Anda di halaman 1dari 4

LIFE CYCLE COSTING

Life Cycle Costing


Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk
mengidentifikasikan dan memonitor biaya produk selama siklus hidup produk. Life cycle
costing memberikan perspektif jangka panjang karena mempertimbangkan semua biaya
selama hidup produk atau jasa.
Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype,
pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.
2. Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi
tidak langsung.
3. Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, contoh,
promosi, advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan,
pertanggungjawaban produk, dukungan kepada pelanggan.

BIAYA HULU
A. Desain
Karena manajer mempertimbangkan biaya hulu dan hilir, pengambilan keputusan pada
tahap desain merupakan sesuatu yang penting. Meskipun biaya yang terjadi pada tahap desain
mungkin hanya merupakan presentase yang kecil dari total selama biaya siklus hidup,
keputusan pada tahap desain membuat perudahaan berkomitmen pada rencana produksi,
pemasaran dan layanan yang ada.
Faktor – faktor penentu keberhasilan pada tahap desain adalah sbb :
 Mempercepat waktu peluncuran ke pasar
 Menurunkan biaya layanan/perbaikan yang diharapkan
 Mempermudah produksi
 Merencanakan dan mendesain proses.
Ada empat metode desain yang umum sebagai berikut :
1. Rekayasa Teknik Dasar
Merupakan teknik dimana desainer produk bekerja secara terpisah dari fungsi pemasaran
dan produksi untuk mengembangkandesain dengan rencana dan spesifikasi khusus.
2. Pembuatan Prototipe
Merupakan mode dimana model – model fungsional dikembangkan dan di uji coba oleh
para teknisi dan pemakaian yang dipilih untuk percobaan.
3. Templating
Merupakan mtode desain produk yang ada pada saat ini ditambahkan atau dikurangi agar
sesuai dengan spesifikasi produk baru yang diharapkan.
4. Rekayasa Simultan
Merupakan perkembangan penting baru yang merupakan pengganti pendekatan rekayasa
dasar, sebaliknya rekayasa simultan merupakan pendekatan yang terintegrasi, dimana
proses desain/teknis dilakukan selama siklus hidu biaya oleh tim –tim lintas fungsi.
B. Pengujian
Proses dan materi pengujian yang dipilih biasanya dilakukan dengan menerapkan dengan
teknik-tenik ekperimental secara formal dan sekaligus dijadikan landasan untuk tahap
perencanaan berikutnya yang lebih mendetail, yang nantinya akan diuji. Pada tahap
pelaksanaan masih akan dilakukan pengujian lebih lanjut, sampai dihasilkan produk yang
benar-benar optimal hingga dapat dianggap selesai.
C. Pengembangan Kualitas
Dalam zaman quality assurance, konsep kualitas mengalami perluasan, dari konsep yang
sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap desain dan koordinasi dengan
departemen jasa (seperti perencanaan dan pengendalian produksi, pergudangan).

BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua
biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu :
A. Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai dan
pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti jejaknya , atau merupakan
bagian dari produk tertentu. Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan
baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan produk
B. Biaya Tenaga kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasikan atau
diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa
yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejaknya manfaatnya dapat
diidentifikasikan pada produk tertentu.
C. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung, contohnya seprti biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik.

BIAYA HILIR
A. Biaya pemasaran
Biaya Pemasaran adalah meliputi semua dalam melaksanakan kegiatan pemasaran atau
kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai dengan
pengumpulan piutang menjadi kas. Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran
digolongkan menjadi :
1). Biaya untuk menimbulkan pesanan, contohnya seperti biaya promosi dll.
2). Biaya untuk melayani pesanan, diantaranya :
 Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai
 Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman
 Biaya fungsi pemberian kredit dan penagihan piutang
 Biaya fungsi administrasi penjualan.
B. Biaya Promosi
Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi
untuk meningkatkan penjualan. Biaya Promosi dapat dikategorikan sebagai biaya langsung
apabila terkait langsung dengan suatu produk atau proyek. Tetapi apabila Biaya Promosi ini
bersifat umum untuk seluruh kegiatan perusahaan, ia dapat dikategorikan sebagai biaya
operasi.
C. Biaya Layanan Konsumen
Biaya Layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

Manfaat Analisis Life Cycle Cost


A. Untuk meningkatkan kesadaran biaya. Penerapan LCC akan meningkatkan kesadaran
akan manajemen dan insinyur pada faktor-faktor yang mendorong biaya dan sumber
daya yang diperlukan oleh item, sehingga bisa dilakukan program pengurangan biaya.
B. Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing berdasarkan
seluruh biaya hidup.
C. Memaksimalkan pendapatan. Dengan menerapkan LCC, operasi dan biaya pemeliharaan
berkurang tanpa scarifying kinerja alat produksi melalui analisis parameter kinerja dan
biaya driver.
D. Memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk pengembangan Biaya Siklus
Hidup model untuk berbagai aplikasi.

Contoh Life Cycle Costing


Perhitungan biaya menurut siklus hidup, dapat dilihat pada perusahaan pengembang
peranti lunak Analytical Decisions, Inc. (ADI), yang menyediakan peranti lunak khusus bank
dan lembaga keuangan lainnya untuk digunakan dalam analisis cadangan kerugian piutang
pinjaman dan perencanaan potofolio pinjaman. ADI mempunyai dua produk, yaitu ADI-I
untuk bank-bank besar dan ADI-2 untuk bank-bank kecil dan tabungan serta pinjaman.

Perhitungan Biaya Menurut Siklus Hidup untuk Analytical Decisions, Inc. (ADI)
ADI-1 ADI-2 TOTAL
Penjualan $4.500.000 $2.500.000 $7.000.000
Harga Pokok Penjualan $1.240.000(-) $1.005.000(-) $2.245.000(-)
Laba Kotor $3.260.000 $1.495.000 $4.755.000

Penelitian dan Pengembangan $1.550.000 $ 600.000 $2.150.000


Penjualan dan Perbaikan $1.450.000(-) $ 400.000 (-) $1.850.000(-)
Laba sebelum Pajak $ 260.000 $ 495.000 $ 755.000

Dalam analisis ini dapat dilihat dengan jelas bahwa biaya selama siklus hidup yang
merupakan produk yang lebih menguntungkan adalah ADI-2, hal ini dikarenankan sebagian
besar biaya penelitian dan pengembangan serta biaya penjualan dikeluarkan untuk ADI-1.
Contohnya, rasio antara biaya penelitian dan pengembangan, biaya penjualan, dan biaya
pelayanan terhadap pendapatan penjualan lebih besar untuk ADI-1 (67%;
$3.000.000/$4.500.000) dibandingkan denan ADI-2 (40%;$1.000.000./$2.500.000).
Maka manajemen harus menyelidiki apakah biaya-biaya yang lebih tinggi tersebut
disebabkan oleh karakteristik pelanggan yang berbeda atu masalah-masalah kualitas pada
ADI-1. Hal ini menyebabkan manajer dapat menggunakan bagian-bagian biaya selama siklus
hidup produk untuk mencari peluang penghematan biaya.

Anda mungkin juga menyukai