Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen Lanjutan Hari / Tgl : Sabtu, 17 Desember 2022
Dosen : Dr. Imam Abu Hanifah, Ak. Waktu : 120 Menit
Semester, Kls : I A Sifat Ujian : Tutup Buku
PETUNJUK :
1. Berdo’a sebelum mengerjakan soal
2. Tulis identitas saudara (Nama, NIM, No Urut Daftar Hadir, dll.) pada lembar jawaban
3. Kerjakan dengan rapih dan terurut
4. Periksa kembali lembar jawaban sebelum diserahkan kepada pengawas.
1. Dalam kerangka Balanced Scorecard, mengukur dan mengelola hubungan dengan konsumen
merupakan hal yang sangat penting dilakukan, baik untuk perusahaan manufaktur terlebih lagi
untuk perusahaan jasa.
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan lima hal berikut:
a. Perbaikan proses
b. Penetapan harga berdasarkan aktivitas
c. Mengelola hubungan
d. Insentif tenaga penjual, dan
e. Profitabilitas siklus hidup
Anda Diminta : Jelaskan kelima hal tersebut di atas.
2. Sebutkan dan jelaskan komponen biaya kualitas dan bagaimana hubungannya dengan kaizen.
Jelaskan!
3. Bagaimana menghitung total biaya dengan pendekatan life cycle cost. Berikan penjelasan
disertai dengan contohnya.
4. Dalam sistem pengendalian, terdapat diagnostic control system dan interactive control system.
Jelaskan kedua sistem pengendalian tersebut dan bagaimana kedua system itu
diimplementasikan pada perusahaan.
5. Apa yang Anda ketahui dengan ”Penganggaran untuk perencanaan dan pengendalian” dan
bagaimana implementasinya pada perusahaan/kantor Saudara bekerja. (Bagi yang belum
bekerja asumsikan saudara sudah bekerja).
6. Transfer pricing merupakan alat untuk mengendalikan keuangan perusahaan. Apabila saudara
sebagai manajer keuangan dan perusahaan menerapkan desentralisasi, apa yang akan saudara
lakukan dengan transfer pricing guna mengendalikan keuangan perusahaan.
Jawaban :
1. a. Perbaikan proses
Pengembangan organisasi yang terdiri dari serangkaian tindakan untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan meningkatkan kinerja dan proses bisnis. Tujuannya adalah untuk memenuhi tujuan dan
sasaran, standar kualitas dan meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya, dan mempercepat jadwal.
Perbaikan proses sering melibatkan pendekatan sistematis yang mengikuti metodologi tertentu tetapi ada
beberapa pendekatan yang harus dipertimbangkan. Beberapa contoh adalah benchmarking atau lean
manufacturing, yang masing-masing berfokus pada berbagai bidang peningkatan dan menggunakan
metode yang berbeda untuk mencapai hasil terbaik. Proses dapat dimodifikasi atau dilengkapi dengan
sub-proses atau bahkan dihilangkan untuk tujuan akhir perbaikan.
c. Mengelola hubungan
Penerapan perusahaan dalam mengelola hubungan dapat membantu perusahan dalam banyak hal
seperti mengelola interaksi pelanggan. Dari interaksi tersebut, perusahaan dapat mengetahui apa saja
kebutuhan pelanggan. Hal ini tentu akan memudahkan perusahaan untuk menyusun strategi
pengembangan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2. Biaya kualitas adalah semua biaya yang muncul untuk bisa menangani suatu masalah kualitas barang.
Umumnya, jenis biaya ini ditangani oleh manajemen kualitas lewat sistem informasi manufaktur. Selain
itu, pengukuran kualitas produk yang ada di dalam perusahaan juga umumnya terbagi menjadi tiga
komponen, yakni biaya pencegahan, biaya penilaian dan juga biaya kegagalan. Dalam hal kegagalan ini
juga umumnya akan terbagi menjadi dua jenis, yaitu kegagalan internal dan kegagalan eksternal. Artinya,
perbaikan pada biaya ini diharapkan mampu membuat dan mengirim produk dengan baik dan pelanggan
menjadi lebih puas. Jadi, biaya kualitas adalah suatu total biaya yang digunakan untuk mempertahankan
kualitas produk barang atau jasa, atau untuk memperbaiki produk barang yang cacat.
Komponen Biaya Kualitas:
Biaya Pencegahan (Prevention Costs)
Adanya biaya ini digunakan untuk mencegah setiap kesalahan ataupun masalah yang terjadi pada
kualitas produk. Biaya ini termasuk biaya yang paling murah.
Biaya penilaian ini dikeluarkan agar kualitas barang tidak mengalami suatu masalah. Untuk itu,
biaya ini termasuk dalam inspeksi bahan baku guna memeriksa ataupun menguji produk pada proses
pembuatan barang jadi.
Biaya kegagalan internal ini terjadi bila ada produksi yang cacat. Pada saat itu terjadi, maka biaya
ini akan dikeluarkan, karena produk tersebut sudah lagi tidak sesuai dengan standar kualitas yang ada.
Setiap pebisnis tentu akan berpotensi mengalami kegagalan biaya eksternal, yang mana biaya ini
akan dikeluarkan saat pembeli menerima produk berkualitas buruk.
Hubungannya dengan kaizen ialah perbaikan yang dilakukan dengan menghilangkan pemborosan,
menghilangkan beban kerja berlebih, dan selalu memperbaiki kualitas produk. Sasaran utama dari kaizen
adalah menghilangkan pemborosan yang tidak memberikan nilai tambah produk atau jasa. Pemborosan
itu perlu dihilangkan karena menimbulkan biaya-biaya yang menyebabkan berkurangnya profit.
Penerapan kaizen bisa dilakukan di awal proses produksi, pada saat proses produksi, hingga proses akhir
barang tersebut disimpan digudang dan siap dikirim ke customer. Sehingga barang yang dihasilkan
memiliki nilai jual yang tinggi dengan kualitas yang baik. Selain itu dengan penerapan kaizen akan
menurunkan biaya produksi dengan cara menurunkan jumlah barang yang rusak.
3. Siklus hidup biaya (Life Cycle Costing) merupakan urutan aktivitas dalam perusahaan, mulai dari
penelitian dan pengembangan, desain, produksi, pemasaran/distribusi, dan layanan pelanggan. Siklus
hidup biaya diilustrasikan pada tampilan berikut :
Pemasaran
Biaya Pra Layanan
Produksi dan
Produksi Pelanggan
Distribusi
Siklus hidup biaya (Life Cycle Costing) pada PT Semen Bosowa terdiri dari :
1. Biaya Pra Produksi
Biaya pra produsi PT Semen Bosowa terdiri dari biaya persiapan produksi dan biaya pengembangan
desain. Adapun rincian biayanya adalah sebagai berikut :
Biaya Pra Produksi PT Semen Bosowa
Keterangan Biaya (Rp) Keterangan Biaya (Rp)
biaya persiapan produksi 215.655.520
biaya pengembangan desain 334.630.160
Total 550.285.680
Berdasarkan tabel diatas kita dapat mengetahui jumlah dari biaya pra produksi PT Semen Bosowa
adalah sebesar Rp. 550.285.680. Dimana mencakup biaya persiapan sebelum produksi sebesar Rp.
215.655.520 dan biaya pengembangan desain sebesar Rp. 334.630.160.
2. Biaya Produksi
Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
Biaya Produksi PT Semen Bosowa
Keterangan Jumlah Biaya (Rp) Keterangan Jumlah Biaya (Rp)
Bahan baku masuk proses 496.759.202.712
Direct Labour
Factory Overhead 8.676. 864.605
Overhead Variabel 308.085.780.596
Overhead Tetap 199.628.545.786
Total 1.013.150.393.699
Berdasarkan data diatas pada tabel diatas jumlah biaya produksi sebesar Rp. 1.013.150.393.699 yang
terdri dari bahan baku Rp. 496.759.2020.712, tenaga kerja langsung Rp. 8.676.864.605, biaya overhead
Rp507.714.326.382
Berdasarkan data diatas pada tabel diatas terdapat biaya layanan pelanggan, dimana mencakup biaya
gaji pelayanan sebesar Rp. 156.600.880, biaya safety Rp. 67.800.650, hadiah Rp. 54.505.650, sponsor
Rp. 231.506.400, biaya-biaya lainnya Rp. 143.657.334 dan totalnya adalah sebesar Rp. 654.070.924.
Dari data diatas pada tabel diatas kita dapat mngetahui Life Cycle Costing pada PT Semen Bosowa
yaitu sebesar Rp. 1.032.273.183.027 dimana biaya-biaya yang terdapat didalamnya mencakup biaya pra
produksi sebesar Rp. 550.285.680, biaya produksi sebesar Rp. 1.013.150.393.699, biaya pemesaran dan
distribusi sebesar Rp.17.918.732.724 serta biaya pelayanan sebesar Rp. 654.070.924.
5. Dalam kegiatan PT ABC di bidang konstruksi dalam aktivitasnya belum melaksanakan perencanaan
dan pengendalian anggaran biaya proyek dengan baik, karena tingkat biaya yang dianggarkan tidak sesuai
dengan kenyataan, masih banyak terdapat masalah dalam pelaksanaannya yang menyebabkan terjadinya
selisih anggaran dan realisasi biaya proyek dalam menyelesaikan suatu proyek yang menyebabkan
kerugian pada PT ABC untuk pengendalian sangat erat kaitanya dengan perencanaan yang dilakukan
sebelumnya. Perencanaan yang tepat dan cermat saja belum tentu berhasil tanpa didukung pengendalian
yang terus menerus. Tanpa pengendalian tujuan perusahaan juga tidak akan tercapai. Sesungguhnya
perencanaan dan pengendalian merupakan konsep yang berbeda, perencanaan meliputi sasaran dimasa
mendatang dan menyusun berbagai anggaran yang telah ditetapkan, sedangkan pengendalian meliputi
beberapa langkah yang diambil oleh manajemen untuk memastikan bahwa sasaran yang ditetapkan telah
dicapai. Oleh karena itu PT ABC melakukan pengendalian terus menerus dalam internal perusahaannya