PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN
(FKS61601)
Disusun Oleh:
Pertemuan 1 : Responsi
Pertemuan 5 : Prototipe
Pertemuan 8 : Ujian
1. Absensi 100 %
2. Laporan Praktikum 70%
3. Ujian 30%
Tata Tertib Pengumpulan Hasil Praktikum
1. Hasil Persentasi Praktikum dibuat menggunakan video sehari sebelum pelaksanaan
persentasi di google classroom
2. Hasil Persentasi dibuat hasil laporaannya dalam bentuk PDF di kumpulkan di gogle
classroom
MODUL 1
PERENCANAAN KEWIRAUSAHAAN
VC
BEP
R,Co FC
0 Qo Q (jumlah unit)
BEP terjadi pada saat total pendapatan sama dengan total biaya yaitu: TR = TC
TR = harga per unit dikalikan kuantitas = P x Q
TC = biaya tetap ditambah biaya variabel = FC + VC
VC = biaya variabel per unit dikalikan kuantitas (Q)
Karena TR = TC
FC
Q BE =
P/u VC/u
Sehingga
Dimana Q BE adalah kuantitas pada keadaan BEP, atau BEP dalam unit tercapai pada:
FC
BEP (unit) =
P/u VC/u
Keadaan BEP dalam rupiah dapat dicari dengan mengalikan kuantitas pada posisi BEP
dengan harga jualnya (P). Keadaan BEP dalam rupiah juga dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut:
FC
Pada keadaan QBE = kedua ruas dikalikan dengan harga per unit atau P
P VC
FC
Sehingga: P QBE = xP
P VC
FC
P QBE = xP
P/P VC/P
FC FC
P QBE = atau
1 VC/P 1 VC/S
Dimana: P QBE adalah pendapatan pada keadaan BEP dan VC/P (sering juga ditulis dengan VC/S)
adalah rasio biaya variabel terhadap harga penjualan, sehingga BEP dalam rupiah tercapai pada
FC FC
BEP (rupiah) = atau
1 VC/P 1 VC/S
Untuk dapat lebih dipahami tentang perhitungan analisis BEP baik secara matematis maupun
grafik, berikut ini diberikan contoh sehingga memberikan gambaran yang jelas
Contoh .1.
Sebuah perusahaan Jamu menjual produknya dengan harga Rp. 400.000,-. Perusahaan
tersebut memiliki biaya tetap tahunan sebesar Rp. 800.000.000,- dan biaya variabel sebesar Rp.
200.000,- per unit berapapun volume dijual. Untuk mencari titik impas (break even point) lihat
analisis berikut: Dari data di atas maka , BEP dalam unit yaitu:
BEP (unit) = FC / (P - V)
= 800.000.000 / (400.000 - 200.000) unit = 4.000 unit
Apabila keadaan BEP tersebut di atas digambar akan terlihat sebagai berikut:
R,C (000.000)
Total Pendapatan (TR)
800
Biaya Tetap
Gambar 2. Grafik Break Even Poin Jumlah Produksi
Contoh 2.
0 4.000 (Q unit)
Suatu perusahaan bekerja dengan biaya tetap (Fixed Cost) sebesar Rp. 400.000,- per
tahun. Biaya variabel per unit sebesar Rp. 60,-. harga jual per unitnya adalah Rp. 100,-.
Kapasitas normal perusahaan sebesar 15.000 unit per tahun. Ditanyakan:
a. Berapakah BEP dalam unit dan rupiah?
b. Apabila harga naik menjadi Rp. 160 per unit, berapakah BEP-nya?
c. Apabila biaya tetap naik sebesar Rp. 200.000,- dan biaya variabel per unit turun menjadi Rp.
50,-, berapakah BEP-nya (dari keadaan a)?
d. Apabila unit yang diproduksi sebanyak 5.000 unit, berapakah laba atau rugi perusahaan?
e. Gambarlah grafiknya untuk keadaan (a), (b), dan (c) dalam satu grafik!
100 Q1 = 400.000 Q1 = 4.000 unit atau 4.000 x Rp. 160 = Rp. 640.000,-
Jadi BEP tercapai pada jumlah produk sebesar 4.000 unit, yang berarti turun dari semula
sebesar 10.000 unit, atau pada saat penghasilan / biaya mencapai sebesar Rp. 640.000.
TR,TC TR (b)
TR (a,c)
TC (c)
TC (a,b)
12 BEP (c)
(00.000)
10 BEP (a)
FC (c)
6 BEP (b)
4 FC (a,b)
0 4 10 12
000 (unit)
Tugas
1. Buat semua desain produk dari usaha yang dibuat pada modul 1
2. Rancang Hitung Perhitungan biaya dari mulai biaya produksi, HPP, Harga jual dan BEP
Presentasikan hasil Rancangan dan buat laporan hasil praktikum dalam bentuk PDF
MODUL 3
PROTOTYPE
A. Prototype
Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua
dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototype
merupakan bentuk fisik. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe
merupakan prototipe yang menyeluruh. Prototipe yang menyeluruh
mengimplementasikan sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe
menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk
mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum memutuskan diproduksi.
B. Tahapan – Tahapan Pembuatan Prototype Produk
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model
dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan
membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan : model “hanya bentuk”
dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya,
sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis. Berikut tahapan prototype:
1. Pendefinisian produk
merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan
dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum
produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap
konsumen.
2. Working model
Working model tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan
dan dibuat pada skala yang seperlunya. Working model juga dibangun untuk
menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa.
3. Prototipe rekayasa (engineering prototype)
Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan
kebutuhan rancangan sistem produksi.
4. Prototipe produksi (production prototype)
bentuknya dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan
kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat
menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
5. Qualified production item
dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal
dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar
maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk
diuji-cobakan kepada umum.
6. Model
merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look–like– models).
Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang
diperbesar, 1:1, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun
sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user (Eris Kusnadi, 2007).
Tugas
1. Buat Prototype produk dari usaha yang dibuat pada modul 1
Presentasikan hasil Rancangan Prototype dan buat laporan hasil praktikum dalam bentuk
PDF.
MODUL 4
PRODUKSI DAN PEMASARAN
A. Produksi
Produksi adalah setiap usaha menghsailkan barang dan jasa agar lebih bergun untuk
memenuhi suatu kebutuhan manusia.
Tahapan yang harus dilalui:
1. Perencanaan Produksi
Proses penjadwalan produksi barag –barang pada waktu tertentu melalui
pengorgnisasian sumber daya. Perencanaan dibagi menjadi 2 yaitu perencanaan
jangka pendek (1 thn) dan Perencanaan Jangka Panjang (5 Tahun).
2. Produksi Produk
Menurut sifatnya produksi dapat dibagi menjadi 4 macam
a. Produksi Satuan
Produk yang dibuatnya dilakukan secara khusus. Produsen membuaat barang
sesuai dengn keinginan pemesannya. Karakteristik dari produk satuan ini adalah
produk tidak dijual bebas dipasaran, produk dibuat dengan jumlah yang
terbatas.dan produsen tidak perlu mengadakn persediaan
b. Produksi Seri
Produksi ini sering disebut produksi massa atau massal. Dalam produksinya
produk ini dibuat dalam jumlah yang banyak dan berseri yang mempunyai
standar produk massa.
c. Produksi Pesanan
Produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan (job lot). Pesanan ini dapat beruba
pesanan satuan, pesanan seri, massa maupun massa seri
d. Produksi Massal
Produksi yang dibuat untuk kepentingan massal atau umum dan dalam jumlah
yang banyak. Biasanya produsen memutuskan untuk memproduksi atas
keputusan sendiri yang mempertimbangkan volume produksi dan volume
penjualan pada penjualan sebelumnya. Karakteristik produksi massal:
1. Produk dihasilkan dalam jumlah besar
2. Tujuan produksi adalah penguasaan pasar
3. Produk dijual dipasar bebas
4. Variasi produk kecil
5. Harus ada persediaan untuk memenuhi permintaan pada masa tunggu (lead
time)
B. Pemasaran
Pemasara merupakan salahsatu kegitan yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan produktivitas produk untuk berkembang dan
mendapatkan laba. Salah satu tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan yang dipengaruhi karakateristik pribadi, lingkungan.
Faktor-faktor penting dalam konsep pemasaran sebagai falsafah bisnis adalah :
1. Orientasi Konsumen
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yangakan dilayani dan dipenuhi.
b. Menetukan produk dan program pemasarannya
c. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan
d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, dan
menafsirkan keingina, serta tingkah laku konsumen
e. Menentukan dan memilih strategi yang paling baik.
2. Volume Penjualan yang Menguntungkan
Tujuan konsep pemasaran adalah volume penjulan yang menguntungkan, yaitu laba
yang diperoleh dari pemuasan konsumen. Laba tersebut dapat membuat
perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar
pada konsumen. Dan juga dapat memperkuat perekonomian secara keseluruhan.
Volume penjualan dapat diketahui melaui :
1. Jumlah penjualan
2. Agen penjualan
3. Luas daerah pemasaran
Dalam volume penjualan terdapat factor yang mempengaruhi naik turunnya hasil
dari kegiatan penjualan. Untuk itu dalam meramalkan suatu penjualan dimasa yang
akan datang, perusahaan harus mengetahui dan memonitor perubahan-perubahan
kondisi pasar. Faktor yang mempengaruhi tersebut salah satunya yaitu kualitas
produk. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan sangatlah berpengaruh penting
karena tanpa kualitas yang bagus maka produk tidak akan laku dijual, hal ini
berpengaruh terhadap citra suatu perusahaan. Jika konsumen tidak merespon
produk dengan baik karena produk cacat ataupun kualitas rendah maka konsumen
tidak akan tertarik dengan produk yang dihasilkan perusahaan
C. Promosi dan Bauran Promosi
Promosi atau komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen –secara langsung
maupun tidak langsung-tentang produk dan merek yang dijual. Intinya, promosi atau
komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta
merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun
hubungan dengan konsumen. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk
mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai
dengan keinginan dan kebutuhannya. Strategi promosi merupakan kegiatan yang
direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang konsumen agar mau
membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk meningkatkan penjualan
diharapkan dapat tercapai. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu
strategi yang sering disebut dengan strategi bauran promosi (Promotion-Mix) yang
terdiri atas 4 (empat) komponen utama yaitu:
a. Periklanan (advertising)
Iklan merupakan sarana promosi yang sering digunakan oleh perusahaan untuk
menginformasikan,menarik, dan memengaruhi calon konsumennya. Penggunaan
promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan berbagai media
b. Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat insentif yang berbeda-beda,
kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang
lebih cepat dan atau lebih besar dari suatu produk/ jasa tertentu oleh konsumen
atau pelanggan tersebut
c. Hubungan Masyarakat (public relations)
Hubungan masyarakat (public relations – PR) adalah kiat pemasaran lainnya.
Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara konstruktif dengan
pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan
kumpulan kepentingan publik yang besar. Departemen public relations
memonitor sikap publik dan membagikan informasi dan komunikasi untuk
membangun hubungan baik. Bila terjadi publikasi negatif, departemen public
relation bertindak sebagai pemecah masalah. Departemen public relation yang
paling baik. menghabiskan waktu memberi nasihat manajemen puncak untuk
menggunakan program positif dan menghilangkan praktik yang dipertanyakan
sehingga tidak terjadi publikasi negatif.
d. Penjualan Perorangan (personal selling)
Manajemen armada-penjual (para wiraniaga) adalah suatu analisis,
perencanaan, implementasi dan pengendalian atas kegiatan para wiraniaga.
Didalamnya termasuk menetapkan sasaran, strategi armada penjual, merekrut,
menyeleksi, melatih, mensupervisi serta mengevaluasi armada penjual
perusahaan.
Tugas
1. Buat Produksi skala kecil pada modul 1
2. Buat Rancangan Pemasaran dan Promosi
Presentasikan hasil Produksi, Rancangan Pemasaran dan Promosi buat laporan hasil
praktikum dalam bentuk PDF
DAFTAR PUSTAKA
1. Sampurno.2015. Kewirausahaan Farmasi. Yogyakarta: UGM Press
2. Sampurno. 2017. Manajemen Pemasaran Farmasi. Yogyakarta: UGM Press