(PKK)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
MILA AFRILISTIANI
KADEK AYU R.
JUMIATIN
PARTIWI
TP 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang biaya produksi
prototype ini dengan baik.
Tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas Produk Kreatifitas dan Kewirausahaan
(PKK) dan untuk memperdalam pengetahuan tentang mata pelajaran Produk
Kreatifitas dan Kewirausahaan.
Sekian dari kami, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan ketika suatu perusahaan
akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan
keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya suatu
pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan dapat memperhitungkan
Ongkos atau biaya sumber daya produksi bagi sebuah perusahaan adalah sama dengan nilai
Pembahasan tentang perilaku produksi inilah yang kemudian diangkat sebagai tema untuk
Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang teori produksi dalam ilmu ekonomi mikro.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biaya
Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah seperti biaya perlengkapan toko, biaya
asuransi, biaya tagihan telepon / listrik / air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya
pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alat-alat kantor / perusahaan atau
biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya
diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk
menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas.
Biaya produksi berbeda dengan biaya non produksi. Perbedaannya adalah biaya non
produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran /
distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu
ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang
melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Serta yang
kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, adminitrasi umum
dan pengembangan.
Setelah melakukan proses prototyping, maka kita dapat menganalisis biaya produksi
jasa konsultasi pajak yang telah diracang. Dalam kaitannya dengan aspek jasa perpajakan,
tetntu hal yang pertama kali kita lakukan adalah menentukan biaya produksi. Biaya produksi
bisa berimbas pada total keuntungan yang diinginkan.
Biaya produksi yang diperlukan tentu harus sebanding dengan pendapatan yang
diterima. Perbandingan tersebut dapat kita analisis dengan menggunakan analisis Break Event
Point. Dengan menggunakan analisis BEP, Anda dapat mengetahui pada waktu dan tingkat
harga berapa perkiraan pendapatan sehingga tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan ampu
menetapkan tarif dengan harga yang bersaing tanpa mengabaikan pendapatan yang diinginkan.
Dalam menganalisis BEP, biaya produksi berpengaruh terhadap tarif dan begitu pula sebaliknya,
sehingga dengan penentu titik impas tersebut dapat diketahui dengan baik.
Break-Even atau BEP adalah sebuah kondisi dimana jumlah pengeluaran yang diperlukan
untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan.
Akibatnya, perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. Dalam istilah akuntansi, BEP disebut
dengan titik impas.
Salah satu manfaat utama dari menghitung BEP adalah anda jadi tahu berapa kira-kira
harga jual minimal yang harus anda tentukan agar tidak mengalami kerugian. Tanpa
menghitung BEP, bisa jadi harga jual yang anda pasang terlalu rendah sehingga anda pun akan
mengalami kerugian. Selain harga jual, anda pun dapat mengira-ngira berapa banyaknya
jumblah unit yang harus diproduksi agar total keuntungan yang anda dapat bisa menutup biaya
pengeluaran. Bagi mereka yang m,asih pemula dan belum tahu mengenai apa itu BEP, tentunya
akan dipertimbangkanoleh sebab itu, setelah anda menghitung besarnya harga pokok, hitung
juga BEP sebelum menentukan harga jual.
Dalam BEP, kita harus memperhatikan biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap adalah
biaya yang total akumulasinya tetap, sedangkan biaya variable merupakan biaya yang
dikeluarkan selalu berubah. Biaya tetap contohnya biaya tenaga kerja, biaya gaji, penyusutan
peralatan, dan sebagainya. Biaya tidak tetap contohnya biaya bahan baku.
Setelah ditentukan total biaya tetap dan biaya variable, langkah selanjutnya adalah
menghitung tarif layanan yang diberikan dan macam-macam layanan setiap jenis pelayanan
tentu berbeda satu sama lainnya. Taksiran harga pelayanan dihitung dari biaya penunjang
pelayanan, nama besar perusahaan (karena nama besar berhubungan erat dengan dengan
akuntabilitas perusahaan), dan tingkat kemampuan karyawan.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
h. Pajak
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor
produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang
Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan dengan tingkat produktivitas factor – factor
produksi yang digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama
dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya
mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan semakin
Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor
produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak tergantung
pada tingkat produksi. Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable, biaya
juga variable. Artinga, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas disbanding
dalam jangka pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi,
sehingga setiap tahun biaya produksiper unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini
berkaitan dengan karakter fungsi produksijangka panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala hasil
menarik” (Increasing return to scale atau IRS), penambahan tingkat produksi justru menurunkan
biaya produksi. Sebaliknya dengan perusahaan yang ber”skala hasil menurun” (decreasing return
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah
faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi. Dalam biaya produksi jangka
pendek ditinjau dari hubungannnya dengan produksi, maka dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya
Biaya Tidak Langsung mesrupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung
pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air
Contoh
Sebagai contoh,usaha jasa membuat suatu prototype layanan jasa perpajakan. Setelah
dihitung biaya tetap dan variabelnya, didapat perolehan tariff layanan jasa konsulrasi pajak
- Dari hal tersebut maka layanan jasa perpajakan yang harus dilakukan agar mencapai
= 10.000.000 : (400.000-200.000)
= 10.000.000 : 200.000
= 50 pelayanan pajak
- Sedangkan jumlah uang pelayanan yang harus diterima agar mencapai breakeven point
sebagai berikut.
= (10.000.000 : (400.000-200.000))400.000
= 50 x 400.000
= 20.000.000
3.1 Kesimpulan
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang
atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian
pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses
produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur seperti: Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan
setengah jadi; Bahan-bahan pembantu atau penolong; Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli
hingga direktur; Penyusutan peralatan produksi, uang modal / sewa; biaya penunjang seperti biaya
angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi; Biaya
pemasaran seperti biaya iklan; dan Pajak.
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah
faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses prooduksi. Sedangkan dalam biaya produksi
jangka panjang semua biaya adalah variabel.