Anda di halaman 1dari 28

b

a
ACTIVITY BASED
COSTING

Seminar Akuntansi Manajemen


Dosen Pengampu: Marissa Disthy Putri, S.E., M.Ak., MOS
c
Kelompok 5
b c

Mutia Asti Hesti Sri


Vinny Aruan
Yuningsih
24022120024 24022120031 24022120080

a
a
Pendahuluan b

Di era teknologi saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Persaingan yang
semakin ketat ini akan memberikan dampak baik itu dampak positif ataupun negatif pada
pelaku bisnis. Dampak positif yang dapat terjadi adalah ketika perusahaan mampu
bersaing dan menciptakan produk yang memiliki daya saing dipasaran untuk kelanjutan
usahanya sehingga produk yang di hasilkan akan lebih di kenal. Sedang dampak negatif
yang kemungkinan terjadi adalah ketika perusahaan tidak mampu menghasilkan produk c
yang memiliki daya saing dengan produk lain maka keberlanjutan perusahaan tidak bisa
dipastikan akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Ada beberapa hal yang dapat
menjadi faktor keberhasilan dalam persaingan yaitu dengan kualitas, pelayanan dan harga
yang ditawarkan.
b
Capaian Pembahasan c
a
● Memahami sejarah dari Activity Based Costing
● Mengetahui definisi dari activity based costing
● Memahami konsep dasar activity based costing
● Mengetahui Manfaat & Kelemahan activity based
costing
● Mengetahui syarat-syarat dalam penerapan activity
based costing
● Mengetahui pembebanan biaya overhead pada activity
based costing system
● Mengetahui perbandingan antara biaya produk
tradisional dan activity based costing
● Memahami penerapan activity based costing di
perusahaan
b
a
01
Definisi Activity
Based Costing
c
ABC
Activity Based Costing System adalah
suatu metodologi yang mengukur biaya
dan kinerja dari aktivitas, sumber daya
a dan objek biaya.
Metode ini mengkalkulasikan biaya dari
setiap aktivitas yang dilakukan untuk
memproduksi suatu produk atau jasa dan
meng-assign nya kepada cost object.
Selain itu sistem ini menyediakan
informasi perihal aktivitas-aktivitas dan
b sumber daya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut,

c
b
a
02
Konsep Dasar
Activity Based
c Costing
Activity Based Costing System merupakan sistem akuntansi yang berfokus pada
aktifitas yang dilakukan untuk memproduksi barang atau jasa. Activity based costing
system menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah suatu
unit dasar pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan membantu
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan bagi manajemen.

Terdapat dua dimensi dari activity based costing system, yaitu :

1. Dimensi biaya (cost dimension),


2. Dimensi proses (process dimension).
b
a
03
Manfaat &
Keterbatasan
ABC
c
a c
Manfaat Kelemahan

• Memperbaiki mutu pengambilan


keputusan dengan informasi biaya • Alokasi
produk yang lebih teliti • Mengabaikan biaya-biaya
• Memungkinkan manajemen melakukan tertentu yang diabaikan dari
perbaikan terus menerus terhadap analisis
kegiatan untuk mengurangi biaya • Pengeluaran dan waktu yang
overhead. dikonsumsi
• Memberikan kemudahan dalam
menentukan biaya relevan

b
b
a
04
Syarat Penerapan
ABC
c
a
b
Dalam penerapannya, penentuan harga pokok dengan menggunakan sistem
Activity Based Costing System menyaratkan tiga hal, yaitu:
● Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi.
● Tingkat persaingan industri perusahaan jasa yang tinggi yaitu terdapat
beberapa perusahaan jasa yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis.
● Biaya pengukuran yang rendah yaitu bahwa biaya yang digunakan Activity
Based Costing System untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat harus
lebih rendah dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.

c
b
a
05
Biaya Overhead
Pabrik
c
Biaya Overhead merupakan biaya yang mencakup seluruh biaya-biaya untuk
pemperoleh produk tersebut selain biaya tenaga kerja langsung.

Activity Based Costing System sistem mengalokasikan biaya overhead melalui prosedur
dua tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Prosedur pertama Pengumpulan biaya dalam cost pool yang memiliki aktifitas yang
sejenis atau homogen
2. Prosedur Kedua Ukuran ini merupakan penyederhanaan kuantitas cost driver yang
digunakan oleh setiap produk
b
a
06
Perbandingan
Biaya Produk
Tradisional dan
c
sistem ABC
Metode ABC memandang bahwa biaya Sedangkan sistem biaya tradisional
overhead dapat dilacak dengan secara memadai mengalokasikan biaya overhead hanya
pada berbagai produk secara individual. Biaya berdasarkan satu atau dua basis alokasi yang
yang ditimbulkan oleh cost driver berdasarkan non representatif. Sistem biaya tradisional
unit adalah biaya yang dalam metode terfokus pada peforma keuangan jangka
tradisional disebut sebagai biaya variabel. pendek seperti laba. Apabila sistem biaya
Metode ABC memperbaiki keakuratan tradisional digunakan untuk penentuan harga
perhitungan harga pokok produk dengan dan profitabilitas produk, angka-angkanya
mengakui bahwa banyak dari biaya overhead kurang tepat untuk diandalkan. Akuntansi
tetap bervariasi dalam proporsi untuk berubah biaya tradisional memiliki kelebihan dan
selain berdasarkan volume produksi. kekurangan. .
a Metode Penentuan Harga
Pokok Produk
Metode Activity
Based Costing
b
Tradisional
Tujuan Investory level Product costing
Lingkup Tahap Produksi Tahap desain,
produksi, tahap
pengembangan
Fokus Biaya bahan baku, Biaya Biaya Overhead
Tenaga Kerja Langsung
Periode Akuntansi Daur hidup produk
Teknologi Manual Komputer

c
yang
digunakan
b
a
07
Studi Kasus

c
Studi Kasus Pada CV. Preanger Prima Rasa
kabupaten Jember Tahun 2020

CV. Preanger Prima Rasa merupakan perusahaan yang bergerak disektor makanan
khususnya makanan ringan. CV. Preanger Prima Rasa bertempat di Kecamatan
Sumbersari, Kabupaten Jember. CV. Preanger Prima Rasa memiliki berbagai macam
produk instan yang telah dikembangkan, diantaranya ada berbagai macam seblak
instan dan makanan lainnya. CV. Preanger Prima Rasa menghitung harga pokok
produksi produknya atas dasar Unit Cost. Perhitungan unit cost dilakukan secara
terpisah untuk setiap jenis produknya. Cara perhitungan produknya yaitu dengan
menjumlahkan biaya tetap, biaya semi variabel, dan biaya variabel sehingga
menghasilkan biaya total. Kemudian biaya total dibagi dengan jumlah produk yang
terjual. Penentuan harga pokok produksi menggunakan cara tersebut akan
menghasilkan informasi yang kurang akurat dalam menentukan harga pokok
produksi.
Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan
Sistem Tradisional
Keterangan Seblak Mie Kuah Bakso Aci
Biaya Bahan Baku 242.900.000 77.007.000 90.912.000

Biaya Tenaga Kerja 48.300.000 18.800.000 16.200.000

Biaya Overhead Pabrik 137.340.000 137.340.000 137.340.000

HPP 428.540.000 233.147.000 244.452.000

Unit Produk 35.000 28.000 30.000


HPP Per Unit 12.244 8.326 8.148
BOP berdasarkan klasifikasi biaya dalam aktivitas CV. Preanger Prima
Rasa
Komponen Aktivitas Level Aktivitas Cost Driver
Biaya (Rp)

Biaya Bahan Penolong 84.090.000 Aktivitas Level Unit Jumlah Unit


Biaya Listrik 9.750.000 Aktivitas Level Unit Jumlah KWh
Gas 11.150.000 Aktivitas Level Unit Jumlah Kg
Biaya Penyusutan Mesin 4.800.000 Aktivitas Level Unit Jumlah Unit
Biaya Penyusutan Peralatan 8.050.000 Aktivitas Level Unit Jumlah Unit
Biaya Tenaga Kerja Tidak 4.200.000 Aktivitas Level Batch Jumlah Jam Kerja
Langsung

Biaya Pemasaran 800.000 Akvititas Level Produk Jumlah Unit


Biaya Administrasi 500.000 Akvititas Level Produk Jumlah Unit
Biaya Penyusutan Bangunan 14.000.000 Aktivitas Level Luas Area
Fasilitas
Perhitungan Tarif Kelompok pool rate
CV. Preanger Prima Rasa
Level Unit
Cost Pool I Total Biaya Cost Pool II Total Biaya
Biaya Bahan Penolong 84.090.000
Biaya Peny. Mesin 4.800.000 Biaya Listrik 9.750.000
Biaya Peny. Peralatan 8.050.000 Jumlah Biaya 9.750.000
Jumlah Biaya 96.940.000 Jumlah KWh 6.300
Jumlah Unit Produksi 93.000
Pool Rate II 1.547
Pool Rate I 1.042

Cost Pool III Total Biaya

Gas 11.150.000

Jumlah Biaya 11.150.000

Jumlah KWh 1.798

Pool Rate III 6.201


Level Batch Level Produk
Cost Pool IV Total Biaya Cost Pool V Total Biaya

Biaya Tenaga Kerja 4.200.000 Biaya Pemasaran 800.000


Tidak Langsung Biaya Administrasi 500.000
Jumlah Biaya 4.200.000
Jumlah Biaya 1.300.000
Jam Kerja 4.320
Jumlah Unit Produksi 93.000
Pool Rate IV 972 Pool Rate V 13

Level Fasilitas
Cost Pool VI Total Biaya

Biaya Peny. Bangunan 14.000.000

Jumlah Biaya 14.000.000

Jumlah Luas Area 144

Pool Rate VI 97.222


Pembebanan BOP dengan Activity Based Costing Pada CV. Preanger Prima Rasa
Cost Driver Proses Pembayaran Seblak Mie Kuah Bakso Aci Jumlah
1.042 x 35.000 36.470.000
Unit Produk 1.042 x 28.000 29.176.000 96.906.000
1.042 x 30.000 31.260.000
1.547 x 2.400 3.712.800
KWh 1.547 x 1.850 2.861.950 9.746.100
1.547 x 2.050 3.171.350
6.395 x 745 4.764.275
Kg 6.395 x 712 4.553.240 13.928.310
6.395 x 721 4.610.795
Total Level Unit 120.580.410
972 x 1.440 1.399.680
Jam Kerja 972 x 1.440 1.399.680
972 x 1.440 1.399.680
Total Level Batch 4.199.040
13 x 35.000 455.000
Unit Produk 13 x 28.000 364.000
13 x 30.000 390.000
Total Level Produk 1.209.000
97.222 x 48 4.666.656
Luas Area 97.222 x 48 4.666.656
97.222 x 48 4.666.656
Total Level Aktivitas 13.999.968
Total BOP 51.468.411 43.021.526 45.498.481 139.988.418
Perhitungan Harga Pokok Produk Menggunakan Metode ABC Pada
CV. Preanger Prima Rasa

Keterangan Seblak Mie Kuah Bakso Aci


Biaya Bahan Baku 259.645.000 78.507.000 93.946.000
Biaya Tenaga Kerja 48.300.000 18.800.000 16.200.000

BOP 51.408.393 42.961.526 45.438.481


HPP 359.353.393 140.268.526 155.584.481
Unit Produk 35.000 28.000 30.000
HPP Per Unit 10.267 5.195 5.186
Perbandingan Sistem activity based costing dan konvensional

Jenis Produk Sistem ABC Selisih


Tradisional

Seblak 12.244 10.267 1.977


Mie Kuah 8.326 5.195 3.131

Bakso Aci 8.148 5.186 2.962


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dapat disimpulkan
bahwa Penggunaan metode Activity
Based Costing dalam perhitungan
harga pokok produk akan
menghasilkan harga pokok produk
yang akurat, karena biaya-biaya yang
terjadi dibebankan pada produk atas
dasar aktivitas dan sumber daya yang
dikonsumsikan oleh produk dan juga
menggunakan dasar lebih dari satu
cost driver.
a b

Thank You!
c

Anda mungkin juga menyukai