Anda di halaman 1dari 12

Makalah pkn

Mewaspadai ancaman terhadap kedudukan NKRI

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

1.REKA ARMANSYAH
2.BARRY apriyansyah
3.PARI PATUKASIO
4.ENDO PARTIKO
5.MUHAMMAD ACI
6.HIKA HIDAYAH

Guru pembiming : saipul S.Pd

SMA NEGERI SURULANGUN

TAHUN AJARAN 2017/2018


Kata Pengantar
Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena
tanpa Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan mekalah ini dengan baik dan
selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Heri Usmanto, S.Pd M.Pd selaku
dosen pengampu pendidikan kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang
selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang Integrasi Nasional.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka
dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya
makalah yang sempurna.

SURULANGUN, 17 APRIL 2018


Penyusun
Daftar Isi

KataPengantar…………………………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………………….……..2
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………………...3
- Latar Belakang………………………………………………….………..………………….3
- Rumusan Masalah…………………………………………………..………………………3
- Tujuan Penulisan…………………………………………….………………………….…..3
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………………….4
- Pengertian, Faktor, Teori…………………………………………………………………..4
- Kasus dan Topik Permasalahan………………………………………………………..…8
BAB III :
PENUTUP…………………………………………………………………………………..….11
-
Kesimpulan……………………………………………………………………………………..11
- Saran…………………………………………………………………………………………12
- Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….12
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda
zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses kebudayaan yang
ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara
menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun Negara. Masing-
masing Individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli terhadap
sesamanya.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, haruslah memiliki rasa Integrasi nasional.Yaitu
suatu sikaf kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap
Bangsa Negara, Agama serta Keluarga.
Dalam makalah ini, kami ingin menjelaskan tantang pengertian Integrasi Nasional, serta faktor-
faktor integrasi nasional dan upaya yang harus dilakukan dalam integrasi nasional.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan permasalahatan yang terkait dengan Integrasi
Nasional diantaranya :
1. Definisi Integrasi Nasional menurut bahasa?
2. Faktor apa saja yang dapat mengancam Integrasi?
3. Upaya apa yang harus dilakukan dalam membangun integrasi?

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang proses yang terjadi di Indonesia
belakangan ini. Serta ingin memperluas ilmu pengetahuan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi berasal
dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
 Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
 Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pendapat para ahli tentang integrasi. Yaitu sbb:
 Howard Wriggins
Menurutnya, integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
 Myron Weiner
Menurutnya, integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke
dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi
biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok
masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
 Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua
aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi
aspek vertikal dan horizontal.

 J. Soedjati Djiwandono
Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti
luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada
suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk
bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan
dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut:


1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut,
menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak
pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan
UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa
Indonesia.

Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut:


1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan
dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan
sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Teori-teori Integrasi
Integrasi terbagi dalam dua sisi, di sisi makro adalah fungsional struktural dan teori konflik,
sedangkan di sisi mikro adalah teori interaksionisme simbolik, teori etnometodologi, teori
pertukaran, dan teori rasional.
a. Makro
1. Teori Fungsional Struktural
Teori Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas
dalam sosiologi dan antropologiyang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai
sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan.
2. Teori Konflik
Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui
proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat
adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.

6
b. Mikro
1. Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme Simbolik Inti pandangan pendekatan ini adalah individu.Para ahli di
belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam
konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang bisa secara langsung
ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain.
Seperti yang dikatakan Francis Abraham dalam Modern Sociological Theory (1982),
bahwa interaksionisme simbolik pada hakikatnya merupakan sebuah perspektif yang bersifat
sosial- psikologis yang terutama relevan untuk penyelidikan sosiologis
2. Etnometodologi
Yang dimaksud dengan teori etnometodolgi ialah suatu teori dalam ilmu sosiologi yang
berisikan sekumpulan pengetahuan, serangkaian prosedur dan sejumlah pertimbangan atau
metode tentang kehidupan alamiah masyarakat sehari-hari, yang ditandai dengan bahasa yang
digunakan, di mana masalah-masalah kemasyarakatan ini diartikan sebagai masalah yang
diselesaikan secara rutin, praktis dan kontinyu tanpa banyak menggunakan pikiran
3. Teori pertukaran
Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling
memengaruh.
4. Teori rasional
Dalam filsafat , rasionalitas pelaksanaan alasan. Ini adalah cara di mana orang menarik
kesimpulan ketika mempertimbangkan hal-hal yang sengaja. Hal ini juga mengacu pada
kesesuaian keyakinan seseorang dengan seseorang alasan untuk keyakinan, atau dengan tindakan
seseorang dengan seseorang alasan untuk tindakan.Namun, “rasionalitas” istilah cenderung
digunakan dalam diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.Sebuah
keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi juga optimal untuk
mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan masalah.“Rasionalitas” digunakan berbeda di
berbagai disiplin ilmu.

Problematika integrasi nasional


Sejak awal abad ke-20, struktur masyarakat Indonesia yang masih ke sukuan mulai
tergugat karena munculnya ide nasionalisme dan integrasi dari sekelompok elit Nusantara
(Marzali, 2009). Wacana tentang perwujudan integrasi nasional di Indonesia telah banyak
dibahas dan dicanangkan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan institusi-institusi
yang terkait. Perwujudan integrasi nasional ini menjadi penting karena pada dasarnya,
dalam pembangunan nasional dibutuhkan gerak yang searah dari berbagai pihak dalam
sebuah negara untuk mencapai tujuan-tujuan yang mengarah pada kesejahteraan dan
ketentraman masyarakat.
Masalah-masalah etnik yang masih banyak terjadi di Indonesia ini menjadi tantangan dan
ancaman tersendiri bagi terciptanya integrasi nasional bangsa ini. Berdasarkan gambaran
dari J.S Furnival (dalam Suparlan, 2005), masyarakat majemuk Indonesia cenderung tidak
menjadi satu dan tidak merasa satu, mereka memiliki tradisi kultural sendiri dan memiliki
interaksi yang sangat terbatas dengan kelompok suku lain. Lalu apakah ini hanya di
diamkan saja? Pada dasarnya, perbedaan budaya, cara pandang, dan adat istiadat harus
disinergikan satu sama lain, membangun rasa kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan
melepaskan simbol-simbol primordial dari komunitas adat, agar tercapai sebuah integrasi
nasional yang telah dicita-citakan sejak Indonesia belum merdeka.
Makalah ini berupaya mengaitkan berbagai jenis masalah yang terdapat dalam pemicu
menjadi satu kesatuan, yaitu seputar ancaman mengenai terwujudnya integrasi nasional
Indonesia, masalah komunitas/masyarakat adat yang terjadi di Indonesia, bagaimana cara
menyikapi, mengatasi dan mencegahnya, termasuk juga langkah konstruktif pemerintah
dalam mengatasi berbagai permasahan ini dan mengembangkan kegiatan budaya (kearifan
lokal).

Contoh kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia


berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI)
1. Contoh ancaman Fisik

Dari luar negeri

 Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia


 Agresi militer Belanda di Indonesia
 Penjajahan bangsa eropa di Indonesia

Dari dalam negeri

 Teror bom di Solo


 Penyerangan antar suku dipapua
 Tawuran antar warga di Makassar
 Kerusuhan mass di jakarta
 Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah
 Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum

2. Contoh ancaman Ideologi


Dari luar negeri

 Maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri


 Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri
 Maraknya media propaganda asing
 Adu domba yang dilakukan pihak asing
 Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan negara
lain
Dari dalam negeri

 Munculnya paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri


 Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia
 Sikap apatis terhadap pemerintah
 Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
 Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
 Pemberontakan PKI
 Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dan OPM di papua
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-
perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan
secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak
positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak
atau mengelola budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru.
Indonesia adalah negara yang penuh dengan keragaman, baik itu dari segi etnis, budaya,
adat istiadat, dengan segala pola kehidupan masyarakat yang ada di dalamnya.
Masyarakat adat di Indonesia juga memiliki berbagai kearifan lokal yang sangat khas dan
menunjukkan eksistensinya dalam lingkup suku bangsa di Indonesia. Beriringan dengan hal
itu, Indonesia juga memiliki berbagai masalah terkait dengan isu etnis tersebut, contoh
nyatanya adalah konflik antar etnis yang sering terjadi di berbagai daerah dan berdampak
bagi stabilitas nasional Indonesia. Hal ini pula yang menjadikan Integrasi Nasional begitu
sulit diwujudkan di negara ini, ditandai dengan belum terciptanya rasa kebersamaan dalam
suatu wilayah, dengan melepaskan simbol-simbol primordial dari komunitas adat.
Dibutuhkan langkah nyata dari berbagai pihak untuk mengatasi hal ini, diantaranya dengan
berupaya dengan serius untuk mengatasi konflik antar etnis yang terjadi di daerah,
membendung segala hal yang dapat menjadi pemicu konflik, mengedepankan toleransi dan
penanaman nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan pemerintah juga
harus mampu menciptakan kebijakan yang adil dari segi politik, ekonomi, sosial dan
budaya, karena pada dasarnya isu etnis ini merupakan hal yang sangat sensitif terutama di
negara multikultural seperti Indonesia ini.
Saran
Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional dapat
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya konflik
perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun Indonesia ini berbeda-beda
suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap Indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai
satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.

Daftar Pustaka
Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina,
gramedia, Jakarta.
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bumi
aksara, jakarta.
Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.
Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org)
Diakses pada tanggal 12 februari 2015.
Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-penteingnya-
integrasi-nasional.org/wiki)

Anda mungkin juga menyukai