Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN OPERASIONAL :

PERANCANGAN dan SELEKSI PROSES PRODUK


Makalah

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah manajemen operasional

IAIN PALOPO
Oleh,

Kelompok 4 MBS 5F

ANAFIA (1904030169)
SARAH (1904030170)
HASRIANA (1904030171)
HARDIANTI (1904030172)
AYUNI (1904030173)

Dosen Pengampu : Muh. Ginanjar, S.E.,M.M

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada
mata kuliah Manajemen Operasional.

Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Tugas ini masih jauh dari
kata kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat menghargai segala kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak guna penyusunan makalah berikutnya agar semakin baik.

Suli, 4 Oktober 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua organisai/perusahaan mempunyai maksud dan tujuan. Mereka
membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu. Produk
adalah sesuatu atau kebutuhan yang mampu memberikan kepuasan, bisa berupa
barang ataupun jasa. Organisasi-organisasi perusahaan harus selalu menyesuaikan
desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan
dan diinginkan para konsumen. Berbagai desain produk dan jasa baru muncul
menjadi kenyataan karena seseorang percaya bahwa ada kebutuhan akan produk dan
jasa tersebut. Adalah tanggung jawab para manajer untuk selalu menemukan produ-
produk dan jasa-jasa baru yang mungkin ditawarkan oleh organisasi.
Perusahaan diciptakan untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa.
Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan semakin banyak berdiri sehingga
persainganpun semakin ketat. Dengan demikian, perusahaan – perusahaan tersebut
melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan baik berupa barang dan jasa
agar perusahaan tersebut dapat bersaing. Inovasi yang dilakukan dapat berupa
desain atau rancangan dari produk yang akan diciptakan serta melakukan seleksi
proses jasa yang akan dihasilkan.
Seperti yang kita ketahui, daya saing dan kemampuan perusahaan sebagian
tergantung pada desain dan kualitas produk dan jasa yang dihasilkan. Oleh karena
itu, hubungan antara inovasi produk dengan teknologi proses dan inovasi proses
merupakan hal yang menarik untuk diamati. Memprediksi sifat dan dampak inovasi
dapat membawa suatu perusahaan pada posisi yang lebih bersaing daripada
perusahaan yang tidak mengantisipasi kejadian ini. Desain system produksi
sebagian besar tergantung pada desain produk dan jasa yang dihasilkannya. Suatu
produk atau jasa yang dibuat dengan suatu desain tertentu dapat sangat mahal untuk
diproduksi, tetapi dapat lebih murah bila didesain lain.
Dengan demikian, agar perusahaan tersebut dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya, maka perusahaan tersebut harus meningkatkan kualitas produk
dan jasa yang dihasilkannya serta melakukan inovasi terhadap produk dan jasa yang
dihasilkan tersebut dengan cara membuat desain/rancangan produk dan jasa serta
seleksi proses jasa sehingga perusahaan tersebut dapat bersaing dan lebih unggul
dari perusahaan lainnya.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan yang dimaksud dengan perancangan!
2. Jelaskan tentang seleksi proses!
3. Jelaskan keputusan seleksi proses!
4. Jelaskan strategi proses produk!

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan perancangan.
2. Mengetahui tentang seleksi proses.
3. Mengetahui keputusan seleksi proses.
4. Mengetahui strategi proses produk.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perancangan
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem
(system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukan urutan-urutan proses dari sistem.
Kemungkinan diproduksinya dan biaya produksi yang paling minimum
untuk suatu produk pada mulanya ditentukan oleh pendesain produk. Insinyur
produksi yang paling pintar pun tidak dapat mengubah keadaan ini, ia hanya dapat
bekerja dalam batas–batas desain produk. Karena itu, waktu yang nyata untuk mulai
berfikir tentang cara–cara dasar produksi untuk produk–produk adalah selama
produk itu masih dalam tingkat desain. Usaha untuk merencanakan kemungkinan
diproduksinya dan biaya pemabrikan yang rendah disebut “desain produksi”, untuk
membedakannya dari desain fungsional. Yang pasti adalah bahwa tanggung jawab
pertama pendesain produk adalah menciptakan sesuatu yang secara fungsional
memenuhi persyaratan. Tetapi, begitu persyaratan fungsional terpenuhi, biasanya
ada desain -desain pengganti, yang semuanya memenuhi persyaratan fungsional.
Dengan adanya desain, perancangan proses untuk pempabrikan harus
dilaksanakan untuk menentukan secara terperinci proses–proses yang diperlukan
dan urutannya. Desain produksi mula–mula menentukan biaya yang paling
minimum yang dapat dicapai melalui faktor -faktor seperti perincian bahan,
teloransi, dan metode–metode penyatuan suku–suku. Perencanaan proses produksi
terakhir lalu mencoba mencapai biaya minimum tersebut melalui perincian proses–
proses dan urutanya yang memenuhi persyaratan. Dalam melaksanakan fungsi–
fungsinya, perencana proses menentukan desain dasar sistem produktif.
1. Konsep life cycles
Dalam kaitan dengan perancangan dan pengembangan produk, harus
mengetahui mengenai konsep Life Cycles. Konsep ini menyatakan bahwa
hampir semua produk baru yang ditawarkan kepada masyarakat akan menjalani
suatu siklus kehidupan yang etrdiri atas 4 (empat) tahap dalam periode waktu
terbatas. Secara ringkas keempat tahap PLC tersebut dapat diperinci sebagai
berikut :
a. Tahap pengenalan (introduction)
Dalam tahap ini, operasi penjualan tidak selalu bekerja baik. Masih
terdapat masalah keterlambatan dalam perluasan kapasitas produksi,
masalah-masalah teknis yang belum dapat diatasi, dan harga tinggi.
b. Tahap pertumbuhan (growth)
Dalam tahap ini, produk diperbaiki dan distandardisasi, menajdi dapat
diandalkan dalam pengguanan dan harga lebih rendah, serta para
konsumen membeli dengan sedikit desakan. Kuantitas penjualan
perusahaan akan meningkat cukup besar.
c. Tahap kejenuhan (maturity)
Volume penjualan mulai menurun pertambahannya karena setiap orang
atau pembeli potensial sekarang telah memiliki produk, sehingga
penjualan sangat tergantung pada penggantian dan pertambahan
penduduk.
d. Tahap penurunan (decline)
Tahap penurunan yaitu tahap penurunan dalam permintaan terhadap
produk. Hampir semua produk akan mengalami tahap keempat ini, oleh
karena itu perusahaan harus senantiasa bekerja pada pengembangan
produk-produk baru untuk menggantikan produk-produk lama.

B. Seleksi Proses
Seleksi proses adalah serangkaian keputusan mengenai tipe atau jenis
produksi dan peralatan yang digunakan untuk membuat suatu produk. Terdapat 3
tipe aliran yang membedakan pada proses produksi yang berdasarkan pada produk
atau urutan operasi, yaitu :
1. Aliran garis
Pada aliran ini produk harus dilakukan dengan baik dan mengalir
(berpindah) dari satu operasi ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah
ditetapkan. Aliran garis ini memiliki 2 tipe produksi, diantaranya:
a) Produksi massa (mass production)
Produksi massa merupakan memproduksi kumpulan produk dalam
jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan
kumpulan produk sebelumnya (repetitive process). Tenaga kerja yang
dipakai biasanya adalah tenaga berketerampilan rendah yang menangani
lini produksi dalam pabrik otomatis. Produksinya biasanya
menggunakan push system. Contohnya, operasi lini perakitan seperti
industri mobil.
b) Produksi terus-menerus (continuous production)
Ditandai dengan waktu produksi yang relatif lama, biasanya operasi ini
disebut industri proses. Fasilitas produksi disusun sesuai dengan urutan
operasi dari proses pertamanya hingga menjadi produk jadi dengan
aliran material yang konstan. Jalur produksi (production line) biasanya
dialokasikan hanya untuk satu jenis produk saja. Contohnya, industri
kimia, kertas, listrik dan telepon.
2. Aliran intermiten (terputus-putus)
Aliran intermiten merupakan proses produksi dalam kelompok interval yang
terputus-putus. Peralatan dan tenaga kerja diatur dalam stasiun kerja dengan
jenis peralatan dan keterampilan yang sama. Suatu produk atau pekerjaan
mengalir hanya pada stasiun kerja yang diperlukan, sehingga membentuk suatu
pola aliran yang bercampur baur.pola intermiten ini sangat fleksibel dalam
perubahan volume atau produk, karena operasinya menggunakan peralatan serba
guna dan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan
berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul dan kualitas,
disamping juga agak tidak efisien. Contoh : produksi furniture dan kerajinan
lainnya.
3. Aliran proyek
Digunakan untuk memproduksi produk yang khusus atau unik. Dalam
proyek tidak terdapat aliran produk tetapi terdapat suatu urutan/rangkaian
operasi. Masalah signifikannya adalah perencanaan, sceduling dan pengawasan
kegiatan-kegiatan individual yang mengarahkan penyelesaian proyek secara
keseluruhan. Bentuk operasi proyek ini digunakan bila ada kebutuhan akan
kreatifitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Contoh: seni,
konser, bangunan atau film, pesawat, kapal, kereta api, jembatan dan lainnya.

Terdapat 2 tipe pada proses produksi yang berdasarkan pada tipe langganan, yaitu:
1. Proses produksi untuk pesanan
Produknya ditentukan oleh pemesan jadi variasi produk pun tinggi karena
mengikuti kemauan pemesan, dan karena banyaknya variasi maka biaya yang
dibutuhkan pun akan lebih mahal. Faktor terpenting dalam pelaksanaan proses
produksi untuk pesanan adalah waktu penyelesaian. Sebelum pesanan
dilakukan, harus dilakukan kesepakatan waktu penyelesaian terlebih dahulu.
Contoh : penjualan case hp dengan sistem custom, pembuatan perahu,
pembuatan bangunan dan lainnya.
2. Proses produksi untuk persediaan
Yang menjadi pembeda disini adalah pada proses produksi untuk persediaan
produknya ditentukan oleh produsen jadi variasi produk pun rendah karena
hanya mengikuti ketetapan dari pihak produsen, dan biaya yang dibutuhkan pun
akan lebih murah. Faktor terpenting yang harus diperhatikan adalah tindakan
penggunaan aktiva produksi (persediaan dan kapasitas) dan pelayanan
langganan, yang mencakup perputaran persediaan, pemanfaatan kapasitas,
penggunaan kerja lembur, dan persentase permintaan dapat dipenuhi dari
persediaan. Contoh : industri konveksi, rumah makan siap santap, meubel dan
lainnya.
C. Keputusan Seleksi Proses
Banyak keputusan-keputusan seleksi proses bersangkutan dengan kapasitas-
kapasitas peralatan atau proses alternatif untuk memproduksi tingkat keluaran
tertentu. Dalam masalah ini, analisis break even dapat digunakan untuk membantu
pembuatan keputusan pemilihan di antara berbagai proses alternatif tersebut,
melalui perbandingan keuntungan-keuntungan relatif setiap proses. Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan seleksi proses secara
ringkas dapat diperinci sebagai berikut:
1. Kebutuhan modal
Pada faktor ini memperkirakan banyaknya modal yang dibutuhkan untuk
persediaan, mesin-mesin, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya. Untuk aliran
garis biasanya memerlukan modal yang lebih besar daripada aliran intermiten
dan proyek.
2. Kondisi pasar
Mencari tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan,
membuat perkiraan volume penjualan pada harga yang direncanakan apakah
akan menghasilkan laba yang diinginkan atau tidak serta melihat kondisi
persaingan dimasa sekarang dan yang akan datang.
3. Tenaga kerja
Apakah tenaga kerja yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan suatu jenis
proses pada biaya wajarnya? Dan bagaimana prospek tersedianya tenaga kerja
diwaktu yang akan datang.
4. Bahan mentah
Memastikan bahwa bahan baku yang tersedia jumlahnya sudah memadai dan
juga memastikan apakah ada perubahan-perubahan bahan baku dalam proses
produksi yang sedang berjalan.
5. Teknologi
Perusahaan harus mempertimbangkan kemajuan teknologi baik untuk proses
maupun produk. Dipastikan untuk teknologi dapat mendukung proses produksi
selama periode tertentu.
6. Keterampilan manajemen
Pada faktor ini perusahaan diwajibkan untuk dapat menguasai dan dapat
memelihara tipe keterampilan-keterampilan manajemen yang dibutuhkan.

D. Strategi Proses Produk


Strategi proses produk adalah sebuah keputusan penting yang dilakukan oleh
manajer operasi adalah menemukan cara produksi yang terbaik. Sebuah strategi
proses (process strategy) atau transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi
untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuan strategi proses adalah menemukan suatu cara memproduksi barang
dan jasa yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada
dalam batasan biaya dan manajerial lain. Strategi proses produk merupakan proses
yang akan mempunyai dampak jangka panjang pada efisiensi dan produksi, begitu
juga pada fleksibelitas biaya, dan kualitas barang yang diproduksi.
Dalam beberapa hal, strategi perusahaan dikembangkan hanya dari sudut
pandang produk dan pasar. Hal ini membatasi perusahaan dalam suatu pilihan hanya
pada dimensi matrik. Dengan mengetahui dimensi proses, perusahaan dapat
mengungguli persaingan dalam proses operasi, sehingga memperluas pilihan
strategi yang tersedia dan memungkinkan untuk menggunakan operasi sebagai
senjata strategi perusahaan. Strategi proses produk adalah sebuah keputusan penting
yang dilakukan oleh manajer operasi dalam menemukan cara produksi yang terbaik
mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Tujuan strategi proses adalah
menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan
pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan manajerial
lain.
Strategi proses produk memiliki 4 strategi proses, diantaranya :
1. Fokus pada proses (process focus)
Adalah sebuah fasilitas produksi yang diorganisasikan di sekitar proses-
proses untuk memfasilitasi produksi bervolume rendah, tetapi keragamannya
tinggi pada tempat yang disebut . Contoh : Dalam sebuah pabrik, proses yang
ada mungkin berupa departemen yang menangani pengelasan, penghalusan, dan
pengecatan.
2. Fokus berulang (Repetitive Focus)
Adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada
produk. Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan
sebelumnya yang sering berada dalamproses yang kontinu. Contoh : perakitan
mobil dan peralatan rumah tangga.
3. Fokus pada produk (Product Focus)
Sebuah proses berorientasi produk bervolume tinggi, tetapi berkeragaman
rendah. Contoh : Produk seperti kaca, kertas, lembaran timah, bola lampu.
4. Fokus kustomisasi massal (mass customization)
Kustomisasimassal merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang semakin unik secara cepat dan murah.
Namun, kustomisasi massal bukan hanya mengenai keragaman produk, tetapi
juga bagaimana secara ekonomis mengetahui apa yang diinginkan pelanggan
dan kapan pelanggan menginginkannya dengan tepat. Contoh : Jasa penjahit
pakaian.
BAB III

PENUTUTP

A. Kesimpulan
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh
dan berfungsi Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem
(system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukan urutan-urutan proses dari sistem. Seleksi proses adalah serangkaian
keputusan mengenai tipe atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan untuk
membuat suatu produk.

B. Saran
Kami tentunya masih menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kami meminta maaf atas kekurangan
yang masih jauh dari kata kesempurnaan. Kami akan lebih meningkatkan dan
memperbaiki makalah yang kami tulis ini dengan berpedoman pada kritik dan saran
dari berbagai sumber yang dapat memotivasi dan membantu kami dalam
menyempurnakan tulisan kami pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Automotive Hunter. “Pengertian Perancangan”,


http://automotivehunter.blogspot.com/2013/02/pengertian-perancangan.html?m=1,
diakses pada 3 Oktober 2021.

Kompasiana. “Perencanaan Proses, Jasa, dan Perancangan Sistem Kerja”,


https://www.kompasiana.com/laiaminta96/6051e43fd541df7b6f733ba2/perencana
an-proses-jasa-dan-perancangan-sistem-kerja?page=all#section2, diakses pada 6
Oktober 2021.

Alena. “Perancangan Proses, Produk dan Jasa”, https://alena19-wordpress-


com.cdn.ampproject.org/v/s/alena19.wordpress.com/2011/03/13/perancangan-
proses-produk-dan-jasa/amp/?usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D&amp_js_v=a6&amp_gsa=1#referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&csi=0&ampshare=https%3A%2F
%2Falena19.wordpress.com%2F2011%2F03%2F13%2Fperancangan-proses-
produk-dan-jasa%2F, diakses pada 1 Oktober 2021.

Unknown. 2016. “Manajemen Operasional”,


http://kumpulanmeterikuliah.blogspot.com/2016/10/manajemen-operasional.html?
m=1, diakses pada 4 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai