Disusun Oleh :
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Dengan izin-Nya lah kami dapat
rekan-rekan lainnya sebagaimana tanggung jawab ini diberikan oleh dosen kepada
Kami.
Kami menyadari Makalah ini masih jauh dari kata sempurna mengingat
keterbatasan waktu, tenaga serta ilmu yang dimiliki Kami. Oleh karena itu, Kami
sangat menyadari betapa pentingnya bantuan dari banyak pihak sehingga Makalah
bermanfaat serta menambah wawasan ilmu bagi diri Kami khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya, termasuk dosen yang telah membagikan ilmunya kepada
Kami.
manfaatnya, amin.
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Biaya Daur Hidup Produk (Life Cycle Cost) ……………3
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui, seperti apa dan bagaimana mekanisme perhitungan dari Life Cycle
Cost itu dapat berjalan, serta pentingnya mengetahui Life Cycle Cost khususnya
bagi para pihak yang terlibat dalam Life Cycle Cost.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Life cycle costing (biaya daur hidup produk) memberikan perspektif jangka
panjang, karena mempertimbangkan semua biaya selama siklus hidup produk atau
jasa.
3
Manajer tertarik terhadap total biaya selama siklus hidup keseluruhan yang
biasanya dipisahkan menjaditiga komponen, yaitu biaya hulu, biaya produksi dan
biaya hilir. Biaya hulu dan hilir dapat dikelola dengan cara meningkatkan hubungan
dengan supplier dan distributor dancara yang paling penting adalah desain produk
dan proses produksi.
1. Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat
prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.
a. Desain
4
Ada empat metode desain yang umum sebagai berikut :
(1) Rekayasa Teknik Dasar. Merupakan teknik dimana desainer produk bekerja
secara terpisah dari fungsi pemasaran dan produksi untuk mengembangkan
desain dengan rencana dan spesifikasi khusus.
(2) Pembuatan Prototipe. Merupakan mode dimana model – model fungsional
dikembangkan dan di uji coba oleh para teknisi dan pemakaian yang dipilih
untuk percobaan.
(3) Templating. Merupakan mtode desain produk yang ada pada saat ini
ditambahkan atau dikurangi agar sesuai dengan spesifikasi produk baru
yang diharapkan.
(4) Rekayasa Simultan. Merupakan perkembangan penting baru yang
merupakan pengganti pendekatan rekayasa dasar, sebaliknya rekayasa
simultan merupakan pendekatan yang terintegrasi, dimana proses
desain/teknis dilakukan selama siklus hidu biaya oleh tim –tim lintas fungsi.
b. Pengujian
c. Pengembangan Kualitas
5
luas dari itu, keterlibatan pemasok, desain dan pengembangan produk, dan kerja
tim antar fungsi.
2. Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi
tidak langsung. Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan
fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai yang siap untuk dijual.
Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai
dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti jejaknya ,
atau merupakan bagian dari produk tertentu. Biaya bahan baku adalah harga
perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan
produk
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasikan
atau diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung
adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan
jejaknya manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, contohnya seprti biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap pabrik.
Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke
obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
contoh; biaya kaleng atau botol untuk produk teh botol.
6
Ø Biaya Produksi Tak Langsung
Berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya
tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
Ø Biaya pemasaran
1). Biaya untuk menimbulkan pesanan, contohnya seperti biaya promosi dll.
Ø Biaya Promosi
7
Ø Biaya Layanan Konsumen
8
.
Pertanyaan:
1. Apakah laporan rugi/laba selama siklus hidup produk berbeda dari laporan rugi/laba
per tahun?
2. Buatlah laporan rugi/laba untuk tiga tahun kedua jenis produk tersebut, produk
manakah yang lebih menguntungkan?
3. Buatlah daftar yang menunjukkan setiap kategori biaya dalam bentuk persentase
terhadap biaya total per tahun. Berilah perhatian khusus untuk kategori riset &
pengembangan dan pelayanan kepada pelanggan.
Penyelesaian:
1. Laporan R/L selama siklus hidup produk berbeda dari laporan R/L per tahun, karena
laporan R/L siklus produk seharusnya memaparkan total dalam setiap kategori
pendapatan dan biaya selama siklus hidup produk. Apabila siklus hidup produk
9
diharapkan selama 10 tahun, laporan ini membutuhkan forecast selama 7 tahun ke
depan.
2. Laporan R/L selama siklus hidup produk (3 tahun) dipaparkan sebagai berikut :
Dari laporan R/L tersebut diketahui bahwa produk TM200 lebih menguntungkan.
3. daftar yang menunjukkan setiap kategori biaya dalam bentuk persentase terhadap
biaya total per tahun.
10
Produk TM200 memiliki total biaya lebih rendah disbanding produk TM800, akan
tetapi persentase biaya pelayanan pelanggan terhadap biaya total lebih tinggi jika
dibandingkan dengan produk TM800. Riset & Pengembangan dan Prototipe produk
TM200 lebih rendah dibanding produk TM800, akan tetapi kedua biaya tersebut dapat
meningkatkan biaya pelayanan pada pelanggan. Selanjutnya prediksi yang akurat tidak
dapat dibuat hanya berdasarkan informasi ini, karena perlu melihat juga prospek dari
produk TM800 mengalokasikan biaya pada Riset & Pengembangan dan Prototipe lebih
besar dibanding produk TM200 dengan harapan tingkat pengembalian yang lebih besar
di masa mendatang.
Dari penjelasan di atas bahwa manajer perlu mempertimbangkan biaya hulu dan
biaya hilir, demikian halnya pada tahap desain. Keputusan pada tahap desain berdampak
pada rencana produksi, pemasaran dan pelayanan tertentu selama siklus hidup produk.
Faktor keberhasilan kritis (critical success factors) pada tahap desain adalah:
Pembuatan keputusan desain merupakan hal yang penting walaupun biaya yang
terjadi pada tahap desain memberikan kontribusi relatif kecil dari total biaya selama
siklus hidup produk. Ada empat metode desain yang umum digunakan dan secara
ringkas dipaparkan pada tabel berikut:
11
Karakteristik Empat Metode Desain
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat
prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.
2. Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi
tidak langsung.
13
DAFTAR PUSTAKA
Henry Simamora, Akuntansi Manajemen, Jakarta, Salemba Empat, 2002, Hal : 762
Soemarto, Dianda. Academia : target costing, theory of constraint and life cycle
costing - diperuntukkan referensi saja, Diperoleh pada 17 Januari 2019, dari
https://www.academia.edu/12818611/target_costing_theory_of_constraint_and_lif
e_cycle_costing_-_diperuntukkan_referensi_saja
14