Kelompok 6 :
A. Biaya Hulu
a. Desain
Karena manajer mempertimbangkan biaya hulu dan hilir pengambilan keputusan pada
tahap desain merupakan sesuatu yang penting. Meskipun biaya yang terjadi pada tahap
desain mungkin hanya merupakan presentase yang kecil dari total selama biaya siklus
hidup, keputusan pada tahap desain membuat perudahaan berkomitmen pada rencana
produksi, pemasaran dan layanan yang ada.
Oleh karena itu, biaya desain mempengaruhi sebagian besar lainnya yang dikeluarkan
selama siklus produk tersebut.
Faktor – faktor penentu keberhasilan pada tahap desain adalah sbb :
Mempercepat waktu peluncuran ke pasar
Menurunkan biaya layanan/perbaikan yang diharapkan
Mempermudah produksi
Merencanakan dan mendesain proses
Ada empat metode desain yang umum sebagai berikut :
Rekayasa Teknik Dasar
Merupakan teknik dimana desainer produk bekerja secara terpisah dari fungsi
pemasaran dan produksi untuk mengembangkandesain dengan rencana dan
spesifikasi khusus.
Pembuatan Prototipe
Merupakan mode dimana model – model fungsional dikembangkan dan di uji
coba oleh para teknisi dan pemakaian yang dipilih untuk percobaan.
Templating
Merupakan mtode desain produk yang ada pada saat ini ditambahkan atau
dikurangi agar sesuai dengan spesifikasi produk baru yang diharapkan.
Rekayasa Simultan
Merupakan perkembangan penting baru yang merupakan pengganti
pendekatan rekayasa dasar, sebaliknya rekayasa simultan merupakan
pendekatan yang terintegrasi, dimana proses desain/teknis dilakukan selama
siklus hidup biaya oleh tim –tim lintas fungsi
b. Pengujian
Proses dan materi pengujian yang dipilih biasanya dilakukan dengan menerapkan dengan
teknik-tenik ekperimental secara formal dan sekaligus dijadikan landasan untuk tahap
perencanaan berikutnya yang lebih mendetail, yang nantinya akan diuji. Pada tahap
pelaksanaan masih akan dilakukan pengujian lebih lanjut, sampai dihasilkan produk yang
benar-benar optimal hingga dapat dianggap selesai.
c. Pengembangan Kualitas
Dalam zaman quality assurance, konsep kualitas mengalami perluasan, dari konsep yang
sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap desain dan koordinasi dengan
departemen jasa
B. Biaya Produksi
Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu
semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk
dijual. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu :
a. Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai dan
pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti jejaknya , atau
merupakan bagian dari produk tertentu. Biaya bahan baku adalah harga perolehan
berbagai macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan produk
b. Biaya Tenaga kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasikan atau
diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas
jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejaknya
manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, contohnya seprti biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik.
C. Biaya Hilir
a. Biaya pemasaran
Biaya Pemasaran adalah meliputi semua dalam melaksanakan kegiatan pemasaran atau
kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai dengan
pengumpulan piutang menjadi kas. Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran
digolongkan menjadi :
1 Biaya untuk menimbulkan pesanan, contohnya seperti biaya promosi dll.
2 Biaya untuk melayani pesanan, diantaranya :
Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai
Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman
Biaya fungsi pemberian kredit dan penagihan piutang
Biaya fungsi administrasi penjualan.
b. Biaya Promosi
Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi
untuk meningkatkan penjualan. Biaya Promosi dapat dikategorikan sebagai biaya
langsung apabila terkait langsung dengan suatu produk atau proyek. Tetapi apabila Biaya
Promosi ini bersifat umum untuk seluruh kegiatan perusahaan, ia dapat dikategorikan
sebagai biaya operasi.
c. Biaya Layanan Konsumen
Biaya Layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.
PT. TANGGUH menyajikan data pendapatan dan biaya dua jenis produk A26 untuk
pasar komersial dan B27 untuk pelanggan indusrial. Kedua produk diharapkan mempunyai
siklus hidup selama tiga tahun.
A26
Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Pendapatan $ 500,000 $ 2,000,000 $ 2,500,000
Biaya:
Riset & Pengembangan $ 1.000.000 $ 0 $ 0
Prototipe 300.000 50.000 0
Pemasaran 60.000 320.000 475.000
Distribusi 80.000 120.000 130.000
Produksi 20.000 800.000 1.000.000
Pelayanan kepada pelanggan 0 60.000 85.000
Laba (Rugi) $ (960.000) $ 650.000 $ 810.000
B27
Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Pendapatan $ 900,000 $ 1,800,000 $ 2,000,000
Biaya:
Riset & Pengembangan $ 1.150.000 $ 0 $ 0
Prototipe 550.000 30.000 10.000
Pemasaran 124.000 200.000 260.000
Distribusi 170.000 300.000 410.000
Produksi 85.000 600.000 700.000
Pelayanan kepada pelanggan 0 20.000 10.000
Laba (Rugi) $(1.179.000) $ 650.000 $ 610.000
Laporan R/L selama siklus hidup produk (3 tahun) dipaparkan sebagai berikut:
Keterangan A26 B27
Pendapatan $ 5.000.000 $ 4.700.000
Biaya:
Riset & Pengembangan 1.000.000 1.150.000
Prototipe 350.000 590.000
Pemasaran 855.000 584.000
Distribusi 330.000 880.000
Produksi 1.820.000 1.385.000
Pelayanan kepada pelanggan 145.000 30.000
Laba $ 500.000 $ 81.000
Dari laporan R/L tersebut diketahui bahwa produk A26 lebih menguntungkan.
Daftar yang menunjukkan setiap kategori biaya dalam bentuk persentase terhadap biaya total per
tahun
Produk A26 memiliki total biaya lebih rendah dibanding produk B27,
akan tetapi persentase biaya pelayanan pelanggan terhadap biaya total lebih
tinggi jika dibandingkan dengan produk B27. Riset & Pengembangan dan
Prototipe produk A26 lebih rendah dibanding produk B27, akan tetapi kedua
biaya tersebut dapat meningkatkan biaya pelayanan pada pelanggan.
Selanjutnya prediksi yang akurat tidak dapat dibuat hanya berdasarkan
informasi ini, karena perlu melihat juga prospek dari produk B27
mengalokasikan biaya pada Riset & Pengembangan dan Prototipe lebih besar
dibanding produk A26 dengan harapan tingkat pengembalian yang lebih besar
di masa mendatang.
Kesimpulan
Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
memonitor biaya produk selama siklus hidupnya.
Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:
1 Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype,
pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.
2 Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak
langsung.
3 Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, contoh,
promosi,
Manfaat Analisis Life Cycle Cost
Untuk meningkatkan kesadaran biaya.
Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing
berdasarkan seluruh biaya hidup.
Memaksimalkan pendapatan. Memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk
pengembangan Biaya Siklus Hidup model untuk berbagai aplikasi.
Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta
dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan