebagai filosofi atau pandangan hidup bangsa.
Selain itu, perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah
konflik jika para pelakunya tidak dapat mengendalikan emosi
mereka masing-masing. Lingkungan dan masyarakat
sangatlah menentukan bagaimana sebuah kebudayaan itu
tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat itu sendiri.
B. Saran
Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan
perubahan kearah yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, kita
harus memulai perubahan itu dari hal kecil dalam diri kita
sendiri. Perilaku/kepribadin yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila harus kita kikis. Sementara itu, kita harus
memupuk dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri
kita. Selanjutnya kita juga harus menularkannya pada
orang-orang disekitar kita, agar kepribadian bangsa Indonesia
bisa sesuai dengan rasa persatuan dan kesatuan yang
terdapat pada sila ke-3. Sehingga harapan bangsa sebagai
bangsa yang aman, adil, makmur, sentosa, sejahtera, dan
makmur dapat terwujut, demi kebahagiaan seluruh
masyarakat Indonesia.