Seperti diketahui, dunia saat ini memasuki era revolusi industri 4.0. Revolusi industri
dunia keempat ini ditandai masifnya perkembangan teknologi informasi. Aspek digital
telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Ini dilihat dari proses bisnis pun kini
dipercepat dengan ada sistem online.
Hal yang paling dikhawatirkan orang yaitu revolusi industri 4.0 akan kurangi tenaga kerja,
dan menggantikannya dengan sistem robotic. Padahal tidak demikian.
Revolusi industri 4.0 justru akan membuka kesempatan kerja yang lebih luas serta
membangun pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan mudah.
turut memberikan peluang dan tantangan baru bagi setiap negara agar bisa bertahan
dalam persaingan global yang kompetitif. Indonesia termasuk menjadi negara yang
siap hadapi revolusi industri 4.0.
Airlangga juga tengah menyiapkan lima sektor prioritas yang akan dikembangkan
dalam menghadapi implementasi revolusi industri 4.0.
Kelima sektor industri tersebut adalah makanan dan minuman, elektronik, tekstil,
otomotif dan kimia.
Dengan menerapkan industri 4.0, dia optimistis target besar nasional dapat tercapai.
Target itu antara lain membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia pada
2030.
Serta mengembalikan angka ekspor netto industri sebesar 10 persen. Selain itu
meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga dua kali lipat dibandingkan
peningkatan biaya tenaga kerja.