Makalah
Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Manajemen Projek
Disusun Oleh:
Nama : Zamzam NurJamil
NPM : 0215104021
Semester : VII (Tujuh)
Kelas : Reguler B2A
Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi
dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai
dari perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk
yang sudah jadi..
Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan mengikuti siklus kegiatan usaha perusahaan
yang bersangkutan. Siklus akuntansi biaya untuk perusahaan manufaktur, dimulai dengan
pengolahan bahan baku dibagian produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian
gudang. Dalam perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga
pokok bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi, serta berakhir
dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh bagian produksi ke bagian
gudang.
Definisi life cycle costing (Mulyadi, 2001) adalah biaya yang bersangkutan dengan produk
selama daur hidupnya, yang meliputi biaya pengembangan (perancanaan, desain, pengujian), biaya
produksi, (aktivitas pengubahan sumber daya menjadi produk jadi), dan biaya 13 dukungan
logistik (iklan, distribusi, maintenance, dan sebagainya).
Untuk meningkatkan kesadaran biaya. Penerapan LCC akan meningkatkan kesadaran akan
manajemen dan insinyur serta para karyawan yang terkait bisa melakukan program pengurangan
biaya.
Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing berdasarkan seluruh
biaya hidup.
Memaksimalkan pendapatan. Dengan menerapkan LCC, operasi dan biaya pemeliharaan berkurang
tanpa scarifying kinerja alat produksi melalui analisis parameter kinerja dan biaya driver.
Memahami prosedur untuk menerapkan LCC termasuk pengembangan Biaya Siklus Hidup model
untuk berbagai aplikasi.
Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap
proses pengambilan keputusan.
2.5 PENERAPAN LIFE CYCLE COSTING
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
RESESARCH AND PRODUCT DESIGN MANUFACTURING MARKETING, SALES AND
DEVLOPMENT AND TESTING , INSPECTING, PROMOTION AND SERVICE
PACKAGING AND DISTRIBUTION
WAREHOUSING
Universitas Widyatama
Gambar 2.1 Life-Cycle Cost Commitment Curve
Pembahasan Life Cycle Costing Perusahaan PT. ASTRA HONDA MOTOR pada gambar 2.1:
Dalam gambar 2.1, dapat dilihat bahwa cost terbesar ada pada saat sebuah produk masuk dalam
tahap Producting.
Pada saat Research & Development biaya yang diserap sebesar 60%.
Pada saat Producting desaign and testing cost biaya yang diserap mencapai biaya 65% dari
total biaya keseluruhan.
Kemudian saat memasuki Manupacturing, inspecting, packaging and warehousing biaya yang
telah diserap sebesar 80% dari total biaya keseluruhan.
Fase marketing, promotion and distribution secara kumulatif menyerap biaya 65% saja dari
total biaya keseluruhan.
Dan fase sales and service menyerap biaya 65% biaya keseluruhan. Hal ini menunjukkan
bahwa beban terbesar pada saat fase produksi.
Pada gambar 2.1 dapat disimpulkan juga bahwa akuntansi biaya harus terlibat lebih banyak
dalam tahap awal siklus hidup biaya. Teori ini yang membuat perhitungan biaya secara
tradisional menjadi tidak relevan lagi mengingat biaya tradisional hanya berfokus pada saat
proses produksi saja.