Anda di halaman 1dari 12

BIAYA PRODUKSI KERAJINAN DENGAN

INSPIRASI BUDAYA LOKAL

DISUSUN OLEH :

1. LINDA TRI WAHYUNI (20)


2. LUTFIANE AMALIA (21)
3. RICHQI SALSA AGUSTINA (29)
4. SATIVA DARMA MELANI (30)
5. ZAHRA KHOIRUNNISA (36)
KELAS : X MIPA 1

SMAN 1 KUTOWINANGUN
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan keridhoannya,
kami bisa membuat suatu gagasan usaha yang Insya Allah akan bermanfaat bagi kita yang membacanya, dan
umumnya masyarakat SMAN 1 KUTOWINANGUN. Yang juga menganugerahkan kepada kita semua sumberdaya
yang melimpah dengan potensi yang bernilai tinggi untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan serta sebagai upaya
dalam menjaga kelestariannya.

Sehubungan dengan itu, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pkwu berjudul “Biaya Produksi Kerajinan
Dengan Inpirasi Budaya Lokal “ Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk mengatahui apa saja yang berkaitan
dengan biaya produksi kerajinan.
Pada penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan
percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan
bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan kelas X MIPA 1 yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah seputar biaya produksi kerajinan.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, memberi saran, dan masukan–masukannya
untuk kelancaran ide usaha ini. Semoga amal kebaikan kita semua dibalas oleh Allah SWT.

Dalam penyusunan, sangat disadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan dalam
penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis demi penyempurnaan
laporan ini agar lebih baik dan bermanfaat.

Akhir kata, penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik Anda semua.

Kutowinangun, 22 Februari 2022


PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perhitungan harga pokok produksi sangat penting bagi setiap perusahaan.Harga pokok produksi merupakan
dasar dalam penentuan laba perusahaan dan juga sebagai pedoman dalam menentukan harga jual produk.
Oleh karena pentingnya perhitungan harga pokok produksi ini maka setiap perusahaan diharapkan dapat
menghitung harga pokok produksi secara akurat berdasarkan prosedur akuntansi yang semestinya.
Perhitungan harga pokok produksi mempunyai tujuan untuk mengetahui berapa besar biaya yang
dikorbankan dalam hubungannya dengan pengelolaan bahan baku menjadi barang jadi yang siap dipakai atau
dijual. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
biaya overhead pabrik.

Perhitungan harga pokok produksi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses produksi. Hal itu
dikarenakan jika ada kesalahan perhitungan, maka akan dapat berakibat pada naik atau turunnya harga jual produk
yang pada akhirnya dapat 1 2 menyebabkan perusahaan tersebut akan mengalami kerugian.
Pencapaian efisiensi produksi pada umumnya ditentukan oleh faktor biaya produksi, oleh karena itu peranan elemen
biaya produksi sangatlah penting. Biaya 3 produksi sangat berpengaruh terhadap penentuan harga pokok produksi
dimana biaya produksi yang efisien akan mampu bersaing dengan para competitor.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana materi perhitungan BEP?

C. TUJUAN MAKALAH

Untuk memberi tahu kepada pembaca tentang perhitungan biaya produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal agar
tidak terjadi hambatan dalam menghitung proses produksi kerajinan.
ISI MAKALAH

A. Perhitungan Biaya Produksi Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal


Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi
barang. Unsur biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya
overhead. Biaya yang termasuk ke dalam biaya overhead adalah biaya listrik, bahan
bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses
produksi.

B. Pengertian BEP
Break-even Point atau BEP adalah sebuah kondisi di mana jumlah pengeluaran yang
diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari
hasil penjualan. Akibatnya, perusahaan tidak mengalami laba maupun rugi. Dalam
istilah akuntansi, BEP disebut dengan titik impas.

C. Tabel BEP

D. Unsur Unsur BEP

Unsur biaya terbagi atas 3 yaitu :


1. Bahan Baku Langsung (Direct Materials)
Bahan baku langsung adalah bahan yang akan menjadi bagian dari
barang hasil produksi. Jadi, biaya bahan baku adalah harga pokok bahan tersebut yang
diolah dalam proses produksi (Mulyadi, 199:58)
2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour)
Biaya tenaga kerja langsung adalah semua balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan kepada semua karyawan sesuai dengan fungsi dimana karyawan
ditempatkan (bekerja) pada perusahaan. Misalnya; bagian produksi, pemasaran,
bagian administrasi, dan bagian umum.
3. Biaya Tidak Langsung (Factory Overheat Cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya gabungan (joint cost) atau biayabiaya overhead
untuk semua satuan output yang diproduksi.
E. Komponen BEP

1. Biaya tetap ( Fixed Cost )


Biaya tetap atau fixed cost sebagai jenis biaya yang bersifat statis ( tidak
berubah ) dalam ukuran tertentu, biaya ini akan tetap dikeluarkan
meskiperusahaan tidak melakukan aktivitas atau produksi atau bahkan ketika
melakukan produksi yang banyak sekalipun, termasuk biaya tetap diantaranya
adalah gaji karyawan,biaya sewa gedung, serta biaya penyusutan.

2. Biaya Variabel ( Variabel Cost )

Biaya variable atau biaya tidak tetap pada produksi kerajinan identic dengan
jenis biaya yang difungsikan untuk melengkapi biaya tetap dan biaya ini bersifat
dinamis atau berubah – ubah.Biaya tersebut mengikuti jumlah unit yang
diproduksi atau banyaknya aktivitas yang dilakukan. Contoh biaya variable
diantaranya adalah biaya tagihan air dan listrik, tagihan telpon dan juga biaya
bahan baku.

F. Manfaat BEP

1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.


2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta
hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang
bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti

G. Tujuan BEP

1. Untuk menekan biaya produksi dan operasional dan membuatnya serendah


mungkin tanpa mengesampingkan kualitas dan kuantitas.
2. Untuk mempertahankan tingkat harga produk perusahaan.
3. Untuk menentukan harga produk dengan penuh perhitungan sehingga harga produk
sesuai dengan keuntungan dan target yang telah direncanakan.
4. Untuk meningkatkan volume kegiatan semaksimal mungkin.

H. Jenis Perhitungan BEP

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)


Setelah komponen-komponen terangkum dengan lengkap, maka tahap selanjutnya
adalah menghitung besarnya Harga Pokok Produksi (HPP). Cara menghitung harga
harga pokok produksi (HPP) dapat dilakukan dengan mengikuti Langkah-langkah
berikut ini :

1. Tahap 1 (Menghitung Biaya Bahan Baku)


Bahan baku yang digunakan atau biaya bahan baku dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan saldo awal bahan baku dan pembelian bahan baku kemudian
dikurangi saldo akhir bahan baku. Rumus menghitung biaya produksi berupa
bahan baku yang digunakan yaitu:
Biaya Bahan Baku
2. Tahap 2 (Menghitung Biaya Produksi)
Cara Menghitung Biaya Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan 3 biaya
komponen Harga Pokok Penjualan yang pertama (Biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja dan biaya overhead). Dengan demikian, Rumus menghitung biaya produksi
adalah :

Biaya produksi
biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead Produksi

3. Tahap 3 (Menentukan Harga Pokok Produksi)


Cara Menghitung Harga Pokok Produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan
biaya produksi dan saldo awal persediaan barang kemudian dikurangi saldo
akhir persedian barang. Rumus untuk menghitung harga pokok produksi adalah
Harga produksi

4. Tahap 4 (Menghitung HPP)


Cara Menghitung HPP dapat dihitung dengan menjumlahkan harga pokok
produksi dengan persediaan barang awal kemudian dikurangi persediaan
barang akhir. Rumus Menghitung HPP dapat dituliskan sebagai berikut:
Harga Pokok Penjualan (HPP)

I. Gambar Grafik Analisis

J. Contoh Penerapan BEP

Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah
unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada
harga yang berlaku saat ini. BEP Produksi dan BEP harga dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :

Contoh Simulasi Menghitung BEP


Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatan produk sepatu batik
sebesar Rp. 7.881.000,- per paket, sedangkan total produksi menghasilkan 100
buah per paket, dan jika harga produk sepatu batik dihargai Rp. 100.000,-/ pasang,
maka :

Total BEP Produksi = 85


BEP Produksi = Total Biaya
Harga Penjualan
BEP Harga = Total Biaya
Harga Produksi
BEP Produksi = Rp. 8.500.000,-
Rp. 100.000,-
BEP Harga = Rp. 8.500.000,-
100 buah
Total BEP Harga sebesar Rp. 85.000,-

“Ditarik kesimpulan sepatu batik akan mengalami BEP pada harga jual Rp. 85.000
dengan jumlah produk sepatu sebanyak 85 sepatu

K. Rangkuman
Dari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
Dengan adanya proses dari perhitungan biaya produksi serta contoh production
cost yang mempengaruhi perhitungan tersebut, maka diambil kesimpulan bahwa setiap
kebutuhan dan unsur yang mempengaruhi produksi akan menghasilkan biaya.
Bisa dihitung setiap unit produksi atau biaya pokok produksi dalam bulan tersebut.
Dalam melakukan perhitungan haruslah merunut apa saja yang dilalui dalam proses
produksi sehingga barang bisa dihasilkan.
Jangan hanya menghitung pada biaya langsung saja dan pasti tapi juga ada biaya yang
tidak langsung. Agar memastikan tidak ada yang terlewat dalam perhitungan,
perhatikan tahapan alokasi biaya yang dimasukkan ke dalam perhitungan yang
dilakukan. Selain itu dalam melakukan perhitungan dibutuhkan kejelasan angka atau
biaya yang dikeluarkan. Biaya tersebut harus sesuai dengan kebutuhan serta kondisi
yang ada pada saat terjadinya proses produksi.
Jika ada kendala pada proses produksi dari segi biaya, maka pencatatan harus tetap
berjalan dan dilaporkan segera. Dengan adanya pengertian, contoh dan cara dalam
menghitung production cost maka bisa dengan mudah menerapkan production cost.
Baik dalam satuan per unit atau dalam perbulan pengeluaran. Jadi, saat melakukan
proses produksi dan memahami biaya yang dikeluarkan bisa memperlancar produksi
yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
Dalam pelaporan production cost tentu ditentukan berdasarkan pemasukan produk
dan kebutuhan biaya pada satu bulan tersebut. Hal ini pula yang akan dijadikan acuan
Harga pokok produksi + Persediaan barang awal– Persediaan barang.

TERIMA KASIH
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai