D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
1.REKA ARMANSYAH
2.BARRY apriyansyah
3.PARI PATUKASIO
4.ENDO PARTIKO
5.MUHAMMAD ACI
6.HIKA HIDAYAH
KataPengantar…………………………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………………….……..2
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………………...3
- Latar Belakang………………………………………………….………..………………….3
- Rumusan Masalah…………………………………………………..………………………3
- Tujuan Penulisan…………………………………………….………………………….…..3
BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………………………….4
- Pengertian, Faktor, Teori…………………………………………………………………..4
- Kasus dan Topik Permasalahan………………………………………………………..…8
BAB III :
PENUTUP…………………………………………………………………………………..….11
-
Kesimpulan……………………………………………………………………………………..11
- Saran…………………………………………………………………………………………12
- Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak muda
zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses kebudayaan yang
ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara
menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun Negara. Masing-
masing Individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli terhadap
sesamanya.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, haruslah memiliki rasa Integrasi nasional.Yaitu
suatu sikaf kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap
Bangsa Negara, Agama serta Keluarga.
Dalam makalah ini, kami ingin menjelaskan tantang pengertian Integrasi Nasional, serta faktor-
faktor integrasi nasional dan upaya yang harus dilakukan dalam integrasi nasional.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan permasalahatan yang terkait dengan Integrasi
Nasional diantaranya :
1. Definisi Integrasi Nasional menurut bahasa?
2. Faktor apa saja yang dapat mengancam Integrasi?
3. Upaya apa yang harus dilakukan dalam membangun integrasi?
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang proses yang terjadi di Indonesia
belakangan ini. Serta ingin memperluas ilmu pengetahuan sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi berasal
dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang
bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pendapat para ahli tentang integrasi. Yaitu sbb:
Howard Wriggins
Menurutnya, integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
Myron Weiner
Menurutnya, integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke
dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional. Integrasi
biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok
masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua
aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi
aspek vertikal dan horizontal.
J. Soedjati Djiwandono
Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti
luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada
suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk
bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan
dalam satu kesepakatan atau konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti
yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun
wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa
memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang
melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini
juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang
melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga
dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Teori-teori Integrasi
Integrasi terbagi dalam dua sisi, di sisi makro adalah fungsional struktural dan teori konflik,
sedangkan di sisi mikro adalah teori interaksionisme simbolik, teori etnometodologi, teori
pertukaran, dan teori rasional.
a. Makro
1. Teori Fungsional Struktural
Teori Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas
dalam sosiologi dan antropologiyang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai
sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan.
2. Teori Konflik
Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui
proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat
adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
6
b. Mikro
1. Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme Simbolik Inti pandangan pendekatan ini adalah individu.Para ahli di
belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting dalam
konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang bisa secara langsung
ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain.
Seperti yang dikatakan Francis Abraham dalam Modern Sociological Theory (1982),
bahwa interaksionisme simbolik pada hakikatnya merupakan sebuah perspektif yang bersifat
sosial- psikologis yang terutama relevan untuk penyelidikan sosiologis
2. Etnometodologi
Yang dimaksud dengan teori etnometodolgi ialah suatu teori dalam ilmu sosiologi yang
berisikan sekumpulan pengetahuan, serangkaian prosedur dan sejumlah pertimbangan atau
metode tentang kehidupan alamiah masyarakat sehari-hari, yang ditandai dengan bahasa yang
digunakan, di mana masalah-masalah kemasyarakatan ini diartikan sebagai masalah yang
diselesaikan secara rutin, praktis dan kontinyu tanpa banyak menggunakan pikiran
3. Teori pertukaran
Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling
memengaruh.
4. Teori rasional
Dalam filsafat , rasionalitas pelaksanaan alasan. Ini adalah cara di mana orang menarik
kesimpulan ketika mempertimbangkan hal-hal yang sengaja. Hal ini juga mengacu pada
kesesuaian keyakinan seseorang dengan seseorang alasan untuk keyakinan, atau dengan tindakan
seseorang dengan seseorang alasan untuk tindakan.Namun, “rasionalitas” istilah cenderung
digunakan dalam diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi dan ilmu politik.Sebuah
keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi juga optimal untuk
mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan masalah.“Rasionalitas” digunakan berbeda di
berbagai disiplin ilmu.
Daftar Pustaka
Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina,
gramedia, Jakarta.
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bumi
aksara, jakarta.
Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.
Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org)
Diakses pada tanggal 12 februari 2015.
Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-penteingnya-
integrasi-nasional.org/wiki)