Anda di halaman 1dari 31

PRODUKSI

&
BIAYA PRODUKSI
LATAR BELAKANG

Di dalam dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah
satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang
memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk,
memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil
langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau.
Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan
tetapi,  permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan
produksinya, produk apa yang akan di produksi?.
Namun dalam melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan
beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki,
seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang biasanya
dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan.
LATAR BELAKANG

Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya admintrasi,
biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua berdasarkan
yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit dan implisit. Selain itu biaya produksi dapat dibagi
dua pula berdasarkan jangka yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses
produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel, bunga, sewa tanah, gaji
pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.
Oleh sebab itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”
RUMUSAN MASALAH

berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis


merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa saja jenis-jenis biaya?
2. Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
3. Terdiri dari apa sajakah biaya produksi?
4. Hubungan anatara titik impas dengan biaya
produksi?
Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah
ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan
mendeskripsikan:
1. Jenis-jenis biaya.
2. Pengertia apa yang dimaksud dengan biaya
produksi.
3. Unsur-unsur biaya produksi Manfaat Penulisan Makalah
4. Penerapan perhitungan dalam Makalah ini disusun dengan harapan memberikan
proses produksi. kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara
teoritis makalah ini berguna menjadi penambah
wawasan mengenai biaya produksi secara praktisi.
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca bila suatu saat berkecimpung di
dunia produksi, baik diperusahaan sendiri maupun
diperusahaan lain.
Prosedur Makalah
Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode
yang digunakan adalah metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis
akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehnsif.
Data teorits dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunkan hasil
kajian pustaka.
PEMBAHASAN
 
Teori Biaya
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini
disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun
yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada
perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan,
mengintrespestasikan, menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi. Dalam konsep
ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit
terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya eksplisit adalah biaya listrik, telepon,
air,pembayaran gaji  buruh, dan gaji karyawan.Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu
biaya penyusutan seperti mesin atau bangunan yang sudah digunakan cukup lama. .
Pegelompokan Biaya
Menerut keterlibatan biaya dalam produk dapat digolongkan:
1. Biaya Bahan Langsung
a. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-
bahayang menjadi bagian dari produk jadi. Contohnya telor dan terigu dalam
pembuatan kue.
b. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat
dalam giatan proses produksi. contoh upah untuk operator mesin.
c. Biaya overhead pabrik = seluruh biaya produksi selain biaya bahan langsung
dan biaya buruh pabrik.
Biaya-biaya diatas merupakan konsep dasar dari unsur dari biaya.
 
d. Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik anatara lain:
• Biaya bahan tak Langsung =  biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi
bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi
barang. Contoh :pengelasan dalam pembuatan mobil.
• Biaya buruh tak langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik
atau diluar pabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk.
Contoh : gaji untuk pekerja perawatan mesin.
• Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri
dari:
• Biaya Penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan penjualan
suatu produksi. Seperti biaya promosi dan iklan.
• Biaya admintrasi=  pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-
kegiatan pabrik.
• Biaya keuangan = biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk oprasi
perusahaan misalnya bungaa
Biaya produksi jangka Pendek
Jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Biaya
produksi dalam jangka pendek antara lain.
1) Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
Yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi
yang digunakan dalam proses produksi. .Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau
dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu
a. Biaya Langsung (direct cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung
pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu.
b. Biaya tidak Langsung (indirect cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi
secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu.
2) Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
a. Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya total merupakan
jumlah anara biaya variabel dan biaya tetap. TC = FC + VC.
b. Biaya Variabel (VC)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume
output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah bahan baku.
c. Biaya Tetap (FC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Sebaga contoh sewa tanah, biaya abondemen, dan biaya pemiliharaan pajak.
Biaya jangka panjang
Sebagaimana telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam
produksi jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada
input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai biaya
variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat
menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh perusahaan. Jangka
panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan,
yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat
ditambah apabila memang dibutuhkan.
Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan
mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
a) Biaya Total (jangka panjang)
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output
dan semuanya bersifat variabe. LTC = LVC dimana LTC(long run
total cost) dab LVC (long run variabel cost).
b) Biaya Marjinal
Adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu
unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya
variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ dimana LMC(long run margin cost)
Q(output).
 
 
 
Penentuan biaya produksi
Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua
biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk
selesai
Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk
sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
a. Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan
pada masa yang direncanakan.
b. Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses
produksi dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
1. Pengendalian biaya dan jika memungkinkan
menguranginya.
2. Pengukuran efesiensi
3. Penyederhanaan prosedur pembiayaan
4. Penilaian persediaan
5. Penentuan harga jul.

Cara penentuan biaya standar :


6. Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
7. Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
8. Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu
kondisi operasi yang normal
9. Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi
maksimum
10. Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi
yang baik. 
 
 
Menentukan biaya produksi
A. contoh:
Harga jual hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang
dikeluarkan adalah sebagai berikut :

Bahan baku yang digunakan Awal tahun Akhir tahun

Departemen A 2.400 1.300


Tarif upah langsung pada Dept. A 4,10/jam 4,10/jam
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A 600 400
Tarif upah langsung pada Dept. B 4,00/jam 4,00
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B 300 140
Jam mesin pada Dept. B 200 120
Overhead pabrik Dept A (perjam buruh langsung) 2,00 2,00
Overhead pabrik Dept. B (perjam mesin) 1,80 1,80
Biaya pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan
sebesar 25 % dari harga pokok produksi.
Tentukan biaya total produksi serta persentasi margin.
Jawab :
BAHAN LANGSUNG

Tanggal Departemen Biaya Biaya Total

1 Januari A 2.400
3.700
31 Desember A 1.300
BURUH LANGSUNG
Tanggal Depertemen Jam Upah/jam Biaya Biaya Total

1 Januari A 600 4,10 2.460


5.860
1 Januari B 300 4,00 1.200
31 Desember A 400 4,10 1.640
31 Desember B 140 4,00 560
OVERHEAD PABRIK

Tanggal Dept. Dasar Jam Biaya/ Biaya Biaya


Pengenaa DP Total
n (DP)
1 Januari A /jam 600 2,00 1.200
2.576
1 Januari B buruh 200 2,00 360
31 A /jam 400 1,80 800
Desember B mesin 120 1,80 216
31 /jam
Desember buruh
/jam
mesin
Bahan Langsung = 3.700
Buruh langsung
Dept. A = 4.100
Dept. B =1.760
Jumlah =5.860
Jumlah akhir =9.560
 
Overhead Pabrik
Dept. A  =  2.000
Dept. B    =  576
Jumlah = 2.576
Biaya Total Produksi= 12. 136
 
 Biaya pemasaran & adm 25 % x 12.136 = 3.034
Maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan :
12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi oleh perusahaan
20.425
Laba yang diperoleh perusahaan :
20.425 – 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang diperoleh perusahaan sebesar :
(5.255/20.425) x 100 % = 25,73 %
Macam - macam Biaya
Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung
dengan
produksi produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya
bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik
Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka
pengarahan, pengendalian, dan pengoperasian
perusahaan.
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka
promosi
suatu produk.
Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan
perolehan dana untuk operasi perusahaan, misalnya biaya
bunga.
 
Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya
membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang.Kedua-duanya juga
dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang.

Jangka pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak
dapat di tambah jumlahnya.
Jangka panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. 
 
  Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi
berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh
proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.
Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung
dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi
dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang
sama.
Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi,
penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah,
sewa kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan
mengalami perubahan .Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah
tergantung dari banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar
jumlah output semakin besar pula biaya variabel yang harus
dikeluarkan.  
Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya
variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika
digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya
variabel total (TVC) dan biaya total (TC).

Biaya Variabel Total (TVC)


Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti
banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan
bahwa kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin
banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin
tinggi. 
Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya
disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada
pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan biaya
berubah total (TVC), yaitu sebesar n. 
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara
lain :
- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
- Jumlah penduduk
- Selera penduduk
- Fluktuasi ekonomi
- Harga barang yang di tuju
- Harga barang subsitusi
- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal ini
akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan (tetap)
atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus. Dalam keadaan seperti itu, berlaku
perbandingan terbalik antar harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga
dengan penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall. Yang menyebutkan bahwa
perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut sebagai hukum permintaan.

Apabila terdapat perubahan harga barang yang dituju, sedangkan factor-faktor yang
mempengaruhi penawaran seperti : biaya produksi dan ongkos, tujuan produksi , teknologi
yang digunakan, harga barang subsitusi dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran
akan ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan
tergantung pada tinggi rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan lurus antara
harga terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran.
PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Di dalam ini, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan dan
penawaran, antara lain :
1. perubahan tingkat pendapatan penduduk
perubahan pendapatan penduduk (masyarakat) dapat
mengubah pola dan jumlah permintaan yang sekaligus
mendorong perubahan pada penawaran oleh para produsen
penjual. Bila pendapat penduduk bertambah dan harga
baranng masih tetap, ada kemungkinan permintaan terhadap
barang/jasa meningkat. Kemudian, pertambahan permintaan i
tu juga akan mengakibatkan berubahnya penawaran, jika
barang/jasa yang ditawarkan persediannya menjadi kurang,
maka harga barang/jasa akan naik. Pada saat harga akan
naik, permintaan kembali menurun dan begitu seterusnya.

2. Perubahan jumlah penduduk


Pertambahan penduduk merupakan factor yang sangat dominan terhadap
perubahan permintaan dan penawaran. Bertambahnya penduduk akan menimbulkan
bertambahnya kebutuhan berbagai macam barang/jasa, sehingga permintaan akan
bertamba. Naiknya permintaan berpengaruh langsung terhadap penawaran
barang/jasa. Banyaknya permintaan itu akan menaikkan harga barang/jasa yang
ditawarkan, sehingga pada suatu saat permintaan akan menurun kembali, ketika
permintaan turun produsen/penjual yang masih memiliki banyak barang/jasa akan
menaikkan penjualan dengan menurunkan harga.
3.Selera penduduk
Selera masyarakat sering kali berubah-ubah pada saat tertentu, mereka suka
akan mode A dan pada waktu lain menyukai mode B. Begitu juga terhadap makanan,
pada musim panas menyukai makanan X dan pada musim lainnya cenderung
mengkonsumsi barang Y. Pergeseran permintaan dari satu barang ke barang lain akan
berpengaruh juga terhadap pergeseran penawaran keadaan ini akan mengakibatkan
naik dan turunnya permintaan, serta naik turunnya harga barng/jasa yang ditawarkan.

4. Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)


Harapan massa, pengaruh hubungan sosial dan keadaan politik, pada saat stabil
mengarah pada kemakmuran sehingga masyarakat mampu meningkatkan pendapatan
yang pada akhirnya mendorong pada peningkatan permintaan barang/jasa.

5. Harga subsitusi
Adanya barang pengganti (subsitusi) dari suatu barang/jasa dapat mengubah jumlah
permintaan, kemudian berpengaruh pada harga dan penawaran. Munculnya barang
pengganti yang lebih murah, kemungkinan besar akan mendorong sebagian besar
konsumen untuk memilih barang subsitusi tersebut.
Terjadinya pergeseran (kurva) permintaan dan penawaran, disamping karena
perubahan-perubahan dari berbagai factor diatas juga mungkin terjadi karena
adanya berbagai hal sbt.
• Perubahan teknologi produksi Tingkat kemajuan teknologi
perusahaan menentukan kemampuan cara-cara baru untuk
memproduksi dan kemungkinan melakukan efesiensi biaya
produksi. Dan teknologi baru produksi barang dapat di
tingkatka, sehingga menyebabkan penawaran barang
menjadi bertambah.
• Munculnya produsen/penjual baru Setiap saat akan
muncul perusahaan (produsen/penjual baru) akan
bertambah.
• Perubahan harga sumber-sumber produksi Fluktusi harga
sumber-sumber produksi kemungkinan akan mangakibatkan naik dan turunnya
biaya produksi. Hal ini akan mempengaruhi tingkat harga barang yang di
tawarkan. Berdasarkan kurva diatas. Dapat kita simpulkan bahwa pergaseran
kurva permintaan dan penawaran di suatu pasar terjadi karena berbagai factor di
luar harga.
1. Pergeseran Permintaan
Pergeseran permintaan adalah perubahan jumlah barang/jasa yang
dibeli lebih banyak/lebih sedikit yang terjadi sebagai akibat pengaruh
berbagai factor lain selain harga.
Kenaikan permintaan adalah maningkatnya jumlah barang/jasa yang
dibeli sebagai akibat turunnya harga, sedangkan penurunan permintaan
adalah penurunan pembelian akibat kenaikan harga

2. Pergeseran Penawaran
Pergeseran penawaran adalah perubahan kuantitas barang/jasa yang
ditawarkan / dijual, ber (+) / ber (-) , sebagai akibat pengaruh faktor-
faktor lain selain harga.
Kenaikan penawaran adalah bertambahnya jumlah barang/jasa yang
dijual sebagai akibat penurunan harga.
 
PENUTUP

A. Simpulan
Biaya produksi merupakan semua beban yang harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat
menhasilkan suatu barang atau produksi. Dalam teori ini,dikenal berbagai macam biaya dan di
bedakan menurut jangka waktunya yakni jangka pendek dan jangka panjang.Biaya tetap ialah biaya
yang besarnya tidak tergantung pada hasil produksi artinya biaya tetap dikeluarkan dengan
jumlahsama miskipun hasil produksi mngalami penirunan,biaya variabelialah biaya yang besarnya
berubah –ubah mengikuti tingkat produksi,artinya biaya ini akan semakin banyak dikeluarkan
apabila produksi yan dihasilakan semakin meningkat.

Pada teori biaya produksi priode jangka panjang semua biaya bersifat variabel ( berubah-
ubah).sedangkan pada priode jangka pendekbiaya bersifat tetap (tidak berubah).namun hal ini tidak
menutup kemungkinan bahwa biaya tetappada priode jangka pendek juga akan mengalami
perubahan. Tentu hal ini dikarenakan faktor-faktor tertentuyang harus menambah biaya tersebut.
Misalnya dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dandan oleh karena itu
diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi tersebut.Maka tambahan biaya tetap
dalam jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan.
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan
simpulan sebagai berikut:

1. Yang dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
(pengorbanan) meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan
perawatan agara proses produksi dapat berjalan.
2. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga
waktunya. Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan
menjadi dua yaitu biaya produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka
pendek,
Sedangkan berdasrkan bentuk pengeluarnya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit dan biaya ekplisit.
3. Selain biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh
suatu perusahaan agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya
admintrasi, biaya pemasaran, dan biaya keuangan.
4. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu
usaha tidak mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila
menggunakan pendekatan grafik BEP, titik impas terjadi pada perpotongan
antara income(pemasukan) dan cost
 
B. Saran

Agar dapat melakukan perhituhan harga pokok produksi yang tepat,perusahan


harus mengadakan pengelompokan atau pengklasifikasikan biaya,agar biaya- biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat di bebankan dengan tepat hingga
perusahaan dapatmenentukn harga jual produknyasecara wajar,dalam arti tidak
terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi di bandingkan dengan produk sejenis
yang di hasilkan perusahaan lain sehingga produk yang dihasilkan prusahaan dapat
bersaing di pasar.

 
 
 

Anda mungkin juga menyukai