Disusun Oleh :
Nama : Desi Setyaningrum
NIM : 2020020021
Kelas : A1-manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Batik Surakarta
Tahun 2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
ABSTRAK
2
BAB 1
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah kami adalah sebagai
berikut.
1. Apa yang Anda ketahui tentang desain produk berupa barang?
2. Apa yang Anda ketahui tentang desain poduk berupa jasa?
3. Bagaimana cara pengembangan produk (product development)?
4. Apa permasalahan lain dari desain produk?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah kami yaitu sebagai berikut.
1. Sebagai penambah nilai mata kuliah Manajemen Operasional.
3
2. Menjelaskan tentang desain produk berupa barang.
3. Menjelaskan tentang desain produk berupa jasa.
4. Menjelaskan cara pengembangan produk (product development).
5. Menjelaskan tentang permasalahan lain dari desain produk.
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah kami yaitu dapat menambah ilmu pengetahuan
kami tentang desain produk berupa barang atau jasa.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Produk adalah sesuatu yang dapat memberi manfaat bagi yang memiliki
atau yang menggunakannya yang dapat berupa barang atau jasa ataupun
informasi dan gagasan. Dalam istilah produk yang terdapat perbedaan
pemahaman antara barang dan jasa.
5
keputusan dari desain produk menjadi sangat penting sehingga pimpinan
organisasi harus membuatnya.
Pada umumnya teknologi secara tidak langsung dapat mempengaruhi desain
produk. Kemajuan teknologi, seperti teknologi processing atau pengolahan
membutuhkan terdapatnya perubahan desain yang ada sehingga dapat cocok
dengan teknologi pengolahan yang baru. Dampak teknologi pada desain produk
dapa ditemui pada teknologi new digital recording yang terdapat dalam dunia
pertelevisian.
6
Samahalnya portfolio investasi ditempatkan bersamaan pada dasar yang
modular. Tentu saja di gunakan untuk customization sebuahjasa (dalam hal ini,
pendidikan).
Pendekatan ketiga desain jasa adalah membagi jasa menjadi bagian-
bagian kecil dan mengidentifikasi bagian tersebut yang menyebabkan otomatis
asi atau mengurangi interaksi pelanggan. Sebagai contoh, dengan memisahkan
proses pencairan cek melalui mesin ATM, bank telah merancang sebuah
produk yang meningkatkan sebuah pelayanan dan mengurangi biaya dengan
sangat efektif. Sama halnya, perusahaan penerbangan sekarang memulai jasa
pelayanan tanpa tiket. Karena perusahaan penerbangan menghabiskan $15
hingga $30 untuk memproduksi selembar tiket (termasuk upah ,percetakan ,dan
komisi agen perjalanan), system tanpa tiket dapat menghemat perusahaan
penerbangan hingga miliaran dolar pertahun. Dengan mengurangi biaya dan
antrian di bandara yang karenanya meningkatkan kepuasan pelanggan
menjadikan sebuah desain “produk“ yang menguntungkan semua pihak.
Karena adanya interaksi pelanggan yang tinggi pada banyak industry
jasa, teknik yang ketiga adalah untuk memfokuskan desain pada apa yang
disebut sebagai moment-of-truth Jancarlzon presiden terdahulu dari
Scandinavian airways, percaya bahwa dalam industry jasa, ada sebuah
moment-of-truth di mana hubungan antara penyedia jasa dan hubungan
pelanggan merupakan sesuatu yang sangat penting pada saat itulah, kepuasan
pelanggan pada sebuah pelayanan ditetapkan. Moment-of-turth adalah ingatan
yang begitu terkesan, yang meningkatkan atau menurunkan harapan pelanggan.
Ingatan tersbut sangat sederhana seperti sebuah senyuman, atau mendapatkan
karyawan di lobby hotel yang memperhatikan anda dan bukannya berbicara
pada karyawan lain di sebelahnya. Moment-of-truth dapat terjadi saat anda
memesan makanan di McDonald, memotong rambut, atau mendaftar pada
sebuah kursus. Menjelaskan pada sebuah moment-of-turth untuk sebuah
computer dari perusahaan layanan hotline pelanggan. Tugas manajer operasi
adalah mengenali moment-of-trurth dan merancang operasi yang dapat
memenuhi bahkan mlebihi harapan pelanggan.
Dalam rangka menciptakan gaya manajemen dan lingkungan yang
kondusif bagi organisasi jasa untuk menyempurnakan kualitas, organisasi
bersangkutan harus mampu mengimplementasikan enam prinsip utama yang
berlaku bagi perusahaan manufaktur maupun organisasi jasa. Keenam prinsip
ini sangat bermanfaat dalam membentuk mempertahankan lingkungan yang
tepat untuk melaksanakan penyempurnaan kualitas secara berkesinambungan
dengan didukung oleh para pemasok, karyawan, dan pelanggan.
7
dirancang kembali, dan produk-produk baru tiada henti-hentinya terus
dikembangkan. Dan berikut ini adalah delapan tahap pengembangan produk
1) Ide: bersumber dari perubahan lingkungan teknologi, demografi, ekonomi,
politik, dan sebagainya.
2) Persyaratan yang harus dipenuhi di pasar : pendekatan yang diperlukan
untuk memuaskan konsumen.
3) Spesifikasi fungsional : bagaimana cara kerja produk tersebut.
4) Spesifikasi produk : bagaimana produk akan dibuat.
5) Ulasan desain : bagaimana produk akan dibuat secara ekonomis dan kualitas.
6) Pengujian pasar : apakah produk memenuhi keinginan pasar.
7) Pengenalan produk : produk diantar ke konsumen.
8) Evaluasi : berhasil atau tidak.
8
memungkinkan rentang yang luas perlunya sumber daya dalam kondisi
berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan pengembangan produk
dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan sumber
daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas
manajer operasi adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa
gejolak atau sehalus mungkin.
2. Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan
Banyak Faktor dalam desain produk yang perlu diperhatian, diantaranya:
1) Kebutuhan Konsumen. Pelanggan akan memiliki pengaruh yang besar
atas cara produk dirancang dan berkembang. Alasan produk dirancang
adalah harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggan potensial yang akan
dibidik. Misalnya, ketika merancang sebuah ponsel tim desain akan
menampilkan beberapa desain kepada pelanggan potensial dan membuat
perubahan sesuai dengan suka dan tidak suka.
2) Segmentasi Pasar. Pasar/konsumen perlu dibedakan, salah satunya
mengingat perbedaan dalam selera konsumen. Semakin kompleks
konsumen dalam stratanya maka akan semakin banyak jenis produk yang
diperlukan dalam melayani segmentasi konsumen itu.
3) Teknologi. Dalam mendesain produk teknologi berperan dalam
menghasilkan produk yang diminati. Perkembangan teknologi
mengharuskan produsen untuk mampu menciptakan produk yang
berkualitas.
4) Kondisi Lokal. Dalam desain produk perlu dipertimbangkan budaya lokal
masyarakat /konsumen sehingga produk kita bisa dimanfaatkan dengan
baik dan tidak menyusahkan.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Esensi dari suatu organisasi perusahaan adalah produk yang dapat berupa
barang atau jasa, ataupun lainnya yang ditawarkan. Terdapat hubungan yang nyata
antara desain dari produk dan keberhasilan dari suatu organisasi perusahaan
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Organisasi haruslah mampu
mendesain atau meredesain secara baik produk berupa barang atau jasa, dan haruslah
pula dapat merealisasikannya secara tepat sehingga tujuan dan sasaran organisasi
dapat dicapai dengan memuaskan.
Desain produk sangat erat kaitannya dengan strategi organisasi perusahaan.
Faktor utama dalam strategi organisasi yang harus diperhatikan adalah biaya,
kualitas, waktu masuk pasar, kepuasan pelanggan, dan keunggulan bersaing.
SARAN
Pentingnya suatu produk baru haruslah dapat dilihat dengan hati-hati, jangan sampai
estiasi yang dilakukan dengan berlebih-lebihan. Pada kenyataannya, terdapat beberapa
produk baru yang kurang berhasil di pasar. Hal ini prnah dihadapi oleh beberapa
produk otomotif baik berupa motor maupun mobil sehingga oleh produsennya ditarik
dari peredaran di pasar.
10
DAFTAR PUSTAKA
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa – Teori dan Praktek. Jakarta:
Salemba Empat
Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa – Pendekatan Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia
Nurul Diena Novania, ST, Materi Kuliah Penerapan TQM Pada Industri Jasa, Scribd.
11