Tujuan JIT
Untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan, dengan kualitas yang
dibutuhkan dan dalam jumlah yang dibutuhkan, pada saat tepat mereka yang diminta.
Produksi JIT
Adalah proses evolusioner, yang bertujuan untuk menghasilkan barang-barang yang
dibutuhkan, dengan kualitas yang dibutuhkan dan dalam jumlah yang dibutuhkan, pada saat
yang tepat mereka diminta.
JIT berusaha mencapai tujuan utama:
a) Penghapusan kegiatan tak bernilai
b) Zero Inventory
c) Zero Defects
d) Ukuran Batch Satu
e) Zero Breakdown
f) 100% Layanan Pengiriman Tepat Waktu
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk yang tepat
waktu, mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya
atau sesuai dengan memenuhi permintaan pelanggan.
Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang:
Produksi dengan metode JIT berorientasi pada proses dan waktu. Tujuan akhir dari system
ABC ini ialah untuk menelusuri dan memotong biaya yang melekat pada suatu produk.
Hubungan Automation dan ABC
Dengan otomatisasi, suatu produk dapat diproduksi lebih cepat dan proses manufaktur
secara keseluruhan juga lebih cepat (efektif dan efisien). Hansen dan Mowen mengemukakan
bahwa system ABC menyediakan lebih dri informasi produk yang akurat, tetapi juga
informasi mengenai biaya dan performa kinerja. Lebih jauh lagi, system ABC
memungkinkan manajer untuk focus pada aktivitas tersebut dan menawarkan kesempatan
untuk penghematan biaya yang lbeih simepl, efisien, terpangkas (biaya) dan sebagainya.
1. Target Costing
Adalah pendekatan biaya estimasi yang banyak digunakan oleh perusahaan jepang.
Target costing adalah metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang
difokuskan pada produk dengan mempertimbangkan proses manufaktur sehingga
metode target costing ini dapat digunakan oleh perancang sebelum produk dan proses
desain dilakukan untuk mencapai tujuan perbaikan usaha pada pengurangan biaya
operasional produk di masa depan. Target costing digunakan selama tahap
perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang akan
menghasilkan suatu produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan pada
suatu tingkat laba yang dapat diterima serta memberikan perkiraan harga pasar
produk, volume penjualan dan tingkat fungsionalitas. Diatas semua itu, target costing
merupakan alat yang memperhatikan dan memfasilitasi komunikasi antar anggota dari
cross-functional team yang bertanggung jawab pada desain produk. Target costing
lebih ke arah customer oriented, semuanya ditentukan oleh konsumen dari harga,
kualitas dan fungsi yang dibutuhkan oleh konsumen.
Biaya committed atau biaya kapasitas (capacity cost) adalah meliputi biaya
yang terjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau
kemampuanorganisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran, dan administrasi. Biaya
committed berhubungan dengan penyediaan fasilitas produksi (misalnya bangunan,
mesin-mesin, peralatan), fasilitas pemasaran (misalnya gudang produksi selesai,
kendaraan pengangkut), fasilitas administrasi organisasi (misalnya pejabat kunci)
yang harus dimiliki perusahaan sehingga perusahaan siap beroperasi. Biaya
committed merupakan biaya tetap, misalnya : biaya depresiasi, pajak bumi dan
bangunan, asuransi, gaji pejabat kunci.
Actual Costing ini adalah costing yang secara nyata terjadi. Actual costing hanya
dapat dihitung pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu sulit sekali menggunakan
Actual Costing untuk menghitung pembebanan overhead.