Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“LIFE CYCLE COST”

Disusun Oleh :

Anjelia Tarigan (0117124055)

Rianda Arif Indrawan (0117124039)

UNIVERSITAS WIDYATAMA

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Dengan izin-Nya lah kami dapat

menyelesaikan Makalah dalam mata perkuliahan Seminar Akuntansi Manajemen

dengan tema “Life Cycle Cost”.

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Makalah ini adalah untuk

memenuhi kewajiban Kami sebagai mahasiswa untuk memberikan materi kepada

rekan-rekan lainnya sebagaimana tanggung jawab ini diberikan oleh dosen kepada

Kami.

Kami menyadari Makalah ini masih jauh dari kata sempurna mengingat

keterbatasan waktu, tenaga serta ilmu yang dimiliki Kami. Oleh karena itu, Kami

sangat menyadari betapa pentingnya bantuan dari banyak pihak sehingga Makalah

ini dapat diselesaikan.

Kami harapkan mudah-mudahan Makalah yang telah tersusun ini dapat

bermanfaat serta menambah wawasan ilmu bagi diri Kami khususnya dan bagi para

pembaca pada umumnya, termasuk dosen yang telah membagikan ilmunya kepada

Kami.

Akhir kata, Kami mengucapkan selamat membaca dan semoga ada

manfaatnya, amin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...………………………………………………………………. i

Daftar Isi ………………………………………………………………………..ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 1

1.3 Tujuan ……………………………………………………………... 2

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Biaya Daur Hidup Produk (Life Cycle Cost) ……………3

2.2 Manfaat Life Cycle Cost…………………..……………………..… 8

2.3 Perhitungan Life Cycle Cost……. ………...………………………..8

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….13

Daftar Pustaka ………………………………………………………………….14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan pesatnya perkembangan pemanfaatan komputer berkembangnya
dalam tahap desain, engineering, dan produksi maka jarak waktu yang diperlukan
dari ide rancangan sampai dengan produksi menjadi sangat pendek. Kondisi ini
memungkinkan perusahaan-perusahaan kelas dunia memilih startegi inovasi
sebagai senjata untuk memenangkan perebutan pasar dunia. Staregi ini menjadikan
daur hidup produk menjadi pendek.
Oleh karena itu, manajemen yang bersaing dikelas dunia tidak cukup hanya
memperoleh informasi biaya periodik yang dihasilkan oleh sistem akuntansi
tradisional, namun jauh lebih penting dari itu, manajemen memerlukan informasi
product life cycle costs yang memungkinkan manajemen melakukan strategic cost
analysis pada saat mempertimbangkan peluncuran produk baru, penghentian
produksi produk yang ada, dan product profitability analysis .
Semakin pendeknya daur hidup produk semakin memerlukan perancangan
yang matang keseluruhan pendapatan dan biaya yang diproyeksikan selama daur
hidup produk, agar investasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk desain dan
pengembangan produk dan untuk mesin dan ekuipmen yang bersangkutan dengan
produk dapat tertutup dari kas masuk bersih selama daur hidup yang diperkirakan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan yang


akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa pengertian Life Cycle Cost?


2. Apa manfaat dari Life Cycle Cost?
3. Bagaimana cara perhitungan Life Cycle Cost?

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
mengetahui, seperti apa dan bagaimana mekanisme perhitungan dari Life Cycle
Cost itu dapat berjalan, serta pentingnya mengetahui Life Cycle Cost khususnya
bagi para pihak yang terlibat dalam Life Cycle Cost.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Daur Hidup Produk (Life Cycle Cost)

Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk


mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus
hidup meliputi semua tahap, mulai dari perancangan produk dan pembelian bahan
baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk yang sudah jadi.

Berikut tahapan-tahapan yang meliputi life cycle costing :

1. Riset dan pengembangan.


2. Perancangan produk termasuk membuat prototype, melakukan target
costing, dan pengujian).
3. Produksi pembuatan, inspeksi, dan pengepakan dan penggudangan.
4. Pemasaran, promosi dan distribusi.
5. Penjualan dan pelayanan.

Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan mengikuti siklus kegiatan


usaha perusahaan yang bersangkutan. Siklus akuntansi biaya untuk perusahaan
manufaktur, dimulai dengan pengolahan bahan baku dibagian produksi dan
berakhir dengan penyerahan produk jadi ke bagian gudang. Dalam perusahaan
tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok bahan baku
yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk produksi,
serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang diserahkan oleh
bagian produksi ke bagian gudang.

Life cycle costing (biaya daur hidup produk) memberikan perspektif jangka
panjang, karena mempertimbangkan semua biaya selama siklus hidup produk atau
jasa.

3
Manajer tertarik terhadap total biaya selama siklus hidup keseluruhan yang
biasanya dipisahkan menjaditiga komponen, yaitu biaya hulu, biaya produksi dan
biaya hilir. Biaya hulu dan hilir dapat dikelola dengan cara meningkatkan hubungan
dengan supplier dan distributor dancara yang paling penting adalah desain produk
dan proses produksi.

1. Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat
prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.

a. Desain

Karena manajer mempertimbangkan biaya hulu dan hilir, pengambilan


keputusan pada tahap desain merupakan sesuatu yang penting. Meskipun biaya
yang terjadi pada tahap desain mungkin hanya merupakan presentase yang kecil
dari total selama biaya siklus hidup, keputusan pada tahap desain membuat
perudahaan berkomitmen pada rencana produksi, pemasaran dan layanan yang ada.
Oleh karena itu, biaya desain mempengaruhi sebagian besar lainnya yang
dikeluarkan selama siklus produk tersebut.

Faktor – faktor penentu keberhasilan pada tahap desain adalah sbb :

(1) Mempercepat waktu peluncuran ke pasar.


(2) Menurunkan biaya layanan/perbaikan yang diharapkan.
(3) Mempermudah produksi.
(4) Merencanakan dan mendesain proses.

4
Ada empat metode desain yang umum sebagai berikut :

(1) Rekayasa Teknik Dasar. Merupakan teknik dimana desainer produk bekerja
secara terpisah dari fungsi pemasaran dan produksi untuk mengembangkan
desain dengan rencana dan spesifikasi khusus.
(2) Pembuatan Prototipe. Merupakan mode dimana model – model fungsional
dikembangkan dan di uji coba oleh para teknisi dan pemakaian yang dipilih
untuk percobaan.
(3) Templating. Merupakan mtode desain produk yang ada pada saat ini
ditambahkan atau dikurangi agar sesuai dengan spesifikasi produk baru
yang diharapkan.
(4) Rekayasa Simultan. Merupakan perkembangan penting baru yang
merupakan pengganti pendekatan rekayasa dasar, sebaliknya rekayasa
simultan merupakan pendekatan yang terintegrasi, dimana proses
desain/teknis dilakukan selama siklus hidu biaya oleh tim –tim lintas fungsi.

b. Pengujian

Proses dan materi pengujian yang dipilih biasanya dilakukan dengan


menerapkan dengan teknik-tenik ekperimental secara formal dan sekaligus
dijadikan landasan untuk tahap perencanaan berikutnya yang lebih mendetail, yang
nantinya akan diuji. Pada tahap pelaksanaan masih akan dilakukan pengujian lebih
lanjut, sampai dihasilkan produk yang benar-benar optimal hingga dapat dianggap
selesai.

c. Pengembangan Kualitas

Dalam zaman quality assurance, konsep kualitas mengalami perluasan, dari


konsep yang sempit, hanya terbatas pada tahap produksi, ke tahap desain dan
koordinasi dengan departemen jasa (seperti perencanaan dan pengendalian
produksi, pergudangan). Dalam zaman ini pula diperkenalkan konsep total quality
control (TQC) oleh armand Feigenbaum pada tahun 1956. Menurut Feigenbaum,
kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh pekerjaan manufaktur, namun lebih

5
luas dari itu, keterlibatan pemasok, desain dan pengembangan produk, dan kerja
tim antar fungsi.

2. Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi
tidak langsung. Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan
fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai yang siap untuk dijual.

a. Biaya Bahan Baku

Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai
dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung, atau diikuti jejaknya ,
atau merupakan bagian dari produk tertentu. Biaya bahan baku adalah harga
perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan
produk

b. Biaya Tenaga kerja Langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat diidentifikasikan
atau diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu. Biaya tenaga kerja langsung
adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan
jejaknya manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.

c. Biaya Overhead Pabrik.

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung, contohnya seprti biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva
tetap pabrik.

Ø Biaya Produksi Langsung

Biaya langsung, berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke
obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).
contoh; biaya kaleng atau botol untuk produk teh botol.

6
Ø Biaya Produksi Tak Langsung

Berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya
tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi (efektif-biaya).

Contoh; biaya gaji supervisor

3. Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan,


contoh, promosi, advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan,
pertanggungjawaban produk, layanan kepada pelanggan.

Ø Biaya pemasaran

Biaya Pemasaran adalah meliputi semua dalam melaksanakan kegiatan


pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para
pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Sesuai dengan fungsi
pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi :

1). Biaya untuk menimbulkan pesanan, contohnya seperti biaya promosi dll.

2). Biaya untuk melayani pesanan, diantaranya :

· Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai

· Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman

· Biaya fungsi pemberian kredit dan penagihan piutang

· Biaya fungsi administrasi penjualan.

Ø Biaya Promosi

Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam


promosi untuk meningkatkan penjualan. Biaya Promosi dapat dikategorikan
sebagai biaya langsung apabila terkait langsung dengan suatu produk atau proyek.
Tetapi apabila Biaya Promosi ini bersifat umum untuk seluruh kegiatan perusahaan,
ia dapat dikategorikan sebagai biaya operasi.

7
Ø Biaya Layanan Konsumen

Biaya Layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk


mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.

Life cycle costing memberikan perspektif jangka panjang karena


mempertimbangkan semua biaya selama umur produk atau jasa.

2.2 Manfaat Life Cycle Cost

Ada beberapa manfaat yang bias diambil oleh Perusahaan dalam


menerapkan Life Cycle Cost, antara lain :

1. Untuk meningkatkan kesadaran biaya. Penerapan Life Cycle Cost akan


meningkatkan kesadaran akan manajemen dan insinyur pada faktor-faktor
yang mendorong biaya dan sumber daya yang diperlukan oleh item,
sehingga bisa dilakukan program pengurangan biaya.
2. Seluruh biaya hidup evaluasi. Life Cycle Cost memungkinkan evaluasi
pilihan bersaing berdasarkan seluruh biaya hidup.
3. Memaksimalkan pendapatan. Dengan menerapkan Life Cycle Cost, operasi
dan biaya pemeliharaan berkurang tanpa scarifying kinerja alat produksi
melalui analisis parameter kinerja dan biaya driver.
4. Memahami prosedur untuk menerapkan Life Cycle Cost termasuk
pengembangan Biaya Siklus Hidup model untuk berbagai aplikasi.
5. Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta
dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan.
6.

2.3 Perhitungan Life Cycle Cost

Berikut contoh kasus dari perhitungan Life Cycle Cost. PT Andalas


menyajikan data pendapatan dan biaya dua jenis produkTM200 untuk pasar
komersial dan TM800 untuk pelanggan indusrial. Kedua produk diharapkan
mempunyai siklus hidup selama tiga tahun.

8
.

Pertanyaan:

1. Apakah laporan rugi/laba selama siklus hidup produk berbeda dari laporan rugi/laba
per tahun?

2. Buatlah laporan rugi/laba untuk tiga tahun kedua jenis produk tersebut, produk
manakah yang lebih menguntungkan?

3. Buatlah daftar yang menunjukkan setiap kategori biaya dalam bentuk persentase
terhadap biaya total per tahun. Berilah perhatian khusus untuk kategori riset &
pengembangan dan pelayanan kepada pelanggan.

Penyelesaian:

1. Laporan R/L selama siklus hidup produk berbeda dari laporan R/L per tahun, karena
laporan R/L siklus produk seharusnya memaparkan total dalam setiap kategori
pendapatan dan biaya selama siklus hidup produk. Apabila siklus hidup produk

9
diharapkan selama 10 tahun, laporan ini membutuhkan forecast selama 7 tahun ke
depan.

2. Laporan R/L selama siklus hidup produk (3 tahun) dipaparkan sebagai berikut :

Dari laporan R/L tersebut diketahui bahwa produk TM200 lebih menguntungkan.

3. daftar yang menunjukkan setiap kategori biaya dalam bentuk persentase terhadap
biaya total per tahun.

10
Produk TM200 memiliki total biaya lebih rendah disbanding produk TM800, akan
tetapi persentase biaya pelayanan pelanggan terhadap biaya total lebih tinggi jika
dibandingkan dengan produk TM800. Riset & Pengembangan dan Prototipe produk
TM200 lebih rendah dibanding produk TM800, akan tetapi kedua biaya tersebut dapat
meningkatkan biaya pelayanan pada pelanggan. Selanjutnya prediksi yang akurat tidak
dapat dibuat hanya berdasarkan informasi ini, karena perlu melihat juga prospek dari
produk TM800 mengalokasikan biaya pada Riset & Pengembangan dan Prototipe lebih
besar dibanding produk TM200 dengan harapan tingkat pengembalian yang lebih besar
di masa mendatang.

Dari penjelasan di atas bahwa manajer perlu mempertimbangkan biaya hulu dan
biaya hilir, demikian halnya pada tahap desain. Keputusan pada tahap desain berdampak
pada rencana produksi, pemasaran dan pelayanan tertentu selama siklus hidup produk.

Faktor keberhasilan kritis (critical success factors) pada tahap desain adalah:

a. Menurunkan waktu peluncuran ke pasar

b. Menurunkan biaya pelayanan

c. Mempermudah pembuatan desain produk

d. Perencanaan dan perancangan proses produksi dibuat fleksibel.

Pembuatan keputusan desain merupakan hal yang penting walaupun biaya yang
terjadi pada tahap desain memberikan kontribusi relatif kecil dari total biaya selama
siklus hidup produk. Ada empat metode desain yang umum digunakan dan secara
ringkas dipaparkan pada tabel berikut:

11
Karakteristik Empat Metode Desain

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk


mengidentifikasi dan memonitor biaya produk selama siklus hidupnya.

Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat
prototype, pengujian, teknis, dan pengembangan kualitas.

2. Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi
tidak langsung.

3. Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan,


contoh, promosi,

Manfaat Analisis Life Cycle Cost :

1. Untuk meningkatkan kesadaran biaya.


2. Seluruh biaya hidup evaluasi. LCC memungkinkan evaluasi pilihan bersaing
berdasarkan seluruh biaya hidup.
3. Memaksimalkan pendapatan. Memahami prosedur untuk menerapkan LCC
termasuk pengembangan Biaya Siklus Hidup model untuk berbagai aplikasi.
4. Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta
dampaknya terhadap proses pengambilan keputusan

13
DAFTAR PUSTAKA

Henry Simamora, Akuntansi Manajemen, Jakarta, Salemba Empat, 2002, Hal : 762

R.A. Supriyono, Akuntansi Manajemen 1, Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 1999,


Hal : 194

Soemarto, Dianda. Academia : target costing, theory of constraint and life cycle
costing - diperuntukkan referensi saja, Diperoleh pada 17 Januari 2019, dari
https://www.academia.edu/12818611/target_costing_theory_of_constraint_and_lif
e_cycle_costing_-_diperuntukkan_referensi_saja

http://afirdauz.blogspot.com. (2013, 15 November). Metode Analysis Life Cycle


Cost. Diperoleh 17 Oktober 2018, dari
http://afirdauz.blogspot.com/2013/04/metode-analisis-life-cycle-cost.html

14

Anda mungkin juga menyukai