Anda di halaman 1dari 6

RESUME

WIRAUSAHA PRODUK REKAYASA SISTEM TEKNIK

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK : 2
1. DIA RISTIANI
2. SITI ZUBAIDAH
3. AL-AZI NABILLA
4. MELLY ANGGRAINI
5. ISTIQOMA
6. VERA WATI
7. AGUNG MIKO SAPUTRA
8. REZA ALFARIZI

SMA NEGERI SURULANGUN


TAHUN AJARAN 2018/2019
WIRAUSAHA PRODUK REKAYASA SISTEM TEKNIK
3.1 Pengertian Sistem Teknik Sistem teknik berasal dari dua kata yaitu sistem dan teknik. ‘
Sistem berasal dari bahasa Latin Systema atau bahasa Yunani Sustema yang artinya satu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang di hubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan teknik atau rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan
permasalahan hidup manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan
pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna.
Dengan menggunakan teknik pekerjaan yang sulit akan menjadi mudah dan pekerjaan yang
berat akan menjadi ringan, serta pekerjaan yang lama akan menjadi cepat. Dapat
disimpulkan bahawa, Sistem teknik adalah pendekatan multi-disiplin ilmu untuk
menciptakan atau mengelola sistem yang besar dan rumit serta mampu memenuhi
kebutuhan-kebutuhan teknis maupun bisnis. Sistem teknik mengembangkan keterpaduan
antar elemen yang saling berinteraksi, bersinergi dan berkolaborasi. Sistem teknik yang
banyak di gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah sistem teknik elektronik. Sistem
teknik elektronik merupakan serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan,
mengumumkan, mengirim, dan menyebarkan informasi elektronik.
3.2. Perencanaan Usaha
A. Ide dan Peluang Usaha Produk Sistem Teknik
Permasalahan keteknikkan di lapangan adalah permasalahan sistem. Kewirausahawan
dalam pembuatan produk rekayasa peralatan sistem teknik menjadi peluang yang baik
dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi bagi sumber daya yang tersedia.
Pemberdayaan potensi yang terdapat di daerah setempat dapat menghasilkan variasi karya
dan menambah keberagaman karya rekayasa sistem teknik. Pemberdayaan potensi dapat
dimulai dari skala home industry, kemudian berkembang menjadi usaha kecil dan
menengah (UKM). Ekonomi kreatif memungkinkan tumbuhnya daerah kreatif yang
berkembang dan terkoordinasi, dari kegiatan produksi sampai pemasarn dan peningkatan
kualitas agar mampu bersaing.
B. Sumber Daya yang Dibutuhkan Sumber daya dalam pembuatan produk rekayasa harus
meliputi unsur Man, Money, Material, Mechine, Method, dan Market. 6 Unsur tersebut
dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan industri kreatif.
Pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu dalam menciptakan
kesejahteraan dan lapangan pekerjaan melalui industri kreatif dapat meningkatkan
perekonomian Indonesia.
C. Administrasi dan Pemasaran Administrasi dan pemasaran sangat berperan penting dalam
usaha teknik. Karena proses administrasi melakukan pencatatan atau inventaris terhadap
sumber daya yang telah ada serta penghindari adanya kekeliruan dalam proses produksi
dan pasca produksi. Proses pemasaran juga dibutuhkan untuk memperkenalkan produk
serta keunggulan produk tersebut.
D. Tahapan Perencanaan Usaha Perencanaan usaha dalam kewirausahaan memiliki
tahapan meliputi tahap memulai dengan melihat peluang usaha serta menentukan jenis
usaha, kemudian tahap melaksanakan, di lanjutkan dengan tahap mempertahankan
produksi dengan melakukan analisis perkembangan, dan di akhiri dengan tahap
mengembangkan usaha dengan terus kreatif dan melakukan inovasi.

3.3 Produksi Peralatan Sistem Teknik


A. Perancangan Produk usaha sistem teknik dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada
aspek-aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan etika masyarakat pengguna. Karya
rekayasa inovatif di buat dengan harapan untuk mempermudah kehidupan manusia.
B. Proses Produksi Dalam proses produksi, untuk menghasilnya produk yang berkualitas harus
mempertimbangkan berbagai faktor. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
menghasilkan produk meliputi, pasar yang baik di masa yang akan datang, siklus hidup
produk, arus kas, dan kemampuan organisasi. Konsep pembuatan produk dikembangkan
dari sumber yang bervariasi serta di proses melalui berbagai tahap pengkajian, umpan
balik, serta evaluasi lingkungan untuk meminimalisir kegagalan. Berbagai tahapan yang
dilalui dan pengkajian secara terus-menerus tersebut dikenal dengan istilah tahap-tahap
perencanaan produksi. Tahap-tahap perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
1. Ide Produk Ide Produk disusun berdasar kebutuhan konsumen, kemampuan
perusahaan dalam riset dan pengembangan, keuangan, pemasaran, dan personalia.
2. Seleksi Ide Produk Seleksi Ide Produk disusun berdasar atas evaluasi dari pasar
tentang kebutuhan konsumen untuk menyerap hasil produksi, kemampuan
perusahaan menghasilkan produk dengan fasilitas yang ada dan kemampuan
memperoleh bahan baku dan bahan pembantu, serta keadaan keuangan perusahaan
dengan mempertimbangkan hasil yang diperoleh akan menguntungkan atau tidak.
3. Desain awal Desain awal atau rancang bangun awal mempertimbangkan beberapa
tujuan yaitu manfaat produk, fungsi barang, style, seni atau keindahan barang dengan
melihat keseimbangan biaya, kualitas, dan performance produk.
4. Prototype Pada tahap ini perusahaan mengadakan percobaan kemampuan dan
kekuatan produk, kemudian dicari kelemahan dan dianalisis keindahan bentuknya.
5. Testing Hasil prototype dicoba fungsinya dalam berbagai keadaan yang mungkin
terjadi apakah memenuhi syarat atau tidak.
6. Desain Akhir Pada tahap desain akhir, produk yang telah melewati tahap testing
disempurnakan sesuai dengan hasil uji yang telah dilakukan.
7. Implementasi Tahap ini adalah tahap terakhir pembuatan produk. Pada tahap ini,
perusahaan memulai proses produksi.
C. Pengemasan Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan
barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan
dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi
kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya
pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran).

3.4 Menghitung Titik Impas (BEP) Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau
keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak
menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama
dengan nol.
Elemen-elemen dalam perhitungan BEP meliputi :
A. Fixed Cost (Biaya tetap) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menyewa tempat usaha,
perabotan, computer, dan lain-lain. Biaya ini adalah biaya yang tetap kita harus
keluarkan walaupun kita hanya menjual 1 unit atau 2 unit, 5 unit, 100 unit atau tidak
menjual sama sekali.
B. Biaya tidak tetap yaitu biaya yang mengikuti banyakanya jumlah unit yang diproduksi
atau pun banyaknya aktivitas yang dilakukan.
C. Taksiran harga jual
1. Harga Jual Normal Aturan dalam penentuan harga jual normal adalah herga jual harus
dapat menutupi biaya penuh ditambah laba yang ingin dihasilkan. Formula Harga Jual
Normal yaitu sebagai berikut : Harga Jual = Tafsiran biaya penuh + Laba yang
diharapkan
2. Harga jual dalam cost type contrac Penentuan harga jual ini berdasarkan kontrak
pembuatan produk atau jasa yang mana pihak pembeli setuju untuk membeli produk
atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya
dikeluarkan oleh produsen dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu
dari total biaya sesungguhnya tersebut.
3. Harga jual untuk pesanan khusus Pemesan pesanan khusus biasanya memesan dalam
jumlah besar dengan harga yang diminta di bawah harga jual normal. Dalam keadaan
ini perusahaan mendapakan laba konstruksi sebab seluruh biaya tetap akan di
bebankan pada perhitungan pesanan regular perusahaan.
4. Perhitungan Titik Impas (BEP) Usaha Peralatan Sistem Teknik Dengan asumsi
pendapatan total (TR) setara dengan biaya total (TC) maka perhitungan BEP
berdasarkan unit dapat di rumus : TR = TC P × X = TFC + V × X P × X − V × X = TFC (P −
V) × X = TFC
X =TFC P − V
Keterangan : TR : Pendapatan total (total revenue) P : Harga per unit (jual) X :
Jumlah unit/produk TC : Biaya total (total cost) TFC : Biaya tetapan total (total
fix cost) V : Biaya variabel per unit (produksi)

5. Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas Jika saat garis total revenue berada di atas garis
total cost maka laba mulai diperoleh, sehibgga semangkin besar selisih total revenue
dan total cost ini, semangkin besar keuntungan investasi yang akan didapat. Oleh
sebab itu, evaluasi hasil perhitungan BEP diperlukan apakah uasaha produk peralatan
sistem teknik dapat memberikan keuntungan atau kerugian.

3.5 Melakukan Promosi Produk Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau
menawarkan produk atau jasa pada konsumen dengan tujuan menarik calon konsumen
untuk membeli atau mengkonsumsinya. Untuk melakukan suatu promosi perlulah adanya
strategi promosi. Strategi promosi dapat meliputi :
A. Strategi Promosi Periklanan Yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan
berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
B. Strategi Promosi Penjualan Pribadi Yaitu bentuk promosi secara personal dengan
presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk
merangsang pembelian.
C. Strategi Promosi Hubungan Masyarakat dan Publisitas Yaitu suatu bentuk promosi non
personal mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas
informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah).
D. Strategi Promosi Penjualan Yaitu suatu bentuk promosi diluar ketiga bentuk diatas yang
ditujukan untuk merangsang pembelian.
E. Strategi Promosi Pemasaran Langsung Yaitu suatu bentuk penjualan perorangan secara
langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
Manfaat adanya kegiatan promosi adalah :
1. Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen.
2. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk.
3. Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian produk hingga sampai ke konsumen.
4. Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran.
5. Mengetahui strategi promosi yang tepat kepada para konsumen.
6. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya.
7. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya produksi.

3.6 Menyusun Laporan Kegiatan Usaha Laporan kegiatan dilakukan untuk mengetahui kegiatan
usaha yang telah dilakukan. Analisis pelaksanaan kegiatan usaha perlu dibuat dan disusun
secara sistematis dan secermat mungkin serta logis. Laporan pelaksanaan kegiatan
hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak. Agar menjadi
komunikatif sebaiknya laporan pelaksanaan kegiatan usaha harus disusun dalam bahasa
yang lugas, logis, dan sistematis.
Laporan dapat dibedakan menjadi : A. Laporan laba rugi Laporan yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntasi atau
satu tahun. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan beban usaha. B. Laporan
perubahan model Laporan yang menunjukkan perubahan modal pemilik atau laba yang
tidak dibagikan pada suatu periode akuntansi karena adanya transaksi usaha pada periode
tersebut. C. Neraca Daftar yang memeperlihatkan posisi sumber daya perusahaan serta
informasi tntang asal sumber daya tersebut. D. Laporan arus kas ( cash flow ) Laporan yang
menunjukkan aliran uang yang diterima dan digunakan perusahaan dalam periode akuntasi
beserta sumbernya. Pada dasarnya yang perlu dianalisis dalam pelaksanaan kegiatan usaha
adalah bidang kegiatan usaha, rugi/laba, bidang keuangan, bidang permodalan, bidang
administrasi dan pembukuan, bidang ketenagakerjaan, bidang pemasaran, dan bidang
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai