Activity B a s e d M a n a g e m e n t
(ABM)
KELOMPOK 7 :
6
3
Oleh karena itu, yang diperlukan adalah pengelolaan aktivitas
bukan biayanya. Activity Based Management (ABM) adalah sistem
Hal tersebut menyebabkan hasil pembebanan BOP ke setiap yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen untuk
produk menjadi tidak akurat. meningkatkan “costumer value” serta keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan dengan peningkatan value tersebut bagi
konsumen.
-Tujuan A B C S y s t e m -
Tujuan AB C adalah
untuk mengatasi
kelemahan akuntansi
-Tujuan A B M System-
Tujuan A B M biaya tradisional yan g
T U JU A
adalah untuk didesain khusus untuk
meningkatkan
kualitas pengambilan perusahaan manufaktur
keputusan dengan dalam meningkatkan
N menyajikan informasi
biaya yang akurat ,
akurasi analisis
biaya
dengan memperbaiki
meningkatkan nilai cara penulusuran biaya
produk atau jasa yang ke objek biaya.
diserahkan ke konsumen,
dan melakukan
pengurangan biaya secara
berkelanjutan,
02
TAHAPAN
P E N E R A PA N
Activity Based Costing (ABC)
&
Activity Based Management
(ABM)
Tahapan Penerapan A B C
System
ABC System membebankan biaya (BOP) ke produk melalui 2 tahap yaitu :
• PT. Gunung Madu Plantations IX Gunung Batin Lampung Tengah melakukan pengelolaan aktivitas manajemen
(activity management) dengan melakukan perbaikan secara terus-menerus (continous improvement)
dalam proses produksi, sehingga aktivitas tidak bernilai tambah (non value added activity) dapat
dikurangi serta memberikan dampak terhadap pengurangan biaya produksi.
• Biaya produksi dalam setiap departemen mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan ini terjadi karena
masih adanya aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan yaitu pada departemen masakan dan
putaran dalam sub aktivitas menyeleksi ukuran kristal gula serta pada departemen pengemasan dan
penyelesaian dalam sub aktivitas mengangkut gula ke gudang, dan sub aktivitas menyimpan gula digudang.
• Adanya perubahan jumlah biaya disetiap sub aktivitas tidak bernilai tambah yang mengalami peningkatan
dan penurunan. Akibat dari masih adanya aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam departemen proses
biaya untuk produksi juga meningkat, dan kondisi laba pada perusahaan juga mengalami perubahan
produksi,
(berfluktuasi).
Penerapan ABC dan ABM dalam Proses Produksi pada PT.
GunungMadu Plantations IX Gunung Batin Lampung
Tengah
• Dari hasil penerapan Activity Based Management dalam proses produksi dan perhitungan biaya
aktivitas, maka terdapat 3 (tiga aktivitas) yang ternyata tidak memberikan nilai tambah dalam proses
produksi perusahaan, yaitu aktivitas menyeleksi ukuran kristal gula, aktivitas mengangkut gula ke
gudang, dan aktivitas menyimpan gula di gudang. Setelah mengetahui aktivitas serta biaya yang tidak
bernilai tambah, perusahaan melakukan pengurangan biaya dengan cara mengeliminasi dan
mengefisienkan aktivitas tersebut.
• Penerapan Activity Based Management (ABM) dapat meningkatkan efisiensi produksi serta
memberikan dampak penghematan biaya produksi dan meningkatkan laba perusahaan. Faktor-faktor
yang mendukung keberhasilan penerapan activity based manajemen di PT. GunungMadu Plantations
IX Gunung Batin Lampung Tengah : Budaya organisasi, dukungan dan komitmen manajemen
puncak, perubahan proses, dan pelatihan berkelanjutan.
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA
POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI
Adapun rincian dari biaya overhead pabrik dan daftar Cost Driver yang dikeluarkan oleh Perusahaan Kecap Murni Jaya Kediri selama tahun 2015
adalah sebagai berikut.
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA
POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI
Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Tradisional Perhitungan harga pokok produksi pada Perusahaan Kecap
Murni Jaya Kediri melalui dua tahap.
a.Tahap pertama yaitu Biaya Overhead Pabrik diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik dengan menggunakan
dasar pembebanan biaya berupa unit produk. Perhitungan tarif tunggal berdasarkan unit produk dapat disajikan sebagai berikut:
b.Tahap kedua yaitu Biaya Overhead Pabrik dibebankan ke produk dengan mengalikan tarif tersebut dengan biaya yang digunakan
masing-masing produk.
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA
POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI
a. Prosedur tahap pertama Tahap pertama menentukan harga pokok produksi berdasarkan Sistem Activity Based Costing adalah menelusuri biaya dari
sumber daya ke aktivitas yang mengkonsumsinya. Tahap ini terdiri dari:
1) Mengindentifikasi dan menggolongkan aktivitas. Aktivitas Perusahaan Kecap Murni Jaya Kediri dapat digolongkan menjadi tiga level aktivitas.
3)Menentukan Cost Driver yang tepat untuk masing-masing aktivitas setelah aktivitas-aktivitas diidentifikasikan sesuai dengan levelnya, langkah
selanjutnya adalah mengidentifikasi Cost Driver dari setiap biaya. Pengidentifikasian ini dimaksudkan dalam penentuan tarif per unit Cost Driver pada
setiap produk di Perusahaan Kecap Murni Jaya Kediri Tahun 2015.
5) Menentukan tarif kelompok (Pool Rate) Tarif per unit Cost Driver dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Tahap kedua menentukan Harga Pokok Produksi berdasarkan aktivitas adalah membebankan tarif kelompok berdasarkan Cost Driver. Biaya untuk
setiap kelompok Biaya Overhead Pabrik dilacak ke berbagai jenis produk. Berdasarkan pembebanan biaya overhead pabrik yang telah dilakukan,
maka perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan Sistem Activity Based Costing pada Perusahaan Kecap Murni Jaya Kediri.
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN HARGA
POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI
Dari analisis diatas, bahwa dapat dilihat Perhitungan Harga Pokok Produksi
menggunakan Sistem Activity Based Costing memberikan hasil yang lebih murah dari
Sistem Tradisional. Perbedaan yang terjadi disebabkan karena pembebanan Biaya
Overhead Pabrik pada masing-masing produk. Pada Sistem Tradisional biaya pada
masing-masing produk hanya dibebankan pada satu Cost Driver saja. Akibatnya
cenderung terjadi distorsi pada pembebanan Biaya Overhead Pabrik. Pada Sistem
Activity Based Costing, Biaya Overhead Pabrik pada masing-masing produk dibebankan
pada banyak Cost Driver, sehingga Sistem Activity Based Costing mampu
mengalokasikan biaya aktivitas kesetiap jenis produk secara tepat berdasarkan konsumsi
masing-masing aktivitas.
K E S IM P U LA N
Metode ABC dan A B M Sytem ini merupakan solusi y an g tepat
bagi perusahaan untuk menghadapi berbagai tuntutan saat ini.
Metode ini merupakan salah satu solusi y ang dibuat untuk mengatasi
berbagai kelemahan metode tradisional y an g selama ini selalu
digunakan oleh perusahaan. Metode ini juga m am pu menghasilkan
penelusuran biaya secara akurat sehingga memungkinkan para
manajer untuk membuat keputusan penentuan harga dan keputusan
yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik, sehingga
dapat memperbaiki profitabilitas. Pengimplementasian metode ABC
maupun A B M system pada saat ini belumlah terlalu optimal,
term as uk didalam n ya itu adalah Neg ara Indones ia.
M a y oritas
perus ahaan di Indones ia belum m e ng im p leme ntas ikan me tode
ini dan masih menggunakan metode y an g tradisional.
GAK BAHAYA TA ?
Thankyou
!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.