Disusun Oleh :
Marsya Putri Maharani (19)
12 IPA 6
DAFTAR ISI
DAFTAR
ISI....................................................................................................1
KATAPENGANTAR....................................................................2
BAB 1
PENDAHULUAN..........................................................................3
A. LatarBelakang..........................................................................3
B. RumusanMasalah....................................................................4
C. TujuanMasalah........................................................................4
BAB 2
PEMBAHASAN.............................................................................5
1. Makna Persatuan dan Kesatuan
Indonesia.........................................................................................5
2. Upaya Menjaga Persatuan dan
Kesatuan.........................................................................................6
3. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan
Indonesia.........................................................................................9
BAB 3
PENUTUP.....................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................11
B. Saran.......................................................................................11
Daftar
Pustaka.........................................................................................12
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu
wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam
NKRI
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya, kita mengenal bahwa bangsa Indonesia yang terdiri lebih dari
500 suku bangsa masing-masing memiliki kearifan lokal yang mengatur eksistensi
dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan dalam dirinya
sendiri, dengan sesama manusia, dan hubungan dengan alam lingkungannya,
dalam berbagai ungkapan tradisional berupa petatah, pantun nasihat, cerita rakyat
dan sebagainya. Kearifan lokal itu yang selama mencitrakan bangsa Indonesia
sebagai bangsa yang ramah, sopan santun dan bermartabat. Dari keberagaman ini
muncul suatu pengertian bahwa ke-Indonesia-an memang di mulai dari adanya
keberagaman. Keberagaman itu terjadi disebabkan karena kepulauan Nusantara
terdiri atas: 17.200 pulau, lebih dari 300 etnis mayoritas dan minoritas dengan
berbagai bahasa yang tersebar dalam pulau-pulau. Namun diakui bahwa
keberagaman itu akan berakulturasi secara dinamik, kreatif dari berbagai aspek
yang berbeda menuju kepada satu kesatuan yang menjadi jati diri bangsa
Indonesia.
Salah satu fenomena yang kita rasakan sejak terbukanya era globalisasi yang
ditandai dengan masuknya pengaruh nilai-nilai baru dalam semua sendi kehidupan
kita serta komitmen bangsa untuk melakukan reformasi di segala bidang telah
membawa dampak perubahan masyarakat yang sangat besar. Dampak positif yang
kita rasakan antara lain adalah perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni akibat teknologi informasi. Namun dampak negatif yang
menyertai juga tidak kalah dahsyatnya berkaitan dengan masalah sosial budaya
yang menyangkut hal mendasar dari tabiat dan mentalitas bangsa. Selanjutnya dari
berbagai event budaya terlihat bahwa perkawinan budaya dalam era globalisasi
saat ini, memperlihatkan kecenderungan akan pengaruh dominan budaya barat
(Westernisasi) terhadap kebudayaan yang telah ada di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Makna Persatuan dan Kesatuan Indonesia
Makna yang terkandung dalam kata persatuan hakikatnya adalah satu, yang
artinya bulat dan tidak terpecah-pecah. Mungkin persatuan di Indonesia bisa jika
dihubungkan dengan pengertian yang lebih baru bisa menjadi Nasionalisme.
Menurut Panggabean, Nasionalisme di bagi menjadi 2 macam yaitu, Kulturnation
( fokusnya pada formasi kesadaran dan solidaritas Nasional / sentiment Nasional )
dan Staatnatioon ( sebagai fenomena gerak idiologis yang bertujuan meraih
otonom dan identitas politik ).
Nasionalisme sebagai loyalitas ( etnis dan Nasional ), keinginan untuk
menegakkan Negara. Ibrahim Alfian menyatakan bahwa bentuk-bentuk organisasi
sosial politik seperti kekerabatan marga dan kesukuan merupakan hasil
perkembangan alamiah2., sedangkan nasionalisme lebih merupakan hasil
perkembangan historis. Nasionalisme merupakan transformasi pemahaman
kolektivitas berdasar pengalaman kolektif dalam sejarah.pembentukan ideologi
nasionaisme sebagai suatu faham yang mempengaruhi sejarah politik berkembang
secara bertahap. Menurut Stephen van Evera, menyebutkan 2 ciri, yaitu: Loyalitas
terhadap kelompok dan komunitasitu menginginkan Negara yang merdeka. Ada
dua cirri kecendrungan dalam Nasionalisme, yaitu Polisentris dan Etnosentris.
Menurut Benedict Anderson, menekankan Nasionalisme sebagai masyarakat yang
imajiner bangsa, adalah komunitas politik yang dibayangkan walaupun warganya
tidak saling mengenal, tetapi dalam dirinya ada perasaan sebagai suatu komunitas
yang jelas terpisah batasan-batasannya sehingga terpisah dengan bangsa lain.
Makna sila persatuan Indonesia pada intinya adalah:
Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Rela berkorban demi bangsa dan negara.
Cintaakan Tanah Air.
Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Bhinneka Tunggal Ika.
.Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan
Hal yang mencerminkan persatuan Indonesia dapat kita lihat pada isi dari
sumpah pemuda yamg berbunyi “Kami putera dan puteri Indonesia mengaku
bertumpah-darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu : bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri
Indonesia menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia”. Sumpah Pemuda
yang dilahirkan sebagai hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal
27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah perjuangan yang gemilang dari hasrat kuat
kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku dan agama, untuk
menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme Belanda.
Hal ini sangat jelas sekali tampak rasa nasionalisme yang sangat besar dari para
pemuda pada masa itu, yang dengan segala cara bagaimana mempersatukan negara
ini supaya menjadi negara yang merdeka berdaulat, adil dan makmur
Dengan rasa satu yang menjadi semakin kuatnya maka dalam diri seseorang
tersebut dengan sendirinya akan timbul suatu rasa yang cinta bangsa dan cinta
tanah air. Perlu diketahui bahwa cinta bangsa dan tanah air yang kita miliki di
Indonesia bukan menjurus pada chauvinisne3. Sikap chauvinime ini akan
menimbulkan disintgrasi baik di di dalam negara maupun sudah berada di luar
negeri. Apabila sifat ini sudah melekat pada diri seseorang yang sudah salah
mengartikan apaitu nasionalisme, maka hal ini akan berdampak dengan
disintegrasi tersebut. Hal-hal yang sifatnya tidak sejalan dengan persatuan dan
kesatuan, misalya penonjolan kekuasaan, penonjolan keturunan4, harus
diusahankan agar tidak terwujud sebagai suatu prinsip dalam masyarakat
Indonesia. Perlu diketahui ikatan kekeluargaan, kebersamaan di Indonesia sejak
dulu smpai sekarang lebih dihormati daripada kepentingan pribadi. Namun
tentunya semangat ini bagi bangsa indoneisa mengalami dinamikanya sendiri,
yang kadang kuat kadang melemah. Pada saat ini nasionalisme bangsa Indonesia
bisa jadi semakin memudar dikarenakan banyak mementingkan kepentingan
pribadi atau golongan daripada kepentingan negara.
2. Upaya Menjaga Persatuan dan Kesatuan
Banyak sekali upaya yang bisa dilakukan guna menjaga keutuhan Negara
Republik Indonesia. Namun, semua mengerucut pada 4 hal penting berikut
yaitu kembali kepada Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika serta
usaha pertahanan negara. Berikut adalah upaya menjaga keutuhan NKRI :
Sudah dikatakan di atas bahwa negara Indonesia terdiri dari beragam suku,
budaya, bahasa, agama, dan ras. Semua perbedaan tersebut harus memiliki wadah
untuk bergabung menjadi satu yaitu persatuan. Maka dari itu sangatlah penting
sebuah persatuan di dalam Negara agar terwujud kesatuan dan persamaan.
Negara Indonesia sendiri sangatlah besar dan luas sehingga sangatlah sulit untuk
mengaturnya apabila tidak ada persatuan. Bahkan sudah di sebutkan di dalam
Sumpah Pemuda yang berbunyi,
“ 1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah
air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. ”
Sudah sangatlah jelas makna dari sumpah pemuda yang berisi cita-cita para
pendiri negara di atas. Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
maksudnya mau membela bangsa Indonesia yang masuk ke dalam kategori bela
negara.
Mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia maksudnya kita hanya mengakui
bahwa kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dan berani
menjunjung tinggi negara Indonesia ini.
Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia maksudnya kita memiliki bahasa
persatuan untuk memudahkan berkomunikasi antar banyak ras suku di Indonesia
yaitu bahasa nasional bahasa Indonesia. Maka dari itu kita harus menjunjung
tinggi persatuan di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telah kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang memiliki banyak ragam budaya yang berbeda-beda dari
setiap suku daerah yang berbeda pula. Perbedaan itu sendiri justru
memberikan kontribusi yang cukup besar pada citra bangsa
Indonesia. Kebudayaan dari tiap-tiap suku daerah inilah yang
menjadi penyokong dari terciptanya budaya nasional Indonesia.
Identitas budaya nasional kita saat ini memang belum jelas selain
hanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan Pancasila
sebagai filosofi atau pandangan hidup bangsa. Selain itu,
perbedaan juga akan menyulut terjadinya sebuah konflik jika para
pelakunya tidak dapat mengendalikan emosi mereka masing-
masing. Lingkungan dan masyarakat sangatlah menentukan
bagaimana sebuah kebudayaan itu tumbuh dan berkembang di
dalam masyarakat itu sendiri.
B. Saran
Sebagai masyarakat Indonesia yang menginginkan
perubahan kearah yang lebih baik bagi bangsa Indonesia, kita
harus memulai perubahan itu dari hal kecil dalam diri kita sendiri.
Perilaku/kepribadin yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
harus kita kikis. Sementara itu, kita harus memupuk dan
mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri kita. Selanjutnya
kita juga harus menularkannya pada orang-orang disekitar kita,
agar kepribadian bangsa Indonesia bisa sesuai dengan rasa
persatuan dan kesatuan yang terdapat pada sila ke-3. Sehingga
harapan bangsa sebagai bangsa yang aman, adil, makmur, sentosa,
sejahtera, dan makmur dapat terwujut, demi kebahagiaan seluruh
masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
_Jamal, D. 1984. Pokok- Pokok Bahasa Pancasila.Bandung : Remaja Karya CV
Bandung.
_Kaelan, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma Yogyakarta
_Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta
_Margono, dkk. 2002. Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan
Kebangsaan. Malang : UM
_ http://fresh-lookout.blogspot.co.id/2012/03/pengaruh-budaya-
asing-terhadap.html _https://www.google.com/search?
q=makalah+kesatuan+dan+kesatuan+indonesia&ie=utf-8&oe=utf-
8